H
OLEH :
Mira Kurnia (1818012082)
Muhammad Rifath Akbar (1818012088)
PRECEPTOR:
dr.Hanggoro, Sp. THT-KL
Selulitis, Perikondritis,
Auricula
Herpes Zoster Otikus
Radang telinga luar
Otitis Eksterna (OE)
OE maligna
sirkumskripta
Canalis Acusticus
Externus (CAE)
OE difusa Otomikosis
Perikondritis Radang pada tulang rawan yang
menjadi kerangka daun telinga.
Trauma/radang,
- Bisa karena laserasi/ pembedahan
- Setelah memar tanpa adanya hematoma
- Furunkel yang tidak adekuat pengobatannya Gejala Klinis:
1 . Otalgia
2 . Eritema
3 . Tegang
Efusi serum/pus
4 . Edema
5 . Abses pada daun telinga
Diagnosisnya: bagian aurikula yang terlibat m
embengkak, menjadi merah, terasa panas da
Di antara lapisan perikondrium n ada nyeri tekan
dan kartilago telinga luar
PEMERIKSAAN FISIK DAN LABORAT
ORIUM
Pada pemeriksaan
laboratorium, dapat
diambil sampel dari abses
Terdapat demam, daun telinga untuk dikultur,
pembesaran kelenjar limfe mengetahui jenis bakteri
regional, dan leukositosis. penyebab sehingga dapat
Serum yang terkumpul di diberikan terapi yang tepat.
Tampak daun telinga
membengkak, merah, lapisan subperikondrial
panas, dirasakan nyeri, dan menjadi purulen, sehingga
nyeri tekan. Pembengkakan terdapat fluktuasi difus
ini dapat menjalar ke atau terlokalisasi.
bagian belakang daun
telinga, sehingga sangat
menonjol.
TATALAKSANA
Penatalaksanaan bertujuan untuk eradikasi infeksi dan
optimalisasi kosmetik telinga.
Standar prosedur pascatrauma adalah perawatan luka, evakuasi hematom atau seroma,
serta antibiotik sistemik, yaitu anti-pseudomonal aminopenisilin atau fluoroquinolon
selama 2-4 minggu.
Faktor presdiposisi:
Radang liang telinga, baik akut
1 . Perubahan pH kulit kanalis yang bia
sanya asam basa
maupun kronis yang disebabkan oleh
2 . Perubahan lingkungan yaitu pening
infeksi bakteri, jamur, dan virus.
katan suhu dan kelembaban
3 . Trauma ringan seringkali karena ber
enang atau mengorek telinga secar
a berlebihan
KLASIFIKASI
Otitis Eksterna Sirkumskripta
GEJALA KLINIS
Pada kulit 1/3 luar MAE mengandung
adneksa kulit, seperti folikel rambut, k Rasa nyeri yang hebat, tidak sesuai besar bisul
elenjar sebasea dan kelenjar serumen,
maka ditempat tersebut dapat terjadi i
nfeksi pada pilosebaseus (folikulitis) → Nyeri timbul saat tragus ditekan, auricula
ditarik, dan waktu membuka mulut
membentuk furunkel.
19
Infeksi dan radang difus kronis atau
Otitis Eksterna Kronis penyembuhan tidak sempurna pada liang
telinga selama lebih dari tiga bulan yang
menimbulkan jaringan sikatriks pemicu
stenosis pada liang telinga
DIAGNOSIS
TERAPI
Anamnesis
• Rasa gatal di liang telinga
• Otalgia
P. Fisik
• Otoskop : kulit kering dan
hipertropi pada liang telinga
• Stenosis Pasca Inflamatorik :
penyempitan liang telinga
progresif.
OTITIS EKSTERNA MALIGNA
■ Infeksi telinga luar dan strukt
ur lain di sekitarnya yang ber Penderita DM punya pH serumen > non DM lebih
potensi mengancam kehidup muda terkena OE
Pseudomonas
aeruginosa
OE OE maligna. Peradangan progresif ke subkutis,
cartilago dan tulang sekitarnya kondritis, osteitis,
osteomielitis yang menghancurkan os temporal
Gambaran klinis
Otalgia
Parese N. VII
Progresivitas Penyakit
Derajat otitis eksterna Menurut Benecke:
Stadium
Stadium Stadium Stadium Stadium
Oklusi
Hiperemis Supurasi Perforasi Resolusi
tuba
31
Gejala klinis
Dewasa
mencapai 39,5°C (pada
dalam telinga, • Terdapat stadium supurasi), anak
32
KRITERIA DIAGNOSIS OMA
SKOR OMA
Kemerahan Bengkak pada
Suhu Tarik pada Membran
Skor Gelisah
(°C) telinga Membran timpani
Ditemukan timpani (bulging)
Muncul secara adanya tanda Terdapat tanda
efusi Tidak Tidak
mendadak dan atau gejala 0 <38,0 Tidak ada Tidak ada
Ada Ada
bersifat akut. peradangan
telinga tengah 1
38,0-
Ringan Ringan Ringan Ringan
38,5
38,6-
2 Sedang Sedang Sedang Sedang
39,0
4
STADIUM OKLUSI TUBA
• Bertujuan Untuk membuka kembali tuba Eustachius
• obat tetes hidung HCl efedrin 0,5 % dalam larutan fisiologik untuk anak
kurang dari 12 tahun
• HCl efedrin 1 % dalam larutan fisiologis untuk anak yang berumur atas 12
tahun pada orang dewasa.
• Sumber infeksi harus diobati dengan pemberian antibiotik
STADIUM HIPEREMIS
• Antibiotik, obat tetes hidung dan analgesik
• Antibiotik diberikan minimal 7 hari. Bila pasien alergi tehadap
penisilin, diberikan eritromisin.
• Pada anak, diberikan ampisilin 50-100 mg/kgBB/hari yang terbagi
dalam empat dosis, amoksisilin atau eritromisin masing-masing 50
mg/kgBB/hari yang terbagi dalam 3 dosis
• Dianjurkan antibiotik golongan penisilin atau eritromisin. Jika terjadi
resistensi, dapat kombinasi dengan asam klavulanat atau sefalosporin.
STADIUM SUPURASI
• Tetap berikan antibiotik; pertimbangkan tindakan
pembedahan
STADIUM PERFORASI
• ear toilet H2O2 3% selama 3 sampai dengan 5 hari
• antibiotik yang adekuat sampai 3 minggu.
STADIUM RESOLUSI
• Antibiotik dapat dilanjutkan hingga 3 minggu
PENATALAKSANAAN OMA
﹡ TERAPI PEMBEDAHAN
Miringotomi Timpanosintesis
Lokasi di kuadran posterior-inferior
Indikasi timpanosintesis :
Indikasi :
- nyeri berat, demam - terapi antibiotik tidak memuaskan
- komplikasi OMA seperti paresis nervus fasialis, mastoiditis, - terdapat komplikasi supuratif,
labirinitis, dan infeksi sistem saraf pusat.
- Miringotomi merupakan terapi third-line pada pasien yang - pada bayi baru lahir atau
mengalami kegagalan terhadap dua kali terapi antibiotik pada
satu episode OMA. - pasien yang sistem imun tubuh rendah.
KOMPLIKASI
Intratemporal Ekstratemporal
• Perforasi Membran Timpani • Abses subperiosteal
• Mastoiditis Akut • Abses otak
• Paresis nervus facialis • Meningitis
• Labirinitis • Tromboflebitis
• Petrositis
Pencegahan
• Otitis Media Supuratif Kronis (OMSK) adalah perforasi membran timpani dan sekret yang
keluar dari telinga tengah terus-menerus atau hilang timbul dan telah terjadi lebih dari 2 bulan.
NORMAL OMSK
ETIOLOGI
Pseudomonas aeruginosa
Staphylococcus aureus
Proteus mirabilis
Klebsiella pneumonia
Escherichia coli
Mushi et al. 2016. Predictors of Disease Complications and Treatment Outcome among
Patients with Chronic Suppurative otitis media attending a Tertiary hospital, Mwanza Ta
nzania. BMC Ear, Nose and Throat Disorders 1691):
41
PATOGENESIS
Fungsi tuba yang belum Peningkatan
sempurna, tuba yang permeabilitas pembuluh Mukosa telinga tengah
pendek, penampang darah & menambah hiperplasia
relatif besar pada anak pengeluaran sekret
PERFORASI ATIK
PERFORASI SENTRAL Perforasi terletak di pars
Perforasi terdapat di pars tensa, di flaksida
seluruh tepi perforasi masih ada
sisa membran timpani
43
JENIS OMSK
• Terletak hanya terbatas pada
mukosa saja, tidak mengenai
tulang
• Jarang menimbulkan OMSK tipe OMSK tipe
komplikasi aman (tipe bahaya (tipe
• Tidak terdapat kolesteatoma
mukosa = tipe tulang = tipe
banigna) maligna)
Pemeriksa
an
Penunjang
(jika perlu)
Penegakan Diagnosis
47
ANAMNESIS : GEJALA KLINIS
Telinga Berair (Otorrhoe) Gangguan Pendengaran
Radiologi
• posisi Schüller
• berguna untuk menilai kasus kolesteatoma
DIAGNOSIS BANDING
1. Barotitis Media/Barotrauma
Merupakan kondisi tidak nyaman pada telinga akibat
perbedaan tekanan antara telinga luar dan telinga
tengah.
Gejala dari barotitis media ini adalah :
- Pendengaran berkurang
- Nyeri telinga
- Rasa penuh pada telinga
3. Otitis Eksterna
PENATALAKSANAAN
Prinsip terapi OMSK tipe aman adalah konservatif atau dengan m
edikamentosa
Medikamentosa :
obat pencuci telinga, berupa larutan H2O2 3% selama 3-5 hari
antibiotik broad spectrum
Pada infeksi yang dicurigai penyebebnya telah resisten terhada
p ampisilin dapat diberikan ampisilin asam klavulanat.
ANTIBIOTIKA TOPIKAL
Neomisin
Polimiksin B atau polimiksin E Obat bakterisid pada kuma gram positif dan
negatif, misalnya : Stafilokokus aureus,
Obat ini bersifat bakterisid terhadap kuman Proteus sp. Resisten pada semua anaerob dan
gram negatif, Pseudomonas, E. Koli Pseudomonas. Toksik terhadap ginjal dan
Klebeilla, Enterobakter, tetapi resisten telinga.
terhadap gram positif, Proteus, dan toksik
terhadap ginjal dan saraf.
Kloramfenikol
Obat ini bersifat bakterisid terhadap :
Stafilokokus, koagulase positif, 99%
Stafilokokus, koagulase positif, 95% Stafilokokus
group A, 100% E. Koli, 96% Proteus sp, 60%
Proteus mirabilis, 90% Klebsiella, 92%
Enterobakter, 93%, Pseudomonas 5%
52
ANTIBIOTIKA SISTEMIK
Metronidazol
• Efek bakterisid untuk kuman anaerob
• Dosis: 400 mg per 8 jam selama 2 minggu atau 200 mg per 8
jam selama 2-4 minggu
Tujuan operasi
- menghentikan infeksi secara permanen
- memperbaiki membran timpani yang perforasi
- mencegah terjadinya komplikasi/kerusakan pendengaran yang l
ebih berat
- memperbaiki pendengaran.
Pedoman Penatalaksanaan OMSK
Algoritma I
Algoritma II
KOMPLIKASI
Intratempora
Ekstrakranial Intrakranial
l
■ Pasien dengan OMSK memiliki prognosis yang baik apabila dilakukan kontrol yang baik terhada
p proses infeksinya. Pemulihan dari fungsi pendengaran bervariasi dan tergantung dari penyeba
b
■ Keterlambatan dalam penanganan karena sifat tidak acuh dari pasien dapat menimbulkan
kematian yang merupakan komplikasi lanjut OMSK yang tidak ditangani dengan segera
THANKYOU