Anda di halaman 1dari 10

HIPERBILIRUBIN

KELOMPOK 5

IKA NOVIKA
HAERUNNISA
FITRIAH MURSYIDAH
INDRIANI
INDRIANI Y
HENDRI KURNIAWAN
KIKI RESKI PUTRI
DEFINISI

Hiperbilirubin, juga disebut ikterus neonatus,


merupakan akibat proses hemolisis pada bayi
baru lahir, yang ditandai oleh kenaikan kadar
bilirubin serum dan gejala ikterus ringan.
Hiperbilirubin dapat bersifat fisiologis (dengan
ikterus sebagai satu-satunya gejala) atau
patologis (yang terjadi karena adanya penyakit
yang mendasari.)(kuwalak, welsh, & mayer,
2003).
1. Ikterus fisologi
•Timbul pada hari ke-2 atau ke 3
KLASIFIKASI
•Kadar bilirubin serum pada bayi cukup bulan
tidak lebih dari 10mg/dl dan 12 mg/dl pada
bayi
•Peningkatan kecepatan kadar bilirubin tidak
melebihi 5mg/dl perhari
•Icterus hilang 10-14 hari
•Tidak ada mempunyai hubungan patologis

2. Ikterus patologis
•Ikterus timbul dalam 24 jam perama kehidupan
•Peningkatan kadar bilirubin 5 mg/dl atau lebih dalam 24 jam
•Apabilah kadar bilirubin serum pada bayi cukup bulan tidak lebih dari
10 mg/dl pada bayi kurang bulan
•Ikterus menetap setelah 2 minggu
•Mempunyai hubungan dengan hemolitik
ETIOLOGI

Penyebab Hiperbilirubinemia meliputi:


1. Inkompatibilitas golongan darah
2. Infeksi intrauteri (rubela, penyakit
inclusion body sitomegalovirus,
toksoplasmosis, sifilis, dan kadang-
kadang bakteri, seperti Escherichia
coli, Staphylococcus, Pseudemonas,
klebsiella, Proteus, dan
Streptococcus.)
3. Infeksi (bakteri gram negative)
4. Polisiternia
5. Perdarahan tertutup (memar,
hematoma subdural)
PATOFISIOLOGI

Terjadinya hiperbilirubin diantaranya yaitu, hemolysis,


rusaknya sel-sel hepar, gangguan konjugasi bilirubin.
Setelah pemecahan hemoglobin, bilirubin tak
terkonjugasi akan mengalami gangguan dalam hati
dan tidak bisa mengikat bilirubin dan mengakibatkan
peningkatan bilirubin yang terkonjugasi dalam darah
yang mengakibatkan warna kuning pucat pada
kulit(price, 2006).
Manifestasi klinik yang sering dijumpai pada bayi
dengan hiperbilirubin diantaranya(surasmi, 2003) :
1. Kulit jaundice (kuning)
MANIFESTASI KLINIS
2. Sklera ikterik
3. Peningkatan konsentrasi bilirubin serum 10 mg/dl
pada neonatus yang cukup bulan dan 15 mg%
pada neonatus yang kurang bulan.
4. Kehilangan berat badan sampai 5% selama 24
jam yang disebabkan oleh rendahnya intake
kalori.

5. Asfiksia
6. Hipoksia
7. Sindrom gangguan nafas
8. Pemeriksaan abdomen terjadi bentuk perut yang membuncit
9. Feses berwarna seperti dempul dan pemeriksaan neurologis dapat ditemukan
10. adanya kejang
11. Epistotonus (posisi tubuh bayi melengkung)
12. Terjadi pembesaran hati
13. Tidak mau minum ASI
14. Letargi
KOMPLIKASI PEMERIKSAAN DIAGNOSIK

Komplikasi yang terjadi pada


bayi dengan hiperbilirubin jika
tidak ditangani dengan benar Adapun pemeriksaan diagnostik
adalah sebagai berikut(suriadi & yaitu(Doengoes, 2001) :
rita, 2001) : 1. Pemeriksaan bilirubin serum
a.Bilirubin encephalopathy 2. Pemeriksaan radiology
(komplikasi serius). 3. Ultrasonografi
b.Kernikterus, kerusakan 4. Biopsy hati
neurologis, cerebral palsy, 5. Peritoneoskopi
retardasi mental, hyperaktif, 6. Laparatomi
bicara lambat,tidak ada
koordinasi otot dan tangisan
melengking.
PENATALAKSANAAN PENCEGAHAN

Ikterus dapat dicegah dan dihentikan


Penanganan hiperbilirubin pada peningkatannya dengan(suriadi & rita,
bayi baru lahir, antara lain(suriadi 2001):
& rita, 2001) : 1. Pengawasan antenatal yang baik
2. Menghindari obat yang dapat
1. Memenuhi kebutuhan atau
meningkatkan ikterus pada bayi
nutrisi danmasa kehamilan dan kelahiran,
2. Mengenal gejala dini contoh :sulfaforazol,
mencegah meningkatnya novobiosin,oksitosin.
icterus 3. Pencegahan dan mengobati hipoksia
3. Gangguan rasa aman dan pada janin dan neonatus.
nyaman akibat pengobatana. 4. Penggunaan fenobarbital pada ibu 1-2
hari sebelum partus.
5. Imunisasi yang baik pada bayi baru lahir
ASUHAN KEPERAWATAN (ASKEP)
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai