Anda di halaman 1dari 10

“ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN HIV AIDS DAN NAPZA ”

DOSEN PEMBIMBING :

Dr. Silvia

KELOMPOK 4 :

Rizaldi Zuhendri 20031043 Raher Enzelina 20031033

Fadel Achmad Malandre 20031026 Afriani 20031029

Sari Widyarti 20031040 Putri Puspita Sari 20031045

Marcella Tiodora 20031031 Firdaus 20031023

Riski Wahyuni 20031003 Selpia Putri 20031030

Putri Puspita Sari 20031045 Meykhe fandriati 20031037

Latifah Nurul Istiqomah 20031016 Anjely corolla 20031022

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

UNIVERSITAS HANG TUAH PEKANBARU

T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya sehingga berhasil menyelesaikan Tugas HIV/AIDS. Tugas ini berisikan tentang
“Asuhan Keperawatan Klien Dengan HIV AIDS Dan NAPZA”.Di harapkan tugas ini
dapat memberikan informasi kepada kita semua.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan laporan ini.Semoga Tuhan senantiasa memberkati segala usaha kita. Aamiin.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Pekanbaru, 28 Mei 2022

Penyusun
Kelompok 4
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIV AIDS dan NAPZA

FORMAT PENGKAJIAN

A. INFORMASI UMUM

Tanggal Pengkajian : 29 Mei 2022 Suku Bangsa : Indonesia


Nama Inisial : Tn. D Agama : Tidak Ada
Umur : 43 Tahun Tanggal Masuk : Tidak Ada
Tanggal Lahir : Tidak Ada Hari Rawat Ke : Tidak Ada
Jenis Kelamin : Laki-Laki Dari/Rujukan : Tidak Ada
No. MR : Tidak Ada Penanggung Jawab Biaya : Tidak Ada
Diagnosa Medik : Tidak Ada

B. KELUHAN UTAMA

Pasien Mengalami Hallusinasi.

C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien tampak lemah, mengalami stress , pasien merasa ketergantungan.

D. RIWAYAT KESEHATAN SEBELUMNYA

Status pasien mengalami HIV positive sejak tahun 2010

E. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA (GENOGRAM)

Tidak ada riwayat penyakit bawaan keluarga

F. KEADAAN UMUM
 Kesadaran : Composmentis
 Tanda-tanda Vital
TD : Tidak Ada N : Tidak Ada
RR : Tidak Ada S : Tidak Ada
BB : Tidak Ada TB : Tidak Ada
G. PENGKAJIAN HEAD TO TOE
1. Kulit, jika pasien meminum obat ARV secara teratur maka tidak ada
permasalahan pada kulitnya, jika pasien tidak teratur minum maka akan
terdapat luka atau korengan.
2. Kepala, rambut dan kulit kepala, mata, mulut
3. Abdomen
 Fungsi Hati Pada Pengguna Obat ARV
Abnormalitas pada tes fungsi hati perlu tafsiran secara hati-hati. Dari
satu sisi, beberapa ARV (mis. nevirapine dan kurang sering efavirenz)
meningkatkan transpeptidase gamma-glutamil dalam serum. Hasil
laboratorium ini sering disalah tafsir sebagai tanda kerusakan hati,
sebetulnya peningkatan einzim ini secara sendiri menandai induksi
enzim. Demikian pula, hiperbilirubinemia sendiri tidak boleh
disamakan dengan kerusakan hati, karena hiperbilirubinemia tidak
langsung dapat disebabkan oleh ARV.

 Fungsi Hati Pada Pengguna NAPZA


Penggunaan narkoba dapat menyebabkan terjadinya gangguan fungsi
hati akibat penyakit hepatitis B dan C yang banyak dialami oleh
pengguna narkoba jenis suntik. Virus hepatitis B dan C ini memang
dapat ditularkan lewat aliran darah. Oleh karena itu, pengguna narkoba
jenis suntik memiliki risiko yang tinggi untuk tertular virus hepatitis
yang berasal dari pertukaran jarum suntik oleh IDU (Injection Drug
User). Penyakit hepatitis dapat menyebabkan infeksi pada hati yang
dapat meningkatkan risiko penderita untuk mengalami gangguan
kesehatan yang lebih serius, seperti gagal fungsi hati, kanker hati, dan
kondisi kerusakan hati permanen (sirosis hati).
 Fungsi Ginjal Pada Pengguna NAPZA
Gangguan fungsi ginjal disebabkan oleh beberapa hal seperti obat-
obatan NAPZA tertentu, dan penyakit seperti sakit gula atau diabetes
millitus, ketumbuhan, sumbatan saluran kemih, peradangan ginjal, dan
termasuk tekanan darah tinggi atau hipertensi dan lain-lain. Gangguan
fungsi ginjal tersebut lebih sering ditemui pada mereka yang berusia
lanjut. Untuk mencegah terjadinya gangguan fungsi ginjal maka
berbagai hal terkait penyebab gangguan perlu mendapat perhatian.
Untuk mencegah agar kerusakan ginjal tidak semakin parah maka
dalam mengkonsumsi obat-obat, kita harus berhati-hati. Pada ginjal
yang sudah tidak berfungsi dengan baik, maka kemampuannya untuk
mengeluarkan obat dan hasil metabolismenya akan menurun. Keadaan
ini dapat menyebabkan terjadinya penumpukan obat dalam darah. Bila
hal ini berlanjut terus maka bukan tidak mungkin akan terjadi
keracunan. Pada sisi lain ada obat yang dapat memperparah gangguan
fungsi ginjal. Berdasarkan kedua alasan di atas maka penggunaan obat-
obat apapun oleh pasien perlu mendapat perhatian serius. Jangan
menggunakan obat apapun tanpa nasehat dokter dan/ atau apoteker.

