Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN TN.

B
DENGAN DIAGNOSA CA PARU PADA GANGGUAN SISTEM RESPIRASI
DIBANGSAL MARIA RUMAH SAKIT SUAKA INSAN
BANJARMASIN

(STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH)

OLEH :
ESTER ELIZABETH KARTINI
113063J120079

CI AKADEMIK : THERESIA JAMINI, M.KEP


CI LAHAN : ENTI ARNAS, MM

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN
BANJARMASIN
2020
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
a. Nama : Tn. B
b. Umur : 45 Tahun
c. Jenis Kelamin : Laki-laki
d. Pendidikan : SLTP
e. Pekerjaan : Swasta
f. Agama : Islam
g. Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia
h. Alamat : Jl. XX , Gg. XX, No.XX
i. Ruangan : Maria XX
j. Tanggal Masuk : 10 November 2020
k. No Register : 25.XX.XX
l. Diagnosa Medis : Ca Paru
m. Dokter yang merawat : dr. T

2. Riwayat Penyakit
a. Keluhan Utama :
Pada tanggal 10 November 2020 pukul 09.20,
seorang pasien diantar oleh istrinya ke UGD RSSI
dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu
terakhir dan kadang disertai nyeri pada dada serta ada
perubahan pada pengecapan sehingga makanan
terasa hambar, tidak dapat mengeluarkan dahak dan
saat pengkajian dilakukan oleh perawat jaga pasien
ternyata memiliki pola makan yang tidak teratur dan
juga seorang perokok aktif serta mengkonsumsi
minuman beralkohol. Pengkajian nyeri : P : ca paru ,
Q : diremas, R : dada , S : 6, T : Saat batuk. TTV
pasien : TD 130/80 mmHg, N 86x/m, RR 30x/m, T
36°C, SPO2 95%
b. Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien mengatakan tidak pernah memiliki penyakit
menular dan tidak pernah dirawat di RS sebelumnya

c. Riwayat Penyakit Keluarga : Pasien mengatakan dari ayah dan ibu tidak memiliki
penyakit keturunan. Namun ibu dari isterinya
memiliki penyakit hipertensi.
3. Pemeriksaan Fisik

1 Sistem Posisi mata simetris, keadaan kelopak mata normal,


Penglihatan pergerakan bola mata normal, konjungtiva merah (normal),
pupil isokor dan tidak ada kelainan pada otot-otot mata,
kornea normal dan fungsi penglihatan pasien baik.
2 Sistem Daun telinga simetris, pendengaran pasien berfungsi dengan
Pendengaran baik.
3 Sistem Wicara Pasien dapat berbicara dengan baik, lancar dan setiap kata
yang diucapkan pasien dapat dimengerti
4 Sistem Terdapat bunyi ronchi saat pasien inspirasi dan ekspirasi
Pernafasan
5 Sistem TD = 130/80 mmHg, Nadi = 86x/m , irama nadi teraba kuat
Kardiovaskuler dan teratur, akral hangat, tidak tampak edema.
6 Sistem Syaraf Pasien dalam keadaan composmentis , GCS 15 (E4,V5,M6).,
Pusat tidak terdapat peningkatan intrakranial
7 Sistem Keadaan mulut baik, pasien mengatakan terdapat perubahan
Pencernaan pada indera pengecapnya sehingga makanan yang masuk
melalui mulut terasa hambar dan nafsu makan berkurang,
BAB pasien 1x/hari, bising usus = 13x/m
8 Sistem Nafas tidak berbau keton, tidak tampak gangren, tidak ada
Endokrin pembesaran tiroid
9 Sistem Tidak ada perubahan pola BAK, dalam 24 jam BAK pasien 4-
Urogenitalia 5x/hari dalam jumlah sedang
10 Sistem Keadaan rambut baik, tidak tampak ketombe dan kutu, turgor
Integumen kulit elastis, warna kulit kemerahan, keadaan kulit baik
11 Sistem Suhu tubuh pasien 36°C, tidak tampak pembesaran getah
Kekebalan bening.
Tubuh
4. 11 Pola Gordon
a. Presepsi terhadap kesehatan
1. Keadaan sebelum sakit :
Pasien mengatakan sehat itu adalah sumber segala-galanya, maka jika pasien
mengalami sakit ringan seperti flu batuk dan sakit kepala pasien langsung
berobat ke puskesmas terdekat.
2. Keadaan saat ini :
Pasien mengatakan saat inipun kesehatan adalah sumber segala-galanya, maka
pasien mengikuti anjuran dokter untuk tetap menerima perawatan dirumah
sakit.

b. Pola aktivitas dan latihan


1. Keadaan sebelum sakit :
Pasien mengatakan kesehariannya adalah bekerja selama 8 jam/hari sepulang
kerja pasien langsung bersantai dan beristirahat sambil merokok.
2. Keadaan saat ini :
Pasien mengatakan saat ini semua aktivitas kesehariannya tidak dapat
dilakukan karena harus mendapatkan perawatan yang serius untuk kesehatan
paru-parunya.

c. Pola istirahat dan tidur


1. Keadaan sebelum sakit :
Pasien mengatakan pola tidur sehari-hari baik dan cukup kurang lebih 7 jam
perhari dan nyenyak, pada saat istirahat pasien menemani anak-anaknya
dirumah sambil menonton TV
2. Keadaan saat ini :
Pasien mengatakan saat ini pola tidurnya kurang baik dan tidak cukup hanya
3-5 jam perhari karena sebentar-sebentar merasa akan batuk dan nyeri pada
dadanya.

d. Pola nutrisi
1. Keadaan sebelum sakit :
Pasien mengatakan pola makan teratur seperti sarapan, makan siang dan
malam dengan menu nasi, ikan dan sayur. Dalam 1 hari pasien menghabiskan
3 porsi makanan. Namun pasien kurang meminum air putih karena
menurutnya alkohol lebih baik daripada minuman apapun.
2. Keadaan saat ini :
Pasien mengatakan saat ini pola makan lumayan teratur namun pasien tidak
mau memakan sayur , hanya ingin makan nasi dan ikan saja. Dalam 1 porsi
diet rumah sakit pasien bisa menghabiskannya.
e. Pola eleminasi
1. Keadaan sebelum sakit :
Pasien mengatakan BAB 1x sehari, padat dan berbau, urine sering kurang
lebih 4-5x perhari berwarna kuning terang dan jumlahnya sedang
2. Keadaan saat ini :
Pasien mengatakan BAB normal dan BAK masih normal

f. Pola kognitif preseptual


1. Keadaan sebelum sakit :
Pasien dapat menggunakan panca indera dengan baik
2. Keadaan saat ini :
Pasien mengatakan selama sakit indera pengecapan nya berubah sehingga
segala sesuatu yang masuk ke dalam mulut rasanya hambar.

g. Pola konsep diri


1. Keadaan sebelum sakit :
Pasien mengatakan dirinya adalah orang yang sabar dan percaya diri
2. Keadaan saat ini :
Pasien mengatakan saat ini pasien harus bersabar dan percaya kepada Allah
bahwa penyakitnya akan diangkat. Pasien hanya bisa berserah diri pada
penyakit yang dialaminya.

h. Pola Koping
1. Keadaan sebelum sakit :
Pasien mengatakan tidak pernah merasa stres yang berlebihan dan sangat berat
sehingga setiap masalah yang ada pasien selalu bercerita dengan isterinya
2. Keadaan saat ini :
Pasien mengatakan saat ini merasa stres namun tidak berlebihan karena sakit
yang dideritanya mengancam nyawanya. Namun pasien tetap tabah dan tegar.

i. Pola peran – hubungan


1. Keadaan sebelum sakit :
Pasien mengatakan bahwa dirinya adalah suami dan ayah dari istri dan
anak2nya yang dicintainya. Hubungan nya dengan anak, istri dan seluruh
keluarga besar baik2 saja
2. Keadaan saat ini :
Pasien mengatakan bahwa sampai saat ini hubungan nya dengan seluruh
keluarganya baik2 saja.

j. Pola nilai kepercayaan


1. Keadaan sebelum sakit :
Pasien mengatakan sangat percaya kepada Allah SWT dan akan selalu percaya
kepadanya bahwa segala sesuatu indah pada waktunya
2. Keadaan saat ini :
Pasien mengatakan sampai saat ini masih percaya kepada-Nya.
B. ANALISA DATA

