Disusun Oleh :
MOCH. RIFAI
11.14201.0006
PROGRAM S1-KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
A. Pengertian
1.
Identitas pasien
Nama
: Ny. K
Umur
: 56 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Status perkawinan
: Janda
Pendidikan
: SMP/SLTP
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
Tanggal masuk
: 18 September 2012
No. Register
: 6118182
Dx. Medis
: Diabetes Mellitus
: Tn. M
Umur
: 40 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Pendidikan
: S1
Pekerjaan
: Pegawai Negeri
6.
7.
8.
9.
D. Pemeriksaan Fisik
1.
RC
: Baik
2.
Kesadaran
: Composmentis
3.
TIK TD
: 160/80 mmHg
N : 84 x/mnt
S : 365 0C
Rr : 18 x/mnt
4.
BB dahulu
: 43 kg
BB sekarang : 38 kg
5.
Pemeriksaan fisik
a.
b.
Mata simetris, konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik, pengelihatan jelas tidak
menggunakan alat bantu
c.
Telinga: Simetris, bersih, tidak ada serumen, tidak ada gangguan pendengaran
Muka: Mukosa mulus kering, bibir kering, dehidrasi, tidak ada perdarahan pada rongga
mulut
f.
Leher: Tidak ada pembesaran kelenjar teroid, kekauan leher tidak ada
g.
Dada : Simetris, tidak ada kelainan bentuk, tidak ada sesak nafas
h.
Abdomen : Tidak ada nyeri tekan pada abdomen, tidak asites, tidak ada luka memar
i.
Ekstremitas : Tangan kanan terpasang infus, ke 2 kaki nyeri, berjalan dengan bantuan
keluarga
j.
Hematologi
- Hemoglobin
Hasil
10,9
Normal
12-16
Leusosit
10,400
4.000-11.000
Trombosit
384.000
150.000-450.000
Hematokrit
32-6
35-55
Sosinosil
0-5
Basofil
0-2
N. Segmen
70
36-66
Satuan
G/dl
/mm3
/mm3
%
%
%
Limfosit
20
22-40
Damnosit
2-8
LED
0-15
Eritrosit
3,55
4.00-6,20
mm/jam
MCV
92
80-100
juta/mm3
MCH
31
26-34
um3
MCHO
33
31-35
pg
g/dl
Kimia darah
- GDS
19-4-2007
383
80-150
Ureum
21
10-50
Creatinin
0,6
0,6-1,13
Uric Acid
2.0
3,4-7
Cholesterol
148
133-200
Trigliserid
85
30-150
mg/dl
mg/dl
mg/dl
mg/dl
mg/dl
mg/dl
Kimia darah
Gula darah puasa
20-4-2007
186
75-115
75-115
PP
2.
Diit DM 1700 kalori
3. Therapy : Catapres 2-2,5 mg
Merislan 3-1 tab
Amoryz 1-1 tab
Primperan 3-3 tab
Ins RS 20 tts
F. Pengelompokkan Data
a.
Data Subjektif
mg/dl
mg/dl
b.
Data Objektif
Pasien lemah
G. Analisa Data
S : DS : DO : pasien merasa lemas, terpasang infus di tangan kanan, aktivitas pasien dibantu
E : penurunan produksi metabolisme
P : kelemahan
f)
2.
3.
4.
5.
6.
H. Perencanaan
Pada tanggal 20-04-2007
Hari/ tgl
No.Dx
Jumat
1.
20/4 02
Intervensi
Kolaborasikan pemberian
analgesik
2.
Kolaborasikan pemberian
3.
Observasi tanda-tanda
infeksi
Anjurkan untuk cuci
tangan sebelum dan sesudah
melakukan tindakan
keperawatan
Pelihara tindakan
antiseptik dalam melakukan
tindakan intensif misal
perawatan infus
Kolaborasi pemberian
antibiotik sesuai indikasi
I.
Implementasi
Hari/ tgl
No.
Dx
Jumat
1.
Implementasi
Respon
Mengukur tanda-tanda
vital
S : pasien mengatakan
senang
20/4 07
T : 160/80 mmHg, S :
10.00
36,50C, N : 84 x/mnt, RR :
18 x/mnt
-
Mengajarkan
teknik
relaksasi
-
Nafas
panjang
untuk
12.45
Sabtu
Mengkaji TTV
21/4 07
S : pasien mengatakan
sudah tidak lagi nyeri
Pasien jika nyeri bisa
Paraf
10.30
N : 84 x/mnt, RR : 20 x/mnt
Mempertahankan teknik
relaksasi nafas panjang
mengantisipasi
O : ekspresi wajah tenang
Mempertahankan posisi
senyaman mungkin yaitu semi
fowler
Jumat
2.
B : pasien mengatakan
bahwa hari ini 6x/hari
Mempertahankan cairan
yang sesuai indikasi RL 20 tpm
Melakukan tindakan
perawatan infus dengan teknik
aseptik dan antiseptik
20/4 07
10.30
Sabtu
21/4 07
10.45
Jumat
3.
20/4 07
11.00
Sabtu
21/4 07
J.
Catatan Perkembangan
Mempertahankan therapy
Hari/ Tgl
No.
Dx
Sabtu
1.
Implementasi
21/4 07
O : ekspresi wajah tenang
10.30
A : masalah teratasi
P : lanjutkan intervensi
2.
3.
LAPORAN PENDAHULUAN
APENDISITIS
Dosen Pembimbing :
Anis Satus Syarifah S.Kp.,M.Kes
Disusun Oleh :
KELOMPOK 9A
Andung Septyan Verdiastama 110601003
Annisa Bangriningsih
110601005
Nura Wardani
110601023
Yoshy Endah Meylana
110601036
Paraf
4. Pada orang tua dan wanita hamil, nyerinya tidak terlalu berat dan di daerah
ini nyeri tumpulnya tidak terlalu terasa. Bila usus buntu pecah, nyeri dan demam
bisa menjadi berat. Infeksi yang bertambah buruk bisa menyebabkan syok.
(Anonim, Apendisitis, 2007)
Leher
Inspeksi : trakheostomi tidak ada
Palpasi : Nyeri tekan tidak ada, adanya massa tidak ada, pembesaran kelenjar
limfe tidak ada, posisi trachea di tengah.
Faring :
Inspeksi : kemerahan tidak ada, oedem / tanda-tanda infeksi tidak ada
Area dada:
Inspeksi: pola nafas teratur, penggunaan otot Bantu pernafasan tidak
ada,pergerakan dada simetris, waktu inspirasi ekspirasi (rasio inspirasi : ekspirasi
normal), trauma dada tidak ada, pembengkakan tidak ada.
Palpasi: nyeri tekan tidak ada, bengkak tidak ada.
Auskultasi : Suara nafas tambahan tidak ada
B. Cardiovaskuler Dan Limfe
Anamnesa: nyeri dada tidak ada, sesak saat mencium bau menyengat
Wajah
Inspeksi : sembab(-), pucat(-), sianosis(-), pembuluh darah mata pecah(-),
konjungtiva anemis.
Leher
Inspeksi : bendungan vena jugularis tidak ada
Palpasi : Arteri carotis communis(-)
Dada
Inspeksi : bentuk dada simetris, odema tidak ada.
Perkusi
: batas jantung normal
Auskultasi : bunyi jantung normal ( BJ 1 dan BJ 2) tidak ada kelainan bunyi
jantung.
Ekstrimitas Atas
Inspeksi : sianosis(-), clubbing finger(-)
Palpasi : CRT kembali kurang dari 2 detik, suhu akral hangat
Ekstrimitas Bawah
Inspeksi : Varises(-), sianosis(-), clubbing finger(-), oedem(-)
Palpasi : CRT kembali kurang dari 2 detik, suhu akral hangat, oedemq(-)
C. Persyarafan
D. Perkemihan-Eliminasi Uri
Anamnesa: Pasien bisa merasakan miksi dengan tidak memakai kateter. Dan
dapat BAK dengan normal. Urine yang dikeluarkan pasien sehari 4 kali antara
1500-1600cc
Kandung kemih:
Inspeksi : Tidak ada benjolan, jaringan parut (-), kandung kemih tidak tegang
ANALISA DATA
Nama Pasien : Ny. Luluk Sumarliyah
No RM : 159000
Dx. Medis : Appendisitis
NO TANGGAL DATA ETIOLOGI MASALAH
1 14-01-13 DS : pasien mengatakan bagian perut kanannya nyeri
DO : pasien menyeringai saat bagian perut kanannya ditekan
TTV:
S : hangat
N : 80x/menit ( teratur, kuat)
TD : 120/100mmHg (lengan kanan, berbaring)
RR : 30x/menit (regular) Adanya peradangan benda asing karna firbasi pada
appendik sehingga menyebabkan appendisitis Nyeri akut
2 14-01-13 DS : Pasien mengatakan kesulitan tidur karna tidak terbiasa
dengan kondisi yang sekarang.
