Anda di halaman 1dari 91

PENATALAKSANAAN SCALLING

(PEMBERSIHAN KARANG GIGI) DENGAN


MENGGUNAKAN SKELER ELEKTRIK
No Dokumen :SOP /UKP/
S No Revisi
:
O Tanggal Terbit : 01-02-2022
P Halaman : 1/3
Hj. Yuliana, S.ST.
PUSKESMAS
Nip.19721231199302200
BONTOBANGUN
6

Scalling (Pembersihan karang gigi)adalah salah satu perawatan gigi dan mulut yang
tujuan utamanya membersihkan karang gigi. Karang gigi merupakan plak yang
mengeras oleh karena akumulasi mineral yang terdapat didalam air
ludah/saliva.Setelah terbentuk, karang gigi tidak dapat dibersihkan dengan cara
1. Pengertian
sikat gigi biasa, melainkan dengan bantuan profesional dari dokter gigi yaitu
dengan melakukan Scalling.Scalling juga dapat membantu mencegah penyakit gigi
seperti penyakit periodontal atau panyakit gusi yang dapat menyebabkan hilangnya
gigi.
Sebagai acuan dalam melakukan prosedur pembersihan karang gigi di poli gigi
2. Tujuan
Puskesmas Bontobangun

1. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.HK.01.07./MENKES/104/2020 tentang


penyakit yang dapat menimbulkan wabah corona virus dan upaya
3. Kebijakan penanggulangannya
2. Surat Edaran PDGI N0.4946/PB PDGI/II-3/2022 tentang Pedoman Pelayanan
Kedokteran Gigi masa new normal

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


4. Referensi
HK.02.02/MENKES/62/2015

5. Alat dan Alat :


bahan -Alat diagnostik
-Scaller Ultrasonic
-Kacamata Pelindung
Bahan :
-Betadine Iodine
-Masker N95/KN95/Masker Bedah, Hazmat
-Handscoen
- Obat Kumur
- Hand Rub
1. Pasien dipanggil oleh petugas
6.Prosedur
2. Pasien memperlihatkan kartu vaksin covid-19, bila belum vaksin, tindakan
ditunda
3. Pasien Cuci tangan dengan menggunakan hand rub
4. Pasien duduk di dental unit dan berkumur dengan obat kumur selama 30 detik
5. Operator memakai sarung tangan dan masker,face shield serta Baju Hazmat dan
celemeknya,lampu dinyalakan lalu pasien diinstruksikan untuk buka mulut
6. Sebelum melakukan skeling,biasanya operator akan melakukan pemeriksaan
terlebih dahulu.Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan keadaan gigi,keadaan
jaringan lunak gigi seperti gusi,langit-langit,mulut dan lidah pasien
7. Sebelum skeling, dilakukan desinfeksi area gigi dan gingiva yang akan
dibersihkan
8. Setelah itu dilakukan prosedur skeling dengan ultrasonic skeler untuk
membuang kalkulus/karang gigi yang keras dan melekat erat pada permukaan
gigi pada tiap region
9. Pasien diinstruksikan berkumur dan diolesi kapas betadin iodine pada bagian
gingiva gigi
10. Instruksi kepada pasien untuk melakukan skeling tiap 6 bulan sekali
11. Kursi dan lantai didesinfeksi
Pasien masuk Penunjukan Cuci
ke poli gigi kartu vaksin tangan

Mengatur posisi
operator
pasien dan
memakai APD berkumur

pemeriksaa Desinfeksi area scalling dengan


7. Diagram n EO dan IO gigi dan gingiva ultrasonik

Alir DHE dan


olesi betadine
peresepan (jika
dibutuhkan) pada gusi

Desinfeksi
area kerja

8. Hal-hal
yang perlu -Penyakit sistemik, kondisi umum pasien
diperhatika -Instruksi kepada pasien untuk melakukan skeling tiap 6 bulan sekali
n
9. Unit
Loket Pendaftaran dan Apotik
Terkait

10. Dokumen Rekam medis


terkait Buku harian register gigi

11.Rekaman
No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
Histori
Perubahan
PENUMPATAN SEMENTARA
NEW NORMAL
No Dokumen : SOP/UKP/
S No Revisi :
O Tanggal Terbit : 01-02-2022
P Halaman : 1/2

PUSKESMAS Hj. Yuliana, S.ST.


BONTOBANGUN Nip.197212311993022006

Penumpatan sementara adalah penumpatan pada gigi berlubang yang bersifat


1. Pengertian
sementara sambal menunggu tindakan lebih lanjut

1.Mempertahankan vitalitas pulpa agar tidak terjadi kerusakan lebih lanjut maupun
kematian jaringan pulpa.
2. Tujuan 2.Sebagai acuan dalam melakukan pnn erawatan pulp capping di poli gigi
puskesmas Bontobangun
3.Sebagai acuan untuk mempertahankan gigi agar dapat berfungsi kembali.
1.Keputusan Menteri Kesehatan RI No.HK.01.07./MENKES/104/2020 tentang
penyakit yang dapat menimbulkan wabah corona virus dan upaya
3. Kebijakan penanggulangannya
2.Surat Edaran PDGI N0.4946/PB PDGI/II-3/2022 tentang kewaspadaan dokter
gigi terhadap Covid-19
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
4. Referensi
HK.02.02/MENKES/62/2015
a. Alat:Dental unit,diagnostic set,plastis instrument
5. Alat dan
b. Bahan: Bahan Tumpatan sementara (Caviton),eugenol,Alkohol 70 %,cotton
bahan
pellet dan cotton roll,hand rub
6. Langkah- 1. Pasien dipanggil oleh petugas
langkah 2. Pasien memperlihatkan kartu vaksin covid-19, bila belum divaksin tindakan
ditunda
3. Pasien Cuci tangan dengan menggunakan hand rub
4. Bila terbentuk lubang,Petugas membuang debris ataupun jaringan karies lunak
dengan menggunakan ekskavator
5. Petugas melakukan irigasi kavitas diikuti pengeringan kavitas
6. petugas mengisolasi daerah kerja dengan cotton roll
7. Petugas melakukan desinfeksi kavitas dengan alcohol 70 % atau dengan
betadine
8. Petugas melakukan aplikasi cotton pellet yang sudah diberi eugenol dalam
kavitas, dan ditutup sementara dengan caviton/tambalan sementara
9. Petugas memberi instruksi sesudah tumpatan
10.pasien diingatkan untuk datang control 3 hari kemudian
11.Kursi dan lantai didesinfeksi
7. Diagram
Alir
Pasien masuk Penunjukan Cuci
ke poli gigi kartu vaksin tangan

Irigasi Preparasi
kavitas kavitas

Isolasi Desinfeksi Aplikasi


daerah kerja kavitas eugenol

DHE dan Tumpatan


peresepan (jika
dibutuhkan) sementara

Desinfeksi
area kerja
8. Hal-hal
yang perlu - Kedalaman karies
diperhatika -Instruksi Pasien/DHE setelah penambalan
n
9. Unit
Loket Pendaftaran
Terkait
10. Dokumen
Buku Register,rekam Medis
terkait
11.Rekaman
No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
histori
Perubahan
PENATALAKSANAAN POSYANDU
NEW NORMAL
No Dokumen :SOP/UKP
S No Revisi :
O Tanggal Terbit : 01-02-2022
Halaman : 1/2
P

PUSKESMAS Hj. Yuliana, S.ST.


BONTOBANGUN Nip.197212311993022006

Penyuluhan dalam posyandu merupakan pemberian informasi tentang kesehatan


1. Pengertian
gigi dan mulut terhadap bayi dan balita atau orang tuanya

2. Tujuan Sebagai acuan dalam tuntutan posyandu new normal

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor

4. Referensi Panduan posyandu new normal


5. alat dan
Alat:Peraga (Poster,Model gigi dan sikat gigi),video lewat HP
bahan
6. langkah- 1.Petugas (Dokter Gigi atau perawat gigi )memakai APD level 1
langkah
2.Penyuluhan dilakukan per orang (tidak berkumpul)

3.Penyuluhan dilakukan sebelum bayi/balita diimunisasi

7. Diagram Alir Datang ke lokasi


posyandu

Penyuluhan
dengan alat
peraga

Pemeriksaa
n kesgimul

Dokumentasi dan
pencatatan /
pelaporan

8. Hal-hal yang
- Bayi minum ASI atau minum susu formula dengan memakai dot
perlu
- Kebersihan mulut bayi yang sudah punya gigi di balita
diperhatikan
9. Unit Terkait Poligigi, promkes, imunisasi

10. Dokumen
Pencatatan dan pelaporan
terkait
11.Rekaman
No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
Historis
perubahan
PENANGANAN PULPITIS REVERSIBLE
DENGAN RESTORASI GLASS IONOMER
CEMENT
NEW NORMAL
No Dokumen : SOP/UKP
S
No Revisi :
O Tanggal Terbit : 01-02-2022
P Halaman : 1/2

PUSKESMAS Hj. Yuliana, S.ST.


BONTOBANGUN Nip.197212311993022006

Melakukan penambalan pada kerusakan lapisan email gigi yang belum


1. Pengertian
menimbulkan keluhan atau yang mengalami keluhan
Sebagai acuan kerja bagi Dokter Gigi dan Perawat Gigi dalam penanganan pulpitis
2. Tujuan
di poligigi Puskesmas Bontobangun
1.Keputusan Menteri Kesehatan RI No.HK.01.07./MENKES/104/2020 tentang
penyakit yang dapat menimbulkan wabah corona virus dan upaya
penanggulangannya
2.Instruksi Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta No.16 tahun 2020 tentang
3. Kebijakan
peningkatan kewaspadaan terhadap resiko penularan infeksi corona virus disease
2019(covid 19)
3.Surat Edaran PDGI N0.4946/PB PDGI/II-3/2022 tentang kewaspadaan dokter
gigi terhadap covid-19
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
4. Referensi
HK.02.02/MENKES/62/2015
ALAT: Dental Unit,diagnostic set,plastis instrument,diamond bur,polishing dan
finishing
5. alat dan
bahan BAHAN: Cotton Pellet, cotton Roll,Glass Ionomer Cement, cocoa butter, alcohol
70%,obat kumur
6. langkah- 1. Pasien dipanggil oleh petugas
langkah
2. Pasien memperlihatkan kartu vaksin,bila belum divaksin tindakan ditunda
3. Pasien cuci tangan dengan menggunakan hand rub
4. Pasien duduk di dental unit dan berkumur dengan obat kumur selama 30
detik
5. Operator memakai sarung tangan dan masker serta face shield,APD level 3
6. Sebelum melakukan penambalan,biasanya operator akan melakukan
pemeriksaan terlebih dahulu.Pemeriksaan ini meliputi pemeriksan keadaan
gigi,keadaan jaringan lunak gigiseperti gusi,langit-langit,mulut dan lidah
pasien
7. Setelah itu dilakukan prosedur pembuangan jaringan karies dengan
ekskavator
8. Petugas melakukan preparasi kavitas sesuai dengan klasifikasi tumpatan
dengan bur
9. Petugas mencuci dan mengeringkan kavitas dengan cotton pellet
10. Petugas melakukan isolasi daerah sekitar gigi dengan cotton roll
11. Petugas mengaplikasikan bahan liquid Glass Ionomer Cement (dentin
conditioner) pada kavitas. Diamkan selama 10 detik lalu bilas dan keringkan
12. Petugas mengaduk bahan Glass Ionomer Cement sesuai petunjuk pabrik.
Perbandingan powder : liquid = 1:1 di mixing pad. Bagi powder menjadi 2
bagian,aduk bagian pertama dengan seluruh liquid selama 10 detik
kemudian tambahkan bagian kedua powder lalu aduk selama 15-20 detik
(total pengadukan 30 detik)
13. Petugas melakukan aplikasi Glass ionomer Cement ke dalam kavitas
14. Petugas membentuk tumpatan sesuai anatomi gigi
15. Tumpatan diolesi cocoa butter
16. Petugas mendiamkan tumpatan kurang lebih 2 menit sampai setting time
17. Petugas merapikan tepi-tepi tumpatan,cek oklusi
18. Petugas melakukan Dental Health Education kepada pasien
7. Diagram
Alir
Pasien masuk Penunjukan Cuci
ke poli gigi kartu vaksin tangan

Atur posisi
Pasien
pasien dan
memakai APD berkumur

Pemeriksaa Preparasi Pengeringa


n EO dan IO kavitas n kavitas

Desinfeksi Isolasi
kavitas daerah kerja

Pengaduka Penumpatan Aplikasi


kavitas dengan
n bahan GIC GiC cocoa butter

Asepsis Cek oklusi


daerah kerja dan DHE

8. Hal-hal
yang perlu Instruksi Pasien agar jangan pakai makan dulu 24 jam di gigi yang ditambal
diperhatikan

9. Unit Loket pendaftaran


Terkait

10. Dokumen Rekam Medik,Buku Register Pasien


terkait

11.Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan


historis
perubahan
PENANGANAN PULPITIS REVERSIBLE
DENGAN RESTORASI KOMPOSIT NEW
NORMAL
No Dokumen : SOP/UKP
S No Revisi :
O Tanggal Terbit : 01-02-2022
P Halaman : 1/3

PUSKESMAS Hj. Yuliana, S.ST.


