Anda di halaman 1dari 60

INFEKSI TELINGA LUAR DAN TENGA

H
OLEH :
Mira Kurnia (1818012082)
Muhammad Rifath Akbar (1818012088)

PRECEPTOR:
dr.Hanggoro, Sp. THT-KL

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU KESEHATAN THT-


BEDAH KL
RSUD DR. H. ABDOEL MULUK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNILA
2019
INFEKSI TELINGA LUAR

Selulitis, Perikondritis,
Auricula
Herpes Zoster Otikus
Radang telinga luar
Otitis Eksterna (OE)
OE maligna
sirkumskripta
Canalis Acusticus
Externus (CAE)
OE difusa Otomikosis
Perikondritis Radang pada tulang rawan yang
menjadi kerangka daun telinga.

Trauma/radang,
- Bisa karena laserasi/ pembedahan
- Setelah memar tanpa adanya hematoma
- Furunkel yang tidak adekuat pengobatannya Gejala Klinis:
1 . Otalgia
2 . Eritema
3 . Tegang
Efusi serum/pus
4 . Edema
5 . Abses pada daun telinga
Diagnosisnya: bagian aurikula yang terlibat m
embengkak, menjadi merah, terasa panas da
Di antara lapisan perikondrium n ada nyeri tekan
dan kartilago telinga luar
PEMERIKSAAN FISIK DAN LABORAT
ORIUM
Pada pemeriksaan
laboratorium, dapat
diambil sampel dari abses
Terdapat demam, daun telinga untuk dikultur,
pembesaran kelenjar limfe mengetahui jenis bakteri
regional, dan leukositosis. penyebab sehingga dapat
Serum yang terkumpul di diberikan terapi yang tepat.
Tampak daun telinga
membengkak, merah, lapisan subperikondrial
panas, dirasakan nyeri, dan menjadi purulen, sehingga
nyeri tekan. Pembengkakan terdapat fluktuasi difus
ini dapat menjalar ke atau terlokalisasi.
bagian belakang daun
telinga, sehingga sangat
menonjol.
TATALAKSANA
Penatalaksanaan bertujuan untuk eradikasi infeksi dan
optimalisasi kosmetik telinga.
Standar prosedur pascatrauma adalah perawatan luka, evakuasi hematom atau seroma,
serta antibiotik sistemik, yaitu anti-pseudomonal aminopenisilin atau fluoroquinolon
selama 2-4 minggu.

Antibiotik intravena biasanya direkomendasikan sampai


terjadi perbaikan klinis.

Abses: Insisi + Drainase

Pembedahan dilakukan untuk eliminasi nekrotik kartilago


dan minimalisasi deformitas.
SELULITIS Gejala dan tanda yaitu :
1 . Indurasi
2 . Hangat
3 . Eritema
Infeksi bakteri pada aurikula, yang sering
berhubungan dengan komorbiditas pasien 4 . Nyeri tekan
misalnya DM dan trauma.
5 . Demam
6 . Sindrom syok toksis (Jaran
Staphylococcus aureus,
g)
Coagulase negative staphylococcus,
Pseudomonas aeruginosa,
Streptococcus sp.

Penyebab utama adalah tindikan anting,


pukulan, luka bakar, dan iatrogenik.
DIAGNOSIS TATALAKSANA
Penegakan diagnosis dengan cara kul • Pemberian obat anti-staphylococcu
tur jarang diperlukan, bila tidak ada r s dan antistreptococcus secara oral.
esolusi dapat dipertimbangkan infeks
i jamur atau dilakukan biopsi bila curi • Jika sudah terjadi komplikasi dapat
ga tumor. diberikan antibiotik secara intravena
yang direkomendasikan.
• Golongan quinolon oral dan intaven
a serta anti-pseudomonal aminopen
isilin dapat diberikan secara intraven
a tergantung pada derajat keparaha
n.
HERPES ZOSTER OTIKUS

Herpes zoster otikus adalah


infeksi virus yang disebabka Pasien dengan Ramsay Hunt syndrome dapat menimbul
kan suatu kombinasi patologis:
n oleh varicella zoster yang
menyerang satu atau lebih 1. Cabang sensorik dari n. VII
dermatom 2. Divisi motorik dan sensorik dari n. VII
saraf kranialis, seperti nervu 3. Divisi motorik dan sensorik dari n. VII dengan gejala a
s trigeminalis, ganglion geni uditori
kulatum, atau radiks servikal 4. Divisi motorik dan sensorik dari n. VII dengan gejala a
is bagian atas. uditori dan vestibular
Sering disebut Ramsay-Hunt 5. Nyeri sekitar telinga dan erupsi vesikular (80- 90%) p
Syndrome ada area konka, mukosa oral atau leher dengan facial p
alsy yang progresif (50% dengan House-Brackmann der
ajat IV-V).
6. Tuli sensorineural (50%) dan vertigo (30%) dapat ter
jadi.
GEJALA PEMERIKSAAN
KLINIS FISIK

Prodormal: Vesikel &


demam, sakit Otalgia krusta
kepala, malaise,
Tuli
sensorineural
Vesikel di wajah Gangguan
dan telinga pendengaran
Paralisis N.VII
Tatalaksana

Pengobatan sesuai dengan tatalaksana herpes


zoster

Acyclovir 5x800 mg selama 5-7 hari

Simptomatis: analgetik dan anti-inflamasi


Otitis Eksterna

Faktor presdiposisi:
Radang liang telinga, baik akut
1 . Perubahan pH kulit kanalis yang bia
sanya asam  basa
maupun kronis yang disebabkan oleh
2 . Perubahan lingkungan yaitu pening
infeksi bakteri, jamur, dan virus.
katan suhu dan kelembaban
3 . Trauma ringan seringkali karena ber
enang atau mengorek telinga secar
a berlebihan
KLASIFIKASI
Otitis Eksterna Sirkumskripta
GEJALA KLINIS
Pada kulit 1/3 luar MAE mengandung
adneksa kulit, seperti folikel rambut, k Rasa nyeri yang hebat, tidak sesuai besar bisul
elenjar sebasea dan kelenjar serumen,
maka ditempat tersebut dapat terjadi i
nfeksi pada pilosebaseus (folikulitis) → Nyeri timbul saat tragus ditekan, auricula
ditarik, dan waktu membuka mulut
membentuk furunkel.

Staphylococcus Staphylococcus Tuli konduktif bila furunkel menyumbat MAE


aureus albus
Nyeri dan pembesaran kelenjar limfe periaurikuler
Tatalaksana

• Terapi lokal: tetes telinga,


Sebelum salep
• Antibiotik: salep polymixin B
terbentuk atau bacitracin
• Antiseptik: As. Asetat 2-5%
abses dalam alkohol
• Analgetik

• Diaspirasi secara steril selanjutnya


Setelah dilakukan insisi drainase.
• Kalau dinding furunkel tebal,
terbentuk dilakukan insisi baru drainase
• Antibiotik salep
abses • Analgetik
Otitis Eksterna Difus “Swimmer Ears”
Faktor presdiposisi
Infeksi yang biasanya mengenai kulit
liang telinga 2/3 bagian dalam yang 1 . Cuaca panas-lembab  keri
menyebabkan pembengkakan stratum ngat berlebihan  pH MAE
korneum kulit sehingga menyumbat saluran berubah  pertumbuhan ba
folikel kteri meningkat.
Umumnya bakteri penyebab yaitu 2 . Trauma kulit MAE disertai in
Pseudomonas. feksi bakteri patogen.
Bakteri penyebab lainnya yaitu
Staphylococcus albus, Escheria coli dan
sebagainya.

Otitis eksterna difus dapat juga terjadi


sekunder pada OMSK.
GAMBARAN TATALAKSANA
KLINIS
1. Membersihkan liang telinga
2. Memasukkan tampon yang mengandung
antibiotik ke liang telinga
Kulit MAE hiperemis
+ edema yang tidak
Nyeri tekan tragus, 3. Bila dijumpai adenopathy dan gejala
liang telinga sempit toksisitas, antibiotika sistemik
jelas batasnya
dibutuhkan. Penggunaan kortikosteroid
KGB regional Sekret yang berbau, diharapkan dapat mengurangi proses
membesar dengan tidak mengandung inflamasi.
nyeri tekan musin 4. Neomisin dan polimiksin B sulfat
(cortisporin) atau kolistin (colymiysin)
Pendengaran bisa akan efektif untuk sekitar 99 % pasien.
normal atau sedikit
berkurang
FASE KLINIS OTITIS EKSTERNA DIFUS

19
Infeksi dan radang difus kronis atau
Otitis Eksterna Kronis penyembuhan tidak sempurna pada liang
telinga selama lebih dari tiga bulan yang
menimbulkan jaringan sikatriks pemicu
stenosis pada liang telinga

DIAGNOSIS
TERAPI
Anamnesis
• Rasa gatal di liang telinga
• Otalgia
P. Fisik
• Otoskop : kulit kering dan
hipertropi pada liang telinga
• Stenosis Pasca Inflamatorik :
penyempitan liang telinga
progresif.
OTITIS EKSTERNA MALIGNA
■ Infeksi telinga luar dan strukt
ur lain di sekitarnya yang ber Penderita DM punya pH serumen > non DM  lebih
potensi mengancam kehidup muda terkena OE

an dan biasanya terjadi pada


pasien tua dengan diabetes
dan immunocompromised. Faktor immunocompromised dan mikroangiopati
sehingga penyembuhan sulit akibat penebalan endotel dan
kadar gula darah tinggi

Pseudomonas
aeruginosa
OE  OE maligna. Peradangan progresif ke subkutis,
cartilago dan tulang sekitarnya  kondritis, osteitis,
osteomielitis yang menghancurkan os temporal
Gambaran klinis

Rasa gatal di liang telinga

Otalgia

Sekret telinga banyak

Edema, MAE tertutup jaringan


granulasi

Parese N. VII
Progresivitas Penyakit
Derajat otitis eksterna Menurut Benecke:

1. Kanalis akustikus eksternus dengan invasi


melalui fisura Santorini atau sutura
timpanomastoid ke fosa retromandibula

2. Keterlibatan mastoid dan foramen jugulare

3. Trombosis septik dari sinus vena lateral

4. Penyebaran ke apeks petrosus melalui


vaskular dan bidang fasialis serta tidak
termasuk air cells.
DIAGNOSIS TATALAKSANA
1. Kultur eksudat liang telinga menggunakan
suatu apusan kalsium alginat
2. Pemeriksaan hitung jenis leukosit dan laju
endap darah
3. Komorditas adalah hal yang penting
diketahui (misal: diabetes, HIV, dll)
4. CT scan untuk melihat ekstensi penyakit
5. Bone scan untuk mendokumentasikan
osteomilitis (nonspesifik) dan mungkin
sembuh selama beberapa bulan setelah
resolusi terjadi
6. Gallium-67 scan sebagai indikator infeksi
yang aktif dan berguna untuk mengikuti
perjalanan penyakit, juga positif dalam
jaringan lunak dan infeksi tulang.
Pengulangan gallium scan setiap 4 minggu
untuk menentukan kelanjutan pengobatan.
OTOMIKOSIS
■ Infeksi jamur pada liang t
■Gambaran klinis:
elinga Umumnya disebab
1 .Rasa gatal dan penuh pada liang telinga.
kan tingginya kelembapa
n daerah liang telinga 2 .Dapat tanpa keluhan.
3 .Pada pemeriksaan fisik:
•Elemen jamur (miselia) •Edema dan eritem
a pada liang telinga •Debris keputihan, kelab
Pityrosporum Aspergillus
u, atau kehitaman
4 .Pemeriksaan Penunjang
Candida ■•KOH (+)
albicans ■•Kultur jamur
TATALAKSANA
1. Pembersihan liang telinga untuk mengeluarkan sekret dan
debris epitel yang memicu pertumbuhan jamur. Dapat
dilakukan dengan syring, suction atau kapas pembersih.
2. Antifungal spesifik dapat digunakan. Nistatin (100.000
unit/ml propylene glycol) yang efektif melawan
kandidaAntifungal spektrum luas lainnya termasuk
klotrimazol dan povidone iodine.
3. 2% asam salisilat dalam alkohol juga efektif yang bersifat
keratolitik untuk mengelupas lapisan superfisial epidermis
sehingga fungal mycelia berkembang ke dalamnya.
4. Terapi antifungal sebaiknya dilanjutkan selama 1 minggu
setelah terjadinya perbaikan untuk mencegah rekurensi.
5. Telinga harus dijaga agar tetap kering.
6. Infeksi bakteri sering berhubungan dengan otomikosis dan
terapi dengan antibiotik/steroid membantu mengurangi
inflamasi dan edema serta membantu penetrasi antifungal
menjadi lebih baik.
INFEKSI
TELINGA TENGAH
OTITIS MEDIA AKUT (OMA)
merupakan inflamasi akut telinga tengah yang berlangsung kurang dari tiga minggu

Tiga jenis bakteri penyebab otitis media


Penyebab didominasi tersering adalah Streptococcus pneumoniae
(40%), diikuti oleh Haemophilus influenzae
oleh infeksi bakteri (25-30%) dan Moraxella catarhalis (10-
15%)
&sepertiga kasus di
sebabkan oleh virus Virus yang paling sering dijumpai pada anak-
anak, yaitu respiratory syncytial virus (RSV),
influenza virus, atau adenovirus (sebanyak
30-40%)
OTITIS MEDIA
peradangan pada sebagian atau seluruh mukosa telinga
tengah,tuba Eustachius, antrum mastoid, dan sel-sel
mastoid; OMA bersifat cepat dan singkat
Tuba Eustachius menjadi sempit,
Terjadi kongesti dan edema sehingga terjadi sumbatan
Infeksi saluran pernapasan atas pada mukosa saluran napas atas, menyebabkan refluks dan aspirasi
(ISPA) atau alergi, termasuk nasofaring dan tuba virus atau bakteri dari nasofaring
Eustachius. ke dalam telinga tengah melalui
tuba Eustachius.

drainase telinga tengah terganggu,


Jika sekret dan pus bertambah
mengalami infeksi serta terjadi
banyak dari proses inflamasi
akumulasi sekret di telinga tengah,
lokal memenuhi telinga tengah,
kemudian terjadi proliferasi
perndengaran dapat terganggu
mikroba patogen pada sekret
Stadium OMA

Stadium
Stadium Stadium Stadium Stadium
Oklusi
Hiperemis Supurasi Perforasi Resolusi
tuba

31
Gejala klinis

• Rasa nyeri di • Nyeri • Suhu tubuh tinggi dapat


Anak-anak

Dewasa
mencapai 39,5°C (pada
dalam telinga, • Terdapat stadium supurasi), anak

Bayi atau balita


di samping gangguan gelisah dan sukar tidur,
tiba-tiba anak menjerit
suhu tubuh pendengaran waktu tidur, diare,
yang tinggi. berupa rasa kejang-kejang dan
kadang-kadang anak
• Biasanya penuh di memegang telinga yang
terdapat telinga atau sakit.
• Bila terjadi ruptur
riwayat batuk rasa kurang membran timpani, maka
pilek mendengar sekret mengalir ke liang
telinga, suhu tubuh turun
sebelumnya dan anak tidur tenang

