Anda di halaman 1dari 4

Diabetes Melitustipe 1

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit :
Halaman :
UPT AcuSuhendar,
PUSKESMAS SKM
DTP NIP. 19660909
SINGAJAYA 198902 1 001

1. Penge Definisi
rtian Diabetes mellitus adalahganguanmetabolik yang
ditandaiolehhiperglikemiaakibatefekpadakerja insulin (resistensi insulin)
dansekresi insulin ataukedua-duanya.

Anamnesis
Keluhan:
1. Polifagia
2. Poliuri
3. Polidipsi
4. PenurunanBeratBadan

Keluhantidakkhas DM:
1. Lemah
2. Kesemutan (rasa baal di ujung-ujungektremitas)
3. Gatal
4. Mata kabur
5. Disfungsiereksipadapria
6. Pruritus vulvae padawanita
7. Luka yang sulitsembuh

FaktorRisiko
1. Beratbadanlebihdanobesitas (IMT lebihdari 23 kg/m2)
2. Riwayat DM dalamkeluargadekat
3. Riwayatabortusberulang, melahirkanbayicacat, atau BB
lahirbayilebihdari 4000 gram
4. Riwayat DM gestasional
5. Penggunaan steroid jangkapanjang

HasilPemeriksaanFisikdanPenunjangSederhana (Objective)
Tandapatognomonis
Penurunanberatbadan yang tidakjelaspenyebabnya
Faktorpredisposisi
1. Usia . 45 tahun
2. Diet tinggikaloridanlemak
3. Aktifitasfisik yang kurang
4. Hipertensi (TD lebihdari 140/90MmHg)
5. Riwayat TGT atau GDPT
6. Penderitapenyakitjantung coroner, tuberculosis, hipertiroidisme
7. Dislipidemia

PemeriksaanPenunjang
1. GulaDarahPuasa
2. GulaDarah 2 jam Post Prandial
3. HbA1c

PenegakanDiagnostik (Assessment)
Diagnosaklinis
Kriteria diagnostic DM dangangguantoleransiglukosa:
1. Gejalaklasik DM (polyuria, polydipsia, polifagia) + glukosa plasma
sewaktulebihdari 200 mg/dl (11.1 mmol/L). Glukosa plasma
sewaktumerupakanhasilpemeriksaansesaatpadasuatuharitanpamem
perhatikanwaktumakanterakhir.
2. Gejalaklasik DM+ kadarglukosa plasma puasalebihdari 126 mg/dl.
Puasadiartikanpasientidakmendapatkaloritambahansedikitnya8jam.
3. Kadar glukosa plasma 2 jampada TTOG lebihdari 200 mg/dL (11.1
mmol/L) TTGO dilakukandenganstandar WHO,
menggunakanbebanglukosaanhidrus 75 gram yang dilarutkandalam
air.
4. HbA1C
Penentuan diagnosis DM berdasarkan HbA1c lebihdari 6,5%
belumdapatdigunakansecaranasional di Indonesia,
mengingatstandarisasipemeriksaan yang masihbelumbaik.

Apabilahasilpemeriksaantidakmemenuhikriteria normal atau DM,


makadapat di golongkankedalamkelompok TGT atau GDPT
tergantungdarihasil yang di peroleh.

Kriteriagangguantoleransiglukosa:
1. GDPT ditegakanbilastelahpemeriksaanglukosa plasma
puasadidapatkanantara 100-125 mg/dl (5.6-6.9 mmol/L)
2. TGT ditegakanbilasetelahpemeriksaan TTGO kadarglukosa plasma
140-199 mg/dlpada 2 jam sesudahbebanglukosa 75gram (7.8-11.1
mmol/L)
3. HbA1C 5.7-6.4%
Penentuan diagnosis DM berdasarkan HbA1C lebihdari 6.5%
belumdapatdigunakansecaranasional di Indonesia,
mengingatstandarisasipemeriksaan yang masihbelumbaik

