Anda di halaman 1dari 3

DIABETES MELLITUS

SOP

UPTD
PUSKESMAS DTP

No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
: 1/3

Ttd Ka.Puskesmas

Dr.H.FAISAL, MARS
NIP.19760426 200604 1 006

PULO MERAK
1. Pengertian

Diabetes melitus (DM) adalah penyakit metabolisme yang ditandai oleh tingginya kadar plasma
glukosa (hiperglikemia) yang disebabkan oleh gangguan sekresi insulin, aksi insulin atau
keduanya.

2. Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pengobatan diabetes mellitus.

3. Kebijakan

SK Kepala UPTD Puskesmas DTP Pulomerak Nomor: /


UPTD Puskesmas DTP Pulomerak.

4. Referensi

1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang


Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
2. Permenkes No 75 tahun 2014 tentang Puskesmas.

/ / / / tentang Layanan Klinis di

5. Persiapan
Alat dan Bahan :
Stetoskop
Tensimeter
Timbangan berat badan
Rekam medis
Stick gula darah
Alat ukur gula darah
Lancet
Sampel darah Pasien
Alat tulis

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

6. Prosedur/LangkahLangkah

1. Pasien datang diterima oleh Dokter / Perawat.


2. Dokter / Perawat melakukan inform consent.
3. Dokter / Perawat melakuan anamnesis riwayat penyakit sekarang, apakah pasien
mengeluhkan gejala klasik DM yang berupa poliuria (sering kencing), polidipsi (sering haus)
dan polifagi (sering lapar), serta penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya, atau
juga bisa disertai keluhan tidak khas meliputi lemah, kesemutan, gatal, mata kabur, luka yang
sulit sembuh, pruritus vulva pada wanita, dan disfungsi ereksi pada pria.
4. Dokter / Perawat melakukan pemeriksaan fisik untuk memeriksa adakah penurunan berat
badan, atau adakah pruritus atau gangren.
5. Dokter / Perawat menginstruksikan untuk ke laboratorium untuk pemeriksaan gula darah
sewaktu (GDS) atau gula darah puasa (GDP) apabila pasien berpuasa dengan menggunakan
alat ukur gula darah.
6. Dokter / Perawat melakukan penegakkan diagnosis yang didasarkan pada :
- Gejala klasik DM Poliuri (banyak berkemih), polidipsi (banyak minum) dan polifagia
(banyak minum) + kadar GDS 200 mg/dl. GDS merupakan hasil pemeriksaan sesaat
pada suatu hari tanpa memperhatikan makan terakhir.
- Gejala klasik DM + kadar GDP 126 mg/dl. Puasa diartikan pasien tidak mendapat kalori
tambahan sedikitnya 8 jam.

7. Dokter / Perawat memberikan resep berupa terapi obat hiperglikemik oral (OHO), yaitu:
- Golongan Biguanid: Metformin, dosis awal 500 mg dosis maksimal 2500 mg diberikan 1-3
kali/hari.
Golongan Sulfonilurea: Glibenklamid dosis awal 2.5 mg dosis maksimal 15 mg/hr
diberikan 15 30 menit sebelum mkan, 1-2 kali/hari.
8. Dokter / Perawat mendokumentasikan identitas pasien, hasil anamnesis, hasil pemeriksaan
fisik, hasil laboratorium dan terapi yang diberikan kepada Pasien di dalam rekam medis.
9. Dokter / Perawat melakukan perencaan tindakan selanjutnya serta memberikan edukasi
mengenai pola hidup sehat serta efek samping pengobatan.
10. Pasien mengambil obat di apotek.

7. Diagram Alir

Pasien datang

Melakukan inform
consent

Melakukan pemeriksaan
fisik

Melakukan anamnesis

Melakukan pemeriksaan
laboratorium

Melakukan penegakkan
diagnosis

Melakukan dokumentasi
di dalam rekam medis

Memberikan terapi obat


hiperglikemik oral

Melakukan perencaan
serta edukasi

Pasien mengambil obat di


apotek

8. Hal-hal Yang Perlu


Diperhatikan

Pasien harus selalu berobat teratur ke Puskesmas supaya mencapai target gula darah yang
optimal serta mengupayakan pasien agar dapat menjalani pola hidup yang sehat.

9. Unit Terkait

1. Poli Umum BP 2 dan BP 3


2. Laboratorium
3. Apotek

10. Dokumen Terkait

1. Register kunjungan
2. Rekam Medis
3. Kartu Pasien
4. KTP, KK, Kartu Peserta BPJS

11. Rekaman Historis


No

Halaman

Yang Diubah

Perubahan

Diberlakukan Tanggal

Anda mungkin juga menyukai