DO : lingkungan tempat pasien tidur banyak pasien lain dan keluarga sehingga
kenyamanan saat tidur berkurang Banyak pasien dan keluarga dalam satu
ruangan perawatan
Lingkungan tidak kondusif untuk istirahat
Gangguan pola tidur
DAFTAR PRIORITAS
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tanggal
No Diagnosa Prioritas Diagnosa Keperawatan
(00132)
(00198) Nyeri akut
Gangguan pola tidur
Client
Ns. Diagnosis (Specify):
Nyeri akut
Related to:
Berhubungan dengan Agens cedera biologis
NOC : Rest
Domain 1 : kesehatan fungsional
Kelas A : pemeliharaan energi
INDIKATOR Tidak mencukupi Sedikit mencukupi
Sangat mencukupi
1 2 3 4 5
Jumlah istirahat (000301)
Pola istirahat (000302)
Kualitas istirahat (000303)
Istirahat fisik (000304)
Istirahat mental (000305)
Istirahat emosional (000308)
Energi yang dipulihkan setelah istirahat (000309)
Penampilan beristirahat (000310)
Agak mencukupi
Cukup
NIC :
INTERVENSI AKTIFITAS
Sleep Enhancement (tidur tambahan)
Def : fasilitasi rutin tidur / siklus bangun menentukan tidur pasien / pola
aktivitas
perkiraan pasien rutin tidur / bangun siklus dalam perencanaan perawatan
memantau / catatan pasien pola tidur dan jumlah jam tidur
anjurkan pasien untuk memonitor pola tidur
menyesuaikan lingkungan (cahaya, kebisingan, suhu, kasur, dan tempat
tidur) untuk mempromosikan tidur
Mahasiswa Sehat
not only intelligent, critical, and active
Lanjut ke konten
ARTIKEL
Keperawatan
o
Laporan pendahuluan
contoh ASKEP
kompleksitasku
Fotos
Contoh askep DM
Tinggalkan Balasan
PENGKAJIAN
a. Biodata
Nama
: Ny. T
Umur
: 50 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
Suku / Bangsa
: Sunda / Indonesia
Status Perkawinan
: Kawin
Tanggal Masuk
: 13 Mei 2004
Tanggal Dikaji
: 18 Mei 2004
No. Registrasi
: 040510/0022
Diagnosa Medis
Alamat
1)
a)
Sejak 3 hari yang lalu klien mengeluh pipi bengkak sebelumnya klien mengeluh pilek,
hidung tersumbat serta pusing. Klien mempunyai riwayat Hipertensi dan Diabetes Mellitus
dan akhirnya klien berobat ke Rumah Sakit Mahasehat dan diputuskan untuk menjalani
perawatan di Ruang Pearwatan VIII RS MAHASEHAT.
b)
Klien mengeluh pipi bengkak, pilek dan hidung tersumbat serta pusing.
2)
Menurut pengakuan klien, dirinya telah di rawat di RS. Mahasehat selama 3 kali dengan
keluhan yang sama, tetapi selama beberapa tahun belakang ini klien tidak merasakan adanya
keluhan dan tidak teratur memeriksakan kadar gula darahnya.
3)
Menurut keterangan klien, bahwa dalam keluarganya ada yang menderita penyakit Hipertensi
dan Diabetes Mellitus yaitu Ayahnya.
1.
Struktur Keluarga
Genogram
Keterangan :
: Perempuan
: Laki-laki
: Klien
: Tinggal Serumah
1. Data Biologis
No
Data
1. NUTRISI
2.
1. Makan
3.
