Anda di halaman 1dari 14

STUDI KASUS

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


GLAUCOMA

OLEH :
TRIA MAHARANI
NIM : 2023207209086

PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU - LAMPUNG
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
LAPORAN STUDI KASUS

Ruang : Rawat Wanita


No. Medical Record :-
Tgl Pengkajian : 4 Desember 2023
Pukul : 11.00 WIB

A. DATA DASAR
1. DATA DEMOGRAFI
a. Identitas Pasien
Nama inisial pasien : Ny. R
Usia : 60 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status perkawinan : Kawin
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Suku : Jawa
Bahasa sehari-hari : Jawa
Alamat : Way Manak
Tanggal masuk RS : 11 November 2022
Diagnosa medis : Glaucoma
b. Sumber Informasi
Nama : Ny. S
Umur : 38 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Hubungan : Anak
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Way Manak

2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Riwayat Kesehatan Masuk RS (UGD/Poliklinik) :
Pasien masuk melalui IGD Puskesmas pada tanggal 04 Desember 2023 pukul 11.00 WIB
dengan keluhan pandangan kabur di kedua mata, dirasakan memberat sejak 1 minggu yang
lalu. Hasil pemeriksaan Tanda-tanda vital :

TD:130/80 mmHg, HR:86 x/m, RR:20 x/m, Suhu:36,6 °C

b. Riwayat Kesehatan Saat Pengkajian/Riwayat Penyakit Sekarang :


1) Keluhan utama saat pengkajian : Pandangan kabur
Pada saat dilakukan pengkajian pasien mengeluh pandangan kabur di kedua mata,
dirasakan memberat sejak 1 minggu yang lalu. Pasien kesulitan beraktifitas. Hasil
pemeriksaan tanda-tanda vital yaitu :
TD:130/90 mmHg, HR:90 x/m, RR:20 x/ m, Suhu 37,7 °C
2) Keluhan penyerta : Pusing, cemas.
c. Riwayat Kesehatan Lalu :
Pasien mengatakan mempunyai riwayat penyakit diabetes mellitus..
d. Riwayat Kesehatan Keluarga :
Pasien mengatakan anggota keluarga tidak memiliki riwayat penyakit keturunan seperti
diabetes mellitus, jantung, hipertensi atau asma.

Genogram

Keterangan :

: Laki-laki : Pasien

: Perempuan : Meninggal

e. Riwayat Psikososial Spiritual


1) Psikologis :
Pasien mengatakan selama sakit aktivitasnya kurang maksimal, tidak nyaman dan malu
atas penyakitnya. Tetapi pasien tampak tenang dan berusaha untuk kesembuhan
penyakitnya.
2) Sosial :
Pasien sulit diajak komunikasi dan keluarga tampak saling mendukung satu sama lain.
3) Spiritual :
Pasien melaksanakan ibadah dan berdoa untuk kesembuhannya.
f. Pengetahuan Pasien & Keluarga
Pasien mengatakan sedikit mengerti tentang penyakit dan berusaha mencari tahu tentang
perawatan dan pengobatan penyakitnya kepada pelayan kesehatan.
g. Lingkungan
Pasien mengatakan rumahnya berada di pedesaan dan jauh dari polusi.
h. Pola Kebiasaan sehari-hari sebelum dan saat sakit
1) Pola Pemenuhan Nutrisi & Cairan :
Pola makan 3x/hari (pagi, siang dan malam) frekuensi makan sedang, napsu makan baik,
tidak ada pantangan makan, BB 60 kg, TB 156 cm.
2) Pola Eliminasi :
Pasien bak 7-8 x/hari warna kuning, tidak ada kesulitan bak, tidak terpasang kateter.
Pasien buang air besar 1x sehari warna kecoklatan, konsistensi lembek, tidak ada kesulitan
bab.
3) Pola Personal Hygiene :
Pasien mengatakan saat sehat pasien rajin mandi dan membersihkan diri, namun selama
sakit pasien belum mandi dan badan hanya dibasuh dengan handuk basah.
4) Pola Istirahat & Tidur :
Pasien mengatakan selama sakit pasien tidur siang 1-2 jam/hari dan tidur malam 8
jam/hari. Pasien mengatakan tidur kurang nyenyak kadang terbangun malam karena gatal.
5) Pola Aktivitas & Latihan :
Pasien mengatakan sebelum sakit bekerja mengurus rumah tangga dan berkebun. Pasien
kurang berolahraga. Pasien tidak ada gangguan maupun keterbatasan gerak.
Saat sakit pasien bedres di tempat tidur dan sebagian aktivitas dibantu oleh keluarga.
6) Pola Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan :
Pasien tidak memiliki kebiasaan merokok maupun minuman alkohol.

