Oleh :
Melia Budi Astuti C111 10 114
Rizna Ariani Said C111 10 262
Pembimbing :
dr. Andi Tenri Sanna
DEFINISI
Faktor
Risiko
Fase Reaktivasi
PEMERIKSAAN FISIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
ANAMNESIS
• Riwayat terinfeksi VZV sebelumnya
• Riwayat penyakit immunocompremised
• Riwayat keluhan ruam bervesikel pada telinga
luar
• Keluhan bervariasi berdasarkan stadiumnya :
prodromal, aktif atau pun kronis.
PEMERIKSAAN FISIS
• Patognomonik :
kelumpuhan saraf perifer wajah, ruam
bervesikel pada telinga luar, kanal audiotori
eksternal /bagian ipsilateral mukosa lidah
/palatum, dan keluhan otalgia.
PEMERIKSAAN FISIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
HAPUSAN TZANK
KULTUR JARINGAN
DNA PCR
DIAGNOSIS BANDING
HERPES
BELLS OTITIS NEURALGIA
KELUHAN ZOSTER
PALSY EKSTERNA TRIGEMINAL
OTIKUS
Kerusakan saraf
Etiologi VZV Idiopatik Infeksi
trigeminal
Telinga, mukosa
Telinga bagian Distribusi saraf
Lokasi mulut/palatum, wajah
luar trigeminal
wajah
Ruam vesikel + - + -
Kelumpuhan
saraf wajah + + - +
perifer
Nyeri + - + +
TERAPI
Farmakologi
●
Antiviral, kortikosteroid
Non Farmakologi
●
Stimulasi elektrik, radiasi infrared, dan latihan neuromuskular wajah
Penanganan NPH
●
Agen topikal, Tri-cyclic anti depressants, antikonvulsan
KOMPLIKASI
AKUT
●
penyebaran varicella zoster perkutaneus superinfeksi bakteri, zoster gangrenosum,
zoster haemoragik, septisemia, kelumpuhan saraf kranial dan perifer
KRONIS
●
pembentukan skar), hypo/depigmentation, neuralgia post
herpetik, gangguan pendengaran/ tuli.
PENCEGAHAN
• VAKSINASI
vaksinasi ini akan secara efektif menurunkan
risiko herpes zoster dan nyeri post herpetik
dianjurkan terutama untuk orang dengan usia
>60 tahun.
PROGNOSIS
• pemulihan fungsi wajah normal secara
spontan pada herpes zoster otikus lebih kecil
dibandingkan Bell palsy.
• risiko hilangnya kemampuan pendengaran
secara permanen pada sekitar satu per tiga
penderitanya