Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN DIABETES MELITUS TIPE II

A. PENGERTIAN
Diabetes mellitus adalah gangguan metabolik yang dikarakteristikkan oleh hiperglikemi, dan diakibatkan dari kerusakan produksi insulin, sekresi, atau penggunaannya. (Sandra. M. Nettina, 2002). Diabetes Mellitus adalah keadaan hiperglikemi kronik yang disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf dan pembuluh darah (Mansjoer dkk,1999).

B. ETIOLOGI C. TANDA DAN GEJALA D. PATOFISIOLOGI E. PENATALAKSANAAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Ny N. M DENGAN DIABETES MELITUS TIPE II DI IRINA C I RSU. PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

PENGKAJIAN A. Identitas Pasien Nama Umur Jenis kelamin Tempat/tanggal lahir Agama Alamat Tanggal MRS Tanggal pengkajian Diagnosa medis No. Med. Reg. : : : : ; : : : : : Tn. B.T. 48 tahun Laki-laki Sanger, 05 Agustus 1958 Kristen Protestan Sawangan Kecamatan Tombulu 4 April 2006 jam 13.00 12 April 2006 DM + Ulkus pedis 064499

B. Riwayat Kesehatan 1. Riwayat kesehatan dahulu Penderita punya kebiasaan minum minuman keras dan sejak 2 tahun yang lalu penderita melakukan rawat jalan di dokter praktek karena menderita penyakit yang sama, juga penderita pernah masuk rumah sakit pada bulan Desember tahun 2006 untuk dilakukan operasi amputasi jari ibu pada kaki sebelah kanan akibat terkena bara api. 2. Riwayat kesehatan sekarang Keluhan penderita pada saat ini yaitu nyeri pada daerah luka, nyeri pada epigastrium dan penderita merasa kesemutan pada bagian kedua kaki. KU tampak lemah, kesadaran compos mentis, tanda-tanda vital : TD : 100/60 mmHg, N : 80 x/m, R : 20 x/m, SB : 37,40 C, terpasang infus So; NaCl 0,9%, 20 gtt/m. 3. Riwayat kesehatan keluarga Dalam anggota keluarga penderita tidak ada yang mempunyai penyakit yang sama dengan penderita. 4. Riwayat psikososial Hubungan pasien dengan keluarga dan masyarakat sekitar cukup harmonis. Orang yang terdekat di dalam keluarga adalah istri pada saat di rumah sakit. Hubungan pasien dengan pasien lainnya dan tenaga medis cukup baik. Pasien percaya bahwa Tuhan akan memberi kesembuhan pada dirinya.

C. Kebutuhan Dasar Pasien 1. Aktivitas Sebelum sakit : Pasien dapat beraktifitas dengan baik, kegiatan yang sering dilakukan oleh pasien yaitu bekerja sebagai petani dan kegiatan rumah lainnya. Saat dikaji : Pasien tidak dapat beraktifitas seperti biasanya katena kelemahan tubuh dan luka di kedua kakinya. 2. Istirahat dan tidur Sebelum sakit dan saat dikaji pasien tidak ada kesulitan istirahat dan tidur. Dimana pasien beristirahat dengan baik tanpa ada gangguan. Pasien tidur siang lamanya 1-2 jam, tidur malam lamanya 8-9 jam. 3. Sirkulasi Sebelum sakit : Pasien tidak mempunyai riwayat penyakit hipertensi dan tidak terdapat luka. Saat dikaji : Pasien tidak ada riwayat penyakit hipertensi, tetapi terdapat luka dan kesemutan pada kedua kaki, luka tampak terawat dan bersih. 4. Eliminasi Sebelum sakit : Pasien BAK 4-5 kali sehari, BAB 1-2 kali sehari, tidak terdapat kelainan.

Saat dikaji

Pasien BAK 7-8 kali sehari, BAB 1 kali sehari dan pasien mengalami kesulitan BAB.

5. Nutrisi Sebelum sakit : Makan 3-4 kali sehari dengan komposisi makanan yaitu nasi, ikan, sayur, tahu, tempe (kadang-kadang) dan buah (kadangkadang), minum 7-9 gelas sehari. Saat dikaji : Makan 3 kali sehari dengan komposisi makanan yaitu nasi, ikan, sayur, porsi makan dihabiskan, minum 8 gelas sehari. 6. Pernapasan Sebelum sakit dan saat dikaji pernapasan pasien baik dimana tidak terdapat sesak nafas (apnea), R: 20 x/m.

D. Pemeriksaan Fisik Keadaan umum Kesadaran Tanda-tanda vital : : : Tampak lemah Compos mentis TD : 100/60 mmHg Nadi : 80 x/m R : 20 x/m SB : 37,40 C

Head to Toe : 1. Kepala Rambut warna hitam, tampak kusam dan berketombe. 2. Mata Konjungtiva anemis, sklera tidak iketrus, penglihatan tidak jelas. 3. Mulut Tidak ada peradangan, bentuk simetris atas dan bawah, bibir tampak kering dan ada bau mulut. 4. Hidung Bentuk simetris dan penciuman baik 5. Leher Tidak ada pemeriksaan kelenjar tyroid dan kelenjar getah bening. 6. Telinga Bentuk simetris kiri dan kanan, tidak ada pengeluaran cairan, terdapay serumen dan pendengaran kurang baik. 7. Thoraks Inspeksi : Simetris kiri dan kanan. 8. Abdomen Datar, lemas, tidak ada massa dan adanya nyeri tekan pada epigastrium.

9. Kulit Warna kulit sawo matang, turgor kulit jelek, dan kulit tampak keriput. 10. Ekstremitas Ekstremitas atas : Akral hangat, lengan kiri terdapat IVFD sol NaCl 0,9% 20 gtt/m. Ekstremitas bawah : Kedua kaki pasien terdapat luka, keadaan luka pasien tampak bersih dan terawat.

ANALISA DATA

No. 1.

Data DS : - Pasien tubuhnya mengatakan lemah dan

Etiologi Penurunan insulin tubuh Glukosa darah tidak dapat ditransfer ke jaringan mengatakan Glikogen otot menurun Metabolisme karbohidrat menurun ATP tidak terbentuk Energi berkurang Kelemahan Aktivitas terganggu

Masalah Aktivitas terganggu

nyeri otot-otot anggota gerak. - Pasien

kesemutan pada kedua kaki. DO : - Pasien tampak lemah - Aktivitas pasien seharihari dibantu oleh

keluarga dan perawat.

2.

DS : - Pasien cemas

mengatakan memikirkan

Perubahan status kesehatan Kurang informasi tentang penyakit yang diderita Kurang pengetahuan

Cemas

penyakitnya. - Pasien bertanya-tanya

tentang penyakitnya.

DO : - Pasien tampak cemas

3.

DS : Pasien

mengatakan

Penurunan insulin dalam tubuh Glukosa tidak dapat ditransfer ke

Infeksi

terdapat luka pada kedua kakinya DO : - Tampak luka pada

jaringan

kedua kaki di bagian

No.

Data ibu jari. - Ada gangren pada jari jempol kedua kakinya.

Etiologi Peningkatan glukosa darah Osmolalita meningkat Nutrisi dan O2 dapat mensuplai ke jaringan perifer terutama ekstremitas. Jika terdapat luka akan menyebabkan nekrose dan pada luka yang tidak terawat menyebabkan mudah berkembang biaknya mikroorganisme

Masalah

4.

DS : - Pasien

mengatakan

Penurunan insulin tubuh Glukosa darah tidak dapat ditransfer ke jaringan Glikogen otot menurun ATP tidak terbentuk Energi berkurang Kelemahan Cedera

Cedera

badan terasa lemah dan nyeri otot-otot anggota gerak. - Pasien tidak mengatakan dapat melihat

secara jelas. DO : - Pasien tampak lemah - ADL pasien dibantu

Diagnosa : 1. Intolerasi aktivitas berhubungan dengan penurunan metabolisme karbohidrat akibat penurunan insulin. 2. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya. 3. Resiko penyebaran infeksi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan pasien dalam perawatan luka (Doengoes, M.E, 1999) 4. Resiko terjadinya cedera berhubungan dengan penurunan metabolisme dalam tubuh (Doengoes, M.E, 1999).

10

ASUHAN KEPERAWATAN
No. 1. Diagnosa Keperawatan Intolerasi aktivitas ber-hubungan dengan penurunan metabolisme karbohidrat akibat penurunan Tujuan sehari-hari Intervensi hubungan antara Rasional menciptakan

Aktivitas

1. Bina

saling perawat

1. Untuk

terpenuhi dengan kriteria hasil : Pasien mengatakan bada tidak terasa lemah. Pasien mengatakan

percaya

hubungan yang baik dan saling percaya antara

dengan pasien.

insulin ditandai dengan: DS : - Pasien mengatakan

perawat dan pasien.

tubuhnya lemah dan nyeri otot-otot anggota gerak. - Pasien kesemutan kaki. DO : - Pasien tampak lemah - Aktivitas pasien seharimengatakan pada kedua

2. Kaji tingkat kemampuan pasien dalam beraktifitas.

2. Sebagai

dasar

penentuan

kesemutan sudah hilang Pasien dapat melakukan aktivitasnya.

inter-vensi selanjutnya.