BONTOBANGUN Nip.197212311993022006

Melakukan penambalan pada kerusakan lapisan email gigi yang belum


1.
Pengertian menimbulkan keluhan atau yang mengalami keluhan
Sebagai acuan kerja bagi Dokter Gigi dan Perawat Gigi dalam penanganan pulpitis
2. Tujuan
di poligigi Puskesmas Bontobangun
1.Keputusan Menteri Kesehatan RI No.HK.01.07./MENKES/104/2020 tentang
penyakit yang dapat menimbulkan wabah corona virus dan upaya
penanggulangannya
2.Instruksi Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta No.16 tahun 2020 tentang
3. Kebijakan
peningkatan kewaspadaan terhadap resiko penularan infeksi corona virus disease
2019(covid 19)
3.Surat Edaran PDGI N0.4946/PB PDGI/II-3/2022 tentang kewaspadaan dokter gigi
terhadap covid-19
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
4. Referensi
HK.02.02/MENKES/62/2015
ALAT: Dental Unit,diagnostic set,plastis instrument,diamond bur,polishing dan
finishing
5. alat dan
bahan BAHAN: Cotton Pellet, cotton Roll,Glass Ionomer Cement, coco butter,Komposit
Set,alcohol 70%,obat kumur dan light cured
6. langkah- 1. Pasien dipanggil oleh petugas
langkah
2. Pasien memperlihatkan kartu vaksin,bila belum divaksin tindakan ditunda
3. Pasien cuci tangan dengan menggunakan hand rub
4. Pasien duduk di dental unit dan berkumur dengan obat kumur selama 30
detik
5. Operator memakai sarung tangan dan masker serta face shield,APD level 3
6. Sebelum melakukan penambalan,biasanya operator akan melakukan
pemeriksaan terlebih dahulu.Pemeriksaan ini meliputi pemeriksan keadaan
gigi,keadaan jaringan lunak gigiseperti gusi,langit-langit,mulut dan lidah
pasien
7. Setelah itu dilakukan prosedur pembuangan jaringan karies dengan
ekskavator
8. Petugas melakukan preparasi kavitas sesuai dengan klasifikasi tumpatan
dengan bur
9. Petugas mencuci dan mengeringkan kavitas dengan cotton pellet
10. Petugas melakukan isolasi daerah sekitar gigi dengan cotton roll
11. Petugas mengaplikasikan etsa pada kavitas selama 10-15 detik, lalu bilas dan
keringkan
12. Petugas mengaplikasikan bonding agent pada kavitas lalu semprot hingga
kondisi lembab lalu disinari dengan light cure selama 15 detik
13. Petugas mengaplikasikan bahan komposit selapis demi selapis pada kavitas.
Setiap pengaplikasian bahan komposit, disinari dengan light cure selama 15
detik.
14. Bentuk tumpatan sesuai anatomis gigi. Cek oklusi dan lakukan finishing dan
polishing
15. Berikan istruksi dan DHE pada pasien
16. Kursi dan lantai didesinfeksi
7. Diagram
Alir Pasien Penunjuka
Cuci
masuk ke n kartu
tangan
poli gigi vaksin Atur posisi
Pemeriksa Pasien
pasien
an EO dan memakai
dan
IO APD
Isolasi berkumur
Preparasi Pengering
daerah Aplikasi
kavitas Penumpat an kavitas
kerja etsa
an kavitas
Aplikasi selama
dengan
bonding 10-15
resin
Sinari komposit Asepsisdetik bilas
Cek oklusi
dengan daerahkeringkan
dan DHE
lightcure kerja

8. Hal-hal
yang perlu Instruksi Pasien agar jangan pakai makan dulu 24 jam di gigi yang ditambal
diperhatikan
9. Unit Loket pendaftaran
Terkait
10.
Dokumen Rekam Medik,Buku Register Pasien
terkait
11.Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
histori
perubahan
PENATALAKSANAAN PENCABUTAN GIGI
SULUNG NEW NORMAL
No Dokumen :SOP/UKP/
S No Revisi :
O Tanggal Terbit : 01-02-2022
P Halaman : 1/3

PUSKESMAS Hj. Yuliana, S.ST.


BONTOBANGUN Nip.197212311993022006

Pencabutan gigi sulung adalah tindakan pengeluaran gigi sulung dari soketnya
untukmemberi kesempatan gigi permanen tumbuh dengan baik. Pencabutan gigi
1. Pengertian
sulung biasanya dilakukan pada gigi dengan kasus Persistensi gigi sulung dan kasus
Ulcus Decubitus.
Sebagai acuan dalam melakukan pencabutan gigi sulung di unit pelayanan gigi di
2. Tujuan
puskesmas.

1.Keputusan Menteri Kesehatan RI No.HK.01.07./MENKES/104/2020 tentang


penyakit yang dapat menimbulkan wabah corona virus dan upaya
3. Kebijakan penanggulangannya
2.Surat Edaran PDGI N0.4946/PB PDGI/II-3/2022 tentang kewaspadaan dokter
gigi terhadap covid-19

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


4. Referensi
HK.02.02/MENKES/62/2015
5.Alat dan Alat:
bahan - Pemeriksaan ( Sonde, pinset, kaca mulut dan ekscavator )
- Cito ject/jarum suntik disposibel 2,5 ml atau 3 ml
- Tang gigi sesuai indikasi
Bahan :
- Bahan anestetikum
- Kapas/tampon
- Sarung tangan
- Masker
- Betadine 10 %
6.Prosedur 1. Pasien dipanggil oleh petugas
2. Meminta persetujuan tindakan medis (informed consent)
3. Pasien Cuci tangan dengan menggunakan hand rub
4. Pasien duduk di dental unit dan berkumur dengan obat kumur selama 30 detik
5. Operator memakai sarung tangan dan masker,face shield serta Baju Hazmat dan
celemeknya,lampu dinyalakan lalu pasien diinstruksikan untuk buka mulut
6. Petugas melakukan desinfeksi area operasi dengan betadine
7. Petugas melakukan anestesi lokal sesuai dengan teknik anestesi yang
diindikasikan
8. Cek dengan ekscavator apakah anestesi sudah berjalan, kemudian lakukan
tindakan
9. Ambil tang sesuai gigi yang akan dicabut
10. Posisi dokter disesuaikan dengan gigi yang akan dicabut
11. Jepit gigi dengan tang sedalam mungkin kemudian lakukan gerakan rotasi dan
luksasi sampai gigi keluar dari soketnya.
12. Lakukan pembersihan luka bekas pencabutan dari serpihan gigi atau tulang
tulang yang tajam bila ada, dan tutup dengan kapas yang telah diolesi dengan
larutan betadine.
13. Anjurkan pasien menggigit tampon selama lebih kurang 1 jam.
14. Lepas sarung tangan dan buang ke dalam tempat sampah infeksius
15. Tulis dan berikan resep apabila diperlukan.
16. instruksi post pencabutan gigi
17. Anjurkan pasien kontrol kembali apabila ada keluhan.
18. Kursi dan lantai serta ruangan didesinfeksi
7.Diagram
Alir Pasien
informed
masuk ke
consent
poli gigi
Atur posisi
pasien dan Cuci tangan
berkumur
Pasien Anestesi
memakai sesuai
APD indikasi
Pasien
Ekstraksi gigi
menggigit
sulung
tampon

DHE dan Asepsis


peresepan daerah kerja
8. Hal-hal
yang perlu Perhatikan waktu erupsi gigi permanen,gigi sulung dan usia anak.
diperhatikan
9. Unit Terkait Loket dan Apotik
10. Dokumen Buku Status pasien gigi
terkait Buku harian register gigi
11.Rekaman
No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
histori
perubahan
ANESTESI TOPIKAL GIGI SULUNG DENGAN
CHLORO ETYL NEW NORMAL
No Dokumen :SOP/UKP/
S No Revisi
:
O Tanggal Terbit : 01-02-2022
P Halaman : 1/3

PUSKESMAS Hj. Yuliana, S.ST.


BONTOBANGUN Nip.197212311993022006

Pencabutan gigi sulung adalah tindakan pengeluaran gigi sulung dari soketnya
untukmemberi kesempatan gigi permanen tumbuh dengan baik. Pencabutan gigi
1. Pengertian
sulung biasanya dilakukan pada gigi dengan kasus Persistensi gigi sulung dan kasus
Ulcus Decubitus.
Sebagai acuan dalam melakukan pencabutan gigi sulung di unit pelayanan gigi di
2. Tujuan
puskesmas.

1.Keputusan Menteri Kesehatan RI No.HK.01.07./MENKES/104/2020 tentang


penyakit yang dapat menimbulkan wabah corona virus dan upaya
3. Kebijakan penanggulangannya
2.Surat Edaran PDGI N0.4946/PB PDGI/II-3/2022 tentang kewaspadaan dokter
gigi terhadap covid-19

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


4. Referensi
HK.02.02/MENKES/62/2015
Alat:
- Pemeriksaan ( Sonde, pinset, kaca mulut dan ekscavator )
- Tang gigi sesuai indikasi
Bahan :
5.Alat dan
- Chlor Etyl
bahan
- Kapas/tampon
- Sarung tangan
- Masker
- Betadine 10 %
6.Prosedur 1. Pasien dipanggil oleh petugas
2. Meminta persetujuan tindakan medis (informed consent)
3. Pasien Cuci tangan dengan menggunakan hand rub
4. Pasien duduk di dental unit dan berkumur dengan obat kumur selama 30
detik
5. Operator memakai sarung tangan dan masker,face shield serta Baju Hazmat
dan celemeknya,lampu dinyalakan lalu pasien diinstruksikan untuk buka
mulut
6. Petugas melakukan desinfeksi area operasi dengan betadine

7. Petugas melakukan anestesi lokal :


Gigi goyang derajat 3 dan 4, anestesi dengan kasa atau kapas yang diberi
chloro etil, tempatkan di mukosa gigi yang akan dicabut
8. Cek dengan ekscavator apakah anestesi sudah berjalan, kemudian lakukan
tindakan
9. Ambil tang sesuai gigi yang akan dicabut
10. Posisi dokter disesuaikan dengan gigi yang akan dicabut
11. Jepit gigi dengan tang sedalam mungkin kemudian lakukan gerakan rotasi
dan luksasi sampai gigi keluar dari soketnya.
12. Lakukan pembersihan luka bekas pencabutan dari serpihan gigi atau tulang
tulang yang tajam bila ada, dan tutup dengan kapas yang telah diolesi
dengan larutan betadine.
13. Anjurkan pasien menggigit tampon selama lebih kurang 1 jam.
14. Lepas sarung tangan dan buang ke dalam tempat sampah infeksius
15. Tulis dan berikan resep apabila diperlukan.
16. instruksi post pencabutan gigi
17. Anjurkan pasien kontrol kembali apabila ada keluhan.
18. Kursi dan lantai serta ruangan didesinfeksi
7.Diagram
Alir Pasien
informed Cuci
masuk ke
consent Atur tangan
poli gigi
Pasien posisi
memakai pasien
Semprotk APD Tempelka dan
berkumur Ekstraksi
an CE n kapas
gigi
pada pada
sulung
kapas DHE dan gingiva Pasien
peresepa menggigit
n tampon
Asepsis
daerah
kerja
8. Hal-hal
yang perlu Perhatikan waktu erupsi gigi permanen,gigi sulung dan usia anak.
diperhatikan
9. Unit Terkait Loket dan Apotik
10. Dokumen Buku Status pasien gigi
terkait Buku harian register gigi
11.Rekaman
No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
histori
perubahan
ANESTESI TOPIKAL GIGI SULUNG TEKNIK
INTRALIGAMEN NEW NORMAL
No Dokumen :SOP/UKP/
S No Revisi
:
O Tanggal Terbit : 01-02-2022
P Halaman : 1/3

PUSKESMAS Hj. Yuliana, S.ST.


BONTOBANGUN Nip.197212311993022006

Pencabutan gigi sulung adalah tindakan pengeluaran gigi sulung dari soketnya
untukmemberi kesempatan gigi permanen tumbuh dengan baik. Pencabutan gigi
1. Pengertian
sulung biasanya dilakukan pada gigi dengan kasus Persistensi gigi sulung dan kasus
Ulcus Decubitus.
Sebagai acuan dalam melakukan pencabutan gigi sulung di unit pelayanan gigi di
2. Tujuan
puskesmas.

1.Keputusan Menteri Kesehatan RI No.HK.01.07./MENKES/104/2020 tentang


penyakit yang dapat menimbulkan wabah corona virus dan upaya
3. Kebijakan penanggulangannya
2.Surat Edaran PDGI N0.4946/PB PDGI/II-3/2022 tentang kewaspadaan dokter
gigi terhadap covid-19

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


4. Referensi
HK.02.02/MENKES/62/2015
Alat:
- Pemeriksaan ( Sonde, pinset, kaca mulut dan ekscavator )
- Cito ject/jarum suntik disposibel 2,5 ml atau 3 ml
- Tang gigi sesuai indikasi
Bahan :
5.Alat dan
- Bahan anestetikum (lidocaine)
bahan
- suntik untuk cito ject
- Kapas/tampon
- Sarung tangan
- Masker
- Betadine 10 %
6.Prosedur 1. Pasien dipanggil oleh petugas
2. Meminta persetujuan tindakan medis (informed consent)
3. Pasien Cuci tangan dengan menggunakan hand rub
4. Pasien duduk di dental unit dan berkumur dengan obat kumur selama 30
detik
5. Operator memakai sarung tangan dan masker,face shield serta Baju Hazmat
dan celemeknya,lampu dinyalakan lalu pasien diinstruksikan untuk buka
mulut
6. Petugas melakukan desinfeksi area operasi dengan betadine
7. Petugas melakukan anestesi lokal :
Gigi tidak goyang / goyang derajat 1 dan 2 anestesi dengan lidocaine 2%
dengan teknik intraligamen
8. Cek dengan ekscavator apakah anestesi sudah berjalan, kemudian lakukan
tindakan
9. Ambil tang sesuai gigi yang akan dicabut
10. Posisi dokter disesuaikan dengan gigi yang akan dicabut
11. Jepit gigi dengan tang sedalam mungkin kemudian lakukan gerakan rotasi
dan luksasi sampai gigi keluar dari soketnya.
12. Lakukan pembersihan luka bekas pencabutan dari serpihan gigi atau tulang
tulang yang tajam bila ada, dan tutup dengan kapas yang telah diolesi
dengan larutan betadine.
13. Anjurkan pasien menggigit tampon selama lebih kurang 1 jam.
14. Lepas sarung tangan dan buang ke dalam tempat sampah infeksius
15. Tulis dan berikan resep apabila diperlukan.
16. instruksi post pencabutan gigi
17. Anjurkan pasien kontrol kembali apabila ada keluhan.
18. Kursi dan lantai serta ruangan didesinfeksi
7.Diagram
Alir Pasien
informed
masuk ke Cuci tangan
consent
poli gigi
Pasien Atur posisi
memakai pasien dan
APD berkumur
Penyuntikan
Cek apakah
Desinfeksi pada sulkus
sudah
daerah kerja gingiva
teranestesi
(citoject)
Buka
Ekstraksi perlekatan
dengan tang gigi dengan
ekskavator
Debridemen
DHE dan Asepsis
t soket dan
peresepan daerah kerja
gigit tampon
8. Hal-hal
yang perlu Perhatikan waktu erupsi gigi permanen,gigi sulung dan usia anak.
diperhatikan
9. Unit Terkait Loket dan Apotik
10. Dokumen Buku Status pasien gigi
terkait Buku harian register gigi
11.Rekaman
No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
histori
perubahan
PENATALAKSANAAN PENCABUTAN GIGI
PERMANEN MASA NEW NORMAL
No Dokumen :SOP/UKP/
S
No Revisi :
O Tanggal Terbit :01-02-2022
P Halaman : 1/3

PUSKESMAS Hj. Yuliana, S.ST.


BONTOBANGUN Nip.197212311993022006

*Pencabutan gigi adalah pencabutan gigi yang sudah tidak dapat dipertahankan lagi,
atau atas permintaan pasien dengan alasan tertentu.
1. Pengertian
*Pemeriksaan radiologi sangat diperlukan sebelum dilakukan pencabutan gigi yang
malposisi untuk mengetahui keadaan jaringan pendukung gigi .
Sebagai acuan dalam melakukan pencabutan gigi permanen di unit pelayanan gigi
2. Tujuan
di puskesmas.
1.Keputusan Menteri Kesehatan RI No.HK.01.07./MENKES/104/2020 tentang
penyakit yang dapat menimbulkan wabah corona virus dan upaya
3. Kebijakan penanggulangannya
2.Surat Edaran PDGI N0.4946/PB PDGI/II-3/2022 tentang Pedoman Pelayanan
Kedokteran Gigi Selama Pandemi Corona
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
4. Referensi
HK.02.02/MENKES/62/2015
Alat:
- Alat Pemeriksaan ( Sonde, pinset, kaca mulut dan ekscavator )
- Cito ject
- Bein
- Tang gigi sesuai indikasi

Bahan :
5. Alat dan
bahan - Kapas/tampon
- Sarung tangan
- Masker
- Betadine 10 %
- Lidocain Adrenalin
- Jarum suntik untuk cito jet
6.Prosedur 1. Pasien dipanggil oleh petugas
2. Pasien memperlihatkan kartu vaksin covid-19, bila belum vaksin, tindakan
ditunda
3. Melakukan pemeriksaan tekanan darah dan meminta persetujuan pasien
(informed consent)
4. Pasien Cuci tangan dengan menggunakan hand rub
5. Pasien duduk di dental unit dan berkumur dengan obat kumur selama 30 detik
6. Operator memakai sarung tangan dan masker,face shield serta Baju Hazmat dan
celemeknya,lampu dinyalakan lalu pasien diinstruksikan untuk buka mulut
7. Olesi betadine pada bagian yang akan disuntik
8. Lakukan penyuntikan sesuai dengan gigi yang akan dicabut.
9. Cek dengan ekskavator apakah anestesi sudah berjalan, kemudian lakukan
tindakan
10. Pisahkan jaringan periodontal dengan bein
11. Ambil tang sesuai gigi yang akan dicabut
12. Posisi dokter disesuaikan dengan gigi yang akan dicabut
13. Jepit gigi dengan tang sedalam mungkin kemudian lakukan gerakan rotasi dan
luksasi sampai gigi keluar dari soketnya.
14. Lakukan pembersihan luka bekas pencabutan dari serpihan gigi atau tulang
tulang yang tajam bila ada, dan tutup dengan kapas yang telah diolesi dengan
larutan betadine.
15. Anjurkan pasien menggigit tampon selama lebih kurang 30 jam, tidak boleh
berkumur selama 1 hari , minum dan makan makanan yang panas serta
merokok selama 1 hari. (instruksi post ekstraksi)
16. Lepas sarung tangan dan buang ke dalam tempat sampah infeksius
17. Tulis dan berikan resep sesuai indikasi
18. Anjurkan pasien kontrol kembali apabila ada keluhan.
19. Kursi dan lantai serta ruangan didesinfeksi
Penunjukan
7. Diagram Pasien
kartu informed
Alir masuk ke
vaksin dan consent
poli gigi
cek tensi
Atur posisi
pasien dan Cuci tangan
berkumur
Pasien Desinfeksi anestesi
memakai daerah pada area
APD kerja kerja
Buka
Cek apakah
perlekatan
sudah
gigi dengan
Luxasi teranestesi
ekskavator Debrideme
dengan Ekstraksi
nt soket
elevator dengan
dan gigit
(jika masih tang
tampon
keras)
Asepsis
DHE dan
daerah
peresepan
kerja

8. Hal-hal
yang perlu Sebelum dilakukan pencabutan gigi,anamnese riwayat penyakit sistemik pasien
diperhatik seperti Hipertensi, Diabetes, Jantung dll)
an
9. Unit
Loket, Poli Umum, UGD dan Apotik, laboratorium
Terkait
10. Buku Status pasien gigi
Dokumen
Buku harian register gigi
terkait
11.Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
histori
perubahan
ANESTESI INTRALIGAMEN
MASA NEW NORMAL
No Dokumen :SOP/UKP/
S No Revisi :
O Tanggal Terbit :01-02-2022
P Halaman : 1/3

PUSKESMAS Hj. Yuliana, S.ST.


BONTOBANGUN Nip.197212311993022006

*Pencabutan gigi adalah pencabutan gigi yang sudah tidak dapat dipertahankan lagi,
atau atas permintaan pasien dengan alasan tertentu.
1. Pengertian
*Pemeriksaan radiologi sangat diperlukan sebelum dilakukan pencabutan gigi yang
malposisi untuk mengetahui keadaan jaringan pendukung gigi .
Sebagai acuan dalam melakukan pencabutan gigi permanen di unit pelayanan gigi
2. Tujuan
di puskesmas.
1.Keputusan Menteri Kesehatan RI No.HK.01.07./MENKES/104/2020 tentang
penyakit yang dapat menimbulkan wabah corona virus dan upaya
3. Kebijakan penanggulangannya
2.Surat Edaran PDGI N0.4946/PB PDGI/II-3/2022 tentang Pedoman Pelayanan
Kedokteran Gigi Selama Pandemi Corona
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
4. Referensi
HK.02.02/MENKES/62/2015
Alat:
- Alat Pemeriksaan ( Sonde, pinset, kaca mulut dan ekscavator )
- Cito ject
- Bein
- Tang gigi sesuai indikasi

Bahan :
5. Alat dan - Kapas/tampon
bahan
- Sarung tangan
- Masker
- Betadine 10 %
- Lidocain Adrenalin
- Jarum suntik untuk cito jet

6.Prosedur 1. Pasien dipanggil oleh petugas


2. Pasien memperlihatkan kartu vaksin covid-19, bila belum vaksin, tindakan
ditunda
3. Melakukan pemeriksaan tekanan darah dan meminta persetujuan pasien
(informed consent)
4. Pasien Cuci tangan dengan menggunakan hand rub
5. Pasien duduk di dental unit dan berkumur dengan obat kumur selama 30
detik
6. Operator memakai sarung tangan dan masker,face shield serta Baju Hazmat
dan celemeknya,lampu dinyalakan lalu pasien diinstruksikan untuk buka
mulut
7. Olesi betadine pada bagian yang akan disuntik
8. Petugas menyuntikkan jarum dengan arah 300 pada sulkus gingiva sepanjang
akar. Jarum ditekan sampai masuk diantara gigi dan tulang alveolar.
9. Petugas mendepositkan larutan anestetikum sebanyak 0,2 ml.
10. Pertahankan jarum pada tempatnya selama 5-10 detik agar bahan anestesi
dapat mengalir keluar.
11. Petugas menarik jarum secara perlahan
12. Cek dengan ekskavator apakah anestesi sudah berjalan, kemudian lakukan
tindakan Penunjukan
Pasien
kartu informed
masuk ke
vaksin dan consent
poli gigi
7. Diagram cek tensi
Atur posisi
Alir pasien dan Cuci tangan
berkumur Penyuntika
Pasien Desinfeksi n pada
memakai daerah sulkus
APD kerja gingiva
pertahanka Depositkan (citoject)
n jarum 5- anestetiku
10 detik m 0,2 ml
cek apakah
Tarik jarum anestesi
perlahan sudah
bekerja

8. Hal-hal Sebelum dilakukan pencabutan gigi,anamnese riwayat penyakit sistemik pasien


yang perlu seperti Hipertensi, Diabetes, Jantung dll)
diperhatika
n
9. Unit Terkait Loket, Poli Umum, UGD dan Apotik, laboratorium

10. Dokumen Buku Status pasien gigi


terkait Buku harian register gigi

11.Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan


histori
perubahan
ANESTESI INFILTRASI
MASA NEW NORMAL
No Dokumen : SOP/UKP/
S No Revisi :
O Tanggal Terbit : 01-02-2022
P Halaman : 1/3

PUSKESMAS Hj. Yuliana, S.ST.


BONTOBANGUN Nip.197212311993022006

Anestesi local adalah teknik untuk menghilangkan rasa sakit tanpa disertai hilang
1. Pengertian kesadaran dngan cara memasukkan bahan anestetikum ke dalam saraf yang
mempersarafi gigi
Sebagai acuan dalam melakukan pencabutan gigi permanen di unit pelayanan gigi
2. Tujuan
di puskesmas.
1.Keputusan Menteri Kesehatan RI No.HK.01.07./MENKES/104/2020 tentang
penyakit yang dapat menimbulkan wabah corona virus dan upaya
3. Kebijakan penanggulangannya
2.Surat Edaran PDGI N0.4946/PB PDGI/II-3/2022 tentang Pedoman Pelayanan
Kedokteran Gigi Selama Pandemi Corona
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
4. Referensi
HK.02.02/MENKES/62/2015
Alat:
-Alat Pemeriksaan ( Sonde, pinset, kaca mulut dan ekscavator )
-Jarum suntik disposibel 2,5 ml atau 3 ml
-Bein
-Tang gigi sesuai indikasi

5. Alat dan Bahan :


bahan -Kapas/tampon
-Sarung tangan
-Masker
-Betadine 10 %
- Lidocain Adrenalin

6.Prosedur 1. Pasien dipanggil oleh petugas


2. Pasien memperlihatkan kartu vaksin covid-19, bila belum vaksin, tindakan
ditunda
3. Melakukan pemeriksaan tekanan darah dan meminta persetujuan pasien
(informed consent)
4. Pasien Cuci tangan dengan menggunakan hand rub
5. Pasien duduk di dental unit dan berkumur dengan obat kumur selama 30
detik
6. Operator memakai sarung tangan dan masker,face shield serta Baju Hazmat
dan celemeknya,lampu dinyalakan lalu pasien diinstruksikan untuk buka
mulut
7. Olesi betadine pada bagian yang akan disuntik
8. Lakukan penyuntikan sesuai dengan gigi yang akan dicabut
9. Untuk pencabutan gigi depan dan belakang atas penyuntikan secara infiltrasi
dan untuk gigi bawah belakang di tambah dengan block anesthesi dengan
menggunakan jarum disposibel 3cc.
10. Penyuntikan pada jaringan mukosa labial / bukal dan palatinal gigi untuk
RA atau mukosa bukal / labial dan lingual untuk RB dengan spoit pada
lipatan mukosa dengan bevel jarum mengarah ke tulang dan jarum sejajar
dengan bidang tulang
11. Lanjutkan tusukan jarum menelusuri periosteum sampai ujungnya mencapai
setinggi akar gigi.
12. Aspirasi, jika positif depositkan ganti titik penyuntikan. Jika negatif,
deponirkan anestetikum 1-2 cc secara perlahan. Petugas mencabut jarum
spoit.
13. Cek dengan ekskavator apakah anestesi sudah berjalan, kemudian lakukan
tindakan
7. Diagram Penunjukan
Pasien
Alir kartu informed
masuk ke
vaksin dan consent
poli gigi
cek tensi
Atur posisi
pasien dan Cuci tangan
berkumur
Pasien Desinfeksi Penyuntika
memakai daerah n pada
APD kerja mukosa
Aspirasi,
Aspirasi,
jika -
jika + ganti
depositkan
titik suntik
1-2 cc
cek apakah
sudah
teranestesi

8. Hal-hal
Sebelum dilakukan pencabutan gigi,anamnese riwayat penyakit sistemik pasien
yang perlu
diperhatikan seperti Hipertensi, Diabetes, Jantung dll)
9. Unit Terkait Loket, Poli Umum, UGD dan Apotik, laboratorium

10. Dokumen Buku Status pasien gigi


terkait Buku harian register gigi

11. Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan


histori
perubahan
ANESTESI BLOK MANDIBULA
MASA NEW NORMAL
No Dokumen : SOP/UKP/
S No Revisi :
O Tanggal Terbit : 01-02-2022
P Halaman : 1/3

PUSKESMAS Hj. Yuliana, S.ST.


BONTOBANGUN Nip.197212311993022006

Anestesi blok berarti bahwa anestetikum dideponir pada satu titik di antara otak dan
daerah yang akan dioperasi, yang akan menembus batang saraf atau serabut saraf
1. Pengertian
pada titik tempat dimana anestetikum dideponir sehingga memblok sensasi yang
dating dari distal
Mencegah terjadinya nyeri pada saat prosedur pencabutan dilakukan untuk
2. Tujuan mempermudah tindakan operasi maupun memberikan rasa nyaman pada pasien
selama operasi
1.Keputusan Menteri Kesehatan RI No.HK.01.07./MENKES/104/2020 tentang
penyakit yang dapat menimbulkan wabah corona virus dan upaya
3. Kebijakan penanggulangannya
2.Surat Edaran PDGI N0.4946/PB PDGI/II-3/2022 tentang Pedoman Pelayanan
Kedokteran Gigi Selama Pandemi Corona
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
4. Referensi
HK.02.02/MENKES/62/2015
Alat:
-Alat Pemeriksaan ( Sonde, pinset, kaca mulut dan ekscavator )
- Jarum suntik disposibel 2,5 ml atau 3 ml
-Bein
-Tang gigi sesuai indikasi

5. Alat dan Bahan :


bahan
-Kapas/tampon
-Sarung tangan
-Masker
-Betadine 10 %
-Lidocain Adrenalin

6.Prosedur 1. Pasien dipanggil oleh petugas


2. Pasien memperlihatkan kartu vaksin covid-19, bila belum vaksin, tindakan
ditunda. Dilakukan pemeriksaan tekanan darah dan penandatanganan
informed consent.
3. Pasien Cuci tangan dengan menggunakan hand rub
4. Pasien duduk di dental unit dan berkumur dengan obat kumur selama 30
detik
5. Operator memakai sarung tangan dan masker,face shield serta Baju Hazmat
dan celemeknya,lampu dinyalakan lalu pasien diinstruksikan untuk buka
mulut
6. Olesi betadine pada bagian yang akan disuntik
7. Dengan jari telunjuk, raba area linea oblique. Injeksikan sepanjang ½ jarum
searah gigi premolar satu yang berlawanan, kemudian jarum diposisikan
sejajar dengan dataran oklusal, diinjeksikan ¼ jarum lagi kemudian
diposisikan konntra kembali
8. Aspirasi, jika positif depositkan ganti titik penyuntikan. Jika negatif,
deponirkan anestetikum 1 cc secara perlahan. Tarik ½ jarum lalu aspirasi.
Jika negatif deponirkan anestetikum 0.5 cc.
9. Injeksikan jarum di area mucobucal fold di bagian bukal / labial
10. Aspirasi, jika negatif deponirkan anestetikum sebanyak 0.5 cc.
11. Cek dengan ekskavator apakah anestesi sudah berjalan, kemudian lakukan
tindakan
7. Diagram Penunjukan
Pasien masuk informed
Alir kartu vaksin dan
ke poli gigi cek tensi
consent
Atur posisi
Cuci tangan pasien dan
berkumur
Pasien Desinfeksi Raba area linea
memakai APD daerah kerja oblique
Insersikan jarum
searah gigi P
Aspirasi, jika -
berlawanan, ganti ke
sejajar, lalu kontra depositkan 1 cc
kembali
Tarik 1/2 jarum lalu Injeksi mucobucalfold, cek apakah
aspirasi, jika - jika aspirasi - sudah
depositkan 0,5 cc deponirkan 0,5 cc
teranestesi

8. Hal-hal
Sebelum dilakukan pencabutan gigi,anamnese riwayat penyakit sistemik pasien
yang perlu
diperhatikan seperti Hipertensi, Diabetes, Jantung dll)
9. Unit Terkait Loket, Poli Umum, UGD dan Apotik, laboratorium

10. Dokumen Buku Status pasien gigi


terkait Buku harian register gigi

11.Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan


histori
perubahan
PENANGANAN ABSES PERIAPIKAL
(PREMEDIKASI)
No Dokumen : SOP/UKP/
S No Revisi :
O Tanggal Terbit : 01-02-2022
P Halaman : 1/3

PUSKESMAS Hj. Yuliana, S.ST.


