Anda di halaman 1dari 43

MRS MELALUI IGD

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


SOP/ /IGD/ /2011 00 1/1
RSUD Dr.SOEDOMO
TRENGGALEK

Tanggal Terbit : Ditetapkan


DIREKTUR RSUD dr. SOEDOMO
PROSEDUR KABUPATEN TRENGGALEK
TETAP
dr. NOTO BUDIYANTO, MM
Pembina Utama Muda
NIP. 19570921 198410 1 002
Pengertian Suatu cara penanganan pasien yang masuk Rumah Sakit melalui IGD.
a. Prosedur pelayanan MRS melalui IGD dapat dilaksanakan dengan cepat
Tujuan dan tepat .
b. Upaya peningkatan mutu pelayanan .

Kebijakan Rumah Sakit merawat pasien gawat darurat melalui IGD .

1. Setelah pasien diperiksa / diberi tindakan medis oleh dokter jaga IGD,
bila pasien perlu MRS maka keluarga / pasien diberi penjelasan mengenai
penyakit dan indikasi untuk MRS .
2. Pasien yang menginginkan MRS diluar indikasi (atas permintaan sendiri)
dilayanani dan diperbolehkan MRS selain di kelas III.
3. Bila penderita / keluarga bersedia untuk MRS, dokter atau perawat
meminta keluarga ke kamar terima untuk menulis surat pernyataan MRS .
Prosedur 4. Setelah mengurus regristrasi MRS di Kamar Terima, keluarga kembali ke
IGD dengan membawa status MRS yang telah di setujui oleh petugas
Kamar Terima.
5. Dokter jaga mengkonsulkan pasien ke dokter konsultan sesuai prosedur
konsul.
6. Selanjutnya dokter menulis dan melengkapi kartu rekam medis rawat inap.
7. Pasien diantar / didampingi oleh perawat IGD ke ruangan rawat inap
dengan menggunakan brandcar / kursi roda.
1. IGD
Unit Terkait
2. Instalansi Rawat Inap
PASIEN MENOLAK MRS

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


SOP/ /IGD/ /2011 00 1/1
RSUD Dr.SOEDOMO
TRENGGALEK

Tanggal Terbit : Ditetapkan


DIREKTUR RSUD dr. SOEDOMO
PROSEDUR KABUPATEN TRENGGALEK
TETAP
dr. NOTO BUDIYANTO, MM
Pembina Utama Muda
NIP. 19570921 198410 1 002
Suatu keputusan yang diberikan oleh penderita / keluarga pasien setelah
Pengertian
dilakukan pemeriksaan dengan suatu alasan tertentu.

Supaya tata cara pada pasien yang menolak MRS dapat terarah sehingga tidak
Tujuan
menimbulkan kesalahpahaman antara pasien dan petugas IGD .

Kebijakan Proses pelayanan bagi pasien yang menolak MRS harus efisien dan benar .

1. Setelah pasien diperiksa / diberi tindakan medis oleh dokter, penderita /


keluarga diberitahu bahwa harus MRS, tetapi keluarga / pasien menolak,
maka pasien / keluarga harus tanda tangan dikartu rekam medis dan formulir
penolakan yang tersedia
Prosedur 2. Dokter tetap memberikan terapi rawat jalan kepada pasien dan memberikan
advis yang diperlukan sesuai dengan penyakitnya .
3. Sebelum pasien pulang, dokter tetap memberikan nasehat pada pasien /
keluarga mengenai kondisi pasien bila di rumah tambah sakit / kondisi jelek
harus cepat dibawa ke RS tanpa menunggu kontrol ulang .
1. IGD
Unit Terkait 2. Bidang Pengendalian & Pelaporan
3. Bidang Pelayanan Medis & Penunjang Medis
KONSUL

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


SOP/ /IGD/ /2011 00 1/1
RSUD Dr.SOEDOMO
TRENGGALEK

Tanggal Terbit : Ditetapkan


DIREKTUR RSUD dr. SOEDOMO
PROSEDUR KABUPATEN TRENGGALEK
TETAP
dr. NOTO BUDIYANTO, MM
Pembina Utama Muda
NIP. 19570921 198410 1 002
Suatu pemeriksaan lanjutan yang dilakukan oleh Dokter Ahli sesuai dengan
Pengertian disiplin ilmunya melalui konsulan dari dokter IGD, bisa melalui surat konsul,
telepon atau radio pager

Untuk memperoleh pemeriksaan / pengobatan yang lebih spesifik sesuai dengan


Tujuan
kasus dan disiplin ilmu yang sesuai

Kebijakan Pelaksanaan konsul dapat dilakukan secara benar dan efektif


1. Yang berhak menentukan perlunya konsul sesuai jenis disiplin ilmunya
adalah dokter jaga / dokter konsulen IGD.
2. Setelah dokter memeriksa pasien diberitahu bahwa perlu dilakukan
konsultasi ke dokter konsultan dengan disiplin ilmu yang sesuai .
3. Dokter jaga melakukan konsul kedokter konsulen IGD atas persetujuan
pasien / keluarga.
4. Konsultasi ke dokter konsulen dapat dilakukan melalui surat konsul,
telepon atau HP .
5. Bila pasien / keluarga menolak maka pasien / keluarga harus tanda tangan
Prosedur di kartu rekam medis IGD .
6. Bila keluarga / pasien setuju untuk dikonsulkan maka dokter memberikan
surat pengantar / konsul atau menghubungi dokter konsulan melalui telepon
/ HP.
7. Dalam keadaan darurat dokter konsulan dapat langsung datang ke IGD
untuk memberikan terapi / tindakan .
8. Jawaban konsul / saran dari dokter konsulan harus dilakukan sepenuhnya
oleh dokter jaga IGD .
9. Setelah dokter konsulan memberi usulan per telepon perawat yang konsul
melakukan CCR (Corect Clear Repeat)
a. IGD
Unit Terkait
b. SMF

PASIEN KELUAR dari IGD

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


SOP/ /IGD/ /2011 00 1/1
RSUD Dr.SOEDOMO
TRENGGALEK
Tanggal Terbit : Ditetapkan
DIREKTUR RSUD dr. SOEDOMO
PROSEDUR KABUPATEN TRENGGALEK
TETAP
dr. NOTO BUDIYANTO, MM
Pembina Utama Muda
NIP. 19570921 198410 1 002
Penderita yang diperbolehkan pulang oleh dokter yang memeriksa (rawat
Pengertian
jalan)
Penderita pulang dengan perasaan puas, senang dan nyaman atas pelayanan
Tujuan
yang diberikan di IGD

Kebijakan Suatu pemberian pelayanan yang baik, cepat dan tepat.

Prosedur pasien keluar dari IGD dibagi menjadi 4 :


1. Bila pasien pulang
Penderita yang diperbolehkan / diindikasikan pulang oleh dokter yang
memeriksa ( rawat jalan ), diberi :
- Penjelasan tentang penyakitnya, serta advis yang diperlukan
- Resep dan penjelasan tentang resep tersebut
Selanjutnya penderita diperbolehkan pulang setelah menyelesaikan
IGDistrasi. Bila IGDistrasi tidak / belum diselesaikan maka
kebijaksanaan selanjutnya diambil oleh kepala shift jaga dengan
Prosedur
persetujuan Kepala IGD atau Kabag Yanmed.
2. Bila pasien pulang paksa / menolak MRS
Bila pasien pulang paksa maka tetap diberi terapi rawat jalan
seperlunya.
Penderita boleh datang ke IGD sewaktu – waktu apabila bersedia untuk
MRS dan biaya karcis / pemeriksaan yang telah dibayar berlaku selama
24 jam. Selanjutnya berlaku prosedur pulang paksa
3. Bila pasien perlu MRS
Berlaku prosedur sesuai dengan prosedur MRS yang berlaku.
4. Bila pasien perlu dirujuk
Berlaku prosedur sesuai dengan prosedur sistem rujukan

a. IGD
Unit Terkait b. Instalansi Farmasi
c. Crew Ambulance
RUJUKAN PASIEN KE RUMAH SAKIT LAIN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


SOP/ /GD/ /2011 00 1/1
RSUD Dr.SOEDOMO
TRENGGALEK

Tanggal Terbit : Ditetapkan


DIREKTUR RSUD dr. SOEDOMO
PROSEDUR KABUPATEN TRENGGALEK
TETAP
dr. NOTO BUDIYANTO, MM
Pembina Utama Muda
NIP. 19570921 198410 1 002
Pengertian Suatu tata cara rujukan pasien ke RS lain