32
KRITERIA DIAGNOSIS OMA
SKOR OMA
Kemerahan Bengkak pada
Suhu Tarik pada Membran
Skor Gelisah
(°C) telinga Membran timpani
Ditemukan timpani (bulging)
Muncul secara adanya tanda Terdapat tanda
efusi Tidak Tidak
mendadak dan atau gejala 0 <38,0 Tidak ada Tidak ada
Ada Ada
bersifat akut. peradangan
telinga tengah 1
38,0-
Ringan Ringan Ringan Ringan
38,5
38,6-
2 Sedang Sedang Sedang Sedang
39,0

OM 3 >39,0 Berat Berat Berat


Berat, termasuk
Otore

A Bila didapatkan angka 0 hingga 3, berarti OMA


ringan.

Bila melebihi 3, berarti OMA berat.


PENATALAKSANAAN OMA

1 Sekitar 80% OMA sembuh dalam 3 hari

Tergantung stadium. Stadium awal ditujukan

2 untuk mengobati infeksi saluran napas,dengan


pemberian antibiotik,dekongestan lokal atau
sistemik,dan antipiretik

4
STADIUM OKLUSI TUBA
• Bertujuan Untuk membuka kembali tuba Eustachius
• obat tetes hidung HCl efedrin 0,5 % dalam larutan fisiologik untuk anak
kurang dari 12 tahun
• HCl efedrin 1 % dalam larutan fisiologis untuk anak yang berumur atas 12
tahun pada orang dewasa.
• Sumber infeksi harus diobati dengan pemberian antibiotik

STADIUM HIPEREMIS
• Antibiotik, obat tetes hidung dan analgesik
• Antibiotik diberikan minimal 7 hari. Bila pasien alergi tehadap
penisilin, diberikan eritromisin.
• Pada anak, diberikan ampisilin 50-100 mg/kgBB/hari yang terbagi
dalam empat dosis, amoksisilin atau eritromisin masing-masing 50
mg/kgBB/hari yang terbagi dalam 3 dosis
• Dianjurkan antibiotik golongan penisilin atau eritromisin. Jika terjadi
resistensi, dapat kombinasi dengan asam klavulanat atau sefalosporin.
STADIUM SUPURASI
• Tetap berikan antibiotik; pertimbangkan tindakan
pembedahan

STADIUM PERFORASI
• ear toilet H2O2 3% selama 3 sampai dengan 5 hari
• antibiotik yang adekuat sampai 3 minggu.

STADIUM RESOLUSI
• Antibiotik dapat dilanjutkan hingga 3 minggu
PENATALAKSANAAN OMA
﹡ TERAPI PEMBEDAHAN

Miringotomi Timpanosintesis
Lokasi di kuadran posterior-inferior
Indikasi timpanosintesis :
Indikasi :
- nyeri berat, demam - terapi antibiotik tidak memuaskan
- komplikasi OMA seperti paresis nervus fasialis, mastoiditis, - terdapat komplikasi supuratif,
labirinitis, dan infeksi sistem saraf pusat.
- Miringotomi merupakan terapi third-line pada pasien yang - pada bayi baru lahir atau
mengalami kegagalan terhadap dua kali terapi antibiotik pada
satu episode OMA. - pasien yang sistem imun tubuh rendah.
KOMPLIKASI

Intratemporal Ekstratemporal
• Perforasi Membran Timpani • Abses subperiosteal
• Mastoiditis Akut • Abses otak
• Paresis nervus facialis • Meningitis
• Labirinitis • Tromboflebitis
• Petrositis
Pencegahan

Mengurangi faktor risiko terutama pada anak-anak


• Pencegahan ISPA pada bayi dan anak-anak, pemberian ASI minimal selama 6 bulan, penghindaran pemberian
susu dibotol saat anak berbaring, penghindaran pajanan terhadap asap rokok

Menghindari mengeluarkan mucus dengan paksaan/tekanan yang berlebihan

Jangan mengorek-ngorek liang telinga terlalu kasar

Jika ada benda asing yang masuk,datanglah ke dokter

Jauhkan telinga dari suara keras

Lindungi telinga selama penerbangan


OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK
(OMSK)

• Otitis Media Supuratif Kronis (OMSK) adalah perforasi membran timpani dan sekret yang
keluar dari telinga tengah terus-menerus atau hilang timbul dan telah terjadi lebih dari 2 bulan.