BONTOBANGUN Nip.197212311993022006

Lesi likuefaksi bersifat akut/kronis yang menyebar atau terlokalisir di dalam tulang
1. alveolar, terbentuknya pus yang merupakan respon inflamasi yang parah terhadap
Pengertian
iritan dari pulpa yang nekrotik
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menegakkan diagnosa dan
2. Tujuan
melakukan penanganan mengenai abses periapikal
1.Keputusan Menteri Kesehatan RI No.HK.01.07./MENKES/104/2020 tentang
penyakit yang dapat menimbulkan wabah corona virus dan upaya
3. Kebijakan penanggulangannya
2.Surat Edaran PDGI N0.4946/PB PDGI/II-3/2022 tentang Pedoman Pelayanan
Kedokteran Gigi Selama Pandemi Corona
Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/Menkes/62/2015
4. Referensi
Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Gigi
Alat :
a. Dental unit lengkap
b. Alat diagnostik lengkap
c. Handpiece dan round bur
5. Alat dan Bahan :
bahan
a. Bahan antiseptik dan disinfektan
b. Kapas steril
c. Tampon steril

6.Prosedur 1.Pasien dipanggil oleh petugas


2. Pasien memperlihatkan kartu vaksin covid-19, bila belum vaksin, tindakan
ditunda. Dilakukan pemeriksaan tekanan darah dan penandatanganan informed
consent.
3. Pasien Cuci tangan dengan menggunakan hand rub
4. Pasien duduk di dental unit dan berkumur dengan obat kumur selama 30 detik
5. Operator memakai sarung tangan dan masker,face shield serta Baju Hazmat dan
celemeknya,lampu dinyalakan lalu pasien diinstruksikan untuk buka mulut
6. Olesi betadine pada bagian yang akan disuntik
7. Petugas menetapkan diagnosa penyakit melalui anamnesa dan pemeriksaan intra
oral
- Apabila abses periapikal kronis, tidak ada gejala klinis biasanya ada fistula
intra oral
- Apabila abses periapikal akut, terjadi rasa sakit pada palpasi dan perkusi dan
diikuti pembengkakan didaerah akar gigi
8. Petugas menjelaskan kepada pasien prosedur/tindakan yang akan dilakukan.
Jika perlu dilakukan trepanasi untuk mengurangi rasa sakit.
9. Jika absesnya bersifat simptomatik pemberian analgetik diperlukan dengan
dosis dewasa 500 mg 3x1 sehari dan anak-anak 250 mg 3x1 sehari
10. DHE dan pasien dianjurkan untuk kumur air hangat
11. Setelah infeksi reda maka dapat dilakukan perawatan lebih lanjut seperti
perawatan endodontik atau tindakan pencabutan
7. Diagram
Alir Penunjukan kartu
Pasien masuk informed
vaksin dan cek
ke poli gigi tensi
consent
Atur posisi
Cuci tangan pasien dan
berkumur
Pasien pemeriksaan Trepanasi (jika
memakai APD EO dan IO dibutuhkan)

peresepan
analgesik dan DHE
antibiotik

Recall pasien

8. Hal-hal
yang perlu
diperhatika
Anamnesa riwayat penyakit sistemik pasien seperti Hipertensi, Diabetes, Jantung dll)
n
9. Unit
Terkait
Loket, Poli Umum, UGD dan Apotik, laboratorium

10. Dokumen Buku Status pasien gigi


terkait Buku harian register gigi

11.Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan


histori
perubahan
PENANGANAN
ABSES PERIODONTAL
No Dokumen : SOP/UKP/
S No Revisi :
O Tanggal Terbit : 01-02-2022
P Halaman : 1/3

PUSKESMAS Hj. Yuliana, S.ST.


BONTOBANGUN Nip.197212311993022006

Infeksi purulen lokal pada jaringan yang berbatasan/berdekatan dengan pocket


1. periodontal yang memicu kerusakan ligamen periodontal dan tulang alveolar. Abses
Pengertian yang terjadi pada gingival atau pocket periodontal yang terjadi akibat faktor iritasi
seperti plak, kalkulus, infeksi bakteri, impaksi makanan atau trauma jaringan.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menegakkan diagnosa dan
2. Tujuan
melakukan penanganan mengenai abses periodontal
1.Keputusan Menteri Kesehatan RI No.HK.01.07./MENKES/104/2020 tentang
penyakit yang dapat menimbulkan wabah corona virus dan upaya
3. Kebijakan penanggulangannya
2.Surat Edaran PDGI N0.4946/PB PDGI/II-3/2022 tentang Pedoman Pelayanan
Kedokteran Gigi Selama Pandemi Corona
Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/Menkes/62/2015
4. Referensi
Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Gigi
Alat :
- Dental unit lengkap
- Alat diagnostik lengkap
- Peralatan bedah minor gigi (jika diperlukan)
5. Alat dan - Probe periodontal
bahan
Bahan :
- Bahan antiseptik /disinfektan
- Kapas steril
- Tampon steril

6.Prosedur 1.Pasien dipanggil oleh petugas


2. Pasien memperlihatkan kartu vaksin covid-19, bila belum vaksin, tindakan
ditunda. Dilakukan pemeriksaan tekanan darah dan penandatanganan informed
consent.
3. Pasien Cuci tangan dengan menggunakan hand rub
4. Pasien duduk di dental unit dan berkumur dengan obat kumur selama 30 detik
5. Operator memakai sarung tangan dan masker,face shield serta Baju Hazmat dan
celemeknya,lampu dinyalakan lalu pasien diinstruksikan untuk buka mulut
6. Olesi betadine pada bagian yang akan disuntik
7. Petugas melakukan pemeriksaan intra oral
- Gingiva bengkak, licin, mengkilap dan nyeri dengan daerah yang
menimbulkan rasa nyeri bila dipegang
- Tampak cairan eksudat purulen dan atau kedalaman probing meningkat
8.Petugas menetapkan diagnosa penyakit melalui anamnesa dan pemeriksaan intra
oral
9.Petugas menjelaskan kepada pasien prosedur/tindakan yang akan dilakukan. Jika
perlu dilakukan drainase untuk mengurangi rasa sakit.
10.Petugas menghilangkan plak dan kalkulus atau bahan iritan lainnya (scalling dan
kuretase pada gigi tersebut )
11.Petugas melakukan irigasi poket periodontal
12.Jika absesnya bersifat simptomatik pemberian analgetik diperlukan dengan dosis
dewasa 500 mg 3x1 sehari dan anak-anak 250 mg 3x1 sehari
13.DHE dan pasien dianjurkan untuk kumur air hangat
14.Setelah infeksi reda maka dapat dilakukan perawatan lebih lanjut seperti
perawatan periodonsia atau tindakan pencabutan
7. Diagram Penunjukan
Pasien masuk informed
Alir kartu vaksin dan
ke poli gigi cek tensi
consent
Atur posisi
Cuci tangan pasien dan
berkumur
Pasien pemeriksaan Drainase (jika
memakai APD EO dan IO dibutuhkan)

Irigasi poket +
DHE
antiseptik

Recall pasien

8. Hal-hal
yang perlu Anamnesa riwayat penyakit sistemik pasien seperti Hipertensi, Diabetes, Jantung
diperhatika dll)
n
9. Unit
Terkait
Loket, Poli Umum, UGD dan Apotik, laboratorium

10. Dokumen Buku Status pasien gigi


terkait Buku harian register gigi

11.Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan


histori
perubahan
GINGIVITIS
No Dokumen : SOP/UKP/
S No Revisi :
Tanggal Terbit :01-02-2022
O
P Halaman : 1/3

PUSKESMAS Hj. Yuliana, S.ST.


BONTOBANGUN Nip.197212311993022006

1. Gingivitis atau peradangan gingiva adalah inflamasi gingiva tanpa disertai


Pengertian kehilangan perlekatan (biasanya disebabkan oleh plak dan kalkulus)

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menegakkan diagnosa dan


2. Tujuan
melakukan penanganan penyakit gingivitis
1.Keputusan Menteri Kesehatan RI No.HK.01.07./MENKES/104/2020 tentang
penyakit yang dapat menimbulkan wabah corona virus dan upaya
3. Kebijakan penanggulangannya
2.Surat Edaran PDGI N0.4946/PB PDGI/II-3/2022 tentang Pedoman Pelayanan
Kedokteran Gigi Selama Pandemi Corona
Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/Menkes/62/2015
4. Referensi
Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Gigi

Alat :
- Dental unit lengkap
- Alat diagnostik lengkap
5. Alat dan
bahan - Scaller
Bahan :
- Bahan antiseptik dan disinfektan
- Kapas/tampon steril
6.Prosedur 1.Pasien dipanggil oleh petugas
2. Pasien memperlihatkan kartu vaksin covid-19, bila belum vaksin, tindakan
ditunda. Dilakukan pemeriksaan tekanan darah dan penandatanganan informed
consent.
3. Pasien Cuci tangan dengan menggunakan hand rub
4. Pasien duduk di dental unit dan berkumur dengan obat kumur selama 30 detik
5. Operator memakai sarung tangan dan masker,face shield serta Baju Hazmat dan
celemeknya,lampu dinyalakan lalu pasien diinstruksikan untuk buka mulut
6. Olesi betadine pada bagian yang akan disuntik
7. Petugas melakukan pemeriksaan intra oral
Terlihat adanya kemerahan dan pembesaran (edema) jaringan gingiva, mudah
berdarah bila disentuh, perubahan bentuk dan konsistensi, ada kalkulus dan atau
plak mikrobial, tanpa bukti radiologis adanya kerusakan puncak tulang alveolar.
8.Petugas menetapkan diagnosa penyakit melalui anamnesa dan pemeriksaan intra
oral
9.Petugas menjelaskan kepada pasien prosedur/tindakan yang akan dilakukan.
10. Petugas membersihkan permukaan gigi dari plak dan kalkulus supra dan
subgingiva (scalling) jika gingivitis disebabkan oleh plak dan kalkulus
11.DHE dan peresepan obat jika diperlukan

P asien m asu k ke P en u n ju kan ka rtu


7. Diagram p o li gigi vaksin d a n cek ten si
Alir

in fo rm ed co n sen t C u ci tan gan

A tu r p o sisi p asien P asien m e m akai


d an b erku m u r APD

p e m e riksaan EO D esin fe ksi area


d an IO yan g terin feksi

Sca llin g DHE

8. Hal-hal Anamnesa riwayat penyakit sistemik pasien seperti Hipertensi, Diabetes, Jantung
yang perlu dll)
diperhatika
n
9. Unit
Terkait
Loket, Poli Umum, UGD dan Apotik, laboratorium

10. Buku Status pasien gigi


Dokumen
Buku harian register gigi
terkait
11.Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
histori
perubahan
PERIODONTITIS
No Dokumen : SOP/UKP/
S No Revisi :
Tanggal Terbit : 01-02-2022
O
Halaman : 1/3
P

PUSKESMAS Hj. Yuliana, S.ST.


BONTOBANGUN Nip.197212311993022006

Periodontitis adalah inflamasi pada jaringan periodontal yang mengenai tulang


1. alveolar. Dapat disebabkan oleh factor local seperti karang gigi, bakteri, pemakaian
Pengertian sikat gigi yang salah, merokok, tambalan yang kurang baik, factor sistemik, serta
hormon
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menegakkan diagnosa dan
2. Tujuan
melakukan penanganan penyakit periodontitis
1.Keputusan Menteri Kesehatan RI No.HK.01.07./MENKES/104/2020 tentang
penyakit yang dapat menimbulkan wabah corona virus dan upaya
3. Kebijakan penanggulangannya
2.Surat Edaran PDGI N0.4946/PB PDGI/II-3/2022 tentang Pedoman Pelayanan
Kedokteran Gigi Selama Pandemi Corona
Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/Menkes/62/2015
4. Referensi
Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Gigi

Alat :
- Dental unit lengkap
- Alat diagnostik lengkap
5. Alat dan - Scaller
bahan
Bahan :
- Bahan antiseptik dan disinfektan
- Kapas/tampon steril
6.Prosedur 1.Pasien dipanggil oleh petugas
2. Pasien memperlihatkan kartu vaksin covid-19, bila belum vaksin, tindakan
ditunda. Dilakukan pemeriksaan tekanan darah dan penandatanganan informed
consent.
3. Pasien Cuci tangan dengan menggunakan hand rub
4. Pasien duduk di dental unit dan berkumur dengan obat kumur selama 30 detik
5. Operator memakai sarung tangan dan masker,face shield serta Baju Hazmat dan
celemeknya,lampu dinyalakan lalu pasien diinstruksikan untuk buka mulut
6. Olesi betadine pada bagian yang akan disuntik
7. Petugas melakukan pemeriksaan intra oral
Terlihat adanya kemerahan dan pembesaran (edema) jaringan gingiva, mudah
berdarah bila disentuh, perubahan bentuk dan konsistensi, ada kalkulus dan atau
plak mikrobial, resesi gingiva, gigi goyang, dan adanya bukti radiologis berupa
kerusakan puncak tulang alveolar.
8.Petugas menetapkan diagnosa penyakit melalui anamnesa dan pemeriksaan intra
oral
9.Petugas menjelaskan kepada pasien prosedur/tindakan yang akan dilakukan.
10. Petugas membersihkan permukaan gigi dari plak dan kalkulus supra dan
subgingiva (scalling) jika gingivitis disebabkan oleh plak dan kalkulus
11.DHE dan peresepan obat berupa obat kumur yang mengandung povidone iodine
atau H2O2 sebanyak 3x1 sehari dan vitamin untuk mempercepat penyembuhan luka
7. Diagram
P asien m asu k ke P en u n ju kan ka rtu
Alir
p o li gigi vaksin d a n cek ten si

in fo rm ed co n sen t C u ci tan gan

A tu r p o sisi p asien P asien m e m akai


d an b erku m u r APD

p e m e riksaan EO D esin fe ksi area


d an IO yan g terin feksi

Sca llin g DHE

8. Hal-hal
yang perlu Anamnesa riwayat penyakit sistemik pasien seperti Hipertensi, Diabetes, Jantung
diperhatika dll)
n
9. Unit
Terkait
Loket, Poli Umum, UGD dan Apotik, laboratorium

10. Buku Status pasien gigi


Dokumen
Buku harian register gigi
terkait
11.Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
histori
perubahan
PERICORONITIS
No Dokumen : SOP/UKP/
S
No Revisi :
O Tanggal Terbit : 01-02-2022
P Halaman : 1/3

PUSKESMAS Hj. Yuliana, S.ST.