 Fungsi Ginjal Pada Pengguna ARV


Gangguan fungsi ginjal juga dapat terjadi akibat penggunaan ARV.
Beberapa penyakit ginjal yang dapat timbul adalah nefropati terkait
HIV ,HIV penyakit ginjal kompleks imun , penyakit kronis, hingga
penyakit ginjal stadium akhir . Saat menegakkan diagnosis HIV,
inisiasi, maupun ARV, direkomendasikan untuk melakukan modifikasi
fungsi ginjal secara berkala. Selain tata laksana pada gangguan ginjal
yang telah terjadi, sebaiknya juga untuk mengupayakan, memantau
berkala, modifikasi, dan tata laksana pada faktor risiko yang ada.
H. POLA ISTIRAHAT DAN TIDUR

Pada pasien tersebut untuk pola istirahat dan tidurnya, udah pasti terganggu karena pasien
akan mengalami suatu keinginan untuk mengkonsumsi obat tersebut dan berbagai faktor
penggangu lainnya akibat dari gagalnya fungsi tubuh akibat penyakit hivnya.

I. POLA AKTIVITAS HARIAN (ADL)

Pasien akan mengalami gangguan pada aktivitas sehari-hari, karena suatu hallusinasi
yang sangat tinggi yang menyebabkan keinginan yang tidak masuk akal.

J. HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN DIAGNOSTIK


 Pemeriksaan Darah Rutin Hb 6,7
 CD4 278
 Tes Viral Load

K. MEDIKASI/OBAT-OBATAN YANG DIBERIKAN SAAT INI


 Terapi Metadon
 ARV Tenofovir 1x1, Lamivudin 2x1,Aluviia 2x2
ANALISA MASALAH

No Data Etiologi Masalah Keperawatan


1. DS : Depresi Gangguan Citra Tubuh
 Pasien Mengalami
Perubahan Fungsi ↓
Tubuh
DO : Terjadinya Perilaku
 Hubungan sosial menyimpang dari ideal
berubah diri yang diharapkan

Masalah pada konsep diri

Gangguan citra tubuh

2. DS : Virus HIV AIDS Keletihan


 Pasien Mengatakan
Badan Terasa Lemah ↓
 Hallusinasi
Genetik Atau Sexs Bebas
DO :
 Bibir tampak kering ↓
dan pucat
 Pasien tampak lemah Penyakit Menular
 Kulit kering ↓
 Pasien hanyan
menghabiskan ¼ Kulit dan Bibir Kering
porsi makannya

 Pasien mengalami
mual dan muntah
Mual dan Muntah

Tubuh Menjadi Lemah


Keletihan

L. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Gangguan Citra Tubuh B.D Gangguan Psikiatrik D.D Hubungan Sosial Berubah
2) Keletihan B.D AIDS D.D Tampak Lesu
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

No Diagnosa Keperawatan Standar Luaran Standar Intervensi


Keperawatan Keperawatan
Indonesia (SLKI) Indonesia (SIKI)
1. Gangguan Citra Tubuh (D.0083) Citra Tubuh (L.09067) Edukasi
Penyalahgunaan Zat
Definisi : Persepsi (I.12418)
tentang penampilan
struktur dan fungsi fisik Definis:
individu Mengajarkan
Ekspektasi : Meningkat pencegahan
penyalahgunaan zat
Kriteria Hasil : pada individu,
 Respon keluarga, kelompok,
nonverbal pada atau masyarakat.
perubahan tubuh
(Membaik) Tindakannya :
 Hubungan sosial Berikan O,T,E.
(Membaik)

2. Keletihan (D.0057) Tingkat Keletihan Manajemen


(L.05046) Halusinasi (I.09288)

Definisi : Kapasitas Definisi :


kerja fisik dan mental Mengidentifikasi
yang tidak pulih dengan dan mengelola
istirahat. peningkatan
keamanan,
kenyamanan dan
orientasi realita.
Ekspektasi : Membaik Tindakannya :
Kriteria Hasil : Berikan O,T,E, dan
 Lesu (Membaik) K.
 Verbalisasi
kepulihan energi
(Membaik)
 Tenaga
(Membaik)
 Kemampuan
melakukan
aktivitas rutin
(Membaik)
 Verbalisasi lelah
(Membaik)

Anda mungkin juga menyukai