Anda di halaman 1dari 4

DIABETES MELITUS (DM) TIPE 2

No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
TanggalTerbit :
Halaman :

DINAS
............................
KESEHATAN NIP. ....................
KAB. KEP ARU

1. Pengertian Diabetes Melitus (DM) tipe 2 adalah kumulangejala yang ditandai


oleh hiper glikemia akibat efek pada kerja insulin (resistensi
insulin) dan sekresi insulin atau kedua-duanya.
No. ICD X : E11 Non-insulin-dependent diabetes mellitus
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk pelayanan
klinis diabtes mellitus tipe 2
3. Kebijakan

4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomer 514


Tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.

5. Prosedur/ A. Petugas melakukanan amnesis (Subjective), seperti:


langkah- Keluhan
langkah 1. Polifagia
2. Poliuri
3. Polidipsi
4. Penurunan berat badan yang tidak jelas sebabnya
5. Keluhan tidak khas, antara lain :
a. Lemah
b. Kesemutan (rasa baal di ujung-ujung ekstremitas)
c. Gatal
d. Mata kabur
e. Disfungsi ereksi pada pria
f. Pruritus vulvae pada wanita
g. Luka yang sulit sembuh
Faktor Resiko :
1. Berat badan lebih dan obese (IMT ≥ 25 kg/m2)
2. Mengalami hipertensi (TD ≥ 140/90 mmHg atau sedang
dalam terapi hipertensi)
3. Riwayat melahirkan bayi dengan BBL > 4000 gram atau
pernah didiagnosis DM Gestasional
4. Perempuan dengan riwayat PCOS (polycistic ovary
syndrome)
5. Riwayat GDPT (Glukosa Darah Puasa Terganggu) / TGT
(Toleransi Glukosa Terganggu)
6. Aktifitas jasmani yang kurang

B. Petugas melalukan pemeriksaan Fisik, seperti:


1. Penilaian beratba dan
2. Mata : Penurunan visus, lensa mata buram
3. Extremitas : Uji sensibilitas kulit dengan mikrofilamen

C. Petugas melalukan pemeriksaan penunjang, seperti:


1. Gula Darah Puasa
2. Gula Darah 2 jam Post Prandial
3. Urinalisis

D. Petugas menegakkan diagnostic (Assessment), antara


lain:
1. Diagnosisklinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.

Kriteria diagnostik DM dan gangguan toleransi glukosa:


a. Gejala klasik DM (poliuria, polidipsia, polifagi) +
glukosa plasma sewaktu ≥ 200 mg/dL (11,1 mmol/L).
b. Gejala Klasik DM(poliuria, polidipsia, polifagi)+ Kadar
glukosa plasma puasa ≥ 126 mg/dl.
c. Kadar glukosa plasma 2 jam pada tes toleransi
glukosa oral (TTGO)> 200 mg/dL (11,1 mmol/L)

Kriteria gangguan toleransi glukosa:


a) GDPT ditegakkan bila setelah pemeriksaan glukosa
plasma puasa didapatkan antara 100–125 mg/dl (5,6–
6,9 mmol/l).
b) TGT ditegakkan bila setelah pemeriksaan TTGO
kadar glukosa plasma 140–199 mg/dl pada 2 jam
sesudah beban glukosa 75 gram (7,8 -11,1 mmol/L).
c) HbA1C 5,7 -6,4%

2. Komplikasi
a. AkutKetoasidosisdiabetik, Hiperosmolar non ketotik,
Hipoglikemia
b. KronikMakroangiopati, Pembuluhdarahjantung,
Pembuluhdarahperifer, Pembuluhdarahotak
c. Mikroangiopati: Pembuluhdarahkapiler retina,
pembuluhdarahkapiler renal
d. Neuropati
e. Gabungan: Kardiomiopati, rentaninfeksi, kaki
diabetik, disfungsiereksi
E. Petugasmelakukanpenatalaksanaankomprehensif(Plan),
seperti:

Cara Pemberian OHO (ObatHiperglikemik Oral), terdiridari:


1. OHO
dimulaidengandosiskecildanditingkatkansecarabertahapse
suairesponskadarglukosadarah,
dapatdiberikansampaidosis optimal.
2. Sulfonilurea: 15 –30 menitsebelummakan.
3. Metformin :sebelum/padasaat/sesudahmakan.
4. Penghambatglukosidase (Acarbose):
bersamamakansuapanpertama.

F. Petugasmelakukankonselingdanedukasi, seperti:
1. Penyakit DM tipe 2 tidakdapatsembuhtetapidapatdikontrol
2. Gaya
hidupsehatharusditerapkanpadapenderitamisalnyaolahraga
, menghindarirokok, danmenjagapolamakan.
3. Pemberianobatjangkapanjangdengankontrolteratursetiap 2
minggu

G. Petugasmenentukankriteriarujukan, seperti:
1. DM tipe 2 dengankomplikasi
2. DM tipe 2 dengankontrolgulaburuk
3. DM tipe 2 denganinfeksiberat

H. Petugasmenentukanevaluasidan prognosisdaripasien
Prognosis padaumumnyadubia ad bonam

6.Diagram Alir
Anamnesa Pemeriksaanfisik

PemeriksaanPenunjang

PenegakanDiagnostik

Penatalaksanaan

Konselingdanedukasi

Evaluasidanpr
Kriteriarujukan
ognosis

7.Unit terkait - Ruangan PemeriksaanUmum


- RuaganPemeriksaanLansia
- Ruangan KIA-KB
- RuanganRawat Inap
- RuanganGawatDarurat
- PuskesmasPembantu
- Ponkesdes
- Polindes

Rekaman HistorisPerubahan

No Yang Diubah Isi Perubahan TanggalMulaiDiberlakukan

Anda mungkin juga menyukai