Anda di halaman 1dari 11

NAMA NAMA KELOMPOK :

CHENLIE LIN MASSIE


SERLI MODEONG
NUNSIATI
DEVI

STIKES BARAMULI PINRANG MAKASSAR


KELAS LOLAK
YAYASAN BUDI MULIA JAYA KOTAMOBAGU

ASUHAN KEPERAWATAN PD Ny K (LANSIA)


DENGAN DIABETES MELITUS
A. Identitas pasien
Nama

: Ny. K

Umur

: 56 tahun

Jenis kelamin

: Perempuan

Agama

: Kristen

Status perkawinan

: Janda

Pendidikan

: SD

Pekerjaan

:-

Alamat

: Desa Labuan uki

TanggalPengkajian

Dx. Medis

: Diabetes Mellitus

Identitas penanggung jawab


Nama

: Tn. M

Umur

: 40 tahun

Jenis kelamin

: Laki-laki

Pendidikan

: SMP

Pekerjaan

: Nelayan

Hubungan dengan pasien : Anak


Tanggal pengkajian :
B. Riwayat Kesehatan
Keluhan utama : Nyeri seperti ditusuk-tusuk pada daerah kaki.
1. Riwayat penyakit sekarang
Klien selain mempunyai DM juga mempunyai Hipertensi.
3. Riwayat penyakit dahulu
Klien mengatakan sudah mempunyai riwayat DM-nya 5 tahun yang lalu sudah berulang
kali di rawat di RS sebanyak 4x.
4. Riwayat kesehatan keluarga
5.

Dalam keluarga pasien ada yang mempunyai penyakit keturunan DM, HT.

C. Pengkajian pola fungsional Gordon


1.

Pola persepsi kesehatan


Pasien mengatakan kesehatan sangat penting, jika pasien sakit pasien selalu
membeli
obat dan periksa ke dokter.
2. Pola Nutrisi & metabolisme

Sebelum sakit pasien makan 2-3x sehari, pasien minum 6-7 gelas. Selama sakit
keluarga mengatakan setiap kali makan habis porsi. Pasien minum 3-5 gelas.
3. Pola Eliminasi
Keluarga pasien mengatakan sebelum sakit pasien BAB 1x sehari dengan BAK 8-50x
sehari selama sakit BAB 1x dengan konsistensi padat, BAK 6-8x perhari.
4. Pola aktivitas dan latihan
Sebelum sakit pasien mengatakan dapat beraktifitas normal. Makan/minum, mandi
tarleting, berpakaian, mobilisasi ditempat tidur, berpindah.
5. Pola istirahat
Sebelum sakit pasien tidur 7-8 jam pada malam hari & kadang tidur siang selama 2
jam. Selama sakit pasien tidur 4-5 jam dan kadang-kadang sering terbangun tidur siang
hanya 1-2 jam.
6. Pola persepsi dan kognitif
Pasien dapat berkomunikasi dengan baik & lancar. Pasien mengatakan nyeri pada ke
2 kakinya pasien diskontinuitas jaringan.
Q : seperti ditusuk-tusuk
R : ke 2 kakinya
S : skala 3
T : saat pasien aktifitas
7. Pola persepsi diri dan konsep diri
Pasien selama dirawat di RS tidak dapat melakukan aktifitas, pasien tidak menyukai
keadaannya saat ini, pasien sebagai nenek bagi ke-3 cucunya. Pasien berharap dapat
sembuh dan dapat menjalankan aktifitasnya.
8. Pola peran & hubungan
Pasien berperan sebagai nenek dari ke-3 cucunya selama di RS selalu ditunggui cucu
& anaknya hubungan keluarga sangat baik.
9. Pola seksualitas
Pasien berjenis kelamin wanita / perempuan & sudah menikah mempunyai 6 anak.
10. Pola koping dan toleransi terhadap stress terhadap penyakitnya
Apabila pasien ada masalah selalu dibicarakan dengan keluarganya / perawat.
11. Pola nilai dan kepercayaan
Pasien beragama Islam. Pasien sering berdoa & bertawakal pada Tuhan YME.
D. Pemeriksaan Fisik
1.

RC

: Baik

2.

Kesadaran

: Composmentis

3.

TIK TD

: 160/80 mmHg

N : 84 x/mnt
S : 365 0C
Rr : 18 x/mnt
4.

BB dahulu

: 43 kg

BB sekarang : 38 kg
5.

Pemeriksaan fisik
a.

Kepala : Bentuk mesochepalu warna Rambut hitam keputihan, panjang


b.

Mata simetris, konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik, pengelihatan jelas tidak

menggunakan alat bantu


c.

Telinga: Simetris, bersih, tidak ada serumen, tidak ada gangguan pendengaran

d. Hidung : Tidak ada perdarahan hidung, tidak ada septum pelasiosi


e.

Muka: Mukosa mulus kering, bibir kering, dehidrasi, tidak ada perdarahan pada rongga
mulut

f.

Leher: Tidak ada pembesaran kelenjar teroid, kekauan leher tidak ada

g.

Dada : Simetris, tidak ada kelainan bentuk, tidak ada sesak nafas

h.

Abdomen : Tidak ada nyeri tekan pada abdomen, tidak asites, tidak ada luka memar

i.

Ekstremitas : Tangan kanan terpasang infus, ke 2 kaki nyeri, berjalan dengan bantuan
keluarga

j.

Genetalica: Bersih tidak ada kelainan dibuktikan tidak terpasang kateter

E. Px. Penunjang
1.

Hematologi
- Hemoglobin

Hasil
10,9

Normal
12-16

Leusosit

10,400

4.000-11.000

Trombosit

384.000

150.000-450.000

Hematokrit

32-6

35-55

Sosinosil

0-5

Basofil

0-2

N. Segmen

70

36-66

Limfosit

20

22-40

Damnosit

2-8

LED

0-15

Eritrosit

3,55

4.00-6,20

MCV

92

80-100

MCH

31

26-34

Satuan
G/dl
/mm3
/mm3
%
%
%
%
%
%
mm/jam
juta/mm3
um3

MCHO

33

31-35

pg
g/dl

Kimia darah
- GDS

19-4-2007
383

80-150

Ureum

21

10-50

Creatinin

0,6

0,6-1,13

Uric Acid

2.0

3,4-7

Cholesterol

148

133-200

Trigliserid

85

30-150

mg/dl
mg/dl
mg/dl
mg/dl
mg/dl
mg/dl

Kimia darah
Gula darah puasa

20-4-2007
186

Gula darah 2 jam 371

75-115
75-115

PP

mg/dl

2. Diit DM 1700 kalori


3. Therapy : Catapres 2-2,5 mg
Merislan 3-1 tab
Amoryz 1-1 tab
Primperan 3-3 tab
Ins RS 20 tts
F. Pengelompokkan Data
a.

b.

mg/dl

Data Subjektif
-

Pasien mengeluh nyeri di kedua kakinya

Pasien mengatakan bahwa kencingnya banyak

Pasien mengatakan pandangan kabur

Pasien mengatakan lemas

Pasien mengatakan belum mengerti diit Dx DM

Data Objektif
-

Peningkatan output urin, 8-10 sehari

Membran mukosa kering dan bibir kering, dehidrasi

Hiperglisemi GD I : 186 mg/dl, GD II : 371 mg/dl

Terpasang infus RL 20 + pm di tangan kanan

Pasien lemah

Diit 1700 kalori

Pasien sering menanyakan tentang diit DM

Ketika ditanya penatalaksanaan diit DM, pasien tidak mengerti

Ekspresi wajah tampah menahan nyeri

G. Analisa Data

a) S : DS : PS mengatakan nyeri di kedua kakinya


DO : ekspresi wajah tampak menahan nyeri
E : proses perapuhan tulang
P : nyeri
b) S :

DS : pasien mengatakan bahwa kencingnya banyak


DO : peningkatan output urin 8-10 x/hari, membran mukosa kering, bibir kering,

dehidrasi
c)

S : DS : DO : GDI :186 mg/dl dan GD II 371 mg/dl


E : hiperglikemia
P : resiko tinggi infeksi

d) S : DS : pasien mengatakan pandangan kabur


DO : GD I 186 mg/dl dan GD II 371 mg/dl
E : ketidakseimbangan glukosa
P : resiko tinggi perubahan persepsi sensori
e)

S : DS : DO : pasien merasa lemas, terpasang infus di tangan kanan, aktivitas pasien dibantu
E : penurunan produksi metabolisme
P : kelemahan

f)

S : DS : pasien mengatakan belum mengerti tentang diit DM


DO : pasien tidak mengerti
E : kurang pemahaman tentang diit DM
P : kurangnya pengetahuan tentang penatalaksanaan diit DM

Diagnosa Keperawatan

1.

Nyeri berhubungan dengan proses perapuhan tulang

2.

Kekurangan volume cairan berhubungan dengan output berlebihan

3.

Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan defisiensi insulin

4.

Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan hiperglikemia

5.

Kelemahan berhubungan dengan penurunan produksi metabolisme energi

6.

Resiko tinggi perubahan persepsi sensori berhubungan dengan ketidakseimbangan glukosa

7. Kurangnya pengetahuan tentang penatalaksanaan diit DM berhubungan dengan kurangnya


pemahaman terhadap diit DM
H. Perencanaan

Hari/ tgl

No.Dx

Tujuan dan Kriteria Hasil

Intervensi

1.

Tujuan : setelah dilakukan perawatan


2 x 24 jam nyeri berkurang

Kaji tingkat nyeri pada


pasien

: ekspresi wajah tenang, pasien

Ajarkan teknik relaksasi

tidakmengeluh nyeri lagi

Ukur tanda-tanda vital

Kolaborasikan
pemberian analgesik
2.

Tujuan : kebutuhan volume cairan


terpenuhi setelah dilakukan
perawatan 2 x 24 jam
KH

: output seimbang dengan


intake membran mukosa

Batasi aktivitas pasien


Kaji adanya riwayat
muntah dan kencing banyak
Monitor nadi perifer,
turgor kulit mukosa
Monitor intake dan
output

lembab, turgor kulit baik

3.

Tujuan : infeksi tidak terjadi setelah


dilakukan tindakan

Kolaborasikan
pemberian cairan IV sesuai
indikasi

Observasi tanda-tanda

keperawatan 2 x 24 jam
KH

infeksi

: tanda-tanda tidak ada


peradangan, suhu tubuh
36,5-37,50C

Anjurkan untuk cuci


tangan sebelum dan sesudah
melakukan tindakan
keperawatan
Pelihara tindakan
antiseptik dalam melakukan
tindakan intensif misal
perawatan infus
Kolaborasi pemberian
antibiotik sesuai indikasi

I.

Implementasi

Hari/ tgl

No.
Dx

1.

Implementasi

Respon

Mengukur tanda-tanda
vital

S : pasien mengatakan
senang

T : 160/80 mmHg, S :
36,50C, N : 84 x/mnt, RR :
18 x/mnt
Mengajarkan

teknik

relaksasi
Nafas

panjang

untuk

mengurangi rasa nyeri


Memberikan obat per oral
-

Mengkaji TTV

T : 160/90 mmHg, S : 36,50C,


N : 84 x/mnt, RR : 20 x/mnt
Mempertahankan teknik
relaksasi nafas panjang
Mempertahankan posisi
senyaman mungkin yaitu semi

S : pasien mengatakan
sudah tidak lagi nyeri
Pasien jika nyeri bisa
mengantisipasi
O : ekspresi wajah tenang

Paraf

fowler

2.

3.

Mengganti cairan infus


pada pasien th/RL 20 tpm

O : pasien diam saja

Mengkaji lagi adanya


kencing yang banyak

B : pasien mengatakan
bahwa hari ini 6x/hari

Mempertahankan cairan
yang sesuai indikasi RL 20
tpm

O : obat masuk, cairan


infus lancar

Melakukan tindakan
perawatan infus dengan teknik
aseptik dan antiseptik

O : balutan bersih tidak


terjadi infeksi

Menganjurkan cuci
tangan setiap habis melakukan
perawatan
Membantu merubah
posisi semi fowler
-

J.

O : pasien bila telah


melakukan aktivitas
selalu cuci tangan
O : obat sudah masuk, tidak
ada reaksi alergi

Mempertahankan therapy

Catatan Perkembangan

Hari/ Tgl

No.
Dx

1.

Implementasi

S : pasien sudah tidak mengeluh nyeri, pasien mengatakan bisa


mengantisipasi rasa nyeri
O : ekspresi wajah tenang
A : masalah teratasi
P : lanjutkan intervensi

2.

S : pasien mengatakan kencing 6 x/hari

Paraf

O : turgor kulit kurang, pasien minum 8 gelas/hari


A : masalah teratasi
P : lanjutkan intervensi

3.

S : O : tanda-tanda infeksi tidak ada/terjadi, S : 36,50C, keadaan


balutan infus kering dan bersih
A : masalah teratasi
P : lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai