Bab 2
Bab 2
TINJAUAN PUSTAKA
Jenis ISK yang paling umum adalah infeksi kandung kemih yang sering
juga disebut sebagai sistitis. Bakteriuria bermakna adanya bakteri
dalam urin, yang berasal dari saluran kemih, dan tidak berasal dari
vagina ataupun prepusium. Bakteriuria bermakna menunjukkan
pertumbuhan mikroorganisme lebih dari 10 colony forming units
(cfu/ml) pada biakan urin. Bakteriuria dapat dijumpai tanpa piuria, dan
dapat memberikan gejala ataupun tidak. Untuk mendeteksi kepastian
adanya bakteri pada urin maka dilakukan screening bakteriuria.
Screening bakteriuria ini merupakan diagnosa yang dapat digunakan
untuk menegakkan kasus ISK, yaitu ISK dikatakan positif apabila
didapatkan bakteri sejumlah >10 bakteri/ml urin (Wilianti, N.P, 2009).
5
2.1.2.1 Infeksi Saluran Kemih Bawah
Presentasi klinis saluran kemih bawah tergantung dari gender: a.
Perempuan
1) Sistisis
Sistisis adalah presentasi klinik infeksi kandung kemih
disertai bakteriuria.
2) Sindrom Uretra Akut (SUA)
Sindrom uretra akut adalah presentasi klinis sistisis tanpa
ditemukan mikroorganisme (steril), sering dinamakan
sistisis bakterialis.
b. Laki-laki
Presentasi klinis infeksi saluran kemih pada laki-laki
mungkin sistitis, prostatitis, epidimidis dan uretritis.
2.1.2.2 Infeksi Saluran Kemih Atas
Infeksi saluran kemih atas terbagi menjadi 2, yaitu: a.
Pielonefritis Akut (PNA)
Pielonefritis akut adalah proses inflamasi parenkim ginjal
yang disebabkan infeksi bakteri.
b. Pielonefritis Kronis (PNK)
Pielonefritis kronis mungkin akibat lanjut dari infeksi bakteri
berkepanjangan atau infeksi sejak masa kecil. Obstruksi
saluran kemih dan refluks vesikoureter dengan atau tanpa
bakteriuria kronik sering diikuti refluks pembetukan jaringan
ikat parenkim ginjal yang ditandai pielonefritis kronik yang
spesifik (Sukandar, 2006).
7
Saat ini sudah banyak terjadi resistensi bakteri penyebab ISK terhadap
antibakteri sehingga dapat menyebabkan angka kesakitan tertinggi (Rita,
2010). Infeksi saluran kemih dapat disebabkan oleh berbagai macam
mikroorganisme yang ada, yang paling banyak adalah bakteri. Penyebab lain
terjadinya ISK adalah jamur, virus, klamidia, parasit dan mikrobakterium
meskipun jarang ditemukan. Dilihat dari hasil pemeriksaan biakkan air kemih
ISK paling banyak disebabkan oleh bakteri gram negatif aerob yang biasanya
ditemukan di dalam saluran pencernaan (Enterobactericeae) dan jarang
ditemukan atau disebabkan oleh bakteri anaerob (Samirah et al, 2006)
Sejauh ini dapat diketahui bahwa saluran kemih atau urin bebas dari
mikroorganisme atau bisa dikatakan steril. Infeksi saluran kemih dapat terjadi
pada saat mikroorganisme masuk kedalam saluran kemih dan berkembang
biak di dalam media urin. Mikroorganisme tersebut dapat memasuki saluran
kemih melalui 3 cara, diantaranya adalah ascending, hematogen seperti pada
penularan M.tuberculosis atau S.aureus, limfogen dan langsung dari organ
9
Sebagian besar pasien ISK mengalami penyakit ISK dengan komplikasi. ISK
dengan adanya komplikasi adalah suatu keadaan infeksi yang diperburuk
dengan adanya penambahan penyakit yang lainnya. Penyakit penyerta
tersebut dapat berupa lesi dalam saluran kemih, obtruksi dalam saluran
kemih, pembentukan batu, pemasangan kateter, kerusakan dan gangguan
neurologi serta menurunnya sistem imun yang dapat mengganggu aliran yang
normal dan perlindungan saluran urin. Hal tersebut dapat mengakibatkan ISK
dengan komplikasi membutuhkan terapi kombinasi dengan waktu yang lebih
lama dibandingkan dengan ISK tanpa komplikasi. Penyakit penyerta yang
merupakan salah satu faktor resiko ISK adalah Diabetes Mellitus (DM) dan
Batu Saluran Kemih (BSK). Diabetes mellitus dapat mengakibatkan kenaikan
gula dalam darah dan penurunan sistem imun pada pasien sehingga
memudahkan infeksi oleh bakteri pada saluran kemih dan dapat memperlama
proses penyembuhan pasien. Sedangkan untuk BSK, BSK dapat
mengakibatkan lesi pada saluran kemih yang dapat mempermudah bakteri
untuk menginfeksi saluran kemih yang dapat mempermudah bakteri untuk
menginfeksi saluran kemih (Aldy, 2013).