4. Frekuensi
5. Jenis makanan
Pantangan
Sebelum
Sakit/ di
Rumah
Selama Sakit/ di RS
3 x sehari
3 x sehari
Tidak ada
1 porsi
Tidak ada
Porsi
1400 cc
1200 cc
Masalah
Air putih
Air putih
Tidak ada
Tidak ada
1. Minum
Jumlah
Jenis minuman
2 hari sekali
Lembek
Kuning tengguli
Masalah
Tidak ada
ELIMINASI
1. BAB
4 kali sehari
1000 cc
Frekuensi
Konsistensi
Warna
Tidak ada
Masalah
2. BAK
Tidak ada
Tidak ada
6-7 jam/hari
5-6 jam/hari
Nyenyak
Nyenyak
Kadang-kadang
Nyenyak
Tidak ada
Tidak ada
Frekuensi
2 x/ hari
Jumlah
2 x/ minggu
1 x/ hari
Warna
1 x/ hari
1 x/ minggu
Masalah
ISTIRAHAT TIDUR
1. Tidur malam Kualitas
2. Tidur siang
Kualitas
1. Masalah
KEBERSIHAN DIRI
a. Mandi
1. Pemeriksaan Fisik
2. Keadaan Umum
Kesadaran
: Compos Metis
Bentuk mata simetris, kornea jernih, lensa keruh fungsi penglihatan : penglihatan buram
seperti ada bayangan, klien dapat membaca nama papan perawat dengan lambat karena
penglihatan kurang jelas klien dapat menggerakan bola mata.
Pendengaran
Bentuk telinga simetris, artikula sejajar dengan bola mata rateral ki- ka tidak terdapat
serumen di telinga dan tidak ada nyeri tekan fungsi pendengaran baik.
Pengecapan
Replek menelan baik, masih dapat membedakan rasa manis, pahit, pendengaran baik lidah
bersih warna merah muda
Penciuman
Hidung simetris, mukosa hidung lembab,sputum nasi di tengah dapat membedakan bau
dengan baik
Perabaan
Dapat membedakan rasa panas dan dingin serta dapat merasakan sentuhan
3. Sistem Pernapasan
Bentuk hidung simetris, septum hidung di tengah, frekuensi napas 24 kali/menit, iramanya
reguler, tidak terdapat pernapasan cuping hidung, pergerakan dada simetris, tidak terdapat
retraksi dada,compliance paru maksimal, tidak terdapat suara-suara napas tambahan.
4)
Sistem Cardiovaskuler
Konjungtiva tidak pucat (ananemis), sklera tidak ikhterik, tidak terjadi peningkatan JVP,
KGB tidak teraba, bunyi jantung reguler.
5)
Sistem pencernaan
Bentuk bibir simetris, mukosa lembab, gigi lengkap, reflek kunyah dan menelan baik, tidak
terdapat iritasi pada mulut, abdomen datar tidak teraba, bising usus 10x menit. Nafsu
makan meningkat. Pada daerah anus tidak terdapat keluhan, terjadi penurunan BB, saat
masuk RS 59 Kg : 10 hari yang lalu : 55 Kg
6)
Sistem Persyarafan
a)
Nervus I
Nervus II :
Nervus III :
Nervus IV :
Nervus V :
Nervus VI :
perawat.
Klien dapat menggerakkan mata kanan dan kiri mengikuti jari telunjuk
Nervus VII: Fungsi pengecapan baik, ditandai dengan klien mengatakan tidak ada keluhan
pada waktu makan dan napsu makan baik. Klien dapat tersenyum.
Nervus VIII
Nervus IX :
Nervus X : Fungsi menelan baik, pada saat diinstruksikan mengatakan aaa.aaa uvula
terangkat dan tetap berada di median.
Nervus XI :
Nervus XII
b)
Sistem Motorik
Sistem Motorik
Klien mampu berespon terhadap rangsangan dapat mengidentifikasi benda dan pantulan
d)
Sistem Serbral
Replek Replek
Replek Pupil
7)
: Baik
Pada saat palpasi kandung kemih teraba tidak tegang/penuh, tidak ada nyeri tekan pada
palpasi dan perkusi ginjal. Klien BAK 3x/ hari,250 cc ; warna kuning muda jernih, ginjal
tidak teraba, tidak terpasang kateter. Genetalia tidak di periksa karena klien merasa malu.