BONTOBANGUN Nip.197212311993022006

Periodontitis adalah inflamasi pada jaringan gingival di sekitar mahkota gigi yang
erupsi sebagian, paling sering pada molar 3 RB. Pericoronitis terjadi karena
1. penumpukan bakteri, plak, dan sisa makanan pada rongga operculum gusi dan gigi
Pengertian yang erupsi sebagian. Dapat pula terjadi karena edema inflamasi akibat trauma
jaringan gingival dari gusi yang berlawanan sehingga memicu pembengkakan
operculum, nyeri, rasa tidak enak disebabkan adanya pus di bawah operkulum
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menegakkan diagnosa dan
2. Tujuan
melakukan penanganan penyakit perikoronitis
1.Keputusan Menteri Kesehatan RI No.HK.01.07./MENKES/104/2020 tentang
penyakit yang dapat menimbulkan wabah corona virus dan upaya
3. Kebijakan penanggulangannya
2.Surat Edaran PDGI N0.4946/PB PDGI/II-3/2022 tentang Pedoman Pelayanan
Kedokteran Gigi Selama Pandemi Corona
Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/Menkes/62/2015
4. Referensi
Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Gigi

Alat :
- Dental unit lengkap
5. Alat dan - Alat diagnostik lengkap
bahan
Bahan :
- Bahan antiseptik dan disinfektan
- Kapas/tampon steril

6.Prosedur 1.Pasien dipanggil oleh petugas


2. Pasien memperlihatkan kartu vaksin covid-19, bila belum vaksin, tindakan
ditunda. Dilakukan pemeriksaan tekanan darah dan penandatanganan informed
consent.
3. Pasien Cuci tangan dengan menggunakan hand rub
4. Pasien duduk di dental unit dan berkumur dengan obat kumur selama 30 detik
5. Operator memakai sarung tangan dan masker,face shield serta Baju Hazmat dan
celemeknya,lampu dinyalakan lalu pasien diinstruksikan untuk buka mulut
6. Olesi betadine pada bagian yang akan disuntik
7. Petugas melakukan pemeriksaan intra oral
Terlihat adanya kemerahan dan pembesaran (edema) jaringan gingiva, mudah
berdarah bila disentuh, perubahan bentuk dan konsistensi, ada kalkulus dan atau
plak mikrobial, resesi gingiva, gigi goyang, dan adanya bukti radiologis berupa
kerusakan puncak tulang alveolar.
8.Petugas menetapkan diagnosa penyakit melalui anamnesa dan pemeriksaan intra
oral
9.Petugas menjelaskan kepada pasien prosedur/tindakan yang akan dilakukan.
10. Petugas membersihkan / menghilangkan sisa makanan yang masuk atau jaringan
nekrotik yang ada di bawah operculum dengan cara mengirigasi daerah tersebut
dengan larutan antiseptic, jika diperlukan dilakukan pengangkatan operkulum
11.DHE dan peresepan obat berupa antibiotic, analgesic, dan obat kumur yang
mengandung povidone iodine atau H2O2 sebanyak 3x1 sehari, serta vitamin untuk
mempercepat penyembuhan luka

7. Diagram
P asien m asu k ke P en u n ju kan ka rtu
Alir
p o li gigi vaksin d a n cek ten si

in fo rm ed co n sen t C u ci tan gan

A tu r p o sisi p asien P asien m e m akai


d an b erku m u r APD

p e m e riksaan EO D esin fe ksi area


d an IO yan g terin feksi

iriga si d an
p en gan gkatan D H E d an p eresep an
jarin gan o p erku lu m

8. Hal-hal
yang perlu Anamnesa riwayat penyakit sistemik pasien seperti Hipertensi, Diabetes, Jantung
diperhatika dll)
n
9. Unit
Terkait
Loket, Poli Umum, UGD dan Apotik, laboratorium

10. Buku Status pasien gigi


Dokumen
Buku harian register gigi
terkait
11.Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
histori
perubahan
ULKUS DECUBITUS
No Dokumen : SOP/UKP/
S No Revisi :
O Tanggal Terbit : 01-02-2022
P Halaman : 1/3

PUSKESMAS Hj. Yuliana, S.ST.


BONTOBANGUN Nip.197212311993022006

Ulkus decubitus adalah iritasi jaringan lunak rongga mulut disebabkan karena iritas
kronis gigi. Dapat disebabkan oleh gigi malposisi, gigi supraposisi yang tidak
1. Pengertian
mempunya gigi antagonis, sisa akar gigi yang tajam, dan perforasi radiks gigi susu.
Biasanya terjadi pada gigi insisivus desidui
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menegakkan diagnosa dan
2. Tujuan
melakukan penanganan ulkus decubitus
3. Kebijakan 1.Keputusan Menteri Kesehatan RI No.HK.01.07./MENKES/104/2020 tentang
penyakit yang dapat menimbulkan wabah corona virus dan upaya
penanggulangannya
2.Surat Edaran PDGI N0.4946/PB PDGI/II-3/2022 tentang Pedoman Pelayanan
Kedokteran Gigi Selama Pandemi Corona
Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
4. Referensi
HK.02.02/Menkes/62/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Gigi

Alat:
- Pemeriksaan ( Sonde, pinset, kaca mulut dan ekscavator )
- Cito ject/jarum suntik disposibel 2,5 ml atau 3 ml
- Tang gigi sesuai indikasi
Bahan :
5. Alat dan - Chlor Etyl
bahan
- Bahan anestetikum (lidocaine)
- suntik untuk cito ject
- Kapas/tampon
- Sarung tangan
- Masker
- Betadine 10 %
6.Prosedur 1. Pasien dipanggil oleh petugas
2. Pasien memperlihatkan kartu vaksin covid-19, bila belum vaksin, tindakan
ditunda
3. Meminta persetujuan tindakan medis (informed consent) pada orang tua /
wali pasien
4. Pasien Cuci tangan dengan menggunakan hand rub
5. Pasien duduk di dental unit dan berkumur dengan obat kumur selama 30
detik
6. Operator memakai sarung tangan dan masker,face shield serta Baju Hazmat
dan celemeknya,lampu dinyalakan lalu pasien diinstruksikan untuk buka
mulut
7. Petugas melakukan desinfeksi area operasi dengan betadine
8. Petugas melakukan anestesi lokal dengan teknik intraligamen
9. Cek dengan ekscavator apakah anestesi sudah berjalan, kemudian lakukan
tindakan
10. Ambil tang sesuai gigi yang akan dicabut
11. Posisi dokter disesuaikan dengan gigi yang akan dicabut
12. Jepit gigi dengan tang sedalam mungkin kemudian lakukan gerakan rotasi
dan luksasi sampai gigi keluar dari soketnya.
13. Lakukan pembersihan luka bekas pencabutan dari serpihan gigi atau tulang
tulang yang tajam bila ada, dan tutup dengan kapas yang telah diolesi
dengan larutan betadine.
14. Anjurkan pasien menggigit tampon selama lebih kurang 1 jam.
15. Lepas sarung tangan dan buang ke dalam tempat sampah infeksius
16. Tulis dan berikan resep apabila diperlukan.
17. instruksi post pencabutan gigi
Pasien
18. Kursi dan lantai serta ruanganinformed
didesinfeksi
masuk ke Cuci tangan
consent
poli gigi
7. Diagram Pasien Atur posisi
Alir memakai pasien dan
APD berkumur
Penyuntikan
Cek apakah
Desinfeksi pada sulkus
sudah
daerah kerja gingiva
teranestesi
(citoject)
Buka
Ekstraksi perlekatan
dengan tang gigi dengan
ekskavator
Debridemen
DHE dan Asepsis
t soket dan
peresepan daerah kerja
gigit tampon

8. Hal-hal
Anamnesa riwayat penyakit sistemik pasien seperti Hipertensi, Diabetes, Jantung
yang perlu
diperhatikan dll)
9. Unit Terkait Loket, Poli Umum, UGD dan Apotik, laboratorium

10. Dokumen Buku Status pasien gigi


terkait Buku harian register gigi

11.Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan


histori
perubahan
RECURRENT APTHOUS STOMATITIS
(RAS)
No Dokumen : SOP/UKP/
S
No Revisi :
O Tanggal Terbit : 01-02-2022
P Halaman : 1/2

PUSKESMAS Hj. Yuliana, S.ST.


BONTOBANGUN Nip.197212311993022006

Luka terbuka dalam mukosa mulut berupa ulser berwarna putih kekuningan dengan
permukaan agak cekung dan tersaa nyeri yang penyebab pastinya tidak diketahui,
1. Pengertian
tetapi bias dipengaruhi oleh beberapa factor, seperti stress, kebersihan mulut yang
buruk, gizi kurang, infeksi kuman, dan hormon.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menegakkan diagnosa dan
2. Tujuan
melakukan penanganan RAS
1.Keputusan Menteri Kesehatan RI No.HK.01.07./MENKES/104/2020 tentang
penyakit yang dapat menimbulkan wabah corona virus dan upaya
3. Kebijakan penanggulangannya
2.Surat Edaran PDGI N0.4946/PB PDGI/II-3/2022 tentang Pedoman Pelayanan
Kedokteran Gigi Selama Pandemi Corona
Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
4. Referensi
HK.02.02/Menkes/62/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Gigi
Alat :
- Dental unit lengkap
- Alat diagnostik lengkap
5. Alat dan
bahan Bahan :
- Bahan antiseptik dan disinfektan
- Kapas/tampon steril

6.Prosedur 1.Pasien dipanggil oleh petugas


2. Pasien memperlihatkan kartu vaksin covid-19, bila belum vaksin, tindakan
ditunda. Dilakukan pemeriksaan tekanan darah dan penandatanganan informed
consent.
3. Pasien Cuci tangan dengan menggunakan hand rub
4. Pasien duduk di dental unit dan berkumur dengan obat kumur selama 30 detik
5. Operator memakai sarung tangan dan masker,face shield serta Baju Hazmat dan
celemeknya,lampu dinyalakan lalu pasien diinstruksikan untuk buka mulut
6. Petugas melakukan pemeriksaan intra oral
7.Petugas menetapkan diagnosa penyakit melalui anamnesa dan pemeriksaan intra
oral
8.Petugas menjelaskan kepada pasien prosedur/tindakan yang akan dilakukan.
9.Olesi betadine pada area kerja
10. Peresepan obat berupa anti inflamasi topical / kumur dan obat kumur yang
mengandung povidone iodine sebanyak 3x1 sehari, serta vitamin untuk
mempercepat penyembuhan luka
11. DHE pasien dengan menganjurkan istirahat cukup, makan makanan bergizi,
banyak minum air putih, dan jangan merokok.
7. Diagram
P asie n m a su k ke P e n u n ju kan ka rtu
Alir p o li gigi vaksin d a n ce k te n si

in fo rm e d co n sen t C u ci tan gan

A tu r p o sisi p a sien P asie n m e m a kai


d an b erku m u r APD

p e m e riksa an E O D esin fe ksi a re a


d an IO ya n g terin fe ksi

D H E d a n p eresep a n

8. Hal-hal
Anamnesa riwayat penyakit sistemik pasien seperti Hipertensi, Diabetes, Jantung
yang perlu
diperhatikan dll)
9. Unit Terkait Loket, Poli Umum, UGD dan Apotik, laboratorium

10. Dokumen Buku Status pasien gigi


terkait Buku harian register gigi

11.Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan


histori
perubahan

ULKUS TRAUMATIKUS
No Dokumen : SOP/UKP/
S No Revisi :
Tanggal Terbit : 01-02-2022
O : 1/2
Halaman
P

PUSKESMAS Hj. Yuliana, S.ST.


BONTOBANGUN Nip.197212311993022006

Luka terbuka dalam mukosa mulut berupa ulser berwarna putih kekuningan dengan
1. Pengertian permukaan agak cekung dan terasa nyeri. Penyebabnya karena trauma mekanis,
bias akut maupun kronis, misalnya karena tergigit, terkena benda tajam / keras,
iritasi karena gigi palsu atau sisa akar.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menegakkan diagnosa dan
2. Tujuan
melakukan penanganan ulkus traumatikus
1.Keputusan Menteri Kesehatan RI No.HK.01.07./MENKES/104/2020 tentang
penyakit yang dapat menimbulkan wabah corona virus dan upaya
3. Kebijakan penanggulangannya
2.Surat Edaran PDGI N0.4946/PB PDGI/II-3/2022 tentang Pedoman Pelayanan
Kedokteran Gigi Selama Pandemi Corona
Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
4. Referensi
HK.02.02/Menkes/62/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Gigi
Alat :
- Dental unit lengkap
- Alat diagnostik lengkap
5. Alat dan
bahan Bahan :
- Bahan antiseptik dan disinfektan
- Kapas/tampon steril

6.Prosedur 1.Pasien dipanggil oleh petugas


2. Pasien memperlihatkan kartu vaksin covid-19, bila belum vaksin, tindakan
ditunda. Dilakukan pemeriksaan tekanan darah dan penandatanganan informed
consent.
3. Pasien Cuci tangan dengan menggunakan hand rub
4. Pasien duduk di dental unit dan berkumur dengan obat kumur selama 30 detik
5. Operator memakai sarung tangan dan masker,face shield serta Baju Hazmat dan
celemeknya,lampu dinyalakan lalu pasien diinstruksikan untuk buka mulut
6. Petugas melakukan pemeriksaan intra oral
7.Petugas menetapkan diagnosa penyakit melalui anamnesa dan pemeriksaan intra
oral
8.Petugas menjelaskan kepada pasien prosedur/tindakan yang akan dilakukan.
9.Olesi betadine pada area kerja
10. Peresepan obat berupa anti inflamasi topical / kumur dan obat kumur yang
mengandung povidone iodine sebanyak 3x1 sehari, serta vitamin untuk
mempercepat penyembuhan luka
11. DHE pasien dengan menganjurkan istirahat cukup, makan makanan bergizi,
banyak minum air putih, dan jangan merokok.