Tujuan Terlaksananya prosedur rujukan pasien ke RS lain dengan benar


Prosedur rujukan pasien ke Rumah Sakit lain dibuat berdasarkan atas
permintaan sendiri / keluarga atau tempat perusahaan

Kriteria Rujukan :
 Indikasi medis (memerlukan ruang isolasi khusus )
Kebijakan
Contoh : Gangguan jiwa gaduh gelisah, Steven Johnson Syndrom, difteri,
tetanus, dll
 Indikasi non medis
Contoh : kamar penuh, peralatan tidak memenuhi syarat, atas permintaan
sendiri.
1. Pertolongan kegawat daruratan/live saving sudah dilakukan di IGD
2. Penderita dirujuk sudah dalam keadaan stabil .
3. Diberi surat rujukan dengan blanko rujukan yang sudah ada
4. Tulis dibuku rujukan dan buku pemakaian Ambulance sesuai dengan SOP
5. Penderita dirujuk karena indikasi dihubungi dengan radio medik atau
Prosedur menggunakan telepon hot line IGD .
6. Penderita dirujuk dengan menggunakan ambulance yang dilengkapi sarana
live saving dan didampingi oleh perawat .
7. Setelah keadaan penderita stabil penderita dipindahkan ke Ambulance yang
dilengkapi dengan sarana live saving dan didampingi oleh perawat / dokter
sesuai dengan sifat kegawatdaruratannya .
8. Penderita yang dirujuk jika indikasi, biaya Ambulance digratiskan dan bila
atas permintaan sendiri dikenai biaya Ambulance .
9. Sebelum dirujuk / Ambulance berangkat, petugas IGD menghubungi RS
tujuan rujukan untuk menginformasikan kondisi penderita yang akan
dirujuk dan tindakan yang sudah diberikan .
10. Saat Ambulance berangkat radio medik Ambulance dinyalakan untuk
menginformasikan kondisi pasien selama dalam perjalanan menuju Rumah
Sakit rujukan .

1. Crew Ambulance
Unit Terkait
2. Instalasi Rawat Inap
PEMERIKSAAN PENUNJANG
INSTALASI GAWAT DARURAT
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
SOP/ /GD/ /2011 00 1/1
RSUD Dr.SOEDOMO
TRENGGALEK

Tanggal Terbit : Ditetapkan


DIREKTUR RSUD dr. SOEDOMO
PROSEDUR KABUPATEN TRENGGALEK
TETAP
dr. NOTO BUDIYANTO, MM
Pembina Utama Muda
NIP. 19570921 198410 1 002
Suatu tindakan yang dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut tentang suatu
Pengertian
penyakit
Tujuan Dapat menegakan diagnosis secara pasti dan tepat .
Pemeriksaan penunjang dilakukan sesuai dengan kebutuhan yang tepat dan
Kebijakan
akurat .
Pemeriksaan Laboratorium
Bila pasien perlu pemeriksaan laboratorium :
1. Pasien diberi penjelasan mengenai perlunya pemeriksaan laboratorium .
2. Bila pasien setuju, dokter mengisi formulir laboratorium sesuai yang
dibutuhkan.
3. Diisi identitas pasien, tanggal permintaan .
4. Ditandatangani oleh dokter yang meminta .
5. Diantarkan ke laboratorium oleh pasien / keluarga
6. Bila pasien tidak bisa / tidak memungkinkan bila perlu petugas
laboratorium yang datang ke IGD untuk mengambil darahnya.
7. Keluarga menyelesaikan IGDistrasi.
Prosedur
8. Bila sudah ada hasil, dicatat dikartu rekam medis rawat jalan.
9. Bila pasien MRS hasil laboratorium dilapirkan pada berkas rekam medis
rawat inap.
10. Bila pasien menolak pemeriksaan harus tanda tangan di formulir menolak

Pemeriksaan Radiologi
Bila pasien perlu pemeriksaan radiologi :
1. Pasien diberi penjelasan mengenai perlunya pemeriksaan radiologi.
2. Bila setuju dokter mengisi formulir lengkap dengan data pasien :
a. Tanggal pemeriksaan
b. Jenis pemeriksaan
c. Kemudian formulir dibawa ke Radiologi oleh keluarga / pasien sendiri
 Bila permintaan cito, foto basah bisa dipinjam, ditunjukkan
kedokternya.
 Bila permintaan biasa, tunggu sampai ada hasil bacaan, baru
ditunjukan ke dokternya .
d. Hasil foto dicatat di status pasien
e. Lembar hasil / putih dilampirkan ke berkas rekam medis rawat jalan,
bila MRS dilampirkan diberkas rekam medis rawat inap .
f. Lembar kedua / biru tipis untuk pasien
g. Foto disimpan pasien sendiri.
Unit Terkait IGD
SURAT KETERANGAN SAKIT

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


SOP/ /GD/ /2011 00 1/1
RSUD Dr.SOEDOMO
TRENGGALEK

Tanggal Terbit : Ditetapkan


DIREKTUR RSUD dr. SOEDOMO
PROSEDUR KABUPATEN TRENGGALEK
TETAP
dr. NOTO BUDIYANTO, MM
Pembina Utama Muda
NIP. 19570921 198410 1 002
Pengertian Surat keterangan yang diberikan dokter kepada pasien yang menyatakan bahwa
pasien banar – benar sakit dan memerlukan istirahat serta dapat dipergunakan
sesuai kebutuhan .
Tujuan Agar pemberian surat keterangan sakit dapat diberikan sesuai indikasi
Kebijakan Pelayanan medis kepada pasien yang dilakukan oleh dokter umum atau dokter
spesialis sesuai kondisi dan kebutuhan pasien
Prosedur
Pelaksanaan
 Dokter memeriksa pasien
 Dokter mengisi blangko keterangan sakit yang telah disediakan sesuai
dengan kebutuhan .
Pelaksanaan
 Surat keterangan sakit diberikan pada pasien
 Formulir terlampir
Unit Terkait a. Instalasi Rawat Jalan
b. IGD
c. Instalasi Rawat Inap
PERMINTAAN OBAT dan CAIRAN DI IGD

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


SOP/ /GD/ /2011 00 1/2
RSUD Dr.SOEDOMO
TRENGGALEK

Tanggal Terbit : Ditetapkan


DIREKTUR RSUD dr. SOEDOMO
PROSEDUR KABUPATEN TRENGGALEK
TETAP
dr. NOTO BUDIYANTO, MM
Pembina Utama Muda
NIP. 19570921 198410 1 002
Pengertian Suatu tata cara permintaan obat dan cairan yang dilaksanakan oleh IGD
Tujuan Terlaksananya prosedur permintaan di IGD dengan efektif dan benar
Kebijakan Proses permintaan obat dan cairan di IGD harus efektif dan benar
Prosedur Secara Umum
a) Persediaan obat, cairan dan material IGD disesuaikan dengan kebutuhan .
b) Setiap pemasukan dan pemakaian dicatat dalam masing – masing kartu stock
c) Setiap pergantian dinas harus dilakukan serah terima oleh perawat dan diberi
paraf.
d) Bila ada perbedaan jumlah maka tanggung jawab ada pada perawat yang
berdinas sebelumnya.
e) Permintaan obat, cairan dan material dilaksankan secara rutin 1 bulan sekali.

Untuk mendapatkan sediaan obat / cairan / material sebagai persedian di


IGD :

F1 : ada 2 macam
1. Permintaan baru sedian medik, yaitu obat, cairan yang tersedia di
instalasi farmasi .
2. Formulir permintaan barang non medik ( umum atau RT )
a. Untuk keperluan rumah tangga .
b. Untuk alat percetakan .

F2. Formulir permintaan barang non sediaan


yaitu : untuk obat atau alat yang tidak tersedia di instalasi farmasi
Keterangan pelaksanaan :
 Permintaan obat – obatan atau cairan dan material
 Tuliskan jumlah dan jenis obat yang habis sesuai dengan jumlah yan
tercatat di buku F1 .
 Ditulis oleh perawat disetujui oleh Kepala IGD
 Diketahui oleh Kepala Bagian Pelayanan Medik .
 Diantar ke Instalasi Farmasi sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh
instalasi farmasi .