1. PENGKAJIAN FISIK (PENGKAJIAN FOKUS)


Pengkajian Fisik meliputi Pemeriksaan Umum & Pemeriksaan Persistem
a. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : lemah
Kesadaran : Composmentis GCS 15, (E4V5M6)
Pemeriksaan TTV : TD:130/80 mmHg, HR:86 x/m, RR:20 x/ m, Suhu 36,6 °C
TB : 156 cm dan BB : 60 kg.
b. Pemeriksaan fisik persistem
1) Sistem Penglihatan :
Mata simetris kiri dan kanan, mata kurang bersih, palpebra tidak edema, konjungtiva tidak
anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor kiri dan kanan. Reflek cahaya positif, diameter
simetris kiri dan kanan. Terdapat gangguan penglihatan.
2) Sistem Pendengaran :
Telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada serumen, tidak ada laserasi, pendengaran
masih baik.
3) Sistem Wicara :
Pemeriksaan pada mulut bersih, tidak ada plak pada gigi, mukosa bibir lembab, reflek
mengunyah dan menelan baik, bibir simetris, bicara jelas.
4) Sistem Pernafasan :
Pasien mengatakan tidak ada keluhan sesak napas, irama napas teratur, tidak ada retrasi
otot pernapasan, tidak ada penggunaan alat bantu pernapasan.
5) Sistem Kardiovaskuler :
Pemeriksaan jantung :
Inspeksi : bentuk dada normal, tidak ada lesi, tidak edema
Palpasi : tidak ada pembengkakan/benjolan tidak ada nyeri tekan
Perkusi : redup, tidak ada cairan, masa atau udara
Auskultasi : normal, tidak ada ronchi, tidak ada wheezing, krepitasi ataupun rales, bunyi
jantung normal
6) Sistem Neurologi :
Kesadaran : Composmentis GCS 15, (E4V5M6)
Kelemahan, pusing. Tidak ada kejang atau lumpuh
7) Sistem Pencernaan :
Pemeriksaan pada mulut bersih, tidak ada plak pada gigi, mukosa bibir lembab, reflek
mengunyah dan menelan baik. TB : 156 cm dan BB : 60 kg.
Tidak ada pembesaran pada abdomen, keadaan rektan nampak normal, tidak ada luka
pendarahan atau hemoroit. Saat diauskultasi bising usus 30 x/menit, perkusi tidak ada
cairan, udara atau masa saat dipalpasi tonus otot normal, tidak ada nyeri dan masa.
8) Sistem Immunology :
Tidak ada pembesaran kelejar getah bening.
9) Sistem Endokrin :
Tidak ada nafas berbau keton, luka ulkus, maupun tanda-tanda peningkatan kadar gula
darah seperti polidipsi, poliuri dan polifagi.
10) Sistem Urogenital :
Pemeriksaan urogenital bersih, tidak ada distensi, nyeri tekan, maupun massa. Tidak
terpasang kateter urin.
11) Sistem Integumen :
Kepala : bentuk kepala normal, rambut hitam, merata, kulit kepala bersih tidak ada
ketombe, tidak ada benjolan dan lesi.
Kulit : turgor kulit elastis, tampak kering, terdapat luka garuk di area punggung kedua
telapak kaki 5 cm, warna kemerahan.
12) Sistem Muskuloskeletal :
Terpasang infus pada ekstremitas atas kiri, akral hangat, kekuatan otot: ekstermitas atas
5/5, ekstermitas bawah 5/5.
13) Sistem Reproduksi :
Tidak ada gangguan.
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium :
GDS : 205 mg/dL

5. PENATALAKSANAAN
a. Penatalaksanaan Medis (Therapi obat, Operatif dan lain-lain) :
-
b. Penatalaksanaan Keperawatan (Saat pengkajian) :
-

B. ANALISA DATA

NO. DATA (S) MASALAH (P) ETIOLOGI (E)

1. DS : Gangguan Persepsi Gangguan penglihatan


- Mengatakan pandangannya kabur Sensori
- Mengatakan tidak bisa melihat dengan (penglihatan)
jelas (D.0085)

DO :
- Tampak kesulitan melihat
- Tampak meraba-raba barang disekitar
- Respon tidak sesuai
- Konsentrasi buruk

2. DS : Ansietas (D.0080) Krisis situasional


- Mengatakan malu dengan kondisinya

DO :
- Pasien tampak murung
- Pasien menyendiri

3. DS : Risiko Jatuh Gangguan penglihatan


- (D.0143)

