Anda di halaman 1dari 7

PENATALAKSANAAN DIARE AKUT

Nomor Dokumen : /SOP/PKMKDT/IV/2018


No.Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :1/7

UPT Puskesmas Dr. Marisa Anggraini


Rawat Inap Kedaton NIP 197305202002122003

1. Pengertian Diare adalah suatu penyakit yang ditandai peningkatan frekwensi buang air besar ( 3x
atau lebih perhari ) atau jumlah tinja perhari lebih dari 200 gram.
Diare dikatakan akut apabila episodenya berlangsung kurang dari 14 hari.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagi petugas UPT Puskesmas Rawat Inap
Kedaton dalam penanganan diare akut

3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Rawat Inap Kedaton No.006/SK/PKMKDT/IV/2018


Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis.

4. Referensi 1. Undang - Undang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan


2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1438 tahun 2010 tentang
Standar Pelayanan Kedokteran.
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 75 tahun 2014 tentang Pusat kesehatan
Masyarakat.
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama.
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien.

5. Prosedur/ 1. Persiapan alat dan bahan :


Langkah- a. Tensimeter
langkah b. Thermometer
c. Timbangan injak
d. Ranjang Periksa
e. Stetoskop
f. Senter
g. Handscoen
h. Alat tulis

2. Petugas yang melaksanakan :


a. Dokter
b. Perawat
c. Bidan

3. Langkah-langkah :
a. Petugas melakukan identifikasi pasien berupa nama dan umur pasien
b. Petugas melakukan kajian awal berupa pemeriksaan TTV, berat badan dan
tinggi badan terhadap pasien
c. Petugas mencatat hasil pemeriksaan ke dalam rekam medis dan mempersilakan
pasien ke ruang pemeriksaan untuk diperiksa dokter
d. Dokter melakukan kajian awal klinis yang meliputi :
 Anamnesis (alloanamnesis/autoanamnesis) yaitu menanyakan gejala klinis
pasien terdapat keluhan buang air besar (BAB) lembek atau cair, dapat
bercampur darah atau lendir, dengan frekuensi lebih dari 3 kali atau lebih
dalam waktu 24 jam. Dapat disertai rasa tidak nyaman di perut (nyeri atau
kembung), mual dan muntah, tenesmus, frekuensi BAK berkurang, serta
riwayat terpajan air atau makanan yang tidak steril

SOP Penatalaksanaan Diare Akut Page 1 of 7


 Pemeriksaan fisik yaitu pemeriksaan derajat dehidrasi dan beratnya diare.
Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan status mental
pasien, pemeriksaan abdomen dan pemeriksaan colok dubur (jika diperlukan)

Gejala Derajat
Dehidrasi
Minimal (< 3% Ringan sampai Berat (> 9%
dari berat badan) sedang (3-9% dari dari berat
berat badan) badan)

Baik, sadar penuh Normal, lemas, atau Apatis, letargi,


Status mental gelisah, iritabel tidak sadar

Minum normal, Sangat haus, Tidak dapat minum


Rasa haus mungkin menolak sangat ingin minum
minum

Normal Normal sampai Takikardi,


Denyut jantung meningkat pada kasus
berat
bradikardi
Kualitas denyut Normal Normal sampai Lemah atau
nadi menurun tidak teraba

Pernapasan Normal Normal cepat Dalam

Mata Normal Sedikit cekung Sangat cekung


Air mata Ada Menurun Tidak ada

Mulut dan lidah Basah Kering Pecah-pecah

Turgor kulit Baik < 2 detik > 2 detik

Isian kapiler Normal Memanjang Memanjang,


minimal
Ekstremitas Hangat Dingin Dingin

Normal sampai Menurun Minimal


Output urin menurun

e. Dokter melakukan pemeriksaan penunjang (jika terdapat indikasi) yaitu


pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan feses lengkap, pemeriksaan
BUN/serum kreatinin dan pemeriksaan urin lengkap
f. Dokter menegakkan diagnosa diare akut berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan penunjang yang dilakukan dan menentukan derajat
dehidrasi
g. Dokter menentukan diagnosis banding penyakit yaitu disentri basiller
h. Dokter menentukan indikator pasien dapat rawat jalan atau perlu rujukan
lanjut. indikator pasien dapat rawat jalan jika tanda klinis baik dan hasil
laboratorium normal. Indikator pasien rujuk lanjut adalah
 Tanda dehidrasi berat
 Terjadi penurunan kesadaran
 Nyeri perut yang signifikan
 Pasien tidak dapat minum
i. Dokter melakukan penatalaksanaan sesuai pedoman WHO berdasarkan
derajat dehidrasi yaitu:
 Diare tanpa dehidrasi diberikan terapi A
 Diare dengan dehidrasi ringan-sedang diberikan terapi B
 Diare dengan dehidrasi berat diberikan terapi C

j. Dokter memberikan edukasi kepada pasien mengenai personal hygiene


k. Dokter mencatat hasil pemeriksaan ke dalam rekam medik

SOP Penatalaksanaan Diare Akut Page 2 of 7


6. Bagan Alir
Petugas mencatat
Petugas
Petugas melakukan hasil pemeriksaan
melakukan
kajian awal berupa ke dalam rekam
identidikasi
TTV, BB dan TB pasien medik
pasien

dokter melakukan Dokter melakukan Petugas


pemeriksaan fisik tanda anamnesis berupa mempersilahkan
dehidrasi, abdomen, gejala klinis diare pasien diperiksa
status mental dan colok akut dan tanda dokter
dubur dehidrasi

dokter memberikan
Ada indikasi Ya pengantar
pemeriksaan pemeriksaan
penunjang
laboratorium

Tidak

dokter menegakkan
diagnosa diare akut
dan derajat dehidrasi

Dokter menentukan
diagnose banding
yaitu disentri
basiller

Pasien
Pasien diberikan
perlu Ya rujukan eksternal
rujuk
lanjut ? atau internal

Tidak
Dokter Dokter mencatat
Pasien diberikan
memberikan hasil pemeriksaan
terapi
edukasi kepada kedalam rekam
berdasarkan
pasien medik
pedoman WHO

7. Hal-Hal 1. Kondisi umum pasien.


Yang Perlu

SOP Penatalaksanaan Diare Akut Page 3 of 7


Diperhatikan 2. Hambatan/kendala lain dalam pmeriksaan

8. Unit Terkait 1. Poli umum.


2. Poli MTBS
3. Unit rawat inap.
4. UGD.

9. Dokumen 1. Rekam medis.


Terkait 2. Form rujukan eksternal
3. Form Informed consent.
4. Buku Register.
5. Form permintaan pemeriksaan laboratorium.
6. Form rujukan internal
7. Resep obat.

10. Rekam Historis No Yang Diubah Isi Perubahan Tgl


Perubahan Diberlakukan

1. Judul : Judul :
- Diare Akut

2. Nomor : Nomor :
-

3. Pengertian Pengertian
- Diare adalah suatu penyakit
yang ditandai peningkatan
frekwensi buang air besar ( 3x
atau lebih perhari ) atau jumlah
tinja perhari lebih dari 200 gram.
Diare dikatakan akut apabila
episodenya berlangsung kurang
dari 14 hari.

4. Tujuan Tujuan
- Sebagai acuan penerapan
langkah-langkah bagi petugas
UPT Puskesmas Rawat Inap
Kedaton dalam penanganan
diare akut
5. Kebijakan Kebijakan
- SK Kepala UPT Puskesmas
Rawat Inap Kedaton
No.006/SK/PKMKDT/IV/2018
Tentang Kebijakan Pelayanan
Klinis.

6. Referensi Referensi
- 1. Undang - Undang RI
No. 36 tahun 2009
tentang Kesehatan
2. Peraturan Menteri
Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 1438
tahun 2010 tentang
Standar Pelayanan
Kedokteran.
3. Peraturan Menteri
Kesehatan RI No. 75
tahun 2014 tentang
Pusat kesehatan
Masyarakat.
4. Keputusan Menteri
Kesehatan RI No.

SOP Penatalaksanaan Diare Akut Page 4 of 7


HK.02.02/MENKES/5
14/2015 tentang
Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat
Pertama.
5. Peraturan Menteri
Kesehatan RI No. 11
tahun 2017 tentang
Keselamatan Pasien.
7. Prosedur Prosedur
- 1. alat dan bahan :
a. Tensimeter
b. Thermometer
c. Timbangan injak
d. Ranjang Periksa
e. Stetoskop
f. Senter
g. Handscoen
h. Alat tulis
2. Petugas yang melaksanakan :
a. Dokter
b. Perawat
c. Bidan

3. Langkah-langkah :
a. Petugas melakukan
identifikasi pasien
berupa nama dan
umur pasien
b. Petugas melakukan
kajian awal berupa
pemeriksaan TTV,
berat badan dan
tinggi badan
terhadap pasien
c. Petugas mencatat
hasil pemeriksaan ke
dalam rekam medis
dan mempersilakan
pasien ke ruang
pemeriksaan untuk
diperiksa dokter
d. Dokter melakukan
kajian awal klinis
yang meliputi :
e. Anamnesis - -
(alloanamnesis/autoa
namnesis) yaitu
menanyakan gejala
klinis pasien terdapat
keluhan buang air
besar (BAB) lembek
atau cair, dapat
bercampur darah
atau lendir, dengan
frekuensi lebih dari 3
kali atau lebih dalam
waktu 24 jam. Dapat
disertai rasa tidak
nyaman di perut
(nyeri atau
kembung), mual dan
muntah, tenesmus,

SOP Penatalaksanaan Diare Akut Page 5 of 7


frekuensi BAK
berkurang, serta
riwayat terpajan air
atau makanan yang
tidak steril

Pemeriksaan fisik
yaitu pemeriksaan
derajat dehidrasi dan
beratnya diare.
Pemeriksaan lain
yang dapat dilakukan
adalah pemeriksaan
status mental pasien,
pemeriksaan
abdomen dan
pemeriksaan colok
dubur (jika
diperlukan)
e. Dokter melakukan
pemeriksaan penunjang
(jika terdapat indikasi)
yaitu pemeriksaan darah
lengkap, pemeriksaan
feses lengkap,
pemeriksaan BUN/serum
kreatinin dan pemeriksaan
urin lengkap
f. Dokter menegakkan
diagnosa diare akut
berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang
yang dilakukan dan
menentukan derajat
dehidrasi
g. Dokter menentukan
diagnose banding yaitu
disentri basiller
h. Dokter menentukan
indikator pasien dapat
rawat jalan atau perlu
rujukan lanjut. indikator
pasien dapat rawat jalan
jika tanda klinis baik dan
hasil laboratorium normal.
Indikator pasien rujuk
lanjut adalah
 Tanda dehidrasi berat
 Terjadi penurunan
kesadaran
 Nyeri perut yang
signifikan
 Pasien tidak dapat
minum
i. Dokter melakukan
penatalaksanaan sesuai
pedoman WHO
berdasarkan derajat
dehidrasi yaitu:
 Diare tanpa dehidrasi
diberikan terapi A
 Diare dengan dehidrasi
ringan-sedang
diberikan terapi B
 Diare dengan dehidrasi
berat diberikan terapi C

SOP Penatalaksanaan Diare Akut Page 6 of 7


j. Dokter memberikan edukasi
kepada pasien mengenai
personal hygiene
k. Dokter mencatat hasil
pemeriksaan ke dalam
rekam medik
8. Unit terkait Unit terkait
- 1. Poli umum.
2. Poli MTBS
3. Unit rawat inap.
4. UGD.
9. Dokumen terkait Dokumen terkait
- 1. Rekam medis.
2. Form rujukan eksternal
3. Form Informed consent.
4. Buku Register.
5. Form permintaan
pemeriksaan laboratorium.
6. Form rujukan internal
7. Resep obat.

SOP Penatalaksanaan Diare Akut Page 7 of 7

Anda mungkin juga menyukai