2. Penyediaan Keperluan Rumah Tangga


 Tulis sesuai dengan yang diperlukan di buku Bon RT
Ditulis oleh perawat, disetujui oleh Kepala IGD dan diketahui oleh
Kepala Gudang
 Diantar ke bagian rumah tangga / gudang RSU

3. Penyediaan barang – barang percetakan


 Tulis alat yang dibutuhkan pada buku permintan barang
 Ditulis oleh perawat, disetujui oleh Kepala IGD dan diketahui oleh
Kepala gudang.
 Diantar ke bagian Logistik

4. Penyediaan barang yang tidak ada di instalasi farmasi .


 Tulis alat atau obat yang dibutuhkan pada blangko permintaan obat
rangkap tiga
 Ditulis oleh perawat, disetujui oleh Kepala ruang IGD dan diketahui
oleh Kabag Yanmed
 Diserahkan ke bagian Logistik
 Bila barang atau alat sudah diterima, maka kita akan menerima
tembusan.
Secara Khusus
Bila sebelum 1 minggu persediaan tinggal 50 % maka dapat dilakukan
permintaan pengganti ke instalasi farmasi sesuai jumlah yang terpakai dan
prosedur secara umum .
Dalam keadaan terjadi musibah masal, sehingga memerlukan cairan infus, obat
dan material yang jumlahnya banyak dan diperlukan dengan segera maka
penanggulangan dilaksanakan sesuai dengan SOP musibah masal .
Persedian obat emergency .
1. Di IGD harus tersedia obat – obatan emergency sesuai daftar .
2. Setiap hari obat harus dikontrol, catat setiap pemakaian obat dibuku stok
yang tersedia, sesuai dengan nama obat – obatnya .
3. Petugas ( perawat IGD yang bertugas ) harus tanda tangan .
4. Untuk obat habis pakai harus langsung dimintakan ganti kebagian
pengadaan obat ( sesuai prosedur ) dengan memakai buku farmasi .
5. Setelah disediakan obat dibagian pengadaan, petugas IGD mengambil
kembali .
6. Lakukan cek obat sesuai permintaan .
7. Letakan kembali di tempat semula sehingga jumlah obat selalu sama .
8. Obat siap pakai.
 Daftar obat, cairan infus dan material IGD
Unit Terkait Instalasi Farmasi
VISUM ET REPARTUM ( VER )

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


SOP/ /GD/ /2011 00 1/1
RSUD Dr.SOEDOMO
TRENGGALEK

Tanggal Terbit : Ditetapkan


DIREKTUR RSUD dr. SOEDOMO
PROSEDUR KABUPATEN TRENGGALEK
TETAP
dr. NOTO BUDIYANTO, MM
Pembina Utama Muda
NIP. 19570921 198410 1 002
Suatu tindakan dimana pihak Kepolisian meminta data pemeriksaan mengenai
Pengertian
seseorang yang diakibatkan karena kecelakaan atau tindakan kekerasan.
Untuk memberikan bukti tertulis bahwa pasien mengalami cedera berupa
Tujuan
kecelakaan atau karena tindakan kekerasan

Kebijakan Dapat memberikan data sesuai dengan keadaan pasien secara lengkap dan benar
1. Permintaan Visum Et Repertum oleh pihak penyidik ( Polisi ) dengan
persyaratan :
 SPVR (Surat Permintaan Visum et Repertum) dibuat secara tertulis oleh
instansi pemohon disertai tanggal permintaan nama terang pemohon,
pangkat, NRP dan stempel instansi .
 SPVR ditandatangani oleh Perwira Polisi dan atau jabatan minimal
Kapolsek .
 Identitas korban lengkap (nama, jenis kelamin, umur, alamat, pekerjaan)
waktu kejadian (tanggal dan jam kejadian serta tempat kejadian
Prosedur perkara).
 SPVR dibawa oleh petugas Kepolisian bersama korban.
 SPVR rangkap 2 lembar, 1 untuk Rumah Sakit dan lembar kedua
dibawa kembali oleh petugas Kepolisian.
2. Penerimaan SPVR menuliskan nama lengkap, jabatan, tanda tangan,
tanggal dan jam penerimaan SPVR serta stempel pada lembar SPVR ,
Petugas IGD menandatangani dan memberi stempel dibuku petugas
Kepolisian .
3. Jawaban VER dibuat oleh dokter jaga IGD pada lembar Visum yang
sudah tersedia.
Unit Terkait a. IGD
b. Instalansi Rawat Jalan
c. Instalansi Rawat Inap
d. Seksi Rekam Medis
e. Bagian Tata Usaha
PELAYANAN PASIEN tidak DIKENAL di IGD

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


SOP/ /GD/ /2011 00 1/1
RSUD Dr.SOEDOMO
TRENGGALEK

Tanggal Terbit : Ditetapkan


DIREKTUR RSUD dr. SOEDOMO
PROSEDUR KABUPATEN TRENGGALEK
TETAP
dr. NOTO BUDIYANTO, MM
Pembina Utama Muda
NIP. 19570921 198410 1 002
Pengertian Suatu proses yang diberikan kepada penderita yang datang di IGD tanpa
diketahui identitasnya secara pasti
Tujuan Agar penderita dapat dilayani sesuai dengan prosedur yang berlaku .
Kebijakan Proses pelayanan penderita yang tidak dikenal harus benar dan tepat .
Prosedur Bila ada pasien ( dalam keadaan hidup ) diantar orang lain ke IGD tanpa
diketahui identitasnya maka :
1. Pasien dilayani terlebih dahulu sambil berusaha untuk mengetahui
identitasnya, Regristrasi belakangan .
2. Identitas pengantar ditulis dengan lengkap dikartu rekam medis ( nama,
alamat, dll ) sesuai dengan tanda pengenal / KTP dll .
3. Bila identitas pasien dapat diketahui, maka petugas IGD berusaha untuk
menghubungi keluarga pasien dan selanjutnya pasien dibuatkan kartu
rekam medis dan dilayani seperti pasien biasa .
4. Bila identitas pasien tetap tidak diketahui , maka petugas IGD segera lapor
ke kepolisian dan identitas pasien untuk sementara ditulis sebagai Mr. X di
kartu rekam medis .
5. Bila setelah diberikan perawatan ternyata pasien perlu perawatan lebih
lanjut, dengan prosedur rujukan yang berlaku dan semua biaya pelayanan
digratiskan / masuk dalam pelayanan sosial RS dan dicatat pada buku
untuk penderita tidak mampu dan selanjutnya dilaporkan ke Bagian
Keuangan.
6. Bila setelah mendapat tindakan / pelayanan ternyata penderita meninggal,
sedangkan identitas belum diketahui, maka mayatnya diidentifikasi sebagai
mayat Mr / Mrs X, dan terlebih dulu telepon polisi dan dibuatkan Berita
Acara dengan pihak kepolisian.
Unit Terkait a. IGD
b. Instalansi Rawat Inap
c. Seksi Rekam Medik
d. Sub Bagian Keuangan
e. Kepolisian
PELAYANAN PASIEN dengan KASUS
KRIMINAL
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
SOP/ /GD/ /2011 00 1/1
RSUD Dr.SOEDOMO
TRENGGALEK

Tanggal Terbit : Ditetapkan


DIREKTUR RSUD dr. SOEDOMO
PROSEDUR KABUPATEN TRENGGALEK
TETAP
dr. NOTO BUDIYANTO, MM
Pembina Utama Muda
NIP. 19570921 198410 1 002
Pengertian Suatu proses pelayanan yang diberikan pada pasien yang terlibat dalam tindakan
kejahatan / kriminal
Tujuan Supaya pelayanan pada pasien dengan kasus kriminal dapat terarah dan teratur
Kebijakan Proses pelayanan harus benar dan tepat
Prosedur Bila ada pasien datang ( diantar dengan kasus yang berhubungan dengan
tindakan kejahatan / kriminal maka :
a. Untuk kasus yang diduga oleh petugas dan berhubungan dengan tindak
kejahatan, petugas IGD wajib untuk segera lapor / menghubungi pihak
Kepolisian tanpa diketahui oleh pasien / pengantarnya
b. Untuk kasus yang berhubungan dengan tindak kejahatan dan korban minta
untuk dilaporkan ke pihak Kepolisian, petugas IGD membantu untuk lapor
ke pihak Kepolisian.
c. Kegawatdaruratan pasien tetap ditangani / diberi tindakan sesuai indikasi
penyakitnya .
d. Selanjutnya bila pihak Kepolisian meminta untuk dibuatkan Visum et
Repertum dan prosedur serta syarat – syaratnya terpenuhi, dokter membuat
VeR sesuai dengan prosedur .
Unit Terkait a. IGD
b. Kamar Terima
c. Satpam
d. Tata Usaha
PENANGANAN PENDERITA yang
MENINGGAL di IGD
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
SOP/ /GD/ /2011 00 1/1
RSUD Dr.SOEDOMO
TRENGGALEK

