Anda di halaman 1dari 3

ASMA BRONKIAL

No. Dokumen :
No. Revisi :0

SPO Tanggal Terbit :

Halaman :1- 3 UPT PUSKESMAS


GUNEM

PEMERINTAH dr. Yuwanita Nurhayati


KABUPATEN REMBANG NIP.1989012320142002

1. Pengertian Asma adalah penyakit heterogen, selalu dikarakteristikkan dengan


inflamasi kronis di saluran nafas.
2. Tujuan Sebagai acuan
3. Kebijakan
4. Referensi KMK RI Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang praktik
klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama.
5. Langkah-langkah a. Petugas menyapa pasien,
b. Petugas melakukan anamnesis pada pasien, subyektif keluhan,
1) Terdapat lebih dari satu gejala (mengi, sesak, dada terasa
berat) khususnya pada dewasa muda,
2) Gejala sering memburuk di malam hari atau pagi dinihari,
3) Gejala bervariasi waktu dan intensitasnya,
4) Gejala dipicu oleh infeksi virus, latihan, pajanan allergen,
perubahan cuaca, tertawa atau iritan seperti asap kendaraan,
rokok atau bau yang sangat tajam.
c. Petugas menanyakan lama keluhan pasien,
d. Petugas melakukan pemeriksaan TTV,
e. Petugas melakukan pemeriksaan fisik. Abnormalitas yang
paling sering ditemukan adalah mengi ekspirasi saat
pemeriksaan auskultasi, tetapi ini bisa saja hanya terdengar saat
ekspirasi paksa. Mengi dapat juga tidak terdengar selama
eksaserbasi asma yang berat karena penurunan aliran napas
yang dikenal dengan“silent chest”,
f. Petugas melakukan penegakan diagnosis bedasarkan
pemeriksaan,
g. Petugas melakukan penatalaksanaan /terapy,
1) Pasien disarankan untuk mengidentifikasi serta
mengendalikan factor pencetusnya,
2) Perlu dilakukan perencanaan dan pemberian pengobatan
jangka panjang serta menetapkan pengobatan pada serangan
akut sesuai tabel dibawah ini.
h. Petugas melakukan konseling dan edukasi,
1) Memberikan informasi kepada individu dan keluarga
mengenai seluk beluk penyakit, sifat penyakit, perubahan
penyakit (apakah membaik atau memburuk),
2) Kontrol secara teratur antara lain untuk menilai dan monitor
berat asma secara berkala (asthma control test/ ACT),
3) Pola hidup sehat,
4) Menjelaskan pentingnya melakukan pencegahan dengan:
a) Menghindari setiap pencetus,
b) Menggunakan bronkodilator/ steroid inhalasi sebelum
melakukan exercise untuk mencegah exercise induced
asthma.
i. Petugas menulis hasil pemeriksaan, diagnose pada rekam
medispasien, membubuhkan tanda tangan. Serta mencatat
pada buku register.
6. Unit terkait Ruang Pelayanan Umum
Rekaman Historis Perubahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.Mulai
Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai