Anda di halaman 1dari 2

Disetujui Oleh

DIABETES MELITUS
DIREKTUR
No. : /SOP/DYM/VI/2022
Dokumen
:0
No. Revisi
SOP
Tanggal : 03 Maret 2022
Terbit
Halaman : 1/2
DHARMA dr. Ni Wayan Siska Anggraeni
YADNYA MEDIKA SIP: 503/0236/050/D.VI.17/IX/2022

1. Pengertian Diabetes melitus adalah penyakit yang berlangsung lama atau kronis serta ditandai
dengan kadar gula (glukosa) darah yang tinggi atau di atas normal. Jika diabetes
tidak terkontrol dengan baik maka dapat menimbulkan berbagai komplikasi yang
membahayakan nyawa penderita.

2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas untuk melalukan langkah-langkah penatalaksanaan


diabetes melitus (DM).

3. Kebijakan 1. SK Direktur Klinik Dharma Yadnya Medika Nomor : 001/SK/DYM/VI/2023


tentang Kebijakan Pelayanan Klinis Klinik Dharma Yadnya Medika
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no.5 th 2014, tentang
Panduan Praktik Klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer

4. Prosedur/ 1. Petugas memanggil pasien


Langkah-
2. Petugas menulis identitas pasien di buku register
langkah
3. Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah pasien mengeluhkan gejala
klasik DM yang berupa poliuria (sering kencing), polidipsi (sering haus) dan
polifagi (serng lapar).
4. Petugas menanyakan pada pasien apakah terdapat keluhan lain seperti berat
badan turun tanpa penyebab yang jelas, kesemutan, gatal, mata kabur, impotensi
pada pria, pruritus vulva pada wanita, serta adakah luka yang tidak kunjung
sembuh.
5. Petugas melakukan pemeriksaan vital sign,
6. Dokter melakukan pemeriksaan fisik termasuk ekstremitas atas dan bawah
termasuk jari.
7. Bila diperlukan Dokter membuat permintaan pemeriksaan gula darah atau urin ke
laboratorium.
8. Petugas menyerahkan surat permintaan kepada pasien untuk selanjutnya pasien
ke laboratorium
9. Petugas menerima hasil laboratorium dari pasien
10. Dokter membaca hasil laboratorium dan menegakan diagnose berdasarkan hasil
lab dan anamnesis, yaitu:
a. Gejala klasik DM +Glukosa darah sewatu ≥ 200 mg/dl (darah kapiler)
b. Gejala klasik DM +Glukosa darah puasa ≥ 100 mg/dl (darah kapiler)
c. Tanpa gejala kasik DM + kadar GDS ≥ 200 mg/dl atau GDP ulang ≥ 100 mg/dl
(darah kapiler)
11. Dokter memberikan rujukan internal untuk penatalaksanaan awal DM berupa
terapi gizi medis (TGM) dan latihan jasmani selama 2 – 4 minggu. Apabila kadar
gula darah belum mencapai sasaran dilakukan intervensi farmakologi dengan
obat hipoglikemik oral (OHO) dan atau suntikan insulin.
a. Obat hipoglikemik oral (OHO) dimulai dengan dosis kecil dan ditingkatkan
secara bertahap sesuai respons kadar glukosa darah, dapat diberikan sampai
dosis hampir maksimal. Pemberian OHO bersamaan dengan pengaturan diit
dan latihan jasmani, bila diperlukan dapat dilakukan pemberian OHO tunggal
atau OHO kombinasi. Terapi OHO kombinasi harus dipilih dua macam obat
dari kelompok yang mempunyai mekanisme kerja berbeda

b. Golongan Biguanid: Metformin, dosis awal 500 mg dosis maksimal 2500 mg


diberikan 1-3 kali/hari

c. Golongan Sulfonilurea: Glibenklamid dosis awal 2.5 mg dosis maksimal 15


mg/hr diberikan 15 – 30 menit sebelum mkan, 1-2 kali/hari.

d. Golongan Inhibitor α glukosidase: Acarbose dosis awal 50 mg dosis maksimal


300 mg diberikan 1-3 kali/hari.

12. Dokter mengedukasi pasien tentang penyakit DM, perlunya pengendalian dan
pemantauan gula darah, penyulit DM dan resikonya serta bagaimana mengatasi
sementara keadaan gawat darurat akibat DM (rasa sakit dan hipoglikemia).

13. Dokter mengedukasi pasien tentang terapi gizi medis (TGM) makanan yang
seimbang sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing individu.
Pentingnya keteraturan makan dalam hal jadwal makan, jenis dan jumlah
makanan.

14. Dokter mengedukasi pasien tentan latihan jasmani secara teratur 3 – 4 kali
seminggu selama kurang lebih 30 menit.
15. Petugas rawat jalan menulis resep.
16. Petugas menyerahkan resep kepada pasien
17. Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik, laboratorium, diagnosa dan terapi
kedalam rekam medis pasien
18. Petugas menandatangani rekam medis
19. Petugas menulis diagnose ke buku rgister rawat jalan.

5. Unit Terkait 1. Rawat inap


2. Ruangan Pemeriksaan Umum
3. Laboratorium

6. Dokumen 1. Catatan medik


Terkait
2. Blanko rujukan
3. Buku register
4. Blanko resep

7. Rekaman Historis

No Halaman Yang Diubah Perubahan Diberlakukan Tanggal

Anda mungkin juga menyukai