P asie n m a su k ke P e n u n ju kan ka rtu


7. Diagram p o li gigi vaksin d a n ce k te n si
Alir

in fo rm e d co n sen t C u ci tan gan

A tu r p o sisi p a sien P asie n m e m a kai


d an b erku m u r APD

p e m e riksa an E O D esin fe ksi a re a


d an IO ya n g terin fe ksi

D H E d a n p eresep a n

8. Hal-hal
Anamnesa riwayat penyakit sistemik pasien seperti Hipertensi, Diabetes, Jantung
yang perlu
diperhatikan dll)
9. Unit Terkait Loket, Poli Umum, UGD dan Apotik, laboratorium

10. Dokumen Buku Status pasien gigi


terkait Buku harian register gigi

11.Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan


histori
perubahan

KANDIDIASIS
No Dokumen : SOP/UKP/
S No Revisi :
O Tanggal Terbit : 01-02-2022
Halaman : 1/2
P

PUSKESMAS Hj. Yuliana, S.ST.


BONTOBANGUN Nip.197212311993022006

1. Pengertian Infeksi pada rongga mulut yang disebabkan spesies jamur Candida albicans. Tanda
klinisnya berupa lapisan pseudomembran berwarna putih kekuningan atau bercak
kemerahan pada mukosa mulut disertai rasa gatal dan perih.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menegakkan diagnosa dan
2. Tujuan
melakukan penanganan kandidiasis
1.Keputusan Menteri Kesehatan RI No.HK.01.07./MENKES/104/2020 tentang
penyakit yang dapat menimbulkan wabah corona virus dan upaya
3. Kebijakan penanggulangannya
2.Surat Edaran PDGI N0.4946/PB PDGI/II-3/2022 tentang Pedoman Pelayanan
Kedokteran Gigi Selama Pandemi Corona
Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
4. Referensi
HK.02.02/Menkes/62/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Gigi
Alat :
- Dental unit lengkap
- Alat diagnostik lengkap
5. Alat dan
bahan Bahan :
- Bahan antiseptik dan disinfektan
- Kapas/tampon steril
6.Prosedur 1.Pasien dipanggil oleh petugas
2. Pasien memperlihatkan kartu vaksin covid-19, bila belum vaksin, tindakan
ditunda. Dilakukan pemeriksaan tekanan darah dan penandatanganan informed
consent.
3. Pasien Cuci tangan dengan menggunakan hand rub
4. Pasien duduk di dental unit dan berkumur dengan obat kumur selama 30 detik
5. Operator memakai sarung tangan dan masker,face shield serta Baju Hazmat dan
celemeknya,lampu dinyalakan lalu pasien diinstruksikan untuk buka mulut
6. Petugas melakukan pemeriksaan intra oral
7.Petugas menetapkan diagnosa penyakit melalui anamnesa dan pemeriksaan intra
oral
8.Petugas menjelaskan kepada pasien prosedur/tindakan yang akan dilakukan.
9.petugas membersihkan daerah yang terinfeksi jamur dengan kasa yang diberi
bahan anti jamur topikal
10. Peresepan obat berupa anti jamur seperti nistatin suspension yang dioleskan 3x
sehariselama 3 hari
11. untuk kandidiasis yang lebih parah sampai ke saluran cerna, diresepakn nistatin
oral 500.000 IU 3x sehari selama 7-14 hari dan untuk anak-anak 100.000 IU dalam
4x pemberian
12. Peresepan obat kumur yang mengandung povidone iodine sebanyak 3x1 sehari,
serta vitamin untuk mempercepat penyembuhan luka
11. DHE pasien dengan menganjurkan istirahat cukup, makan makanan bergizi,
banyak
P a sie n minum
m a su k kair
e putih, dan jangan merokok. P e n u n ju k a n k a rtu
p o li g ig i v a k s in d a n c e k te n s i
7. Diagram
Alir
in fo rm e d c o n se n t C u c i ta n g a n

A tu r p o sisi p a sie n P a sie n m e m a k a i


d a n b e rk u m u r APD

D e sin fe k si a re a
p e m e rik sa a n E O y a n g te rin fe k si d a n
d a n IO a p lik a si a n ti ja m u r
to p ik a l

D H E d a n p e re se p a n

8. Hal-hal
Anamnesa riwayat penyakit sistemik pasien seperti Hipertensi, Diabetes, Jantung
yang perlu
diperhatikan dll)
9. Unit Terkait Loket, Poli Umum, UGD dan Apotik, laboratorium

10. Dokumen Buku Status pasien gigi


terkait Buku harian register gigi

11.Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan


histori
perubahan

ALVEOLITIS
(DRY SOCKET)
No Dokumen : SOP/UKP/
S No Revisi :
O Tanggal Terbit : 01-02-2022
P Halaman : 1/3

PUSKESMAS Hj. Yuliana, S.ST.


BONTOBANGUN Nip.197212311993022006
Salah satu komplikasi post ekstraksi gigi dengan keluhan rasa sakit hebat pada soket
1. yang biasanya muncul 2-3 hari setelah ekstraksi gigi. Tanda klinis berupa adanya
Pengertian jaringan nekrotik berwarna putih kekuningan atau sisa makanan pada soket. Pasien
kadang mengeluhkan bau mulut.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menegakkan diagnosa dan
2. Tujuan
melakukan penanganan dry socket
1.Keputusan Menteri Kesehatan RI No.HK.01.07./MENKES/104/2020 tentang
penyakit yang dapat menimbulkan wabah corona virus dan upaya
3. Kebijakan penanggulangannya
2.Surat Edaran PDGI N0.4946/PB PDGI/II-3/2022 tentang Pedoman Pelayanan
Kedokteran Gigi Selama Pandemi Corona
Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/Menkes/62/2015
4. Referensi
Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Gigi
Alat :
- Dental unit lengkap
- Alat diagnostik lengkap
- Cito ject
5. Alat dan Bahan :
bahan
- Bahan antiseptik dan disinfektan
- Kapas/tampon steril
- Spoit 3 cc
- Larutan saline
6.Prosedur 1.Pasien dipanggil oleh petugas
2. Pasien memperlihatkan kartu vaksin covid-19, bila belum vaksin, tindakan
ditunda. Dilakukan pemeriksaan tekanan darah dan penandatanganan informed
consent.
3. Pasien Cuci tangan dengan menggunakan hand rub
4. Pasien duduk di dental unit dan berkumur dengan obat kumur selama 30 detik
5. Operator memakai sarung tangan dan masker,face shield serta Baju Hazmat dan
celemeknya,lampu dinyalakan lalu pasien diinstruksikan untuk buka mulut
6. Petugas melakukan pemeriksaan intra oral
7.Petugas menetapkan diagnosa penyakit melalui anamnesa dan pemeriksaan intra
oral
8.Petugas menjelaskan kepada pasien prosedur/tindakan yang akan dilakukan.
9.Olesi betadine pada area kerja
10. Anestesi dengan citoject pada gingival di sekitar soket
11. irigasi debris dan sisa jaringan nekrotik pada soket dengan larutan saline +
betadine
12. gigitkan tampon pada area yang telah dikerja
13. peresepan antibiotik metronidazoleh 500 mg 3x sehari, antinyeri dan vitamin
11. DHE pasien dengan menganjurkan berkumur dengan air garam, istirahat cukup,
makan Penunjukan
makanan bergizi, banyak minum air putih, dan jangan merokok. informed
Pasien masuk
kartu vaksin dan
ke poli gigi cek tensi
consent
7. Diagram Atur posisi
Alir Cuci tangan pasien dan
berkumur
Pasien pemeriksaan Desinfeksi area
memakai APD EO dan IO yang terinfeksi
irigasi soket
DHE dan
dengan
saline+betadine peresepan

Recall pasien

8. Hal-hal
yang perlu Anamnesa riwayat penyakit sistemik pasien seperti Hipertensi, Diabetes, Jantung
diperhatika dll)
n
9. Unit
Terkait
Loket, Poli Umum, UGD dan Apotik, laboratorium

10. Buku Status pasien gigi


Dokumen
Buku harian register gigi
terkait
11.Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
histori
perubahan
INFORMED CONSENT
POLI GIGI
No Dokumen : SOP/UKP/
S
No Revisi :
O Tanggal Terbit : 01-02-2022
P Halaman : 1/2

PUSKESMAS Hj. Yuliana, S.ST.


BONTOBANGUN Nip.197212311993022006
1. Persetujuan tertulis maupun lisan dari pasien atau keluarganya yang menunjukkan
Pengertian persetujuan / penolakan untuk dilakukan tindakan terhadap dirinya atau keluarganya

Sebagai dasar bagi dokter gigi dalam memberikan pelayanan kesehatan gigi dan
2. Tujuan
mulut
SK Kepala Puskesmas No.
3. Kebijakan

Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/Menkes/62/2015


4. Referensi
Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Gigi
Alat :
- Alat tulis pulpen
5. Alat dan Bahan :
bahan
- Lembar informed consent

6.Prosedur

1. Pasien dipanggil oleh petugas


2. Pasien memperlihatkan kartu vaksin covid-19, bila belum vaksin, tindakan
ditunda. Petugas member penjelasan kepada pasien / keluarga pasien
mengenai kondisi yang dialami
3. Petugas memberikan saran dan pilihan untuk tindakan perawatan yang akan
dilakukan (terapi dan prognosis)
4. Petugas member kebebasan pasien / keluarganya untuk memilih perawatan
yang hendak dijalani
5. Petugas meminta persetujuan / penolakan tertulis dari pasien / keluarga atas
tindakan perawatan / terapi yang akan dilakukan dalam lembar informed
consen
7. Diagram
Alir Pasien masuk ke Penunjukan kartu
poli gigi vaksin dan cek tensi

Menjelaskan kondisi
pasien

memberikan saran
Pasien bebas
dan alternatif
memilih perawatan
perawatan

persetujuan /
penolakan tertulis

8. Hal-hal
yang perlu Anamnesa riwayat penyakit sistemik pasien seperti Hipertensi, Diabetes, Jantung
diperhatik dll)
an
9. Unit
Poli gigi
Terkait
10. Buku Status pasien gigi
Dokumen
Buku harian register gigi
terkait
11.Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
histori
perubahan
STERILISASI PANAS KERING
(AUTOCLAVE)
No Dokumen : SOP/UKP/
S No Revisi :
O Tanggal Terbit : 01-02-2022
P Halaman : 1/2

PUSKESMAS Hj. Yuliana, S.ST.


BONTOBANGUN Nip.197212311993022006

Suatu proses yang dilakukan untuk membunuh semua bentuk mikroorganisme pada
1. Pengertian instrumen dental
- Menyiapkan peralatan perawatan kedokteran dalam keadaan siap pakai
2. Tujuan - Mencegah terjadinya infeksi silang
- Mencegah peralatan cepat rusak
1.Keputusan Menteri Kesehatan RI No.HK.01.07./MENKES/104/2020 tentang
penyakit yang dapat menimbulkan wabah corona virus dan upaya
3. Kebijakan penanggulangannya
2.Surat Edaran PDGI N0.4946/PB PDGI/II-3/2022 tentang Pedoman Pelayanan
Kedokteran Gigi Selama Pandemi Corona
Buku standar pencegahan dan pengendalian infeksi pelayanan kesehatan gigi dan
4. Referensi
mulut di fasilitas pelayanan kesehatan Kementerian Kesehatan 2011
Alat :
5. Alat dan
bahan - Sterilisator (autoclave)

6.Prosedur 1. Perawat memakai handschoen


2. Perawat menyiapkan bak perendaman yang diisi dengan larutan klorin 0,5 %
dengan cara mencampur 1 sendok makan kaporit dengan 1 liter air kemudian
mengaduk larutan sampai larut.
3. Perawat memasukkan alat-alat kesehatan yang sudah terpakai ke dalam bak
perendaman, biarkan selama kurang lebih 10 menit.
4. Setelah kurang lebih 10 menit, perawat mengambil alat yang sudah di rendam
dengan larutan klorin dan mencuci alat di bawah air mengalir dengan
menggunakan sikat kecil dan sabun.
5. Setelah di bilas di bawah air mengalir, perawat mengeringkan semua alat yang
akan disterilkan dengan menggunakan handuk / lap kering.
6. Perawat kemudian membuka pintu autoclave dan meletakkan alat-alat yang akan
disterilkan dengan rapi.
7. Perawat kemudian menutup pintu autoclave dan memastikan semua peralatan
sudah masuk dengan benar, dan pintu autoclave sudah tertutup dengan rapat.
8. Perawat menekan tombol power dan desinfect. Petugas menunggu sampai
mencapai 170 ℃ selama 60 menit.
9. Petugas menunggu 15 menit setelah lampu indikator mati.
10. Matikan autoclave / putuskan hubungan dari sumber listrik.
11. Buka pintu autoclave dan keluarkan alat-alat yang sudah steril.

7. Diagram
Keringkan peralatan
Alir M encuci alat / instrum en

M asukkan M enghubungkan
peralatan / autoclave
instrum en ke dengan sum ber
dalam autoclave Mlistrik
ati kan
Tunggu sam pai
autoclave /
m encapai 170 ℃
putuskan dengan
selam a 60 m enit
sum ber listrik
Keluarkan
Sim pan di lem ari
peralatan /
alat
instrum en

8. Hal-hal
yang perlu
Jadwal sterilisasi
diperhatika
n
9. Unit
Poli gigi
Terkait
10.Dokumen
Daftar inventaris poli gigi
terkait
11.Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
histori
perubahan
PENGGUNAAN DENTAL UNIT
No Dokumen : SOP/UKP/
S No Revisi :
Tanggal Terbit : 01-02-2022
O : 1/2
Halaman
P

PUSKESMAS Hj. Yuliana, S.ST.


BONTOBANGUN Nip.197212311993022006

Pengoperasian dental unit yang benar akan memperpanjang usia pakai alat tersebut,
1. Pengertian sehingga diperlukan cara-cara pengoperasian yang baik dan benar setiap kali akan
menggunakan alat Dental unit

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengoperasian Dental Unit

1.Keputusan Menteri Kesehatan RI No.HK.01.07./MENKES/104/2020 tentang


penyakit yang dapat menimbulkan wabah corona virus dan upaya
penanggulangannya
3. Kebijakan
2.Surat Edaran PDGI N0.4946/PB PDGI/II-3/2022 tentang Pedoman Pelayanan
Kedokteran Gigi Selama Pandemi Corona

4. Referensi Pedoman pelayanan poli gigi

Alat :
5. Alat dan
bahan - Dental unit

6.Prosedur 1. Perawat menyalakan kompresor dengan cara menyambungkan kabel pada


aliran listrik
2. Perawat memeriksa tekanan kompresor melalui jarum petunjuk terisi atau
tidak, bila tidak terisi berarti ada kerusakan dan segera lakukan perbaikan
3. Perawat menyambungkan kabel dental chair pada aliran listrik dan tekan
saklar pada posisi on (hidup)
4. Perawat memeriksa kebersihan dental unit dan dental chair, lakukan
pembersihan setiap hari
5. Perawat memeriksa perlengkapan unit (lampu, three way syringe, air turbin,
air motor ) dapat berfungsi dengan baik, apabila tidak berfungsi segera
lakukan perbaikan
6. Perawat memeriksa seperangkat gerakan naik turun pada dental chair, bila
tidak berfungsi segera lakukan perbaikan
7. Setiap selesai waktu pelayanan perawat membersihkan kembali dental unit,
chair, dan posisikan dental chair pada posisi yang paling rendah
8. Perawat mematikan saklar dan cabut kabel dental unit chair dan kompresor
dari aliran listrik
9. Perawat membuka / buang tekanan udara pada kompresor setiap hari selesai
pelayanan.

7. Diagram Sam bungkan unit


N yalakan
Alir alat dengan kom pressor
pow er supply
setelah
U ji kom ponen pelayanan,
dental unit bersihkan dental
M ati kan saklar unit
Buka dan buang
dan cabut
tekanan udara
colokan dental
pada kom pressor
unit
M em beri m inyak
pada sem ua Servis berkala
kontra angle

8. Hal-hal
yang perlu
Kebersihan dental unit
diperhatika
n
9. Unit
Poli gigi
Terkait
10.Dokumen
Daftar inventaris poli gigi
terkait
11.Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
histori
perubahan
PELAYANAN KESEHATAN
GIGI DAN MULUT
No Dokumen : SOP/UKP/
S No Revisi :
O Tanggal Terbit : 01-02-2022
P Halaman : 1/2

PUSKESMAS Hj. Yuliana, S.ST.


BONTOBANGUN Nip.197212311993022006

Pelayanan kesehatan gigi dan mulut adalah prosedur-prosedur yang dilakukan


1. Pengertian dalam menangani pasien

Sebagai acuan dalam menentukan langkah-langkah pelaksanaan pelayanan kesehatan gigi


2. Tujuan dan mulut
1.Keputusan Menteri Kesehatan RI No.HK.01.07./MENKES/104/2020 tentang
penyakit yang dapat menimbulkan wabah corona virus dan upaya
3. Kebijakan penanggulangannya
2.Surat Edaran PDGI N0.4946/PB PDGI/II-3/2022 tentang Pedoman Pelayanan
Kedokteran Gigi Selama Pandemi Corona
Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
4. Referensi
HK.02.02/Menkes/62/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Gigi
5.Prosedur 1. Persiapan ruangan dan alat
- Meja, kursi, ATK
- Dental unit, diagnostic set, alat ekstraksi, alat skelling
- Kompressor dan bur gigi
2. Persiapan petugas
- Perlindungan diri : masker dan sarung tangan, hazmat, face shield
3. Persiapan pasien
- Anamnesa : keluhan utama dan riwayat kesehatan
- Pemeriksaan ekstra oral : pipi, bibir, kelenjar limfe
- Pemeriksaan intra oral : gigi, lidah, mukosa pipi, dasar mulut
4. Klasifikasi diagnose
5. Persiapan tindakan
- Menjelaskan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
- Meminta informed consent
- Mengatur posisi pasien yang nyaman
6. Tindakan
- Konservasi : penumpatan sementara dan tetap untuk kasus karies
- Pencabutan tetap gigi sulung dan permanen
- Pembersihan karang gigi
- Pengobatan gigi
7. Konseling dan rujukan
8. Pencatatan dan pelaporan
- Kartu status dan rawat jalan
- Register rawat jalan
- Laporan bulanan

7. Diagram
Alir
persiapan persiapan petugas
ruangan dan alat dan pasien

pem eriksaan penegakan


pasien diagnosa

Konseling dan
Tindakan
rujukan

Pencatatan dan
pelaporan

8. Hal-hal
yang perlu Tingkat kooperatif pasien, keadaan umum, kesadaran pasien akan pentingnya
diperhatika menjaga kebersihan gigi dan mulut, riwayat sistemik
n
9. Unit
Poli gigi
Terkait
-Rekam medis
10.Dokumen
-Buku register
terkait
-Laporan bulanan
11.Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
histori
perubahan
PENANGANAN SYOK ANAFILAKTIK
No Dokumen : SOP/UKP/
S No Revisi :
Tanggal Terbit : 01-02-2022
O
Halaman : 1/3
P

PUSKESMAS Hj. Yuliana, S.ST.


BONTOBANGUN Nip.197212311993022006

Penanganan pada pasien yang mengalami syok pasca pemberian anestesi lokal
1. sebagai bentuk reaksi alergi. Reaksi anafilaksis merupakan sindrom klinis akibat reaksi
Pengertian imunologis (reaksi alergi) yang bersifat sistemik, cepat dan hebat yang dapat menyebabkan
gangguan respirasi, sirkulasi, pencernaan dan kulit.

2. Tujuan Sebagai pedoman kerja bagi petugas dalam melakukan penanganan syok anafilaktik
1.Keputusan Menteri Kesehatan RI No.HK.01.07./MENKES/104/2020 tentang
penyakit yang dapat menimbulkan wabah corona virus dan upaya
3.
penanggulangannya
Kebijakan
2.Surat Edaran PDGI N0.4946/PB PDGI/II-3/2022 tentang Pedoman Pelayanan
Kedokteran Gigi Selama Pandemi Corona
4.
- Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas tahun 2007
Referensi
Alat :
- Spoit

5.Alat dan Bahan :


bahan - Oksigen
- RL atau NaCl Fisiologis
- Adrenalin, Aminofilin, Antihistamin, Kortikosteroid
1. Petugas menghentikan tindakan dental
2. Petugas memposisikan pasien secara trendelenburg atau berbaring dengan kedua
tungkai diangkat (membantu menaikkan venous return sehingga tekanan darah
ikut meningkat)
3. Bebaskan jalur pernapasan (longgarkan kerah baju, jilbab, dan ikat pinggang)
4. Cek kesadaran pasien dengan cara memanggil nama pasien sambil menepuk bahu
pasien
5. Mengecek tanda vital pasien seperti tekanan darah, suhu, respirasi, dan denyut
nadi pasien. Jika terjadi syok anafilaktik, maka tekanan darah pasien turun drastis
dan denyut nadi lebih cepat namun lemah.
6. Petugas memberikan Adrenalin 0,3-0,5 ml dari larutan 1:1.000 diberikan secara
intramuskuler yang dapat diulangi 3-5 menit. Dosis ulangan umumnya diperlukan
mengingat lama kerja adrenalin cukup singkat. Jika respon pemberian secara IM
kurang efektif dapat diberi secara IV setelah 0,1-0,2 ml adrenalin dilarutkan dalam
spuit 10 ml dengan NaCl fisiologis, diberikan perlahan-lahan. Pemberian subkutan
sebaiknya dihindari karena efeknya lambat.
7. Petugas memberikan oksigen 3-10 ltr/mnt harus dilakukan
8. Petugas memberikan antihistamin (dipenhydramine) 5-20 mg IM atau IV pelan
9. Petugas memasang infus, cairan plasma expander (Dextran) merupakan pilihan
utama guna dapat mengisi volume intravaskuler secepatnya. Jika cairan tersebut
tidak tersedia, RL atau NaCl fisiologis dapat dipakai sebagai cairan pengganti.
Pemberian cairan infus dipertahankan sampai tekanan darah kembali optimal dan
stabil
10. jika kondisi pasien membaik, maka dilakukan observasi selama 6 jam. Dilakukan
pemberian kortikosteroid dan antihistamin per oral 3x24 jam. Selanjutnya pasien
dapat dipulangkan
11. Jika kondisi pasien tidak membaik (tidak sadar / tanda vital tidak normal) maka
dilakukan resusitasi dan hospitalisasi.
7. Diagram posisikan
Hentikan bebaskan
Alir pasien
tindakan jalur napas
Trendelenbe
dental pasien
Injeksikan rg
cek
adrenalin
kesadaran
1:1000 IM
pasien dan
dosis 1
periksa TTV pasang infus
mg/ml
dengan
follow up beri oksigen
larutan
TTV 3-10 L/menit
glukosa jika
TD <100
Pemberian
Observasi
antihistamin
jika jika pasien
membaik, tidak sadar,
pasien dapat RJP dan
pulang hospitalisasi

8. Hal-hal
yang
perlu TTV pasien, riwayat alergi, dan kondisi sistemik
diperhati
kan
9. Unit
Poli gigi, UGD, apotek
Terkait
10.Dokum -Rekam medis
en -Buku register
terkait
11.Rekama
No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
n histori
perubah
an
PENANGANAN PERDARAHAN PASCA
EKSTRAKSI GIGI
No Dokumen : SOP/UKP/
S
No Revisi :
O Tanggal Terbit : 01-02-2022
P Halaman : 1/2

PUSKESMAS Hj. Yuliana, S.ST.


BONTOBANGUN Nip.197212311993022006

Salah satu komplikasi post ekstraksi yang biasa disebabkan oleh faktor lokal maupun
1. sistemik antara lain trauma yang berlebihan pada jaringan lunak, tidak dipatuhinya
Pengertian instruksi pasca ekstraksi oleh pasien, kebiasaan mengisap-isap dan berkumur-kumur
secara berlebihan, dan memakan makanan yang keras pada daerah ekstraksi.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan perdarahan pasca
2. Tujuan
ekstraksi
1.Keputusan Menteri Kesehatan RI No.HK.01.07./MENKES/104/2020 tentang
penyakit yang dapat menimbulkan wabah corona virus dan upaya
3.
penanggulangannya
Kebijakan
2.Surat Edaran PDGI N0.4946/PB PDGI/II-3/2022 tentang Pedoman Pelayanan
Kedokteran Gigi Selama Pandemi Corona
4. Fragiskos FD. Oral Surgery. 2007
Referensi
Alat :
- Dental unit lengkap
- Alat diagnostic
- Hemostats
- Needle holder
5.Alat dan Bahan :
bahan - Kassa steril / tampon
- Spongiostan / hemospon
- Betadine
- Catgut
- Surgical silk 3-0
- Needle 3-0
1. Petugas melakukan pemeriksaan klinis
2. Petugas menginstruksikan pasien untuk menggigit tampon selama 10-30 menit
3. Bila darah tidak berhenti setelah digigitkan tampon maka petugas melakukan
penjahitan pada daerah luka
4. Petugas mempersiapkan alat dan bahan
5. Petugas membersihkan daerah bekas pencabutan
6. Petugas menempatkan Spongiostan / Hemospon kedalam bekas luka
7. Petugas melakukan penjahitan pada luka bekas pencabutan dengan menggunakan
teknik figure-eight suture atau interupted suture
8. Petugas menginstruksikan pasien untuk menggigit tampon yang telah di beri
betadine
9. Petugas meresepkan obat
10. Petugas memberikan instruksi kepada pasien post ekstraksi
11. Petugas mencuci tangan
12. Petugas mencatat tindakan yang dilakukan kedalam rekam medis pasien
Petugas mencuci/membereskan alat yang digunakan
7. Diagram Pasien Bila darah
Alir menggigit tidak
Pemeriksaan
tampon berhenti,ma
klinis
selama 10- ka dilakukan
Membersihk 30 menit penjahitan
Mempersiap
an area
kan alat dan
bekas
bahan
pencabutan
Tempatkan
Melakukan Pasien
spongiostan
penjahitan menggigit
ke dalam
pada luka tampon
luka
Instruksi
Meresepkan post
obat ekstraksi
Mencatat
pada pasien
tindakan
Mencuci alat
yang
yang
dilakukan
digunakan
kedalam
rekam medik
8. Hal-hal
yang
perlu TTV pasien, riwayat alergi, dan kondisi sistemik
diperhati
kan
9. Unit
Poli gigi, UGD, apotek
Terkait
10.Dokum -Rekam medis
en -Buku register
terkait
11.Rekama
No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
n histori
perubah
an
EKSTRAKSI GIGI DENGAN KOMPLIKASI
No Dokumen : SOP/UKP/
S No Revisi :
O Tanggal Terbit : 01-02-2022
Halaman : 1/3
P

PUSKESMAS Hj. Yuliana, S.ST.


BONTOBANGUN Nip.197212311993022006

Ekstraksi gigi dengan komplikasi adalah pencabutan gigi yang dilakukan pada gigi
1. yang mengalami fraktur / terpendam atau tidak kelihatan dengan mata kecuali dengan
Pengertian
rotgen foto
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan gigi yang terpendam
2. Tujuan
dalam soket
1. Disahkan sebagai tindakan pelayanan yang disesuaikan indikasi pasien yang
3. dirawat sesuai dengan tingkat kebutuhan
Kebijakan 2. Standar INOS

4. Fragiskos FD. Oral Surgery. 2007


Referensi
5.Alat dan Alat :
bahan
- Dental unit lengkap
- Alat diagnostic
- Bur tulang
- Handpiece
- Scalpel
- Jarum
- Spoit 3 cc
- Bein
- Citoject
- Needle holder
Bahan :
- Kassa steril / tampon
- Bahan anestetikum
- Spongiostan / hemospon
- Betadine
- Catgut
- Surgical silk 3-0
- Needle 3-0
1. Pasien dipanggil oleh petugas
2. Pasien memperlihatkan kartu vaksin covid-19, bila belum vaksin, tindakan
ditunda
3. Melakukan pemeriksaan tekanan darah dan meminta persetujuan pasien
(informed consent)
4. Pasien Cuci tangan dengan menggunakan hand rub
5. Pasien duduk di dental unit dan berkumur dengan obat kumur selama 30 detik
6. Operator memakai sarung tangan dan masker,face shield serta Baju Hazmat
dan celemeknya,lampu dinyalakan lalu pasien diinstruksikan untuk buka
mulut
7. Olesi betadine pada bagian yang akan disuntik
8. Lakukan anestesi infiltrasi sesuai dengan gigi yang akan dicabut.
9. Petugas membuat flap pada jaringan lunak menggunakan scalpel dan jaringan
dibuka menggunakan rasparatorium
10. Petugas membuka tulang yang menutupi gigi dengan menggunakan bur (open
bur) dan mengeluarkan gigi dengan bein
11. Petugas membersihkan dan menutupi / menjahit luka dengan teknik
interrupted suture
12. Petugas memberikan instruksi pasca bedah
13. Petugas meresepkan antibotik, analgesik, dan vitamin
14. Petugas menginstruksikan untuk pasien kontrol seminggu kemudian dan
membuka jahitan
15. Pencatatan dan pelaporan
7. Diagram Pasien Cek TD dan
perlihatkan
Alir dipanggil informed
kartu vaksin
petugas consent

Persiapan Persiapan
operator pasien

Anestesi
pasien Desinfeksi
teknik
berkumur area kerja
Pembuatan infiltrasi
Tulang flap, flap
dibuka, gigi disingkap
diungkit dengan
dengan bein rasparatoriu
DHE,
m
peresepan,
Suturing
dan follow
up
8. Hal-hal
yang
perlu TTV pasien, riwayat alergi, dan kondisi sistemik
diperhati
kan
9. Unit
Poli gigi, UGD, apotek
Terkait
-Rekam medis
10.Dokum -Buku register
en
terkait

11.Rekama
No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
n histori
perubah
an
PENATALAKSANAAN PULPITIS
IRREVERSIBEL (PULP CAPPING)
No Dokumen : SOP/UKP/
S
No Revisi :
O Tanggal Terbit : 01-02-2022
P Halaman : 1/3

PUSKESMAS Hj. Yuliana, S.ST.