Tanggal Terbit : Ditetapkan


DIREKTUR RSUD dr. SOEDOMO
PROSEDUR KABUPATEN TRENGGALEK
TETAP
dr. NOTO BUDIYANTO, MM
Pembina Utama Muda
NIP. 19570921 198410 1 002
Pengertian Suatu tindakan yang dilakukan untuk menentukan atau memastikan bahwa
penderita sudah meninggal baik yang meninggal saat dalam perjalanan atau saat
dilakukan pengobatan di IGD
Tujuan a. Untuk memastikan bahwa penderita sudah meninggal .
b. Untuk menentukan atau memperkirakan penyebab kematian wajar atau
tidak wajar.
Kebijakan Dapat memastikan keadaan penderita sudah meninggal serta menentukan
penyebab kematian wajar atau tidak wajar dengan tepat dan benar
Prosedur Penderita datang dalam keadaan sudah meninggal;
1. Penderita meninggal diperiksa oleh petugas jaga IGD dan dokter jaga yang
menentukan / memastikan bahwa penderita sudah meninggal.
2. Dokter jaga menentukan / memperkirakan penyebab kematian penderita,
wajar atau tidak wajar.
3. Penderita yang telah meninggal tetap didaftar dan ditarik biaya karcis dan
nota pemeriksaan kematian seperti penderita biasa / hidup.
4. Penderita yang diperkirakan meninggal secara wajar dibawa ke kamar
jenazah dan dibuatkan surat kematian, setelah 2 jam baru boleh dibawa
pulang oleh keluarganya.
5. Untuk penderita yang meninggal dan penyebab kematiannya diduga tidak
wajar, petugas IGD segera lapor ke pihak Kepolisian, kemudian jenazahnya
dibawa ke kamar jenazah untuk diobservasi selama 2 jam selanjutnya
dibawa untuk dimakamkan.
Penderita datang ke IGD dalam keadaan masih hidup dan setelah diberikan
pengobatan / tindakan ternyata penderita meninggal di IGD maka ;
1. Dokter jaga IGD yang menentukan / memastikan penderita sudah
meninggal.
2. Penderita didaftar diberi karcis dan registrasi sesuai prosedur biasa.
3. Penderita dibuatkan berkas rekam medis.
4. Semua tindakan / pengobatan yang telah diberikan, dituliskan diberkas
rekam medis dilengkapi waktu pemberian dan dosis pemberiannya .
5. Penderita yang diperkirakan meninggal secara wajar, dibawa ke kamar
jenazah dan dibuatkan surat kematian, setelah 2 jam baru boleh dibawa
pulang oleh keluarganya.
6. Untuk penderita yang meninggal dan penyebab kematiannya diduga tidak
wajar, petugas IGD segera lapor ke pihak Kepolisian, kemudian mayatnya
dibawa ke kamar jenazah untuk diobservasi selama 2 jam selanjutnya
dibawa untuk dimakamkan.
Unit Terkait a. IGD
b. Kamar Jenazah
c. Instalansi Rawat Inap
d. Satpam
PEMBUATAN LAPORAN di IGD

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


SOP/ /GD/ /2011 00 1/1
RSUD Dr.SOEDOMO
TRENGGALEK

Tanggal Terbit : Ditetapkan


DIREKTUR RSUD dr. SOEDOMO
PROSEDUR KABUPATEN TRENGGALEK
TETAP
dr. NOTO BUDIYANTO, MM
Pembina Utama Muda
NIP. 19570921 198410 1 002
Pengertian Tata cara pencatatan pasien yang datang berobat ke IGD
Tujuan Agar data dari pasien yang datang di IGD tercatat dengan baik
Kebijakan Setiap pasien yang datang berobat di IGD harus dibuatkan laporan secara
tertulis
Prosedur Laporan yang dibuat oleh perawat IGD meliputi :
1. Laporan harian .
Ditulis dibuku kunjungan sesuai dengan kasusnya misalnya :
a. Kasus bedah di buku kunjungan Bedah
b. Kasus Medik / non bedah di buku kunjungan medik.
Cara penulisan sesuai dengan kolom yang sudah ada.
Penulisan dilakukan 3 kali sehari setiap shift jaga, pagi, sore, malam.
2. Laporan Bulanan
Membuat rekapan diagnosa dan laporan morbiditas ,
a. Cara membuat rekapan ;
Kelompokkan diagnosa yang sama kedalam form indek yang sudah
tersedia kemudian dijumlahkan keseluruhan dalam 1 bulan ( dari
tanggal 1 s/d akhir bulan ) .
b. Rekapan diagnosa dilaporkan ke bagian Rekam Medik tiap akhir bulan
menggunakan form laporan morbiditas bulanan .
c. Laporan diketahui dan ditanda tangani oleh kepala IGD .

Unit Terkait f. IGD


g. Keuangan
PROGRAM ORIENTASI PERAWAT BARU
di IGD
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
SOP/ /GD/ /2011 00 1/2
RSUD Dr.SOEDOMO
TRENGGALEK

Tanggal Terbit : Ditetapkan


DIREKTUR RSUD dr. SOEDOMO
PROSEDUR KABUPATEN TRENGGALEK
TETAP
dr. NOTO BUDIYANTO, MM
Pembina Utama Muda
NIP. 19570921 198410 1 002
Pengertian Merupakan program wajib yang harus diikuti oleh perawat maupun dokter di
IGD adalah PPGD disamping program ketrampilan lain misalnya, membaca
ECG, Transportasi, Pre Hospital Care, terutama apabila bekerja di unit mobil
( Ambulance 118 ) untuk seorang perawat harus dibekali juga kemampuan
Regristrasi IGD.
Tujuan a. Memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang cukup untuk bekerja sebagai
perawat IGD .
b. Mampu memberikan pelayanan optimal sesuai dengan SOP yang ada .
c. Mampu memberikan kepuasan kepada klien .
Kebijakan Semua petugas baru di IGD harus melaksanakan orientasi
Prosedur Pelaksanaan :
Materi yang diberikan :
1. Program Umum
b. Orientasi tempat
c. Orientasii Alat
d. Orientasi Lingkungan
e. Orientasi IGDistrasi
2. Pemahaman SOP Regristrasi di IGD
a) Anamnesa penderita
b) Daftar penderita, pengurusan registrasi karcis dan nota tindakan .
c) Cara permintaan BRM berdasarkan nomor registrasi, pengambilan
BRM, penyetoran BRM dan pengisian buku kunjungan .
d) Prosedur penderita MRS dan TMRS serta pengisian lembar observasi
e) Pengisian formulir penolakan dan persetujuan tindakan serta
memberikan penjelasan sebelum melakukan tindakan .
f) Pengisian formulir kematian
g) V.E.R ( Visum Et Repartum )
h) Prosedur Klaim Asuransi
i) I.K.S RS dengan instansi lain .
3. Pengetahuan Klinis
Pemahaman SOP tindakan keperawatan
1. Prinsip aseptic
 Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
 Cara mensterilkan dan mempersiapkan alat steril
 Cara mengurangi / mencegah terjadinya infeksi nosokomial.
2. Tindakan keperawatan :
 Mampu melakukan Triage penderita berdasarkan derajat
kegawatan ( A, B, C, D )
Mampu memberikan pertolongan kepada :
1. Pada pasien dewasa :
- Mampu melakukan tindakan ; ( Injectie IM, IV, SC dan IC , Suction,
Resusitasi, Pemeriksaan ECG )
- Mampu memasang O2 baik nasal maupun masker atau Ambubag .
- Mampu memasang infus / Catheter.
- Maagslang serta melakukan kumbah lambung .
- Mampu mengukur T, N, S, RR / GCS .
- Mampu melakukan bebat dan bidai serta pemakain mitella .
- Pemasangan neck collar dan fiksasi penderita .
- Pembuatan dan pemasangan ransel verband
- Mampu mentrasportasi penderita baik dalam RS maupun antar RS dan
dapat berkomunikasi melalui radio medik .
- Mampu melakukan WT dan swallow serata membantu dalam tindakan
klinik di IGD .
2. Pada pasien anak
- Mampu menimbang BB, mengukur suhu tubuh baik axilla maupun
rectal .
- Mampu mengkompres pasien
3. Pada pasien anak
- Mampu melakukan tindakan injectie IM, SC, Sup .
 Mengetahui dan mampu melakukan fiksasi pada penderita .
Unit Terkait Petugas di IGD
PENGGUNAAN ALAT KOMUNIKASI