Diagnosis Banding
Diabetes insipidus

Komplikasi
A. Akut:
1. Ketoasidosisdiabetik
2. Hyperosmolar non ketotik
3. Hipoglikemia
B. Kronik:
1. Makroangiopati
2. Pembuluhdarahjantung
3. Pembuluhdarahperifer
4. Pembuluhdarahotak
C. Mikroangiopati
1. Pembuluhdarahkapiler retina
2. Pembuluhdarahkapiler renal
D. Neuropati
E. Gabungan:
1. Kardiomiopati
2. Rentaninfeksi
3. Kaki diabetic
4. Disfungsiereksi

2. Tujuan Prosedur ini dibuat untuk


pedomanpengobatanpasiendengandiagnosadiabetes mellitus tipe 1 di
tingkatpelayanandasar/puskesmasolehdokterumum
3. Kebija SK Kepala UPT Puskesmas DTP Singajaya No. …./…/ KEP/ PKM /
kan 2017tentangLayananKesehatan di UPT Puskesmas DTP Singajaya.
4. Refere 1. Sudoyo, A.W. Setiyohadi, B. Alwi, I. Simadibrata, M. Setiati,S.Eds.
nsi Bukuajarilmupenyakitdalam. Ed 4. Vol. III. Jakarta:
PusatPenerbitanDepartemenIlmuPenyakitDalam FKUI; 2006.
2. PerkumpulanEndokrinologi Indonesia.
KonsensusPengelolaandanPencegahan Diabetes MelitusTipe 2 di
Indonesia. 2011

5. Prose Penatalaksanaan
dur Terapiuntuk Diabetes
Melitusdilakukandenganmodifikasigayahidupdanpengobatan
(algoritmapengelolaan DM tipe 2).

Farmakoterapi yang diberikan, yaitu:


Pemberian OHO, terdiridari:
1. OHO
dimulaidengandosiskecildanditingkatkansecarabertahapsesuairespons
kadarglukosadarah, dapatdiberikansampaidosis optimal.
2. Sulfonilurea: 15 –30 menitsebelummakan.
3. Metformin :sebelum/padasaat/sesudahmakan.
4. Penghambatglukosidase (Acarbose): bersamamakansuapanpertama.

KonselingdanEdukasi
Meliputipemahamantentang:
1. Pemyakit DM
2. Maknadanperlunyapengendaliandanpemantauan DM.
3. Penyulit DM.
4. Intervensifarmakologis.
5. Hipoglikemia.
6. Masalahkhusus yang di hadapi.
7. Cara mengembangkan system
pendukungdanmengajarkanketerampilan.
8. Cara mempergunakanfasilitasperawatankesehatan.
9. Pemberianobatjangkapanjangdengan control.

KriteriaRujukan
Sistemrujukanperludilakukanpadaseluruhpusatpelayanankesehatan yang
memungkinkandilakukanrujukan, rujukanmeliputi:
1. Rujukankebagianmata
2. Rujukanuntukterapigizimedissesuaiindikasi
3. Rujukanuntukedukasikepadaedukator diabetes
4. Rujukankepadaperawatkhusus kaki (podiatrist)<spesialisperilaku
(psikolog) atauspesialis lain sebagaibagiandaripelayanandasar
5. Konsultasi lain sesuaikebutuhan

Peralatan
1. AlatPemeriksaanGulaDarahSederhana
2. Alatpengukurberatdantinggibadananaksertadewasa
3. SkalaAntropometri

Prognosis
Vitam: Dubia ad bonam
Fungsionam: Dubia ad malam
Sanationam: Dubia ad malam
6. Unit 1. Unit BP Umum
Terkait 2. Unit BP Gigi
3. Unit Perawatan
4. Unit KIA – KB
5. MTBS
6. PONED
7. IGD

Anda mungkin juga menyukai