3. Observasi vital.

tanda-tanda

3. Untuk mengetahui keadaan umum pasien.

4. Bantu pasien melakukan aktivitasnya

4. Untuk memenuhi kebutuhan aktivitas pasien sehari-hari

hari dibantu oleh keluarga dan perawat.

5. Anjurkan pada keluarga untuk membantu aktivitas pasien sehari-hari. 2. Ansietas berhubungan dengan Ansietas berkurang/hilang kriteria hasil : Pasien mengata-kan pasien dengan 1. Dorong pasien untuk

5. Memenuhi aktivitas pasien.

kebutuhan

1. Komunikasi

terbuka

kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya ditandai dengan: DS : - Pasien mengatakan cemas memikirkan penyakitnya. - Pasien bertanya-tanya

mengeks-presikan masalah yang membuat dirinya cemas.

membantu mengembangkan hubungan saling percaya

yang membantu mengu-rangi ansietas dan stres.

mengerti tentang keadaan yang dialaminya, upaya

tentang penyakitnya.

perawatan dan diet yang

No.

Diagnosa Keperawatan DO : - Pasien tampak cemas

Tujuan harus dijalankan. Ekspresi rileks. wajah tampak

Intervensi 2. Jelaskan proses penyakit dan tindakan perawatan yang harus dilakukan

Rasional 2. Agar pasien tahu keadaan yang dialaminya serta upaya perawatan dan diet yang harus dijalankannya.

untuk mengatasi masalah.

3. Menyarankan menggu-nakan

pasien koping

3. Dengan koping

mengguna-kan meka-nisme yang

mekanisme yang positif untuk kecemasannya. mengatasi

positif pasien bila menga-tasi kecemasannya.

4. Berikan apabila bekerja

reward/ pasien sama

pijian dapat dalam

4. Agar pasien merasa bahwa dirinya sesuatu bisa yang melakukan bermanfaat

mengatasi masalahnya. 3. Resiko penyebaran infeksi Infeksi tidak terjadi dengan kriteria hasil: Pasien mengatakan dapat menjaga lukanya dengan baik bersih : Luka dan tampak terawat 2. Observasi vital pasien. tanda-tanda 1. Menjelaskan penting-nya luka pasien. tentang perawatan

bagi dirinya. 1. Memberikan infromasi

berhubungan dengan kurang-nya pengetahuan pasien dalam

tentang tindakan yang akan dilakukan sehingga

perawatan luka ditandai dengan: DS : Pasien mengatakan terdapat luka pada kedua kakinya DO : - Tampak luka pada kedua kaki di bagian ibu jari. - Ada gangren pada jari jempol kedua kakinya.

komplikasi lain tidak terjadi.

2. Untuk mengetahui keadaan umum pasien.

dengan baik.

3. Kaji adanya infeksi

3. Untuk mengetahui keadaan luka dan sebagai suatu dasar dalam penentuan intervensi.

12

No.

Diagnosa Keperawatan

Tujuan

Intervensi 4. Lakukan perawatan luka setiap hari

4. Untuk

Rasional membantu

dalam

proses penyembuhan luka.

5. Kolaborasi

dengan

tim

5. Antibiotik dapat membunuh kuman terjadinya infeksi. dan mencegah penyebaran

medis dalam pemberian antibiotik.

4.

Resiko

terjadinya

cedera

Cedera tidak akan terjadi dengan kriteria hasil: Pasien mengatakan akan meminta bantuan jika

1. Dekatkanlah yang pasien.

peralatan oleh

1. Untuk memudah-kan pasien mengambil peralatan yang dibutuhkan oleh pasien.

berhubungan dengan penurunan metabolisme dalam tubuh ditandai dengan: DS : - Pasien mengatakan badan terasa lemah dan nyeri otot-otot anggota gerak. - Pasien mengatakan tidak dapat melihat secara jelas. DO : - Pasien tampak lemah - ADL pasien dibantu

dibutuhkan

ingin melakukan semua aktivitas.

2. Amankan pasien

2. Menjaga keadaan pasien agar terhindar dari cedera.

3. Libatkan keluarga dalam membantu aktivitas pasien sehari-hari.

3. Agar

kebutuhan

pasien

dapat terpenuhi.

13

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito J. Lynda. 1999. Diagnosa Keperawatan. Penerbit, EGC, Jakarta. Doengoes, M.E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3, Penerbit, EGC, Jakarta. Effendy, Nasrul. 1995. Pengantar Proses Keperawatan. Penerbit, EGC, Jakarta. Mansjoer, A. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Penerbit Media Aesculapius, Jakarta.

14

Anda mungkin juga menyukai