Anda di halaman 1dari 3

DIABETES MELITUS

No.
:009/BPU/VII/2.1.3
Dokumen
No. Revisi :
SOP Tanggal
:
Terbit
Halaman : 1/3

PUSKESMAS drg. POEJI HARIYANI


MADURAN NIP. 19701206 199903 2 004

1. Pengertian Diabetes melitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai


kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan
berbagai komplikasi kronik pada mata, saraf, ginjal dan pembuluh darah.
2. Tujuan Agar petugas dapat menegakkan diagnosis diabetes melitus (DM) dan
melakukan pengobatan dan penyuluhan untuk pencegahan diabetes
melitus.
3. Kebijakan SK Sebagai pedoman bagi petugas untuk mendiagnosa dan mengobati
pasien.
4. Referensi Pedomam Pengobatan Dasar di Puskesmas Tahun 2002 Hal 26-27,
Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 1, FKUI.
5. Prosedur / 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut.
langkah- 2. Petugas menulis identitas pasien di buku register
langkah 3. Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah pasien
mengeluhkan gejala klasik DM yang berupa poliuria (sering kencing),
polidipsi (sering haus) dan polifagi (serng lapar).
4. Petugas menanyakan pada pasien apakah terdapat keluhan lain
seperti berat badan turun tanpa penyebab yang jelas, kesemutan,
gatal, mata kabur, impotensi pada pria, pruritus vulva pada wanita,
serta adakah luka yang tidak kunjung sembuh.
5. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah
6. Petugas melakukan pemeriksaan nadi
7. Petugas melakukan pemeriksaan suhu
8. Petugas melakukan pemeriksaan fisik termasuk ekstremitas atas dan
bawah termasuk jari.
9. Bila diperlukan petugas membuat permintaan pemeriksaan gula darah
atau urin ke laboratorium.
10. Petugas menyerahkan surat permintaan kepada pasien untuk
selanjutnya pasien ke laboratorium

DIABETES MELITUS
No.
Dokumen :009/BPU/VII/2.1.3

PUSKESMAS No. Revisi : drg. POEJI HARIYANI


MADURAN SOP NIP. 19701206 199903 2 004
Tanggal
Terbit :

Halaman : 2/3

11. Petugas menerima hasil laboratorium dari pasien


12. Petugas membaca hasil laboratorium dan menegakan diagnose
berdasarkan hasil lab dan anamnesis, yaitu:
10.1 Gejala klasik DM +Glukosa darah sewatu ≥ 200 mg/dl (darah
kapiler) Gejala klasik DM +Glukosa darah puasa ≥ 100 mg/dl
(darah kapiler)
10.2 Tanpa gejala kasik DM + kadar GDS ≥ 200 mg/dl atau GDP
ulang ≥ 100 mg/dl (darah kapiler)
13. Petugas memberikan penatalaksanaan awal DM berupa terapi gizi
medis (TGM) dan latihan jasmani selama 2 – 4 minggu. Apabila
kadar gula darah belum mencapai sasaran dilakukan intervensi
farmakologi dengan obat hipoglikemik oral (OHO) dan atau suntikan
insulin.
13.1 Obat hipoglikemik oral (OHO) dimulai dengan dosis kecil dan ditingkatkan
secara bertahap sesuai respons kadar glukosa darah, dapat
diberikan sampai dosis hampir maksimal. Pemberian OHO
bersamaan dengan pengaturan diit dan latihan jasmani, bila
diperlukan dapat dilakukan pemberian OHO tunggal atau OHO
kombinasi. Terapi OHO kombinasi harus dipilih dua macam obat dari
kelompok yang mempunyai mekanisme kerja berbeda
13.1.1 Golongan Biguanid: Metformin, dosis awal 500 mg dosis
maksimal 2500 mg diberikan 1-3 kali/hari
13.1.2 Golongan Sulfonilurea: Glibenklamid dosis awal 2.5 mg
dosis maksimal 15 mg/hr diberikan 15 – 30 menit sebelum
mkan, 1-2 kali/hari.
13.1.3 Golongan Inhibitor α glukosidase: Acarbose dosis awal
50 mg dosis maksimal 300 mg diberikan 1-3 kali/hari.
14. Petugas mengedukasi pasien tentang penyakit DM, perlunya
pengendalian dan pemantauan gula darah, penyulit DM dan
DIABETES MELITUS
No.
Dokumen :009/BPU/VII/2.1.3

PUSKESMAS No. Revisi : drg. POEJI HARIYANI


MADURAN SOP NIP. 19701206 199903 2 004
Tanggal
Terbit :

Halaman : 3/3

resikonya serta bagaimana mengatasi sementara keadaan gawat


darurat akibat DM (rasa sakit dan hipoglikemia).
15. Petugas mengedukasi pasien tentang terapi gizi medis (TGM)
makanan yang seimbang sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi
16. masing-masing individu. Pentingnya keteraturan makan dalam hal
jadwal makan, jenis dan jumlah makanan.
17. Petugas mengedukasi pasien tentan latihan jasmani secara teratur 3
– 4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit.
18. Petugas menulis resep.
19. Petugas menyerahkan resep kepada pasien
20. Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik, laboratorium,diagnose dan
terapi
21. kedalam rekam medic pasien
22. Petugas menandatangani rekam medic
23. Petugas menulis diagnose ke buku rgister rawat jalan.

6. Dokumen Catatan medik, blanko rujukan, buku register, blanko resep


Terkait

7. Distribusi Rawat inap,laboratorium

Anda mungkin juga menyukai