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


SOP/ /GD/ /2011 00 1/2
RSUD Dr.SOEDOMO
TRENGGALEK

Tanggal Terbit : Ditetapkan


DIREKTUR RSUD dr. SOEDOMO
PROSEDUR KABUPATEN TRENGGALEK
TETAP
dr. NOTO BUDIYANTO, MM
Pembina Utama Muda
NIP. 19570921 198410 1 002
Pengertian Suatu alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan informasi didalam
RS maupun diluar Rumah Sakit .
Tujuan Untuk mempermudah dan memperlancar tercapainya penyampaian informasi
Kebijakan Semua petugas IGD harus bisa menggunakan alat komunikasi .
Prosedur A. Radio Medik
B. Untuk Intern RS dengan nomor 0355793110
C. Untuk hotline dengan nomor 03557137878
A. Penggunaan Radio Medik Ketentuan :
1. Radio Medik hanya digunakan untuk keperluan komunikasi antar RS /
antar IGD / antar IGD dengan unit Ambulance
2. Radio Medik standby selama 24 jam penuh pada program 145280 mHZ .
Cara penggunaan Radio Medik
a. Bila ada panggilan, segera ambil mic / ekstra mic lalu tekan tombol
transimter .
b. Pemanggil diberi tahu bahwa RSUD Dr. Soedomo Trenggalek sedang
memonitor .
c. Tanya identitas pemanggil (station dan operatornya / dan berita /
keperluannya), kemudian pemanggil dipersilahkan menggunakan
frekwensi.
d. Operator penerima harus menyebutkan identitas sebenarnya.
e. Berita / pesan yang diterima ditulis di buku catatan penggunaan Radio
Medik.
Dilengkapi dengan :
1. Jam berita diterima
2. Station pengirim berita dan identitas operatornya .
3. Penanggung jawab berita
4. Identitas / keterangan yang lengkap mengenai tujuan berita, bila beritanya
harus diteruskan kepada station Radio Medik lain .
5. Tunggu jawaban
6. Bila menghubungi Hand Phone minta petugas TRO dengan menyebutkan
nomor HP yang dituju, nanti bila sudah sambung petugas TRO
menghubungi IGD kembali .
Mengirim berita
1. Pastikan bahwa perawat transistor bekerja di frekwensi 147.180 MHZ .
2. Ambil mic / ekstra mic
3. Tekan tombol transimeter bicara
4. Panggil station Radio Medik yang dituju
5. Lepaskan tombol transimeter mendengarkan jawaban panggilan .
6. Bila sudah dijawab,berikan identitas RM : identitas operatornya, ( harus
dengan nama yang sebenarnya ) .
7. Sampaikan berita
8. Tuliskan laporan penggunaan pesawat RM di buku catatan penggunaan
RM .
9. Tanda tangan petugas yang menghubungi

B. Pesawat nomor 121 untuk intern RS


1. Digunakan hanya untuk keperluan dinas didalam RS
Cara : Tekan tombol nomor nomor yang dituju ( daftar nomor intern RS
terlampir )
2. Bila memerlukan hubungan keluar Rumah Sakit :
Cara : Tekan tombol angka 9 kemudian tekan nomor yang dituju .

Telepon langsung / Hotline


Angkat gagang telepon, setelah ada nada panjang tekan nomor yang
dituju .
Ketentuan pemakaian telepon :
1. Hanya boleh digunakan untuk keperluan dinas, misal ;
- Menghubungi Dokter
- Menghubungi polisi / instansi yang terkait .
2. Setiap pemakaian harus dicatat dibuku pemakaian telepon .
A. Tanggal pemakaian
B. Jam pemakaian
C. Nomor yang dituju
Unit Terkait a. IGD
b. Operator
PEMAKAIAN OBAT – OBATAN EMERGENCY
DI IGD
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
SOP/ /GD/ /2011 00 1/1
RSUD Dr.SOEDOMO
TRENGGALEK

Tanggal Terbit : Ditetapkan


DIREKTUR RSUD dr. SOEDOMO
PROSEDUR KABUPATEN TRENGGALEK
TETAP
dr. NOTO BUDIYANTO, MM
Pembina Utama Muda
NIP. 19570921 198410 1 002
Pengertian Suatu tata cara pemakaian obat – oabatan emergency di IGD.
Tujuan Terlaksananya prosedur pemakaian obat-obatan emergency di IGD secara
efektif dan benar.
Kebijakan Proses pemakaian obat-obatan emergency di IGD harus efektif dan benar.
Prosedur Penderita gawat darurat memerlukan tindakan yang cepat dan tepat. Salah
satunya tindakan tersebut adalah pemberian obat injectie. Untuk tindakan
tersebut diperlukan keputusan yang benar, baik jenis obat maupun cara
pemberian dosisnya, oleh petugas yang trampil.
Di IGD berlaku ketentuan sebagai berikut :
1. Yang berwenang menentukan jenis obat, besar dosis dan cara pemberian
adalah dokter jaga IGD atau dokter spesialis konsulan .
2. Yang melaksanakan tindakan pemberian tersebut adalah perawat jaga
atau dokter jaga yang bersangkutan atau dokter spesialis konsulan .
3. Jenis obat, indikasi dan cara pemberian terlampir
Unit Terkait SMF
PROSEDUR PEMAKAIAN ALAT
EMERGENCY DI IGD
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
SOP/ /GD/ /2011 00 1/1
RSUD Dr.SOEDOMO
TRENGGALEK

Tanggal Terbit : Ditetapkan


DIREKTUR RSUD dr. SOEDOMO
PROSEDUR KABUPATEN TRENGGALEK
TETAP
dr. NOTO BUDIYANTO, MM
Pembina Utama Muda
NIP. 19570921 198410 1 002
Pengertian Suatu tata pemakaian alat emergency yang dilaksanakan di IGD
Tujuan Terlaksananya prosedur pemakaian alat emergency di IGD dengan efektif dan
benar
Kebijakan Proses pemakaian alat emergency di IGD harus efektif dan benar
Prosedur Penderita gawat darurat memerlukan tindakan yang cepat dan tepat salah
satunya tindakan tersebut adalah pemakaian alat – alat .
Untuk tindakan tersebut diperlukan keputusan yang benar oleh petugas yang
trampil . Di IGD berlaku ketentuan sebagai berikut :
Yang berwenang menentukan pemakaian alat emergency, alat apa dan
bagaimana cara penggunaannya adalah dokter jaga IGD / dokter spesialis
konsultan
1. Yang melaksanakan tindakan pemakaian tersebut adalah perawat jaga /
dokter jaga yang bersangkutan .
2. Jenis alat, indikasi dan cara pemakaian terlampir .
Unit Terkait IGD
CARA MENGERJAKAN REKAMAN ECG

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


SOP/ /GD/ /2011 00 1/2
RSUD Dr.SOEDOMO
TRENGGALEK
Tanggal Terbit : Ditetapkan
DIREKTUR RSUD dr. SOEDOMO
PROSEDUR KABUPATEN TRENGGALEK
TETAP
dr. NOTO BUDIYANTO, MM
Pembina Utama Muda
NIP. 19570921 198410 1 002
Pengertian Suatu tata cara pemakaian alat untuk rekaman jantung
Tujuan Terlaksananya prosedur pemakaian alat ECG dengan benar dan efektif
Kebijakan Proses pemakaian alat ECG di IGD harus efektif dan benar
Prosedur 1. Siapkan alat di dekat pasien
2. Hubungkan kabel ECG dengan stop kontak listrik
- Olesi 10 elektroda dengan jelly
- Pasang 4 elektroda pada ektremitas, hubungkan dengan kabel .
- Untuk tangan ( elektroda kecil )
 Kabel merah untuk tangan kanan
 Kabel kuning untuk tangan kiri
- Untuk kaki ( elektroda besar )
 Kabel hitam untuk kaki kanan
 Kabel hijau untuk kaki kiri
- Pasang 6 elektroda pretordial ( dada ) hubungkan dengan kabel .
V1 = Elektroda pada lcs IV tepi kanan sternum
V2 = Elektroda pada lcs IV tepi kiri sternum
V3 = Elektroda ditengah V2 & V4
V4 = Elektroda pada lcs V med clavicular kiri
V5 = Elektroda setinggi V4 anterior axillair line kiri
V6 = Elektroda pada lcs V4 med axillair line kiri
3. Hidupkan mesin ECG
4. Tekan tombol mode sampai layar monitor tempat tulisan AUTO .
5. Setelah itu tekan tombol START / STOP
 Hasil akan keluar mulai dari :
- Kalibrasi LI – LII – L III -, AVR – AVF – AVL
- V1 – V2 – V 3 – V4 – V5 – V 6
Cara membuat L II panjang
- Bila hasil ECG sudah sampai V6 maka alat akan berhenti secara otomatis.
- Tekan tombol L > sampai pada layar monitor tampak angka II.
- Setelah itu tekan tombol START / STOP hasil akan keluar >  ( 10 X ) LII
kemudian tekan tombol STOP / START kertas ECG diambil untuk dibaca
hasilnya .
b) Matikan mesin ECG
- Lepas semua elektroda yang terpasang pada pasien .
- Bersihkan sisa jelly yang melekat pada pasien dengan menggunakan tissue
 rapikan pasien .
- Kabel ECG dilepas dari stop kontak listrik .
- Semua electrode dilepas dari kabel ECG dan sisa jelly yang ada pada
elektroda dibersihkan dengan tissue  simpan pada tempatnya .
- Alat ECG dirapikan dan diletakkan kembali pada tempatnya .
- Alat ECG siap digunakan kembali .
Unit Terkait a. IGD
b. Poli Jantung
TRIAGE

