“ VARICELLA”
Pembimbing:
dr. S.A. Nurainiwati Sp.KK
Disusun Oleh:
Reni Rifanti
201120401011070
Rpsos:
Pasien menyatakan bahwa teman satu kantornya ada yang menderita
cacar air.
Riwayat imunisasi sebelumnya, pasien tidak hafal.
STATUS GENERALIS
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda vital
Tekanan darah : tidak dilakukan
Nadi : 80 kali /menit
Pernafasan : 20 kali / menit
Suhu : 36,50C
BB : 70 kg
Pemeriksaan Fisik:
K/L : dbn
Thorax: dbn
Abdomen: dbn
Ekstremitas: dbn
STATUS DERMATOLOGIKUS
Regio : hampir seluruh tubuh (generalisata)
Efloresensi : Tampak vesikel-vesikel dengan dasar eritematosa,
terdapat pustul terutama pada belakang telinga, leher, dada, dan
perut., didapatkan pula erosi, dan krusta warna putih dan kuning
terutama pada wajah
PENDAHULUAN
• Chickenpox
• Di Indonesia morbiditas masih tinggi
• Umum; Sangat menular
• Usia < 10 tahun >>
• Self limited
• Beberapa kasus manifestasi berat &
komplikasi membutuhkan penanganan
khusus
Varicella (Cacar air)
Definisi :
Cacar air atau Varisela : penyakit infeksi akut primer menular,
disebabkan oleh Varicella Zoster Virus (VZV), yang menyerang kulit
dan mukosa, dan ditandai dengan adanya vesikel-vesikel
Etiologi: - Infeksi : kekebalan yang
Varicella Zoster Virus berlangsung lama; serangan
kedua jarang terjadi, biasanya
Varicella Zoster menjadi laten
Virus
- Menjadi Herpes zoster : 15 %
dewasa dan kadang pada anak
Infeksi Infeksi
primer - Pada pasien yang status imun
sekunder
menurun(immunocompromise)
timbul penyulit hingga kematian
Herpes Zoster/
Varisela Shingles/
Dampa/ Cacar Ular
Epidemiologi
• Indonesia: musim peralihan panas hujan atau
sebaliknya
• Menjadi penyakit musiman: penularan seorang
penderita di populasi padat, penyebaran di satu sekolah
• Terutama menyerang anak-anak < 10 th, terbanyak 5-9
th
• Sangat menular: 75 % anak terjangkit setelah
penularan.
• Cara penularan: sekret saluran pernapasan, percikan
ludah, kontak dengan lesi cairan vesikel, pustula, dan
secara transplasental.
• Individu herpes zoster juga dapat menyebarkan varisela.
• Masa inkubasi 14-21 hari.
• Pasien menjadi sangat infektif sekitar 24 – 48 jam
sebelum lesi kulit timbul sampai lesi menjadi krusta
biasanya sekitar 5 hari
ETIOLOGI
PATOGENESIS
Transmisi :
Droplet, Kontak langsung
Virus Varicella-Zoster
R.E.S
Viremia Sekunder
Seluruh tubuh
• Tzank smear
Biasanya positif
Tidak spesifik untuk varisela
Hasil yang sama pada infeksi HSV
Pemeriksaan Penunjang
• Histopatologi
Tampak :
vesikel unilokular atau multilokular intraepidermal
balloning degeneration
akantolisis
multinucleated giant epithelial cells
Intranuklear dan badan inklusi eosinofilik yang tampak samar disekitarnya (clear
halo)
perivaskular infiltrat sel mononuklear dan neutrofil dapat ditemukan di dalam
retikular dermis
PENATALAKSANAAN
Varicella Zoster Virus (VZV)
• Penyebab varisela dan Herpes Zoster
• Termasuk kelompok Herpes Virus
• Berkapsul : 150-200 nm
• Inti disebut capsid yang berbentuk
ikosahedral
• Inti: protein dan DNA berantai ganda
• Protein tegument replikasi virus.
▫ Bentuk garis
▫ Disusun 162 isomer
▫ Sifat infeksius
• VZV melekat pada heparin sulfate
proteoglycan pada permukaan sel dan
berikatan dengan reseptor sebelum
memasuki sel.
• Replikasi (4-10 jam) ekspresi
protein virus dan membentuk formasi
multinucleated giant cells
Prognosis
• Urutan yang lebih awal dalam satu keluarga
prognosisnya lebih baik
• Pada anak-anak sehat prognosis varisela lebih
baik dibandingkan orang dewasa oleh karena
cacar air pada dewasa memiliki risiko 25 kali
lipat menderita pneumonia
• Pada neonatus dan anak yang menderita
leukemia, imunodefisiensi, seringmenimbulkan
komplikasi sehingga angka kematian meningkat
Pencegahan
• Pencegahan: Vaksin virus varicella yang dilemahkan
(Varivax®) dosis 0.5 mL diberikan dua kali interval
pemakaian menurut rekomendasi ACIP
• DAFTAR PUSTAKA
• Atlas saripati kulit kelamin