• Disebut juga Otitis Media Perforata (OMP)

• Dalam keseharian disebut congek

NORMAL OMSK
ETIOLOGI

Pseudomonas aeruginosa

Staphylococcus aureus

Proteus mirabilis

Klebsiella pneumonia

Escherichia coli

Mushi et al. 2016. Predictors of Disease Complications and Treatment Outcome among
Patients with Chronic Suppurative otitis media attending a Tertiary hospital, Mwanza Ta
nzania. BMC Ear, Nose and Throat Disorders 1691):
41
PATOGENESIS
Fungsi tuba yang belum Peningkatan
sempurna, tuba yang permeabilitas pembuluh Mukosa telinga tengah
pendek, penampang darah & menambah hiperplasia
relatif besar pada anak pengeluaran sekret

Bakteri menyebar dari


Akumulasi sel-sel Produksi sekret
nasofaring melalui tuba
peradangan di telinga meningkat oleh sel
eustachius ke telinga
tengah goblet di epitel
tengah

Respon imun dan


Infeksi telinga tengah pelepasan mediator
inflamasi
42
PERFORASI MARGINAL
LETAK PERFORASI Tepi perforasi langsung
berhubungan dengan
anulus atau sulkus
timpanikum

PERFORASI ATIK
PERFORASI SENTRAL Perforasi terletak di pars
Perforasi terdapat di pars tensa, di flaksida
seluruh tepi perforasi masih ada
sisa membran timpani
43
JENIS OMSK
• Terletak hanya terbatas pada
mukosa saja, tidak mengenai
tulang
• Jarang menimbulkan OMSK tipe OMSK tipe
komplikasi aman (tipe bahaya (tipe
• Tidak terdapat kolesteatoma
mukosa = tipe tulang = tipe
banigna) maligna)

• Biasanya terletak di marginal atau


atik
• Disertai KOLESTEATOMA
• Sebagian besar menimbulkan
komplikasi yang berbahaya/ fatal
OMSK Benigna OMSK Maligna

Your Date Here Your Footer Here 45


KOLESTEATOM
A

• Suatu kista epiterial yang berisi deskuamasi epitel (keratin)


• Dapat mendesak organ disekitarnya serta menimbulkan nekrosis
terhadap tulang, diperberat dengan adanya pembentukan reaksi
asam oleh pembusukan bakteri
• Nekrosis tulang mempermudah timbulnya komplikasi seperti
labirinitis, meingitis dan abses otak
Pemeriksaan
Otoskopi
Anamnesis

Pemeriksa
an
Penunjang
(jika perlu)

Penegakan Diagnosis
47
ANAMNESIS : GEJALA KLINIS
Telinga Berair (Otorrhoe)  Gangguan Pendengaran

 Sekret bersifat purulen (kental,  Biasanya dijumpai tuli konduktif


putih) atau mukoid ( air , encer) namun dapat pula bersifat
 Tipe benigna: mukopus, tidak campuran
berbau busuk , keluar cairan hilang
timbul
 Tipe maligna: Sekret bercampur
darah
Nyeri Telinga (Otalgia) Vertigo

 karena terbendungnya drainase  Tanda telah terjadinya fistel akibat


pus. erosi oleh kolesteatom
 Merupakan tanda berkembang  Biasanya akibat perubahan tekanan
komplikasi OMSK seperti Petrositis, udara atau suhu yang mendadak
subperiosteal abses atau trombosis pada penderita yang sensitif
sinus laterali
48
PEMERIKSAAN
Pemeriksaan otoskopi
• menunjukan adanya dan letak perforasi. Dari perforasi dapat
dinilai kondisi mukosa telinga tengah.