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


SOP/ /GD/ /2011 00 1/1
RSUD Dr.SOEDOMO
TRENGGALEK

Tanggal Terbit : Ditetapkan


DIREKTUR RSUD dr. SOEDOMO
PROSEDUR KABUPATEN TRENGGALEK
TETAP
dr. NOTO BUDIYANTO, MM
Pembina Utama Muda
NIP. 19570921 198410 1 002
Pengertian Suatu tata cara pemilahan – pemilahan pasien di IGD
Tujuan Terlaksananya prosedur triage di IGD
Kebijakan Semua pasien yang datang di IGD harus melalui triage
Prosedur Triage dilakukan oleh petugas yang disebut TRIAGE OFFICER yang harus
dapat menentukan organ mana yang terganggu dan dapat menyebabkan
kematian serta menentukan penanggulangannya.
Dirumah sakit triage officer adalah dokter jaga atau perawat IGD .
Dalam keadaan bencana triage officer adalah dokter dalam team ambulanc 118
RSUD Dr. Soedomo Trenggalek.
1. Dalam keadaan sehari-hari / dirumah sakit, triage officer
mengklarifikasikan pasien menjadi :
a) Pasien Gawat Darurat
Yaitu pasien yang tiba-tiba berada dalam keadaan gawat atau akan
menjadi gawat dan terancam jiwanya atau anggota badannya. (menjadi
cacat) bila tidak mendapat pertolongan secepatnya .
b) Pasien Gawat Tidak Darurat
Yaitu pasien yang berada dalam keadaan gawat tetapi tidak memerlukan
tindakan darurat, misalnya kanker stadium lanjut .
c) Pasien Darurat Tidak Gawat
Yaitu pasien akibat musibah yang datang tiba-tiba tetapi tidak
mengancam jiwa dan anggota badannya .misalnya ; luka sayat diangkat .
d) Pasien Tidak Gawat Tidak Darurat
e) Pasien yang sudah meninggal
Pasien gawat darurat digolongkan menjadi :
 Gawat daruarat bedah
 Gawat daruarat non bedah
 Gawat daruarat obstetri
2. Dalam keadaan bencana / musibah masal, triage officer menggunakan
metode SIMPLE And RAPID TREATMENT (START ALGORITHMA)
Hasil seleksi, korban dikelompokan dalam :
 Kelompok merah : Gawat darurat mengancam jiwa (segera ditolong )
 Kelompok kuning : Darurat tidak gawat (ditunda)
 Kelompok hijau : Tidak gawat tidak darurat (biarkan)
 Kelompok hitam : Ditemukan meninggal
Korban yang sudah diseleksi ditandai dengan kartu seleksi sesuai kode warna
masing-masing .
Terlampir :
Diagram “ START TRIAGE ALGORITHMA ‘
Unit Terkait 1. Crue Ambulance
2. Instalansi Rawat Inap
PENANGGULANGAN BENCANA DALAM
RUMAH SAKIT dan DILUAR RUMAH SAKIT
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
SOP/3. /GD/ /2011 00 1/2
RSUD Dr.SOEDOMO
TRENGGALEK
Tanggal Terbit : Ditetapkan
DIREKTUR RSUD dr. SOEDOMO
PROSEDUR KABUPATEN TRENGGALEK
TETAP
dr. NOTO BUDIYANTO, MM
Pembina Utama Muda
NIP. 19570921 198410 1 002
Pengertian Suatu tata cara yang dilakukan dengan baik dan terencana dalam
menanggulangi bencana / korban masal .
Tujuan Rumah Sakit mampu melaksanakan penanggulangan menghadapi bencana /
korban masal yang terjadi didalam atau diluar rumah sakit .
Kebijakan Rumah Sakit harus dapat dan bisa menangani musibah masal
Prosedur A. Korban masal didalam RSUD dr. SOEDOMO TRENGGALEK
1. Korban datang dilakukan Triage
2. Dilakukan pemeriksaan dan ditangani sesuai dengan skala prioritas
kegawatannya, bila diperlukan MRS langsung di MRS kan setelah
keadaan penderita stabil. Bila tidak bisa ditangani di RSUD dr.
SOEDOMO TRENGGALEK sehingga perlu tenaga yang lebih ahli/
peralatan yang lebih canggih, penderita dikirim ke RS rujukan dengan
terlebih dahulu memberi kabar melalui radio medik Bila RSUD dr.
SOEDOMO TRENGGALEK memerlukan bantuan tambahan
Ambulance bisa juga melalui radio medik .
3. Menghubungi direksi RSUD dr. SOEDOMO TRENGGALEK (
Direktur, Kabag yanmed ) yang selanjutnya dapat membantu
mempersiapkan tambahan tenaga ( medis & para medis ) peralatan, obat
dan lain – lain .
4. Menghubungi Satpam yang selanjutnya bertugas :
- Mengatur pengamanan RSUD dr. SOEDOMO TRENGGALEK
- Menghubungi aparat keamanan ( polisi, satuan pengendali huru
hara, dsb ) .
- Menghubungi Instansi terkait lainnya ( PMK, PLN, dsb )
5. Menghubungi bagian IPSRS yang selanjutnya bertugas :
- Menyiapkan lahan tempat meletakkan korban di ...........................
- Bila kurang dapat disiapkan tempat lainnya dipasang penyekat /
tirai untuk menutupi penderita dari pandangan orang luar .
- Menyiapkan peralatan yang perlu misalnya : tiang infus, oksigen,
penerangan
6. Menghubungi koordinator perawat jaga yang selanjutnya bertugas
mencari tenaga perawat yang bisa diperbantukan ke IGD .
B. Korban masal di luar RSUD dr. SOEDOMO TRENGGALEK :
Berita adanya korban masal dapat diterima dari :
1. Bila berita diterima dari RS lain, Maka RSUD dr. SOEDOMO
TRENGGALEK memberlakukan keadaan siaga sambil menyiapkan
fasilitas RS seperti kamar operasi, ruang perawatan, petugas ( dokter /
perawat ) serta fasilitas ambulance. Petugas radio medik terus
mengadakan kontak dengan RS lain untuk memantau situasi .
2. Bila berita diterima dari masyarakat luar, akan dilakukan re-chek
kebenaran berita dengan mengirim petugas RSUD dr. SOEDOMO
TRENGGALEK mendatangi lokasi
3. kejadian / operator melakukan kontak radio medik dengan RS diwilayah
kejadian, bila ternyata berita itu benar maka :
- RSUD dr. Soedomo yang selanjutnya akan mengambil alih
komando sebagai PUKODALMED ( Pusat Komando Pengendalian
Medik ) .
- Mengirim TIM kesehatan dengan Ambulance ke lokasi kejadian
yang selanjutnya bertindak sebagai PUSKOLAP (pusat Komando
Lapangan ) dan melakukan triage serta pertolongan semampunya
sambil menunggu bantuan .
C. Bencana Kebakaran
Bila disuatu ruangan di RSUD dr. SOEDOMO TRENGGALEK timbul
kebakaran maka petugas yang ada diruangan itu segera :
1. Mencoba memadamkan api dengan pemadam api yang tersedia
disetiap ruangan RSUD dr. SOEDOMO TRENGGALEK .
2. Menghubungi operator yang selanjutnya bertugas menghubungi
Satpam dan Bagian IPS.
3. Mengungsikan penderita kelokasi yang aman membuka jendela / pintu
supaya asap bisa keluar, menenangkan penderita / keluarganya supaya
tidak panik .
Tugas SATPAM
1. Sebagai koordinator Tim penanggulangan kebakaran
2. Membunyikan tanda bahaya
3. Membantu memadamkan api dengan peralatan yang tersedia
4. Mengamankan lokasi area kebakaran dan RSUD dr. SOEDOMO
TRENGGALEK
5. Mengkoordinasikan petugas / karyawan RSUD dr. SOEDOMO
TRENGGALEK dari ruangan yang tidak terbakar untuk melakukan
pertolongan .
Tugas IPS
1. Membantu memadamkan api dengan peralatan yang tersedia
2. Bila api besar memadamkan listrik
3. Membantu petugas PMK untuk menunjukan lokasi :
- Sumber air hydran
- Tangga darurat
4. Bila usaha dari karyawan RSUD dr. SOEDOMO TRENGGALEK, IPS
dan SATPAM tidak berhasil maka Satpam melalui operator
menghubungi :
- PMK
- Aparat keamanan
- PLN
- Direktur
5. Sambil terus melanjutkan usaha memadamkan api

