HIPERBILIRUBINEMIA
1. Pengertian a. Hiperbilirubinemia adalah kadar bilirubin serum melebihi normal.
Sebagian besar fisiologis tapi potensi toksik dari bilirubin bisa
mengakibatkan hyperbilirubinemia berat.
b. Breasfeeding jaundice adalah icterus yang disebabkan oleh
kekurangan asupan ASI (hari ke-2 atau ke-3 pada waktu produksi
ASI belum banyak). Bayi akan mengalami tanda-tanda
kekurangan cairan seperti demam, penurunan BB > 10%, dan
berkurangnya produksi kencing serta frekuensi buang air besar
juga dapat berkurang.
c. Breast-milk jaundice adalah icterus yang disebabkan oleh air susu
ibu (ASI), bilirubin dapat mencapai 20-30 mg/dL pada usia 14 hari
d. Ikterus Neonatorum adalah keadaan klinis bayi yang ditandai
dengan pewarnaan icterus pada kulit dan sklera akibat akumulasi
bilirubin tak terkonjugasi, dapat terlihat bila kadar bilirubin darah
5-7 mg/dL.
e. Bilirubin ensefalopati akut adalah manifestasi akut dari toksisitas
bilirubin dalam 1 minggu pertama setelah lahir. Pada fase awal
ditandai dengan reflek hisap jelek, gerak tangis lemah, dan
hypotonia. Fase intermediet ditandai dengan gangguan kesadaran,
iritabel, dan hypertonia. Fase lanjut ditandai kerusakan saraf pusat
ireversibel, retrcollis (leher melengkung ke belakang), opistotonus
(badan melengkung ke belakang), high pitched cry, tidak mampu
menyusu, apnea, demam, gangguan kesadaran, kejang, dan
kematian.
f. Kernicterus Spectrum Disorder (KSD) adalah gejala sisa yang
kronis dan permanen dari toksisitas bilirubin.