Anda di halaman 1dari 31

CASE REPORT

HEFRIDA ASMAUL KHUSNA


IDENTITAS
Nama : Ny. A
Umur : 52 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Kemuning
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Status : Menikah
Tanggal Periksa : 13 September 2018
Anamnesis
Dilakukan pada tanggal 13 September 2018, pkl 19.00
WIB didapat secara autoanamnesis

Keluhan Utama :
Demam sejak 5 minggu yang lalu disertai muncul ruam
ruam dikulit 2 hari kemudian yang menjalar dari kepala
menjalar ke badan dan anggota gerak
Keluhan Tambahan :
Terasa ruam-ruam terasa nyeri diikuti sakit kepala
Riwayat Penyakit Keluarga :
Dikeluarga pasien kontak dengan anak yang menderita
penyakit serupa.

Riwayat Pengobatan :
Tidak sedang mengkonsumsi obat

Riwayat Alergi Obat :


Tidak ada
Riwayat Pengobatan :
Tidak ada

Alergi Obat :
Tidak ada
STATUS GENERALIS
Keadaan Umum : Baik
Keasadaran : Kompos mentis

Vital Sign
Td : 120/80
Nadi : 80kali/menit
Respi : 23kali/menit
Suhu : 37 C
Kepala : Tampak lesi diwajah vesikel berisi cairan jernih diatas kulit
disertai eritem multiple menyebar. Sebagian vesikel pecah
meninggalkan daerah erosif.
Mata: Dalam batas normal
THT : Dalam batas normal
Mulut : Dalam batas normal
Leher : Dalam batas normal
Thorak : Tampak lesi di dada vesikel berisi cairan jernih diatas kulit
disertai eritem multiple menyebar. Sebagian vesikel pecah
meninggalkan daerah erosif.
Abdomen : Tampak lesi di perut vesikel berisi cairan jernih diatas kulit
disertai eritem multiple menyebar. Sebagian vesikel pecah
meninggalkan daerah erosif.Genital : Dalam batas normal
Ekstremitas : Tampak lesi di tangan dan kaki vesikel berisi cairan
jernih diatas kulit disertai eritem multiple menyebar. Sebagian vesikel
pecah meninggalkan daerah erosif.
Status lokalisasi
Lokasi : Di daerah wajah, dada, perut, tangan, dan
kaki

Efloresensi :
Tampak lesi vesikel berisi cairan jernih diatas kulit
disertai eritem multiple menyebar. Sebagian vesikel
pecah meninggalkan daerah erosif.
Diagnosa banding

Varicella
Variola
Diagnosis Kerja
Varicella
Pemeriksaan Penunjang :
Tidak dilakukan
Tatalaksana
Medikamentosa :
Sistemik : Amoksisilin 3x500mg selama 5 hari
Cetirizin 1x1 malam
Paracetamol tab 3x500mg bila demam atau nyeri.
Topikal : Gentamicin cream 2x1 ue
Prognosis
Quo ad vitam :ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
PENDAHULUAN

Chickenpox
Di Indonesia  morbiditas masih tinggi
Umum; Sangat menular
Usia < 10 tahun >>
Self limited
Beberapa kasus  manifestasi berat & komplikasi
 membutuhkan penanganan khusus
Varicella (Cacar air)
Definisi :
Cacar air atau Varisela : penyakit infeksi akut primer menular,
disebabkan oleh Varicella Zoster Virus (VZV), yang menyerang kulit
dan mukosa, dan ditandai dengan adanya vesikel-vesikel
Etiologi:  - Infeksi : kekebalan yang
Varicella Zoster Virus berlangsung lama; serangan
kedua jarang terjadi, biasanya
Varicella Zoster menjadi laten
Virus
- Menjadi Herpes zoster : 15 %
dewasa dan kadang pada anak
Infeksi Infeksi
primer - Pada pasien yang status imun
sekunder
menurun(immunocompromise) 
timbul penyulit hingga kematian
Herpes Zoster/
Varisela Shingles/
Dampa/ Cacar Ular
Epidemiologi
• Indonesia:  musim peralihan panas hujan atau sebaliknya
• Menjadi penyakit musiman: penularan seorang penderita di
populasi padat, penyebaran di satu sekolah
• Terutama menyerang anak-anak < 10 th, terbanyak 5-9 th
• Sangat menular:  75 % anak terjangkit setelah penularan.
• Cara penularan: sekret saluran pernapasan, percikan ludah,
kontak dengan lesi cairan vesikel, pustula, dan secara
transplasental.
• Individu herpes zoster juga dapat menyebarkan varisela.
• Masa inkubasi 14-21 hari.
• Pasien menjadi sangat infektif sekitar 24 – 48 jam sebelum
lesi kulit timbul sampai lesi menjadi krusta biasanya sekitar 5
hari
ETIOLOGI

Etiolog
i
• virus Varicella-Zoster (VVZ)