Unit Terkait - Seluruh Pihak RS dan Masyarakat sisertai Pihak Keamanan


Pemerintahan.
PENDAMPING PASIEN yang DI
TRANSPORTASI DI DALAM atau DI LUAR
RUMAH SAKIT
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
SOP/ /GD/ /2011 00 1/2
RSUD Dr.SOEDOMO
TRENGGALEK
Tanggal Terbit : Ditetapkan
DIREKTUR RSUD dr. SOEDOMO
PROSEDUR KABUPATEN TRENGGALEK
TETAP
dr. NOTO BUDIYANTO, MM
Pembina Utama Muda
NIP. 19570921 198410 1 002
Pengertian Seorang petugas ( Dokter / Perawat ) yang mengantarkan / mendampingi pasien
dari satu tempat ke tempat lain baik didalam RS ( IGD – Ruangan ) maupun
diluar RS untuk mengantisipasi kegawat daruratannya serta observasi vital
signnya .
Tujuan a. Untuk memindahkan pasien dengan aman tanpa memperberat keadaan
pasaien baik dari IGD – ruangan ( didalam RS ) maupun ke RS lain ( diluar
RS )
b. Untuk melakukan observasi selama transportasi .
Kebijakan Pasien yang ditransportasi harus disertai pendamping ( Dokter dan Perawat ) .
Prosedur a. Sebelum dipindah (ditransportasi ) pendamping pasien harus
memperhatikan dan memonitor keadaan pasien :
- Airway
- Breating
- Circulation
- Disability
- Harus dalam keadaan stabil
b. Sebelum berangkat pendamping mempersiapkan IGD regristrasi ( surat
pengantar )
c. Pendamping pasien didalam Rumah Sakit terdiri dari :
 1 tenaga Dokter / Perawat
 1 tenaga pembantu perawat atau 1 tenaga pekarya .
d. Pendampinng pasien diluar Rumah Sakit terdiri dari :
 1 tenaga Dokter / Perawat
 1 tenaga Sopir
 1 tenaga pekarya
Bila didalam keadaan darurat pendamping pasien diperbolehkan menambah
seorang perawat untuk transportasi pasien .
Sesampainya ditujuan dilakukan serah terima penderita
Bila pasien MRS / perlu tindakan lain ( RO / Lab ),
Maka persyaratan untuk transportasi harus terpenuhi dan selama perjalanan
pendamping pasien ( perawat ) harus selalu mengobservasi / memonitor pasien
sampai pasien diruangan .
Bila pasien perlu untuk dipindahkan ke tempat lain ( RS lain )  dirujuk
maka dibutuhkan alat transportasi yaitu Ambulanc transportasi .
Persyaratan kendaraan :
A. Teknik
a. Kendaraan roda empat atau lebih dengan suspensi lunak .
b. Ruangan penderita mudah dicapai dari tempat pengemudi
c. Tempat duduk bagi petugas diruangan penderita .
d. Dilengkapi sabuk pengaman
Ruangan penderita cukup luas untuk sekurang – kurangnya 2 ( dua ) tandu
e. Gantungan infus terletak sekurang – kurangnya 90 cm diatas tempat
penderita .
f. Stop kontak khusus untuk 12 V. DC diruang penderita .
g. Lampu ruangan secukupnya
h. Lemari obat dan peralatan
i. Air bersih 200 lt, wastafel dan penampungan air limbah .
j. Sirini satu nada
k. Lampu rotator warna merah
l. Radio komunikasi
m. Persyaratan lain sesuai peraturan perundangan yang berlaku
n. Tanda pengenal ambulance transportasi dari bahan yang memantulkan sinar
o. Buku petunjuk pemeliharaan semua alat berbahasa Indonesia .
B. Medis
1. Tabung oksigen dengan peralatan
2. Peralatan medis P3K
3. Obat – obatan sederhana, cairan infus secukupnya
C. Petugas
 1 ( satu ) sopir dengan kemampuan P3K dan komunikasi
 1 ( satu ) perawat dengan kemampuan PPIGD
D. Tata Tertib
1. Sewaktu menuju tempat pasien boleh menggunakan sirine dan lampu
rotator .
2. Selama mengangkat pasien hanya boleh menggunakan lampu rotator
semua peraturan lalu lintas harus ditaati.
Kecepatan kendaraan setinggi 40 km dijalan biasa dan 80 km dan jalan bebas
hambatan .
Unit Terkait a. IGD
b. Instalansi Rawat Inap
c. Cruw Ambulance
d. Laboratorium
e. Radiologi
PERMINTAAN OBAT, CAIRAN dan
MATERIAL di IGD
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
SOP/ /GD/ /2011 00 1/1
RSUD Dr.SOEDOMO
TRENGGALEK

Tanggal Terbit : Ditetapkan


DIREKTUR RSUD dr. SOEDOMO
PROSEDUR KABUPATEN TRENGGALEK
TETAP
dr. NOTO BUDIYANTO, MM
Pembina Utama Muda
NIP. 19570921 198410 1 002
Pengertian Suatu tata cara permintaan obat, cairan dan material yang dilaksanakan oleh
IGD ke Gudang Obat Farmasi
Tujuan Terlaksananya prosedur permintaan obat, cairan dan material di IGD ke Gudang
Obat Farmasi
Kebijakan Proses permintaan obat, cairan dan material di IGD dilaksanakan secara efektif
dan benar
Prosedur Secara Umum
1. Persediaan obat, cairan dan material IGD disesuaikan dengan kebutuhan
2. Setiap Pemasukkan dan pemakaian dicatat tanggal, jumlah dan paraf dalam
masing-masing kartu stock
3. Setiap pergantian dinas harus dilakukan serah terima oleh Perawat
4. Bila ada perbedaan jumlah maka tanggung jawab ada pada perawat yang
berdinas sebelumnya
5. Permintaan obat, cairan dan material dilaksanakan secara rutin dua kali
dalam seminggu
(untuk permintaan hari senin dan kamis, sedangkan pengambilan hari rabu
dan sabtu)
6. Untuk mendapatkan sediaan obat, cairan dan material sebagai persediaan
IGD mengetik di Computer pada colom FARMASI dan mengetik F1
permintaan obat, Cairan dan material IGD di kolom x dan divalidasi oleh
Kepala IGD
7. Pada hari yang telah ditentukan petugas IGD mengambil obat, cairan dan
material ke gudang obat Farmasi dan serah terima barang dengan petugas
gudang obat Farmasi
8. Petugas yang mengambil obat, cairan dan material dari gudang obat
meletakkan kembali obat, cairan dan material ke tempat semula
9. Obat, cairan dan material siap pakai
Secara Khusus :
1. Bila obat, cairan dan material IGD habis sebelum waktu permintaan maka
dapat dilakukan permintaan pengganti ke Gudang obat Farmasi sesuai
jumlah tang terpakai sesuai prosedur secara umum
2. Dalam keadaan terjadi musibah masal, sehingga memerlukan obat, cairan
yang jumlahnya banyak dan diperlukan dengan segera maka perawat IGD
dapat melakukan permintaan obat, cairan dan material sewaktu-waktu di
instalasi Farmasi
Jika musibah masal terjadi di pagi hari maka permintaan obat, cairan dan
material dilakukan di Gudang obat Farmasi sedangkan kejadian musibah
masal terjadi sore atau malam hari dilakukan permintaan obat, cairan dan
material di Instalasi farmasi)
Unit Terkait 1. Instalasi Farmasi
2. Gudang obat Farmasi
DAFTAR ALAT-ALAT MEDIS
1. RUANG RESUSITASI