Pemeriksaan audiologi (tes penala)


• untuk menilai hantaran tulang dan udara
• penting untuk mengevaluasi tingkat penurunan pendengaran
dan untuk menentukan gap udara dan tulang

Radiologi
• posisi Schüller
• berguna untuk menilai kasus kolesteatoma
DIAGNOSIS BANDING

1. Barotitis Media/Barotrauma
Merupakan kondisi tidak nyaman pada telinga akibat
perbedaan tekanan antara telinga luar dan telinga
tengah.
Gejala dari barotitis media ini adalah :
- Pendengaran berkurang
- Nyeri telinga
- Rasa penuh pada telinga

2. Otitis Media Akut Fase Supuratif

3. Otitis Eksterna
PENATALAKSANAAN
Prinsip terapi OMSK tipe aman adalah konservatif atau dengan m
edikamentosa

Medikamentosa :
 obat pencuci telinga, berupa larutan H2O2 3% selama 3-5 hari
 antibiotik broad spectrum
 Pada infeksi yang dicurigai penyebebnya telah resisten terhada
p ampisilin dapat diberikan ampisilin asam klavulanat.
ANTIBIOTIKA TOPIKAL
Neomisin
Polimiksin B atau polimiksin E Obat bakterisid pada kuma gram positif dan
negatif, misalnya : Stafilokokus aureus,
Obat ini bersifat bakterisid terhadap kuman Proteus sp. Resisten pada semua anaerob dan
gram negatif, Pseudomonas, E. Koli Pseudomonas. Toksik terhadap ginjal dan
Klebeilla, Enterobakter, tetapi resisten telinga.
terhadap gram positif, Proteus, dan toksik
terhadap ginjal dan saraf.

Kloramfenikol
Obat ini bersifat bakterisid terhadap :
Stafilokokus, koagulase positif, 99%
Stafilokokus, koagulase positif, 95% Stafilokokus
group A, 100% E. Koli, 96% Proteus sp, 60%
Proteus mirabilis, 90% Klebsiella, 92%
Enterobakter, 93%, Pseudomonas 5%

52
ANTIBIOTIKA SISTEMIK

Kuinolon (siprofloksasin dan ofloksasin)


• Tidak dianjurkan untuk anak dengan umur < 16
tahun

Metronidazol
• Efek bakterisid untuk kuman anaerob
• Dosis: 400 mg per 8 jam selama 2 minggu atau 200 mg per 8
jam selama 2-4 minggu

Sefalosforin gen. III (sefotaksim, seftazidim


dan seftriakson)
53
PENATALAKSANAAN
OMSK Tipe bahaya : mastoidektomi dengan/ tanpa
timpanoplasti

Tujuan operasi
- menghentikan infeksi secara permanen
- memperbaiki membran timpani yang perforasi
- mencegah terjadinya komplikasi/kerusakan pendengaran yang l
ebih berat
- memperbaiki pendengaran.
Pedoman Penatalaksanaan OMSK
Algoritma I
Algoritma II
KOMPLIKASI

Intratempora
Ekstrakranial Intrakranial
l

Labirinitis & Meningitis


Abses fistula labirin
subperiosteal
Abses otak,
Mastoiditis abses epidural
coalesent Trombosis sinus
lateral
Abses bezold
Fasial paralisis Otitic
hydrosefalus
58
Prognosis

■ Pasien dengan OMSK memiliki prognosis yang baik apabila dilakukan kontrol yang baik terhada
p proses infeksinya. Pemulihan dari fungsi pendengaran bervariasi dan tergantung dari penyeba
b

■ Keterlambatan dalam penanganan karena sifat tidak acuh dari pasien dapat menimbulkan
kematian yang merupakan komplikasi lanjut OMSK yang tidak ditangani dengan segera
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai