Anda di halaman 1dari 4

HORDEOLUM

No. Dokumen : 440/K/035/I/2022


No. Revisi : -
SOP
Tanggal Terbit : 3 Januari 2022
Halaman :1/3

PEMERINTAH
dr. HEPPY NOVLINA
KABUPATEN
NIP. 19801123 201101 2 003
INDRAMAYU

1 Pengertian Hordeolum adalah peradangan supuratif kelenjar kelopak mata. Biasanya


merupakan infeksi Staphylococcus pada kelenjar sebasea kelopak. Dikenal
dua bentuk hordeolum internum dan eksternum. Hordolum eksternum
merupakan infeksi pada kelenjar Zeiss atau Moll. Hordeolum internum
merupakan infeksi kelenjar Meibom yang terletak di dalam tarsus.
2 Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah petugas dalam
penatalaksanaan hordeolum
3 Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Plumbon Nomor
800/SK/014/I/2022 tentang Pelayanan Klinis
4 Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.02.02/Menkes/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter
Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5 Prosedur 1. Petugas memastikan identitas pasien
2. Anamnesa ditemukan gejala yaitu kelopak yang bengkak dengan
rasa sakit dan mengganjal, merah dan nyeri bila ditekan, serta
perasaan tidak nyaman dan sensasi terbakar pada kelopak mata.
3. Pemeriksaan Fisik Oftalmologis ditemukan kelopak mata bengkak,
merah, dan nyeri pada perabaan. Nanah dapat keluar dari pangkal
rambut.
4. Penatalaksanaan: Mata dikompres hangat 4-6 kali sehari selama
15 menit, Kelopak mata dibersihkan dengan air bersih atau pun
dengan sabun atau sampo yang tidak menimbulkan iritasi, seperti
sabun bayi, Jangan menekan atau menusuk hordeolum, hal ini
dapat menimbulkan infeksi yang lebih serius, Hindari pemakaian
make-up pada mata, karena kemungkinan hal itu menjadi
penyebab infeksi, Jangan memakai lensa kontak karena dapat
menyebarkan infeksi ke kornea, Pemberian terapi topikal dengan
Oxytetrasiklin salep mata atau kloramfenikol salep mata setiap 8
jam. Apabila menggunakan kloramfenikol tetes mata sebanyak 1
tetes tiap 2 jam, Pemberian terapi oral sistemik dengan amoxycillin
500 mg pada dewasa dan anak sesuai dengan berat badan
5. Edukasi: menjaga higiene dan kebersihan lingkungan
6. Kriteria rujukan a. Bila tidak memberikan respon dengan
pengobatan konservatif. b. Hordeolum berulang.

6 Diagram Alir -

7 Dokumen Ruang BP Umum/Lansia


UPTD
No. Dokumen : Halaman :
PUSKESMAS HORDEOLUM No. Revisi : -
440/K/035/I/2022 2/2
PLUMBON

Terkait

Rekaman Historis TANGGAL MULAI


NO YANG DIRUBAH ISI PERUBAHAN
Perubahan DIBERLAKUKAN
UPTD
No. Dokumen : Halaman :
PUSKESMAS HORDEOLUM No. Revisi : -
440/K/035/I/2022 2/2
PLUMBON

TATALAKSANA HORDEOLUM
No. Dokumen : 440/K/035/I/2022
DAFT
No. Revisi : -
AR
Tanggal Terbit : 3 Januari 2022
TILIK
Halaman :1/3

PEMERINTAH
dr. HEPPY NOVLINA
KABUPATEN
NIP. 19801123 201101 2 003
INDRAMAYU

8 Diagram Alir

9 Rekaman
Histori
Perubahan

No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan


UPTD
No. Dokumen : Halaman :
PUSKESMAS HORDEOLUM No. Revisi : -
440/K/035/I/2022 2/2
PLUMBON

Anda mungkin juga menyukai