8)
Sistem Muskuloskeletal
Sistem Endokrin
Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid. Klien mempunyai riwayat Hipertensi dan
DM type 2
10) Sistem Integumen
Akral hangat, suhu 36,5 C, , kulit kering terutama di ekstremitras bawah, terdapat beberapa
bekas luka-luka kecil dan kulit berwarna kecoklatan, rambut tampak kusam.
f.
Data Sosial
1) Pendidikan :
Klien adalah seorang Ibu rumah tangga dan berpendidikan SD
2) Hubungan Sosial :
Klien dapat berinteraksi dengan orang lain, antara perawat, dokter, keluarga maupun pasien
lainnya serta klien berhubungan baik dengan lingkungan tempat tinggal.
3) Gaya Hidup
Klien terlihat sederhana, klien mampu berespon sesuai dengan rangsangan yang di berikan.
4) Pola Interaksi
Klien dapat berinteraksi dengan sesama pasien, keluarga dan tim kesehatan.
1. Data Psikologis
1)
Status Emosi
Stabil, Klien tampak tenang dalam menghadapi penyakitnya ini walaupun terkadang klien
merasa kesal dengan keadaannya.
2)
Konsep Diri
a)
Klien merasa kurang mampu melakukan aktivitas karena keadaan tubuhnya yang lemah.
b)
Ideal Diri.
Harga Diri.
Klien merasa tidak malu sehubungan dengan kondisi fisiknya saat berhubungan dengan orang
lain.
d)
Identitas Diri
Klien menyadari bahwa dirinya adalah seorang perempuan dan sebagai seorang Ibu rumah
tangga. Klien pun dapat membedakan dirinya dengan orang lain.
e)
Peran.
Klien merasa perannya sebagai Ibu rumah tangga terganggu karena keadaannya sekarang.
3)
Gaya Komunikasi
Klien mampu berkomunikasi menggunakan bahasa Sunda dan Indonesia, bicara lembut,
terbuka dan mau menerima saran dari orang lain.
4)
Pola Interaksi
Klien adalah seorang muslim yang taat beribadah, selama sakit ia tetap melakukan shalat.
Klien menerima penyakitnya sebagai suatu ujian dari Tuhan dan tetap akan berusaha untuk
kesembuhan penyakitnya.
1. Data Penunjang
Data Penunjang
No
Laboratorium
1. Pemeriksaan
2.
Darah
13/05
15/12
16/12
18/12
18/12
Harga Normal
437
10.9
10.5
34.4%
169
16
16
46
2.4
9.4
137
+
2-3
3-4
10-12
162
28
1.5
5.2
183
152
<110 mg/dL
80-110 mg/dL
<200 mg/dL
11-14 gr %
5 rb 10 rb/mm3
36-45%
150-440 k/ul
0-35 U/l
0-35U/l
1.5-6 mg/dL
<1.5 mg/dL
1.5 6 mg/dL
120-160 mg/dL
negatif
negatif
j.
Pengobatan
Diet DM
1700 kalori
Cyifroplokal
: 3 x 500
Glukolien
: 3 x 500
Fladex
: 3 x 500
ANALISA DATA
Nama : Ny. T
Ruang : VIII
NO
1.
2.
DATA SENJANG
KEMUNGKINAN
PENYEBAB
MASALAH
3.
DS:
Klien mengatakan berat badannya turun dari 59Kg menjadi 55 Kg sejak 10 hari yang lalu
DO:
mg/dl
DS:
Klien mengatakan kurang pengetahuan yang lebih jelas tentang perawatan penyakitnya
DO:
Terjadinya peningkatan gula darah
DS:
Klien mengatakan selama sakit dia tidak lagi mampu bekerja dan beraktivitas seperti
biasanya.
DO:
Selama di rumah sakit klien terlihat hanya berbaring dan duduk-duduk di tempat tidur.
porsi makan habis.
