Keluhan Utama :
Demam sejak 5 minggu yang lalu disertai muncul ruam
ruam dikulit 2 hari kemudian yang menjalar dari kepala
menjalar ke badan dan anggota gerak
Keluhan Tambahan :
Terasa ruam-ruam terasa nyeri diikuti sakit kepala
Riwayat Penyakit Keluarga :
Dikeluarga pasien kontak dengan anak yang menderita
penyakit serupa.
Riwayat Pengobatan :
Tidak sedang mengkonsumsi obat
Alergi Obat :
Tidak ada
STATUS GENERALIS
Keadaan Umum : Baik
Keasadaran : Kompos mentis
Vital Sign
Td : 120/80
Nadi : 80kali/menit
Respi : 23kali/menit
Suhu : 37 C
Kepala : Tampak lesi diwajah vesikel berisi cairan jernih diatas kulit
disertai eritem multiple menyebar. Sebagian vesikel pecah
meninggalkan daerah erosif.
Mata: Dalam batas normal
THT : Dalam batas normal
Mulut : Dalam batas normal
Leher : Dalam batas normal
Thorak : Tampak lesi di dada vesikel berisi cairan jernih diatas kulit
disertai eritem multiple menyebar. Sebagian vesikel pecah
meninggalkan daerah erosif.
Abdomen : Tampak lesi di perut vesikel berisi cairan jernih diatas kulit
disertai eritem multiple menyebar. Sebagian vesikel pecah
meninggalkan daerah erosif.Genital : Dalam batas normal
Ekstremitas : Tampak lesi di tangan dan kaki vesikel berisi cairan
jernih diatas kulit disertai eritem multiple menyebar. Sebagian vesikel
pecah meninggalkan daerah erosif.
Status lokalisasi
Lokasi : Di daerah wajah, dada, perut, tangan, dan
kaki
Efloresensi :
Tampak lesi vesikel berisi cairan jernih diatas kulit
disertai eritem multiple menyebar. Sebagian vesikel
pecah meninggalkan daerah erosif.
Diagnosa banding
Varicella
Variola
Diagnosis Kerja
Varicella
Pemeriksaan Penunjang :
Tidak dilakukan
Tatalaksana
Medikamentosa :
Sistemik : Amoksisilin 3x500mg selama 5 hari
Cetirizin 1x1 malam
Paracetamol tab 3x500mg bila demam atau nyeri.
Topikal : Gentamicin cream 2x1 ue
Prognosis
Quo ad vitam :ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
PENDAHULUAN
Chickenpox
Di Indonesia morbiditas masih tinggi
Umum; Sangat menular
Usia < 10 tahun >>
Self limited
Beberapa kasus manifestasi berat & komplikasi
membutuhkan penanganan khusus
Varicella (Cacar air)
Definisi :
Cacar air atau Varisela : penyakit infeksi akut primer menular,
disebabkan oleh Varicella Zoster Virus (VZV), yang menyerang kulit
dan mukosa, dan ditandai dengan adanya vesikel-vesikel
Etiologi: - Infeksi : kekebalan yang
Varicella Zoster Virus berlangsung lama; serangan
kedua jarang terjadi, biasanya
Varicella Zoster menjadi laten
Virus
- Menjadi Herpes zoster : 15 %
dewasa dan kadang pada anak
Infeksi Infeksi
primer - Pada pasien yang status imun
sekunder
menurun(immunocompromise)
timbul penyulit hingga kematian
Herpes Zoster/
Varisela Shingles/
Dampa/ Cacar Ular
Epidemiologi
• Indonesia: musim peralihan panas hujan atau sebaliknya
• Menjadi penyakit musiman: penularan seorang penderita di
populasi padat, penyebaran di satu sekolah
• Terutama menyerang anak-anak < 10 th, terbanyak 5-9 th
• Sangat menular: 75 % anak terjangkit setelah penularan.
• Cara penularan: sekret saluran pernapasan, percikan ludah,
kontak dengan lesi cairan vesikel, pustula, dan secara
transplasental.
• Individu herpes zoster juga dapat menyebarkan varisela.
• Masa inkubasi 14-21 hari.
• Pasien menjadi sangat infektif sekitar 24 – 48 jam sebelum
lesi kulit timbul sampai lesi menjadi krusta biasanya sekitar 5
hari
ETIOLOGI
Etiolog
i
• virus Varicella-Zoster (VVZ)
Varicella-Zoster Virus
(VVZ)
• Virus DNA
• Famili: virus herpes (Herpesviridae)
• Human Herpes Virus-3 (HHV3)
PATOGENESIS
Transmisi :
Droplet, Kontak langsung
Virus Varicella-Zoster
R.E.S
Viremia Sekunder
Seluruh tubuh
Dasar Diagnosa
Anamnesa
Pemeriksaan
fisik
Pemeriksaan
penunjang
• Tzank test
• Histopatologi
• Kultur virus
• DFA (Direct Fluorescent Antibody)
• Serologis
• Polymerase Chain Reaction (PCR)
Pemeriksaan Penunjang
• Tzank smear
Biasanya positif
Tidak spesifik untuk varisela
Hasil yang sama pada infeksi HSV
Pemeriksaan Penunjang
• Histopatologi
Tampak :
vesikel unilokular atau multilokular intraepidermal
balloning degeneration
akantolisis
multinucleated giant epithelial cells
Intranuklear dan badan inklusi eosinofilik yang tampak samar disekitarnya (clear
halo)
perivaskular infiltrat sel mononuklear dan neutrofil dapat ditemukan di dalam
retikular dermis
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN UMUM
PENATALAKSANAAN KHUSUS
• Antivirus yang utama
• Vaksinasi Varisela (Aktif dan Pasif)
Varicella Zoster Virus (VZV)
• Penyebab varisela dan Herpes Zoster
• Termasuk kelompok Herpes Virus
• Berkapsul : 150-200 nm
• Inti disebut capsid yang berbentuk
ikosahedral
• Inti: protein dan DNA berantai ganda
• Protein tegument replikasi virus.
▫ Bentuk garis
▫ Disusun 162 isomer
▫ Sifat infeksius
• VZV melekat pada heparin sulfate
proteoglycan pada permukaan sel dan
berikatan dengan reseptor sebelum
memasuki sel.
• Replikasi (4-10 jam) ekspresi protein
virus dan membentuk formasi
multinucleated giant cells
Prognosis
Urutan yang lebih awal dalam satu keluarga
prognosisnya lebih baik
Pada anak-anak sehat prognosis varisela lebih baik
dibandingkan orang dewasa oleh karena cacar air pada
dewasa memiliki risiko 25 kali lipat menderita
pneumonia
Pada neonatus dan anak yang menderita leukemia,
imunodefisiensi, seringmenimbulkan komplikasi
sehingga angka kematian meningkat
Pencegahan
• Pencegahan: Vaksin virus varicella yang dilemahkan
(Varivax®) dosis 0.5 mL diberikan dua kali interval
pemakaian menurut rekomendasi ACIP
DAFTAR PUSTAKA
Atlas saripati kulit kelamin
Djuanda, Adhi, dkk. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.
FKUI. Jakarta:2007.
Fitzpatrick’s. Dematology in General Medicine Volume
Three. Seventh Edition. Mc Graw Hill. USA: 2008.
Handoko , Ronny P. Penyakit virus . Dalam Ilmu
Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi ketiga . Fakultas
Kedokteran Indonesia. Jakarta ; 1999
TERIMA KASIH