Anda di halaman 1dari 2

PANDUAN PRAKTIK KLINIK (PPK)

TATA LAKSANA KASUS SERUMEN PROP


UPT PUSKESMAS RAWAT INAP KEDATON

1. Pengertian Sermen adalah sekret kelenjar sebasea, kelenjar seruminosa, epitel kulit yang
terlepas, dan partikel debu yang terdapat pada bagian kartilaginosa liang telinga.
Bila serumen ini berlebihan maka dapat membentuk gumpalan yang menumpuk
di liang telinga, dikenal dengan serumen prop.

2. Anamnesis Keluhan :
1. Rasa penuh pada telinga.
2. Pendengaran berkurang.
3. Rasa nyeri pada telinga.
4. Keluhan memberat bila telinga kemasukan air (saat mandi atau berenang).
5. Bisa juga terdapat vertigo atau tinnitus.

Faktor resiko :
1. Dermatitis kronik liang telinga luar.
2. Liang telinga sempit.
3. Produksi serumen banyak dan kering.
4. Kebiasaan mengorek telinga.

3. Pemeriksaan 1. Otoskopi.
Fisik Obstruksi liang telinga luar oleh material warna kuning kecoklatan atau
kehitaman. Konsistensi serumen dapat bervariasi.
2. Tes penala.
Normal atau tuli konduktif.

4. Kriteria -
Diagnosis

5. Diagnosis Serumen Prop


Kerja ICD X : H61.2 Impacted cerumen

6. Diagnosis Benda asing di liang telinga.


Banding

7. Pemeriksaan -
Penunjang

8. Tatalaksana 1. Non medikamentosa.


a. Bila serumen lunak, dibersihkan dengan kapas yang dililitkan pada pelilit
kapas.
b. Bila serumen keras, dikeluarkan dengan pengait atau kuret. Apabila
dengan cara ini serumen tidak dapat dikeluarkan maka serumen harus
dilunakkan terlebih dahulu dengan tetes Karbogliserin 10 % atau H2O2 3
% selama 3 hari.
c. Serumen yang sudah terlalu jauh terdorong kedalam liang telinga
sehingga dikhawatirkan menimbulkan trauma pada membran timpani saat
mengeluarkannya, dikeluarkan dengan mengalirkan (irigasi) air hangat
yang suhunya disesuaikan dengan suhu tubuh.
2. Medikamentosa.
Tetes telinga Karbogliserin 10 % atau H2O2 3 % selama 3 hari untuk
melunakkan serumen.

PPK Serumen Prop 1


9. Edukasi 1. Menganjurkan pasien untuk tidak membersihkan telinga secara berlebihan,
baik dengan cotton bud atau alat lainnya.
2. Menganjurkan pasien untuk menghindari memasukkan air atau apapun ke
dalam telinga.

10. Prognosis Ad vitam : bonam


Ad functionam : bonam
Ad sanationam : bonam

11. Tingkat IV
Evidence

12. Tingkat C
Rekomendasi

13. Penelaah Poli Umum


Kritis

14. Indikator -

15. Kepustakaan 1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.

PPK Serumen Prop 2

Anda mungkin juga menyukai