DM Tipe II
Merangsang
Penururnan
hipolthalamus
berat badan
Nafsu makan
Pemenuhan
Meningkat
nutrisi tidak
adekuat
Perubahan pola
Nutrisi
Polipagia
Gangguan
pemenuhan
nutrisi
Kelelahan
Gangguan pemebuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan peningkatan glukasa
Gangguan rasa aman cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang perawatan
penyakitnya
Gangguan aktivitas berhubungan dengan suplai energi ke dalam jaringan menurun.
II.
Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan
peningkatan glukosa
2. Gangguan Aktivitas berhubungan dengan suplai energi ke dalam jaringan
menurun di tandai dengan tubuh lemas
3. Gangguan rasa aman cemas berhubungan dengan kurangnya informasi
akurat/terbatasnya pengetahuan klien tentang penyakit, penyebab, gejala,
komplikasi, pengobatan (pemberian insulin dan obat-obatan oral),
perawatan meliputi diet.
No.
: 040510/0022
Umur : 55 tahun
Medis
: HT + DM
Diagnosa
Perencanaan
Diagnosa
No
Keperawatan
Tujuan
Klien mengatakan
sering lapar walaupun
telah makan.
Klien mengatakan
terpenuhi dengan
kriteria1.Jangka
Pendek :
Mempertahankan
kadar gula mendekati
normal.
BB stabil
Intervensi
1. Timbang berat badan
secara teratur
1. Tentukan program diet
dan pola makan pasien
serta bandingkan dengan
makanan yang dapat
dihabiskan pasien.
1. Dapat M
tingkat
perkem
berpera
menyes
terapi.
2. Dengan
yang ce
mencerna makanan
dengan kadar gula dan
memind
ke dala
3. Karena
terjadi,
akan be
sement
diberika
dapat t
3. Lakukan
pemeriksaan GD
secara teratur.
1. Berikan pengobatan
insulin (actrapid) sesuai
program .
1. Pantau tanda-tanda
hiperglikemi, seperti
penurunan tingkat
kesadaran, kulit lambab,
dingin, denyut nadi
cepat, lapar, peka
rangsang, sakit kepala,
pusing, sempoyongan.
1. Dapat Mengkaji
pemasukan
makanan yang
adekuat (termasuk
absorbsi dan
utilisasinya.
2. Dapat
Mengidentifikasi
kekurangan dan
penyimpangan dari
kebutuhan
terapeutik.
2 Gangguan Aktivitas
berhubungan dengan
sel yang tidak
mendapatkan energi
dari glukosa yang
ditandai dengan :DS:
Kebutuhan nutrisi
terpenuhi dengan
kriteria :1. Jangka
Pendek :
Mempertahankan
kadar gula mendekati
normal.
Klien mengatakan
selama sakit dia tidak lagi
mampu bekerja dan
beraktivitas seperti
BB stabil
Menunjukan tingkat
1. Dapat M
makana
(termas
utilisas
2. Dapat M
kekuran
penyim
kebutuh
biasanya.
energi biasanya.
2. Jangka Panjang :
Klien dapat
Klien mengatakan
mencerna makanan
sering merasa lapar
dengan kadar gula dan
sehingga tubuhnya lemas. protein stabil.
DO :
Selama di rumah
sakit klien terlihat hanya
berbaring dan dudukduduk di tempat tidur.
Pengetahuan klien
cemas berhubungan
bertambah dengan
dgn kurangnya
kriteria :Jangka
pengetahuan ttg
pendek :
perawatan penyakitnya
Klien dan keluarga
di tandai denganDS :
3. Lakukan pemeriksaan GD
secara teratur.
1. Dapat M
tingkat
perkem
berpera
menyes
terapi.
2. Dengan
yang ce
memind
ke dala
3. Karena
terjadi,
akan be
sement
diberika
dapat t
Memberikan penjelasan
kepada keluarga dan klien
1. Dapat M
dan pat
mengenai penyakit,
Health
penyebab, gejala, komplikasi,
pengobatan (pemberian
1. Ad
insulin dan obat-obatan oral),
mengerti tentang
pe
perawatan meliputi diet,
penyakit, penyebab,
me
Memberikan pemahaman
pe
gejala, komplikasi,
yang sederhana tapi memadai
pengobatan (pemberian kepada klien dan keluarga
1. Dengan
insulin,diit DM dan obat- mengenai penyakit,
penyulu
obatan oral), perawatan penyebab, gejala, komplikasi,
dan me
pengobatan (pemberian
dan latihan.
penyak
insulin
dan
obat-obatan
oral),
Jangka panjang :
perawatan meliputi diet, dan
Adanya perubahan
latihan.
perilaku yang
mendukung usaha
perawatan.
WAKTUDP
19 Mei
2004
19 Mei
2004
19 Mei
2004
1.2.
IMPLEMENTASI
EVALUASI
1. Menggali pengetahuan
klien dan keluarga tentang
penyakit DM, penyebab,
gejala, komplikasi,
pengobatan dan
perawatannya.
pertanyaaan.
O : Klien dan keluarga mampu
menjawab pertanyaan-pertanyaan
pada post test dengan benar.
A : Masalah teratasi.
P : Intervensi dipertahankan.
S : Klien mengatakan kepalanya
agak pusing, masih lemah dan belum
dapat beraktivitas seperti biasanya.
O : TD :120/70 mmHg
N : 84 x/mnt,
PARAF
5.Memberikan obat
Analgetik
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama : Ny. T
Ruang : VIII
WAKTU
DK
CATATAN PERKEMBANGAN
18 Mei 04
TD : 100/70 , N : 88x/mnt.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan.
I : Berikan pengobatan insulinh sesuai program. Ingatkan klien
untuk tidak makan selain diit DM 1700 kalori.
R : Tujuan tercapai sebagian.
18.20
19.20
19 Mei 04
07.30
08.15
18.20
19.10
PARAF
P : Intervensi dilanjutkan.
I : Tindakan merawat luka dilanjutkan.
E : Klien tampak lebih merasa nyaman.
R : Tujuan tercapai sebagian.
Aktivitas
Klien disarankan untuk berpartisipasi pada kegiatan dan
disesuaikan denganbatasan medis dan sesuai dengan
kemampuan seperti berjalan, jogging,bersepeda atau berenang.
2. Penatalaksanaan Farmakologis
Secara garis besar terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam pemberian atau pemilihan obat anti hipertensi yaitu:
o Sirkulasi
o Integritas Ego
o Eliminasi
o Makanan/cairan
o Neurosensori
o Nyeri/ ketidaknyaman
o Pernafasan
o Keamanan
Diagnosa keperawatan 4. :
Potensial perubahan perfusi jaringan: serebral, ginjal, jantung berhubungan
dengan gangguan sirkulasi.
Tujuan : Sirkulasi tubuh tidak terganggu.
Kriteria Hasil :Pasien mendemonstrasikan perfusi jaringan yang membaik
seperti ditunjukkan dengan : TD dalam batas yang dapat diterima, tidak ada
keluhan sakit kepala, pusing, nilai-nilai laboratorium dalam batas normal.
Intervensi :
o Pertahankan tirah baring; tinggikan kepala tempat tidur.
o Kaji tekanan darah saat masuk pada kedua lengan; tidur, duduk
dengan pemantau tekanan arteri jika tersedia.
o Pertahankan cairan dan obat-obatan sesuai pesanan.
o Amati adanya hipotensi mendadak.
o Ukur masukan dan pengeluaran.
o Pantau elektrolit, BUN, kreatinin sesuai pesanan.
o Ambulasi sesuai kemampuan; hindari kelelahan.
Stress Lingkungan.
o Patofisiologi
Menurunnya tonus vaskuler meransang saraf simpatis yang diterukan ke
seljugularis. Dari sel jugalaris ini bias meningkatkan tekanan darah.
Sakit kepala
Epistaksis
Pusing / migrain
Sukar tidur
Muka pucat
o Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laborat
o Penatalaksanaan
Aktivitas
Klien disarankan untuk berpartisipasi pada kegiatan dan
disesuaikan denganbatasan medis dan sesuai dengan
kemampuan seperti berjalan, jogging,bersepeda atau
berenang.
Penatalaksanaan Farmakologis
Secara garis besar terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam pemberian atau pemilihan obat anti
hipertensi yaitu:
Pengkajian
1. Aktivitas/ Istirahat
2. Sirkulasi
3. Integritas Ego
4. Eliminasi
5. Makanan/cairan
6. Neurosensori
7. Nyeri/ ketidaknyaman
8. Pernafasan
9. Keamanan