DS : Massa pada mediastinum Ketidakefektifan pola nafas


Pasien mengatakan batuk
berdahak selama 2 minggu Menekan rongga paru
terakhir
DO : Penurunan ekspansi paru
- Pasien tampak batuk
- TTV Pengembangan paru terbatas
TD : 130/80 mmHg
N : 86x/m Klien batuk dan sesak
RR : 30x/m
T : 36 °C
DS : Intrapulmoner Gangguan rasa nyaman
Pasien mengatakan nyeri Metastatik nyeri
dada saat batuk
DO : Adanya Invasi kanker ke
- Pasien memegang dada pleura, atau dinding dada.
saat batuk
- Pengkajian Nyeri
P : Ca Paru
Q : Tertimpa benda
berat
R : Dada
S:6
T : Saat batuk
- TTV :
TD : 130/80 mmHg
N : 86x/m
RR : 30x/m
T : 36 °C
DS : Bronchus Ketidakefektifan Bersihan
Pasien mengatakan batuk Jalan Nafas
berdahak selama 2 minggu Trauma oleh arus udara
terakhir dan tidak dapat
mengeluarkan dahak Bahan karsiogenik
DO : mengendap
- Pasien tampak batuk
- TTV : Perubahan epitel silia
TD : 130/80 mmHg
N : 86x/m Produksi Mukus meningkat
RR : 30x/m
T : 36 °C Bersihan jalan nafas tidak
efektif
C. Intervensi dan Implementasi

No Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional Tgl/ Implementasi


Kriteria Hasil Jam
1 Ketidakefekti Setelah di 1. Kaji 1. Untuk 1. Melakukan
fan pola lakukan frekuensi, mengetahui pengkajian
nafas b.d tindakan kedalaman frekuensi & frekuensi,
keperawatan pernafasan kedalan kedalaman
1x24 jam di dan ekspansi pernafasan pernafasan dan
harapkan pola dada. karena ekspansi dada.
nafas klien 2. Auskultasi kedalamam 2. Melakukan
efektif dengan bunyi nafas, pernafasan auskultasi bunyi
KH: dan catat bervariasi nafas, dan catat
- Klien adanya bunyi tergantung adanya bunyi
mengungka nafas derajat gagal nafas tambahan.
pkan sesak tambahan. nafas. 3. Melakukan
berkurang/ 3. Observasi 2. Perubahan observasi pola
tidak sesak. pola batuk bunyi nafas batuk dan
- Respirasi dan karakter menunjukan karakter secret
dalam secret obstruksi 4. Memberikan
batas 4. Berikan pada sekunder pada klien posisi
normal. klien posisi 3. Kongesti semi fowler.
- Tidak semi fowler. alveolar 5. Memberikan
menggunak 5. Kolaborasi mengakibatkan oksigen
an otot dalam batuk tambahan sesuai
bantu pemberian kering/iritatif order dokter
pernafasan oksigen 4. Posisi
tambahan membantu
sesuai order memaksimalka
dokter n ekspansi paru
dan
menurunkan
upaya
pernafasan
5. Memaksimalka
n pernafasan
dan
menurunkan
kerja nafas.

2 Ketidakefekti Tujuan setelah 1. Pastikan 1. Untuk 1. Memastikan


fan bersihan memastikan
dilakukan kebutuhan kebutuhan oral
jalan nafas kelengkapan
b.d obstruksi asuhan oral dan kebutuhan dan tracheal
bronchial suctioning
keperawatan tracheal suctioning
sekunder 2. Mendengarkan
karena invasi selama 3x24 suctioning suara nafas 2. Melakukan
tumor sebelum
jam jalan nafas 2. Auskultasi auskultasi suara
(penyakit dilakukan
paru membaik. suara nafas suctioning nafas sebelum
obstruktif sehingga dapat
Kriteria Hasil : sebelum dan dan sesudah
kronis) mengetahui
- Mendemon sesudah perbedaannya suctioning
3. Nafas dalam
strasikan suctioning 3. Meminta klien
membantu
batuk 3. Minta klien memudahkan untuk nafas
penyedotan
efektif dan untuk nafas dalam sebelum
secret
suara nafas dalam 4. Edukasi sangat suctioning
penting bagi
yang sebelum 4. Menginformasik
klien dan
bersih, suctioning keluarga agar an pada klien dan
mengetahui
tidak ada 4. Informasikan keluarga tentang
tindakan yang
sianosis pada klien dan dilakukan suctioning
perawat
dan keluarga 5. Memberikan O2
5. Memudahkan
dyspneu tentang pasien untuk dengan
bernafas
(mampu suctioning menggunakan
6. Observasi
mengeluark 5. Berikan O2 status oksigen nasal untuk
sangat penting
an sputum, dengan memfasilitasi
dilakukan agar
bernafas menggunakan mengetahui suction
tingkat saturasi
dengan nasal untuk nasotrakeal
O2 pasien
mudah, memfasilitasi 6. Memonitor status
tidak ada suction oksigen pasien
pursed lips) nasotrakeal
- Menunjukk 6. Monitor status
an jalan oksigen
nafas yang pasien
paten (klien
tidak
merasa
tercekik,
irama
nafas,
frekuensi
pernafasan
dalam
rentang
normal,
tidak ada
suara nafas
abnormal)
- Mampu
mengidenti
fikasikan
dan
mencegah
faktor yang
penyebab.

3 Nyeri akut Seteh di 1. Tanyakan 1. Membantu 1. Melakukan


b.d adanya lakukan pasien tentang dalam evaluasi pengkajian nyeri
invasi kanker tindakan nyeri, gejala nyeri 2. Observasi tanda-
ke pleura, keperawatan Tentukan kanker yang tanda vital
atau dinding selama 1x24 karaktersitik dapat 3. Evaluasi
dada. jam Nyeri nyeri melibatkan keefektifan
hilang/ 2. Buat skala visera, saraf pemberian obat
berkurang nyeri 0-10 atau jaringan 4. Berikan
dengan KH: rentang tulang lingkungan
- TTV intensitasnya 2. Penggunaan tenang.
normal 3. Observasi skala rentang 5. Memberikan
- Klien tanda-tanda membantu analgesik rutin
nampak vital pasien dalam s/d order dokter
rileks. 4. Kaji 3. mengkaji
- Klien dapat pernyataan tingkat nyeri
tidur. verbal dan 4. Untuk
- Klien dapat non verbal mengetahui
berpartisi nyeri pasien. Penurunan
dalam 5. Evaluasi tekanan darah :
aktivitas. keefektifan peningkatan
pemberian nadi dan
obat pernafasan
6. Berikan 5. Ketidaksesuaia
tindakan n antara verbal
kenyamanan, dan non verbal
ubah posisi, menunjukan
dll. derajat nyeri
7. Berikan 6. Memberikan
lingkungan obat
tenang. berdasarkan
8. Kolaborasi: aturan.
Berikan 7. Meningkatkan
analgesik relaksasi dan
rutin s/d pengalihan
indikasi. perhatian..
8. Penurunan
stress,
menghemat
energy
9. Mempertahank
an kadar obat,
menghindari
puncak periode
nyeri
4 Intoleransi Tujuan : 1. Bantu klien 1. Memudahkan 1. Membantu klien
aktivitas b.d untuk
Setelah untuk untuk
ketidakseimb menentukan
angan suplai dilakukan mengidentifik aktivitas yang mengidentifikasi
oksigen akan dilakukan
asuhan asi aktivitas aktivitas yang
(anemis), pasien
kelemahan keperawatan yang mampu 2. Agar pasien mampu
secara umum. fokus untuk
selama 3x24 dilakukan dilakukan
beraktivitas
jam aktivitas 2. Bantu untuk sesuai 2. Membantu untuk
kemampuan
dapat lebih memilih memilih aktivitas
3. Aktivitas yang
baik. aktivitas disukai konsisten yang
membuat
Kriteria Hasil : konsisten sesuai dengan
pasien
- Berpartisip yang sesuai bersemangat kemampuan
dalam
asi dalam dengan fisik, psikologi
melakukan
aktivitas kemampuan aktivitas dan social
4. Mengetahui
fisik tanpa fisik, 3. Membantu untuk
kondisi umum
disertai psikologi dan pasien mengidentifikasi
peningkata social aktivitas yang
n tekanan 3. Bantu untuk disukai
darah, nadi mengidentifik 4. Memonitor
dan RR asi aktivitas tanda-tanda vital
- mampu yang disukai
berpindah : 4. Monitor
tanda-tanda
dengan atau
vital
tanpa
bantuan
alat
- tanda-tanda
vital
normal

Anda mungkin juga menyukai