BONTOBANGUN Nip.197212311993022006

Pulpitis reversible adalah radang pulpa yang timbul akibat adanya infeksi bakteri
1. yang bisa menimbulkan gejala ngilu ataupun sakit yang dapat terjadi secara spontan
Pengertian
ataupun karena adanya rangsangan
- Menghilangkan keluhan ngilu pada pasien
2. Tujuan
-Untuk mencegah terjadinya infeksi berlanjut
1.Keputusan Menteri Kesehatan RI No.HK.01.07./MENKES/104/2020 tentang
penyakit yang dapat menimbulkan wabah corona virus dan upaya
3.
penanggulangannya
Kebijakan
2.Surat Edaran PDGI N0.4946/PB PDGI/II-3/2022 tentang Pedoman Pelayanan
Kedokteran Gigi Selama Pandemi Corona
4. Cohen’s pathway of the pulp, 12th ed 2020
Referensi
Alat :
- Dental unit lengkap
- Alat diagnostic
- Plastis instrument
- Diamond bur
- Handpiece high-speed
- Spatula
5.Alat dan - Light cure
bahan
Bahan:
- Cotton Pellet
- cotton Roll,
- obat kumur
- Pasta Ca(OH)2
- GIC / komposit resin
- Paper pad
1. Pasien dipanggil oleh petugas
2. Pasien memperlihatkan kartu vaksin,bila belum divaksin tindakan ditunda
3. Pasien cuci tangan dengan menggunakan hand rub
4. Pasien duduk di dental unit dan berkumur dengan obat kumur selama 30 detik
5. Operator memakai sarung tangan dan masker serta face shield,APD level 3
6. Setelah itu dilakukan prosedur pembuangan jaringan karies dengan ekskavator
/ bur
7. Petugas mengaplikasikan Ca(OH)2 pada titik terdalam yang mendekati pulpa
8. Petugas menutupi lapisan Ca(OH)2 dengan tumpatan GIC sebagai restorasi
sementara
9. Petugas memberikan instruksi pada pasien untuk berkunjung lagi 4-6 minggu
10. Pada kunjungan kedua, petugas melakukan tes vitalitas pada gigi tersebut.
Apabila masih terasa sakit maka petugas melakukan cek kondisi base, jika ada
kebocoran tepi maka dilakukan prosedur ulang aplikasi Ca(OH)2 lalu dilapisi
base GIC lagi. Apabila sudah tidak ada keluhan maka dapat dilakukan
tumpatan permanen.
11. Petugas memberikan instruksi pasca tumpatan dan DHE
12. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan

7. Diagram Pasien
perlihatkan informed
Alir dipanggil
kartu vaksin consent
petugas
Pembersihan Persiapan
kavitas pasien dan
dengan bur operator
Aplikasi base
Kontrol Jika masih
Ca(OH)2 dan
kembali 4-6 ada keluhan,
GIC sbg
minggu pulp capping
restorasi jika tidak ada
kemudian diulang
sementara keluhan, gigi
direstorasi
DHE
permanen
dengan
Pencatatan komposit
dan
pelaporan
8. Hal-hal
yang
- Sterilitas kavitas
perlu
- Proteksi saliva
diperhati
kan
9. Unit
Poli gigi, UGD, apotek
Terkait
-Rekam medis
10.Dokum -Buku register
en
terkait

11.Rekama
No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
n histori
perubah
an
PENATALAKSANAAN GANGRENE PULPA
(NEKROSIS PULPA)
No Dokumen : SOP/UKP/
S
No Revisi :
O Tanggal Terbit : 01-02-2022
P Halaman : 1/3

PUSKESMAS Hj. Yuliana, S.ST.


BONTOBANGUN Nip.197212311993022006

Gangrene pulpa / nekrosis pulpa adalah kematian jaringan pulpa sebagian atau
1. keseluruhan sebagai kelanjutan proses karies atau trauma. Tanda dan gejala klinisnya
Pengertian gigi berubah warna coklat / kehitaman, tidak ada rasa sakit dan bengkak, tes termal
(-), tes perkusi dan palpasi (-).
- Memperbaiki kondisi gigi yang telah rusak karena karies
2. Tujuan
-Untuk mencegah terjadinya infeksi berlanjut
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
3.
HK.02.02/Menkes/62/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Gigi
Kebijakan

th
4. Referensi Cohen’s pathway of the pulp, 12 ed 2020

Alat :
- Dental unit lengkap
- Alat diagnostic
- Tang ekstraksi
- Citoject
Bahan:
- Cotton Pellet
5.Alat dan
bahan - Tampon
- obat kumur
- povidone iodine
- Bahan anestetikum
- Spoit 3 cc
- Jarum citoject

1. Pasien dipanggil oleh petugas


2. Pasien memperlihatkan kartu vaksin,bila belum divaksin tindakan ditunda
3. Pasien cuci tangan dengan menggunakan hand rub
4. Pasien duduk di dental unit dan berkumur dengan obat kumur selama 30 detik
5. Operator memakai sarung tangan dan masker serta face shield,APD level 3
6. Petugas melakukan anamnesis
- Kadang dijumpai tidak sakit (asimptomatik)
- Pada nekrosis total keadaan jaringan periapeks normal / sedikit meradang
sehingga pada tekanan atau perkusi kadang-kadang peka.
7. Petugas melakukan pemeriksaan klinis.
- Gejala klinis yang sering ditemui adalah jaringan pulpa mati, perubahan
warna gigi, translusensi gigi berkurang, pada nekrosisi sebagian
bereaksiterhadap rangsangan panas
- Nekrosis koagulasi juga sering disebut nekrosis steril, ditandai oleh
jaringan pulpa yang mengeras dan tidak berbau
- Pada nekrosis liquifaksi/ganggren pulpa, jaringan pulpa lisis dan berbau
busuk
8. Petugas menentukan diagnosis berdasarkan hasil anamnesa dan pemeriksaan
klinis
- Petugas menentukan prosedur tindakan yang dilakukan, perlu
diperkirakan kondisi kerusakan gigi dan jaringan pendukung yang masih
ada
- Petugas memberikan rujukan bila masih bisa dipertahankan dan jaringan
yang tersisa cukup kuat untuk tumpatan. Perawatan yang akan dilakukan
adalah perawatan saluran akar.
- Petugas melakukan pencabutan bila gigi dianggap sudah tidak dapat
untuk dipertahankan, maka tindakan pencabutan menjadi pilihan utama.
Prosedur tindakan pencabutan dijelaskan pada SOP Pencabutan Gigi
Sulung / Permanen
9. Petugas menjelaskan kepada pasien mengenai prosedur/tindakan yang akan
dilakukan
10. Petugas meminta persetujuan tindakan kedokteran (informed consent)
11. Petugas mencuci tangan
12. Petugas mencatat tindakan yang dilakukan kedalam rekam medis pasien
7. Diagram Pasien
Alir perlihatkan
dipanggil
kartu vaksin
petugas

Pemeriksan Anamnesis
Klinis pasien pasien
Jika gigi masih
dapat
Penentuan
dipertahankan
diagnosis dan
dan pasien
rencana
bersedia -->
perawatan
jika gigirujuk
tidak
endodonsi
bisa
Pencatatan dan
dipertahankan
pelaporan
lagi -->
pencabutan

8. Hal-hal
- Sisa jaringan gigi
yang
- Riwayat sistemik pasien
perlu
- Tingkat kooperatif pasien
diperhati
kan
9. Unit
Poli gigi, UGD, apotek
Terkait
-Rekam medis
-Buku register
10.Dokume
n terkait

11.Rekama
No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
n histori
perubaha
n
PENJARINGAN KESEHATAN GIGI DAN
MULUT ANAK SEKOLAH
No Dokumen :SOP/UKP
S
No Revisi :
O Tanggal Terbit : 01-02-2022
P Halaman : 1/2

PUSKESMAS Hj. Yuliana, S.ST.


BONTOBANGUN Nip.197212311993022006

Sebagai salah satu wahana untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan
derajat kesehatan sedini mungkin. Pemeriksaan gigi dan mulut adalah
1. Pengertian
pemeriksaan klinis sederhana meliputi pemeriksaan keadaan rongga mulut,
kebersihan mulut, keadaan gusi, keadaan gigi.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemeriksaan kesehatan gigi dan
2. Tujuan
mulut di sekolah

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor

4. Referensi Pedoman pelaksanaan Program UKS

Alat :
- Diagnostic set
5. alat dan
Bahan :
bahan
- Masker
- Handskun
6. langkah- 1. Keadaan rongga mulut
langkah  Pemeriksaan menggunakan kaca mulut secara teliti dan berurutan mulai
dari bibir, mucosa pipi kiri dan kanan, mucosa langit-langit, permukaan
lidah, tepi lidah, dan dasar mulut.
2. Keadaan gigi
 Pemeriksaan menggunakan kaca mulut datar dan sonde lengkung. Sonde
digunakan tanpa tekanan.
 Pemeriksaan gigi secara berurutan sesuai kwadran gigi.
 Permukaan gigi yang diperiksa mulai permukaan kunyah (oklusal),
permukaan mesial, buccal/labial, distal, dan lingual/palatal.
3. Keadaan gusi dan kebersihan mulut
 Pemeriksaan gusi menggunakan kaca mulut secara berurutan mulai dari
sisi kanan atas, sisi kiri atas, sisi kiri bawah dan sisi kanan bawah.
 Selain memeriksa gusi, juga dilihat kebersihan rongga mulut dan keadaan-
keadaan yang berhubungan dengan kondisi kesehatan gusi.

7. Diagram Alir
Persuratan ke sekolah

Datang ke sekolah (TK,


SD, SMP, SMA)

Pemeriksaan kesgimul

Dokumentasi dan
pencatatan / pelaporan

8. Hal-hal yang
- Kesehatan gigi dan mulut anak sekolah
perlu
- Kehadiran dan partisipasi anak sekolah
diperhatikan

9. Unit Terkait Loket, poli gigi, sekolah

10. Dokumen
Pencatatan dan pelaporan
terkait
11.Rekaman
No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
Historis
perubahan
PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN
MULUT ANAK SEKOLAH
No Dokumen :SOP/UKP
S
No Revisi :
O Tanggal Terbit : 01-02-2022
P Halaman : 1/2

PUSKESMAS Hj. Yuliana, S.ST.


BONTOBANGUN Nip.197212311993022006

Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut merupakan program berbagi informasi


mengenai kesehatan gigi dan mulut yang perlu dilaksanakan dalam rangka
1. Pengertian
mengingatkan dan menanamkan kebiasaan yang baik khususnya kepada anak-
anak sekolah tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut
Agar secara dini anak-anak dapat menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik
2. Tujuan dalam rangka menjaga kesehatan gigi dan mulut agar terhindar dari segala
bentuk penyakit-penyakit dalam rongga mulut

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor

4. Referensi Pedoman pelaksanaan Program UKS

Alat:
5. alat dan
- Peraga (Poster,Model gigi dan sikat gigi)
bahan
- Video penyuluhan
6. langkah- 1. Upaya pencegahan primer
langkah
- Petugas (Dokter Gigi atau perawat gigi )memakai APD level 1
- Penyuluhan dilakukan per kelas

2.Rujukan kesehatan gigi dan mulut ke puskesmas


7. Diagram Alir
Persuratan

Datang ke sekolah (TK,


SD, SMP, SMA)

Penyuluhan dengan
alat peraga

Dokumentasi dan
pencatatan /
pelaporan

8. Hal-hal yang
- Kesehatan gigi dan mulut anak sekolah
perlu
- Kehadiran dan partisipasi anak sekolah
diperhatikan
9. Unit Terkait Loket, poli gigi, sekolah
10. Dokumen
Pencatatan dan pelaporan
terkait
11.Rekaman
No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
Historis
perubahan
PENYULUHAN DAN PEMERIKSAAN
KESEHATAN GIGI DAN MULUT IBU HAMIL
S No Dokumen :SOP/UKP
No Revisi :
O Tanggal Terbit : 01-02-2022
P Halaman : 1/2

PUSKESMAS Hj. Yuliana, S.ST.


BONTOBANGUN Nip.197212311993022006

Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut merupakan program berbagi informasi


mengenai kesehatan gigi dan mulut yang perlu dilaksanakan dalam rangka
1. Pengertian mengingatkan dan menanamkan kebiasaan yang baik khususnya kepada ibu
hamil dan janin yang dikandung tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan
mulut
Agar ibu hamil dapat menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik dalam rangka
2. Tujuan menjaga kesehatan gigi dan mulut agar terhindar dari segala bentuk penyakit-
penyakit dalam rongga mulut

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor

4. Referensi Pedoman pelaksanaan Program Posyandu

Alat:
- Peraga (Poster,Model gigi dan sikat gigi)
- Video penyuluhan
5. alat dan
- Diagnostic set
bahan
Bahan :
- Masker
- Handskun
6. langkah- 1. Petugas mengirim surat ke lembaga pelayanan masyarakat (Posyandu)
langkah 2. Petugas mendatangi posyandu
3. Penyuluhan diawali dengan materi mengenai kesehatan gigi dan mulut untuk
ibu hamil
4. Petugas melakukan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut yang akan dipantau
secara berkesinambungan
5. Kegiatan dilakukan secara berkala
6. Pencatatan dan pelaporan
7. Diagram Alir
Persuratan

Datang ke Posyandu

Penyuluhan dengan
alat peraga

Pemeriksaan kesgimul

8. Hal-hal yang
perlu - Materi penyuluhan
diperhatikan
9. Unit Terkait Poli gigi, promkes, KIA/KB
10. Dokumen
Pencatatan dan pelaporan
terkait
11.Rekaman
No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
Historis
perubahan
PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BONTOBANGUN

SOP
MASA NEW NORMAL
RUANGAN POLI GIGI
TAHUN 2022

Anda mungkin juga menyukai