Anda di halaman 1dari 28

Nikita Frinadya, T.

Sofia Hanum



Adenoid
Jaringan limfoid
bagian dari cincin
waldeyer
Postero superior
dinding nasofaring
Hipertrofi pada usia : 6 10 tahun
Atrofi pada usia : 16 tahun

Dinding
Posterior
nasofaring
Tuba
eustachius
Vaskularisasi
A. carotis eksterna
A. maxilaris interna
A fasialis

Persarafan
N. glosofaringeus
N. vagus

Tonsila Palatina
Tonsila lingual
Selain Adenoid ,tonsila palatina dan tonsila lingual merupakan
salah satu jaringan limfoid

Adenoid bersama tonsila palatina dan lingual membentuk cincin
jaringan limfe pada pintu masuk saluran nafas dan saluran
pencernaan yang dikenal sebagai cincin Waldeyer


3
6 9 12
15
U
k
u
r
a
n

A
d
e
n
o
i
d



hypertrophy adenoid, yaitu pembesaran struktur dari adenoid.
Saat terus terjadi pembengkakan akhirnya adenoid membesar
(hypertrofi adenoid), menyebabkan tuba eustachius tertutup

Hypertrofi Adenoid
menyebabkan:

1. Gangguan ventilasi dan
drainase sinus paranasal
sehingga menimbulkan
sinusitis kronik
2. Faringitis dan Bronkitis


Hypertrofi Adenoid
menyebabkan:

1. Gangguan ventilasi dan
drainase sinus paranasal
sehingga menimbulkan
sinusitis kronik
2. Faringitis dan Bronkitis
3. Facies adenoid yaitu
tampak hidung kecil, gigi
insisivus ke depan
(prominen), arkus faring
tinggi yang menyebabkan
kesan wajah pasien
tampak seperti orang
bodoh.


Hypertrofi Adenoid
menyebabkan:

4. gangguan tidur (OSA) dan
tidur ngorok
Akibat adenoid yang membesar menyebabkan obstruksi jalan
pernapasan sehingga akan terjadi pernafasan melalui dan
perubahan suara
Obstruksi
eustachius
cairan
Akibat adenoid yang membesar menyebabkan obstruksi tuba
eustachius, dan cairan di telinga tengah tidak bisa keluar,
sehingga terjadi Otitis Media berulang

Penegakan diagnosa

1. Anamnesis
Dilihat keluhan dan gejala klinik yang dialami pasien, seperti
bernafas melalui mulut, mendengkur, hyponasal voice, gangguan
tidur, tampang wajah, dan gejala otitis media berulang

Penegakan diagnosa

1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik
Dengan melakukan palpasi adenoid, rinoskopi anterior untuk
melihat tahanan velum palatum mole saat fonasi dan juga bisa
dengan rinoskopi posterior

Penegakan diagnosa

1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Radiologi

. Pemeriksaan radiologi dengan membuat foto polos lateral
dapat melihat pembesaran adenoid

Penegakan diagnosa

1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Radiologi
b. Endoscopy

. Pemeriksaan nasoendoskopi dapat membantu untuk melihat ukuran
adenoid secara langsung.
Terapi

Indikasi Adenoidektomi
1. Sinusitis kronis atau rinorea
purulent berulang yang terjadi 4
kali atau lebih dalam setiap 12
bulan, pada anak dibawah usia
12 tahun
2. Adanya gejala adenoiditis
menetap setelah pemberian dua
kali terapi antibiotic, dimana
salah satunya telah diberkan
antibiotic golongan beta lactam
selama 2 minggu.

3. Gangguan tidur dengan
obstruksi saluran nafas yang
menetap selama 3 bulan
4. Hyponasal speech
5. Otitis media dengan efusi lebih
dari 3 bulan
6. Kelainan bentuk wajah atau
pertumbuhan gigi.
7. Kecurigaan neoplasma jinak /
ganas
8. Adanya komplikasi kardio-
pulmonal
Kontraindikasi adenoidektomi

1. Gangguan perdarahan
2. Anak dengan palatoskizis,
kelemahan otot atau penyakit
saraf lain
Teknik Operasi

1. Kuretase
2. Adenotom
3. Microdebrider
4. Coblation

Anda mungkin juga menyukai