Varicella-Zoster Virus
(VVZ)
• Virus DNA
• Famili: virus herpes (Herpesviridae)
• Human Herpes Virus-3 (HHV3)
PATOGENESIS
Transmisi :
Droplet, Kontak langsung

Virus Varicella-Zoster
 

Saluran nafas dan orofaring

(Replikasi lokal  Viremia PRIMER)

R.E.S

Viremia Sekunder

Seluruh tubuh

(Lesi KHAS pada Kulit)


Manifestasi Klinis
Manifestasi Klinis : stadium prodromal dan stadium erupsi.
Stadium Prodromal
- 10-21 hari  demam 1-3 hr, mengigil, nyeri kepala, anoreksia dan malaise
Stadium erupsi
- 1-2 hari kmdn ruam kulit “ dew drops on rose petals”(wajah, leher,
kepala, badan dan ekstremitas) disertai gatal
- Penyebaran dr pusat ke perifer. Makula, papul, vesikel, pustul, dan krusta
- Dalam 8-12 jam didapatkan berbagai bentuk lesi : polimorfi
- Vesikel : atapnya stratum korneum , dasar lapisan yang lebih dalam
- Vesikel khas, bulat, dinding tipis, dasar eritematous spt tetesan air
mata/embun “tear drops”.
- Cairan vesikel keruh akibat sebukan sel radang (PMN) pustul  krusta
- Krusta lepas 1-3 minggu tergantung pada dalamnya kelainan kulit.
- Lesi kulit terbatas di jar epidermis penyembuhan 7-10 hari
- lesi hiper-hipo pigmentasi menetap sampai beberapa bulan.
- Penyulit : infeksi sekunder dpt terbentuk jaringan parut
Dasar DIAGNOSA

Dasar Diagnosa
Anamnesa

Pemeriksaan
fisik

Pemeriksaan
penunjang

Varisela didiagnosis dengan manifestasi klinis yang khas dan


biasanya tidak memerlukan uji laboratorium
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Penunjang Diagnosis

• Tzank test
• Histopatologi
• Kultur virus
• DFA (Direct Fluorescent Antibody)
• Serologis
• Polymerase Chain Reaction (PCR)
Pemeriksaan Penunjang

• Tzank smear

 Biasanya positif
 Tidak spesifik untuk varisela
 Hasil yang sama  pada infeksi HSV
Pemeriksaan Penunjang

• Histopatologi

Tampak :
 vesikel unilokular atau multilokular intraepidermal
 balloning degeneration
 akantolisis
 multinucleated giant epithelial cells
 Intranuklear dan badan inklusi eosinofilik yang tampak samar disekitarnya (clear
halo)
 perivaskular infiltrat sel mononuklear dan neutrofil dapat ditemukan di dalam
retikular dermis
PENATALAKSANAAN

PENATALAKSANAAN UMUM

• Mandi air hangat


• Antipiretik  Hindari Aspirin & Salisilat
• Antipruritus sedatif
• Terapi topikal : Bedak (menthol 0,25-0,5%), kompres dingin,
lotion kalamin

PENATALAKSANAAN KHUSUS
• Antivirus  yang utama
• Vaksinasi Varisela (Aktif dan Pasif)
Varicella Zoster Virus (VZV)
• Penyebab varisela dan Herpes Zoster
• Termasuk kelompok Herpes Virus
• Berkapsul :  150-200 nm
• Inti disebut capsid yang berbentuk
ikosahedral
• Inti: protein dan DNA berantai ganda
• Protein tegument  replikasi virus.
▫ Bentuk garis
▫ Disusun 162 isomer
▫ Sifat infeksius
• VZV melekat pada heparin sulfate
proteoglycan pada permukaan sel dan
berikatan dengan reseptor sebelum
memasuki sel.
• Replikasi  (4-10 jam) ekspresi protein
virus dan membentuk formasi
multinucleated giant cells
Prognosis
Urutan yang lebih awal dalam satu keluarga
prognosisnya lebih baik
Pada anak-anak sehat  prognosis varisela lebih baik
dibandingkan orang dewasa oleh karena cacar air pada
dewasa memiliki risiko 25 kali lipat menderita
pneumonia
Pada neonatus dan anak yang menderita leukemia,
imunodefisiensi, seringmenimbulkan komplikasi
sehingga angka kematian meningkat
Pencegahan
• Pencegahan: Vaksin virus varicella yang dilemahkan
(Varivax®) dosis 0.5 mL diberikan dua kali interval
pemakaian menurut rekomendasi ACIP
DAFTAR PUSTAKA
Atlas saripati kulit kelamin
Djuanda, Adhi, dkk. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.
FKUI. Jakarta:2007.
Fitzpatrick’s. Dematology in General Medicine Volume
Three. Seventh Edition. Mc Graw Hill. USA: 2008.
Handoko , Ronny P. Penyakit virus . Dalam Ilmu
Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi ketiga . Fakultas
Kedokteran Indonesia. Jakarta ; 1999
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai