Anda di halaman 1dari 4

DIABETUS MELLITUS

No. Dokumen :
No. Revisi :0

SPO Tanggal Terbit :

Halaman :1- 4 UPT PUSKESMAS


GUNEM

PEMERINTAH dr. Yuwanita Nurhayati


KABUPATEN REMBANG NIP.1989012320142002

1. Pengertian Diabetes Melitus (DM) menurut American Diabetes Association


(ADA) adalah kumpulan gejala yang ditandai oleh hiperglikemia
akibat defek pada kerja insulin (resistensi insulin) dan sekresi
insulin atau kedua-duannya.
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi KMK RI Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang praktik
klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama.
5. Langkah-langkah a. Petugas menyapa pasien,
b. Petugas melakukan anamnesis pada pasien, subyektif berupa
keluhan adakah:
1) Polifagia,
2) Poliuri,
3) Polidipsi,
4) Penurunan berat badan yang tidak jelas sebabnya,
5) Keluhan tidak khas:
a) Lemah,
b) Kesemutan (rasa baal di ujung-ujung ekstremitas),
c) Gatal,
d) Mata kabur,
e) Disfungsi ereksi pada pria,
f) Pruritus vulvae pada wanita,
g) Luka yang sulit sembuh.
c.Petugas menanyakan lama keluhan pasien,
d. Petugas melakukan pemeriksaan TTV,
e.Petugas melakukan pemeriksaan fisik,
f. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang,
1) Gula Darah Sewaktu,
g. Petugas melakukan penegakan diagnosa(Assessment)
berdasarkan hasil pemeriksaan,
h. Petugas melakukan penatalaksanaan/terapy.
1) Terapi untuk Diabetes Melitus dilakukan dengan modifikasi
gaya hidup dan pengobatan (algoritma pengelolaan DM tipe
2),
2) Pemilihan jenis Obat Hipoglikemik oral (OHO) bersifat
individual tergantung kondisi pasien dan sebaiknya
mengkombinasi obat dengan cara kerja yang berbeda. Cara
Pemberian OHO, terdiri dari:
a) OHO dimulai dengan dosis kecil dan ditingkatkan secara
bertahap sesuai respons kadar glukosa darah, dapat
diberikan sampai dosis optimal,
b) Glibenclamid: sebelum makan,
c) Metformin : sebelum/ pada saat/ sesudah makan,
d) Penghambat glukosidase (Acarbose): bersama makan.
i. Petugas melakukan Konseling dan Edukasi,
1) Penyakit DM tidak dapat sembuh tetapi dapat dikontrol,
2) Gaya hidup sehat harus diterapkan pada penderita misalnya
olahraga, menghindari rokok, dan menjaga pola makan,
3) Pemberian obat jangka panjang dengan control teratur setiap
2 minggu,
4) Perencanaan Makan. Standar yang dianjurkan adalah
makanan dengan komposisi:
a) Karbohidrat 45 – 65 % ,
b) Protein 15 – 20 % ,
c) Lemak 20 – 25 % ,
d) Jumlah kandungan kolesterol disarankan <300 mg/hari.
Diusahakan lemak berasal dari sumber asam lemak tidak
jenuh (MUFA = Mono Unsaturated Fatty Acid), dan
membatasi PUFA (Poly Unsaturated Fatty Acid) dan
asam lemak jenuh. Jumlah kandungan serat + 25 g/hr,
diutamakan serat larut.
5) Latihan Jasmani. Kegiatan jasmani sehari-hari dan latihan
teratur (3-5 kali seminggu selama kurang lebih 30-60 menit
minimal 150 menit/minggu intensitas sedang). Kegiatan
sehari-hari seperti berjalan kaki kepasar, menggunakan
tangga, berkebun, harus tetap dilakukan.
j. Petugas menulis hasil pemeriksaan, diagnose pada rekam
medispasien, membubuhkan tanda tangan. Serta mencatat pada
buku register.
6. Unit terkait Ruang pelayanan umum
Rekaman Historis Perubahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.Mulai
Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai