Terbitan : No Revisi : SOP Tgl mulai : 02 Januari 2019 berlaku DINAS Halaman : 1/3 BLUD KESEHATAN PUSKESMAS KOTA TEGAL BANDUNG Ditetapkan oleh Tanda tangan Kepala BLUD dr. Destina Dyah Astuti Puskesmas ………………………….. NIP.19811208 201001 2 021 Bandung
A. Pengertian Hordeolum adalah peradangan supuratif kelenjar kepolak mata, oleh
infeksi Staphylococcus pada kelenjar sebasea kelopak. Dibagi menjadi hordeolum internum (kelenjar Meibom) dan hordeolum eksternum (kelenjar Zeiss atau Moll). Pasien datang dengan keluhan kelopak bengkak dengan rasa sakit, mengganjal, merah dan nyeri bila ditekan serta perasaan tidak nyaman dan sensasi terbakar pada kelopak mata. B. Tujuan Sebagai pedoman petugas untuk melakukan diagnosis dan penatalaksanaan Hordeolum. C. Kebijakan Surat Keputusan Kepala BLUD Puskesmas Bandung Nomor : SK/PBD/UKP/023/2019 tentang Pelayanan Klinis D. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama. E. Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesa (keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat alergi dan riwayat penyakit keluarga). 2. Petugas melakukan pemeriksaan vital sign yang diperlukan 3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik yang diperlukan/ yang sesuai 4. Petugas menegakkan diagnosa dan atau differential diagnosis berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan vital sign, pemeriksaan fisik HORDEOLUM No Kode : SOP/PBD/UKP/ /2019 DINAS Terbitan : BLUD KESEHATAN No Revisi : PUSKESMAS KOTA TEGAL SOP Tgl mulai BANDUNG : berlaku Halaman : 2/ 3
5. Jika diperlukan petugas memberikan terapi :
a. Mata dikompres hangat 4-6 kali sehari selama 15 menit setiap kalinya untuk membantu drainase b. Hindari pemakaian make-up pada mata c. Jangan memakai lensa kontak karena dapat menyebarkam infeksi ke kornea d. Terapi topikal : Oxytetrasiklin salep mata atau Kloramphenikol salep mata setiap 8 jam, kloramphenicol tetes mata sebanyak 1 tetes tiap 2jam e. Terapi oral sistemik dengan eritromisin 500mg dewasa dan anak sesuai dengan berat badan atau tetrasiklin 4kali sehari selama 3 hari. 6. Petugas memberikan edukasi kepada pasien dan atau keluarganya untuk menjaga higiene. 7. Jika ada indikasi petugas melakukan rujukan ke pelayanan kesehatan yang lebih tinggi ( rumah sakit) jika tidak memberikan respon dengan pengobatan konservatif dan berulang. 8. Petugas memberikan resep dengan menuliskan pada simpus 9. Petugas mendokumetasikan semua anamnesa, pemeriksaan, diagnosis, terapi dan rujukan yang telah dilakukan pada simpus. F. Unit Terkait BP Umum BP Lansia Bp Anak Unit Gawat Darurat
DINAS HORDEOLUM BLUD
KESEHATAN No Kode : PUSKESMAS KOTA TEGAL Terbitan : BANDUNG No Revisi : SOP Tgl mulai : berlaku Halaman : 3/ 3