10
2.4 Diagnosa
Diagnosis pada infeksi saluran kemih dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut: (Tessy dkk., 2001)
2.4.1 Urinalisis
2.4.1.1 Leukosuria
Leukosuria atau piuria merupakan salah satu petunjuk penting
terhadap dugaan adanya ISK. Leukosuria dinyatakan positif
bilamana terdapat lebih dari 5 leukosit/lapang pandang besar
(LPB) sedimen air kemih. Adanya leukosit silinder pada
sedimen air kemih menunjukkan adanya keterlibatan ginjal,
namun adanya leukosuria tidak selalu menyatakan adanya ISK
karena dapat pula dijumpai pada inflamasi tanpa infeksi.
2.4.1.2 Hematuria
Hematuria dipakai oleh beberapa peneliti sebagai petunjuk
adanya ISK yaitu bilamana dijumpai 5-10 eritrosit/LPB
sedimen air kemih. Hematuria dapat pula disebabkan oleh
berbagai keadaan patologis baik berupa kerusakan glomerulus
ataupun oleh sebab lain misalnya urolitiasis, tumor ginjal, atau
nekrosis papilaris.
2.4.2 Bakteriologis
2.4.2.1 Mikroskopis yaitu pemeriksaan mikroskopis dapat digunakan
air kemih segar tanpa diputar atau tanpa pewarnaan gram.
Bakteri dinyatakan positif bermakna bilamana dijumpai satu
bakteri lapangan pandang minyak emersi.
2.4.2.2 Biakan Bakteri yaitu pemeriksaan biakan bakteri contoh air kemih
dimaksudkan untuk memastikan diagnosis ISK yaitu
bila ditemukan bakteri dalam jumlah bermakna = 105
organisme pathogen/mL urin pada 2 contoh urin berurutan.
2.5 Antibiotik
Antimikroba atau antibiotik adalah obat atau zat yang dihasilkan oleh suatu
mikroba, terutama fungi, yang dapat menghambat atau membasmi mikroba
lain (jasad renik atau bakteri), khususnya mikroba yang merugikan manusia
(penyebab infeksi pada manusia). Antibiotika adalah segolongan senyawa,
baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau
menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam
proses infeksi oleh bakteri (Wilianti, N.P, 2009).
yang wajib dilakukan adalah antibiotika yang tepat serta penanganan kelainan
saluran kemih. Pemberian antibiotika selama 7-14 hari umumnya
direkomendasikan tetapi seharusnya berhubungan dengan tindakan koreksi
kelainan yang mendasarinya. Kadang-kadang dapat diperpanjang sampai 21
hari (Rasjidi, 2011).
Uncomplicated Complicated
catheter
2.7 Rasionalitas Penggunaan Antibiotik
Pemakaian obat secara rasional berarti hanya menggunakan obat-obatan yang
telah terbukti keamanan dan efektifitasnya dengan uji klinik. Suatu
pengobatan dikatakan rasional bila memenuhi beberapa kriteria tertentu
(Wilianti, N.P, 2009).
Contoh II
Anamnesis Terapi Diagnosis
1. Diare Bukan Amoebiasis
2. Disertai darah dan Bukan Metronidazol
Lender
Pada contoh II, Bila pemeriksa tidak jeli untuk menanyakan adanya
darah dalam feses, maka bisa saja diagnosis yang dibuat menjadi
kolera. Untuk yang terakhir ini obat yang diperlukan adalah tetrasiklin.
Akibatnya penderita amoebiasis di atas terpaksa mendapat tetrasiklin
yang sama sekali bukan antibiotik pilihan untuk amoebiasis.
2.8.2 Disuria
23
2.8.4 Bakteriuria
ISK adalah keadaan yang ditandai dengan ditemukannya bakteri dalam
kultur atau biakan urin dengan jumlah >105/ml (Sukandar, 2006).
2.9.5 Perilaku hidup sehat: terutama bagi tenaga kesehatan, misalnya mencuci
tangan setelah mmeriksa pasien atau desinfeksi alat-alat yang akan
dipakai untuk memeriksa pasien.
Usia Anak -
Usia Dewasa
Anak
Pemberian terapi
antibiotik
Tepat Indikasi
Rasionalitas
penggunaan antibiotik Tepat Cara Pemakaian
Tepat Dosis Obat