NO NAMA ALAT JUMLAH


1 Tensimeter 6 Buah
2 Thermometer 2 Buah
3 Flowmeter 5 Buah
4 O2 tabung transport 3 Buah
5 Stetoskop 3 Buah
6 Suction 1 Buah
7 Nebuleizer 1 Buah
8 Micro mist Nebuleizer 6 Buah
9 DC Shock 1 Buah
10 BS Stick 1 Buah
11 Timbangan Bayi 1 Buah
12 Timbangan Dewasa 1 Buah
13 Lampu Regent 2 Buah
14 Lampu Emergency 1 Buah
15 Lampu Heacting 1 Buah
16 Fundus Copy 1 Buah
17 Senter 2 Buah
18 Scoptrecer 1 Buah
19 ECG 1 Buah
20 Klem kecil lurus + bengkak 3 Buah / 2 Buah
21 Doek Klem
22 Korentang + tempat 2 Buah
23 Pincet Anatomis
24 Pincet Chirrungis
25 Naald Voedder
26 Gunting Kecil / Besar 3 Buah / 8 Buah
27 Bisturi / Pisau 4 Buah / 1 Buah
28 Catheter metal 1 Buah
29 Hack tajam / Tumpul 2 Buah / 1 Buah
30 Buldock 2 Buah
31 Scapul (kerok) 1 Buah
32 Tang potong 1 Buah
33 Klem pean besar bengkok 1 Buah
DAFTAR ALAT-ALAT NON MEDIS

NO NAMA ALAT JUMLAH


1 Tempat tidur periksa 2 Buah
2 Lemari obat-obatan 2 Buah
3 Lemari obat Emergency 1 Buah
4 Tempat tidur Dokter 1 Buah
5 Meja Pendaftaran 2 Buah
6 Meja DOkter 2 Buah
7 Kursi Dokter 2 Buah
8 Kursi Pendaftaran 2 Buah
9 Radio Medik 1 Buah
10 Kursi Pendek 7 Buah
11 Lemari Es 1 buah
12 AC 4 Buah (1 Rusak)
13 Lampu Penerangan (IGD Medik + Bedah) 12 Buah
14 Tilp 3 Buah
15 Tabung Pemadam Kebakaran 1 Buah
16 Tempat Sampah 5 Buah
17 Bantal 7 Buah
18 Okokar 1 Buah
19 Percak 4 Buah
DAFTAR ALAT-ALAT MEDIS

No Nama Obat JML No Nama Obat JML


1 ACRAN 10 31 OMZ 2
2 ADRENALIN 15 32 PANTOZOL 1
3 AMINOPHILIN 10 33 PAPAVERIN ATROPIN 20
4 ATROPIN SO4 100 34 PAPAVERIN HCL 20
5 BRICASMA 5 35 PITON’S INJ 5
6 BUSCOPAN 10 36 RABTIN 10
7 BURNAZINE 10 gr 20 37 REMOPHAIN 10
8 CEDOCARD 5 mg 20 38 STEZOLID INJ 3
9 CHLORAETHYL SPRAY 100 ml 1 39 STEZOLID RECTAL 10
10 DARYANTULLE 10 40 TETAGAM 5
11 DELLADRYL 10 41 TOMIR 10
12 DEXAMETASON 10 42 TORADOL 10
13 DUMIN RECTAL 125 mg 10 43 TRANSAMIN 5
14 DUMIN RECTAL 250 mg 10 44 VALIUM 10
15 FLEXOTIDE 3 45 VANTOLIN NEBULEZER 10
16 GARAMYCIN 15 gr 1 46 XEVOLAC 10
17 GASTRIDIN 10 47 XYROMIDON 10
18 GIRAS 10 48 XYLOCAIN 100
19 INDEXON 10
20 KELMETHASON 10
21 KANAMYCIN 10
22 KENALOG IN ORABASE 1
23 LASIX 10
24 NARFOZ 10
25 NEUROBION 5000 10
26 NEUROBAT FORTE 10
27 NEUROSANBE 10
28 NIFEDINE 10
29 NORIT 100
30 NOVALGIN 10
DAFTAR OBAT LIFE SAVING

NO NAMA ALAT JUMLAH


1 ADRENALIN Anaphilatik Shock, Asthma Br
2 AMINOPHILIN Asthma Bronchiale
3 ACRAN Akut Gastritis
4 ANTRAIN Anti Nyeri
5 BUSCOPAN Anti Spasmodic
6 BRICASMA Asthma Bronchiale
7 CEDOCARD Angina Pectoris
8 FLEXOTIDE Asthma Bronchiale
9 GASTRIDIN Antacida
10 GITAS Anti Spasmodic
11 INDEXON Anti Alergi
12 KELMETHASON Anti Alergi
13 LASIX Oedema Paru, Hipertensi, Decome Cordess
14 MORPHIN Anti Nyeri
15 NOVALGIN Anti Nyeri
16 OMZ Akut Bastritis
17 PANTOZOL Akut Gastritis
18 PRTHIDINE Anti Nyeri
19 PRIMPERAN Anti Muntah
20 RANTIN Antacida
21 REMOPHAIN Anti Nyeri
22 SULFAS ATROPIN Intoxicasi baygon
23 TORADOL 30 mg Anti Nyeri
24 VALIUM Anti Kejang
25 VENTOLIN NEBULIZER Asthma Bronchiale
26 XEVOLAC Anti Nyeri
27 NARFUZ Anti Muntah
28 NATRIUM BICARBONAT Koreksi Asidosis Metabolik
DAFTAR MATERIAL IGD

No Nama Obat JML No Nama Obat JML


1 Blood Set 50 32 Kasa Hidrofil 40 Y 2
2 Condom L 5 33 Lancet Ultra One Touch 100
3 Catgut Plain 3/o 1 34 Mask Disp 100
4 Dermalon 3/o 10 35 Masker O2 Dewasa 10
5 Dermalon 5/o 20 36 Masker O2 Anak 10
6 Disposible 50 cc 1 37 Microset Pediatrik 5
7 Disposible 3 cc 200 38 Microset Tabung 5
8 Disposible 5 cc 100 39 Nasal O2 Dewasa 10
9 Disposible 10 cc 100 40 Nasal O2 Anak 10
10 Disposible 1 cc 100 41 One Touch test Strip 50
11 Feding Tube No. 6 2 42 Plain Braun 3/o 1
12 Foley Cath No. 14 5 43 Plain Braun 4/o 1
13 Foley Cath No. 16 5 44 Plester 2 Inc 10
14 Foley Cath No. 18 10 45 Poliban 10 / 27 cm 1
15 Hansaplast 100 46 Sarung tangan No. 7 50
16 Hypafix 5 cm 2 47 Sarung tangan No. 8 50
17 Hypafix 10 cm 2 48 Masker Revrathing 10
18 IV Cath No. 18 25 49 Masker Non RB 10
19 IV Cath No. 20 50 50 Tensocrepe 4 Inc 5
20 IV Cath No. 22 25 51 Tensocrepe 3 Inc 5
21 IV Cath No. 24 50 52 Tensocrepe 6 Inc 5
22 Infus Set 50 53 Stomach Tube 18 10
23 Irrigation 5 54 Stomach Tube 12 5
24 Jarum Disp 23 100 55 Stomach Tube 16 5
25 Jarum Mani SE – ME 18 24 56 Stomach Tube 14 5
26 Jarum Mani SE – ME 36 24 57 Termometer 2
27 Jarum Mani SE – ME 28 24 58 Tongspatel Kayu 100
28 Jarum Mani SE – ME 24 24 59 Tourniquet 5
29 Kapas 500 gr 1 60 Tricofix 10 m x 4 cm 1
30 Kapas Lemak 1 kg 1 61 Urobag 2 L 20
31 Kasa Verban 4 x 10 50
DAFTAR TELEPON PENTING

NO KETERANGAN NO. TELP.


1 RS
2 PLN
3 Telkom
4 RS Rujukan
5 PDAM
6 Pemadam
7 DLL
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29

Anda mungkin juga menyukai