DO :
- Gangguan penglihatan

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI DENGAN PRIORITAS


1. Gangguan Persepsi Sensori (penglihatan) (D.0085) b.d Gangguan penglihatan
2. Ansietas (D.0080) b.d Krisis situasional
3. Risiko Jatuh (D.0143) b.d Gangguan penglihatan
D. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama Pasien : Ny. R


Dx. Medis : Glaucoma
Ruang :-
No. MR :-

Tanggal Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan


(SDKI) (SLKI) (SIKI)
04-12-2023 1. Gangguan Persepsi Sensori Persepsi sensori membaik (Slki L.09083) Minimalisasi Rangsangan (Siki I.08241)
(penglihatan) (D.0085) b.d 1. Periksa status mental, status sensori, dan tingkat kenyamanan
Gangguan penglihatan 1. Verbalisasi melihat meningkat
2. Respons sesuai stimulus membaik (mis. nyeri, kelelahan)
3. Distorsi sensori menurun 2. Diskusikan tingkat toleransi terhadap beban sensori (mis.
4. Konsentrasi membaik
Bising, terlalu terang)
5. Orientasi membaik
3. Batasi stimulus lingkungan (mis. cahaya, suara, aktivitas)
4. Jadwalkan aktivitas harian dan waktu istirahat
5. Kombinasikan prosedur/tindakan dalam satu waktu, sesuai
kebutuhan
6. Ajarkan cara meminimalisasi stimulus (mis. mengatur
pencahayaan ruangan, mengurangi, membatasi kunjungan)
7. Kolaborasi dalam prosedur/tindakan
8. Kolaborasi pemberian obat yang mempengaruhi stimulus
persepsi
04-12-2023 2. Ansietas (D.0080) b.d Krisis Tingkat ansietas menurun (Slki L. 09093) Reduksi ansietas (Siki I.09314)
situasional 1. Menyingkirkan tanda kecemasan 1. Monitor tanda-tanda ansietas.
2. Tidak terdapat perilaku gelisah 2. Ciptakan suasana teurapetik untuk menumbuhkan
3. Frekuensi nadi menurun kepercayaan.
3. Pahami situasi yang membuat ansietas.
4. Konsentrasi membaik 4. Diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan
datang.
5. Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi.
6. Anjurkan keluarga untuk selalu disamping dan mendukung
pasien.
7. Latih teknik relaksasi.
04-12-2023 3. Risiko Jatuh (D.0143) b.d Tingkat jatuh menurun (Slki L.14138) Pencegahan Jatuh (Siki I.14540)
Gangguan Penglihatan 1. Jatuh saat berdiri menurun 1. Identifikasi faktor resiko jatuh
2. Jatuh saat duduk menurun 2. Identifikasi resiko jatuh setidaknya sekali setiap shift atau
3. Jatuh saat berjalan menurun sesuai dengan kebijakan institusi
4. Jatuh saat dipindahkan menurun 3. Identifikasi faktor lingkungan yang meningkatkan resiko
5. Jatuh saat di kamar mandi menurun jatuh (misalnya lantai licin, penerangan kurang)
6. Jatuh saat membungkuk menurun 4. Hitung risiko jatuh dengan menggunakan skala (Misalnya Fall
Morse Scale, Humpty Dumpty Scale) Jika perlu
5. Monitor kemampuan berpindah dari tempat tidur ke kursi
roda dan sebaliknya
6. Orientasikan ruangan pada pasien dan keluarga
7. Pastikan roda tempat tidur dan kursi roda selalu dalam
keadaan terkunci
8. Pasang Handrail tempat tidur
9. Tempatkan pasien beresiko tinggi dekat dengan pantauan
perawat atau nurse station
10. Atur tempat tidur mekanis pada posisi terendah
11. Gunakan alat bantu berjalan
12. Dekatkan bel pemanggil dalam jangkauan pasien
13. Anjurkan memanggil perawat jika membutuhkan bantuan
untuk berpindah
14. Anjurkan menggunakan alas kaki yang tidak licin
15. Anjurkan berkonsentrasi untuk menjaga keseimbangan tubuh
16. Anjurkan melebarkan kaki untuk meningkatkan
keseimbangan saat berdiri

E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN (CATATAN PERKEMBANGAN)

Nama Pasien : Ny. R


Dx. Medis : Glaucoma
Ruang :-
No. MR :-

Tanggal Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi


04-12-2023 1. Gangguan Persepsi Sensori 1. Periksa status mental, status sensori, dan S : Mengatakan pandangannya kabur
(penglihatan) (D.0085) b.d tingkat kenyamanan (mis. nyeri, kelelahan)
Gangguan penglihatan 2. Diskusikan tingkat toleransi terhadap Mengatakan tidak bisa melihat dengan jelas
beban sensori (mis. Bising, terlalu terang) O : Tampak kesulitan melihat
3. Batasi stimulus lingkungan (mis. cahaya, Tampak meraba-raba barang disekitar
suara, aktivitas) Respon tidak sesuai
4. Jadwalkan aktivitas harian dan waktu Konsentrasi buruk
istirahat A : Masalah belum teratasi
5. Kombinasikan prosedur/tindakan dalam P : Lanjutkan intervensi :
satu waktu, sesuai kebutuhan Batasi stimulus lingkungan (mis. cahaya, suara, aktivitas)
6. Ajarkan cara meminimalisasi stimulus Jadwalkan aktivitas harian dan waktu istirahat
(mis. mengatur pencahayaan ruangan, Kombinasikan prosedur/tindakan dalam satu waktu, sesuai
mengurangi, membatasi kunjungan) kebutuhan
7. Kolaborasi dalam prosedur/tindakan Ajarkan cara meminimalisasi stimulus (mis. mengatur
8. Kolaborasi pemberian obat yang pencahayaan ruangan, mengurangi, membatasi kunjungan)
mempengaruhi stimulus persepsi
04-12-2023 2. Ansietas (D.0080) b.d 1. Monitor tanda-tanda ansietas. S : Merasa lebih tenang
Krisis situasional 2. Ciptakan suasana teurapetik untuk Mengatakan pusing berkurang
menumbuhkan kepercayaan. O : Tampak relaks
3. Pahami situasi yang membuat ansietas. Tanda- tanda vital
4. Diskusikan perencanaan realistis tentang TD:120/80 mmHg, N:80 x/m
peristiwa yang akan datang. A : Masalah teratasi sebagian
5. Anjurkan mengungkapkan perasaan dan P : Lanjutkan intervensi :
persepsi. Ciptakan suasana teurapetik untuk menumbuhkan kepercayaan
6. Anjurkan keluarga untuk selalu disamping Anjurkan keluarga untuk selalu disamping dan mendukung
dan mendukung pasien. pasien
7. Latih teknik relaksasi Latih teknik relaksasi
04-12-2023 3. Risiko Jatuh (D.0143) b.d 1. Identifikasi faktor resiko jatuh S:-
Gangguan Penglihatan 2. Identifikasi resiko jatuh setidaknya sekali O : Gangguan penglihatan
setiap shift atau sesuai dengan kebijakan A : Masalah belum teratasi
institusi P : Lanjutkan intervensi :
3. Identifikasi faktor lingkungan yang Orientasikan ruangan pada pasien dan keluarga
meningkatkan resiko jatuh (misalnya lantai Pastikan roda tempat tidur dan kursi roda selalu dalam keadaan
licin, penerangan kurang) terkunci
4. Hitung risiko jatuh dengan menggunakan Pasang Handrail tempat tidur
skala (Misalnya Fall Morse Scale, Humpty Tempatkan pasien beresiko tinggi dekat dengan pantauan
Dumpty Scale) Jika perlu perawat atau nurse station
5. Monitor kemampuan berpindah dari tempat Atur tempat tidur mekanis pada posisi terendah
tidur ke kursi roda dan sebaliknya Gunakan alat bantu berjalan
6. Orientasikan ruangan pada pasien dan Dekatkan bel pemanggil dalam jangkauan pasien
keluarga Anjurkan menggunakan alas kaki yang tidak licin
7. Pastikan roda tempat tidur dan kursi roda Anjurkan berkonsentrasi untuk menjaga keseimbangan tubuh
selalu dalam keadaan terkunci Anjurkan melebarkan kaki untuk meningkatkan keseimbangan
8. Pasang Handrail tempat tidur saat berdiri
9. Tempatkan pasien beresiko tinggi dekat
dengan pantauan perawat atau nurse station
10. Atur tempat tidur mekanis pada posisi
terendah
11. Gunakan alat bantu berjalan
12. Dekatkan bel pemanggil dalam jangkauan
pasien
13. Anjurkan memanggil perawat jika
membutuhkan bantuan untuk berpindah
14. Anjurkan menggunakan alas kaki yang
tidak licin
15. Anjurkan berkonsentrasi untuk menjaga
keseimbangan tubuh
16. Anjurkan melebarkan kaki untuk
meningkatkan keseimbangan saat berdiri
05-12-2023 1. Gangguan Persepsi Sensori 1. Batasi stimulus lingkungan (mis. cahaya, S : Mengatakan pandangannya kabur
(penglihatan) (D.0085) b.d suara, aktivitas) Mengatakan tidak bisa melihat dengan jelas
Gangguan penglihatan
2. Jadwalkan aktivitas harian dan waktu O : Tampak kesulitan melihat
istirahat Tampak meraba-raba barang disekitar
3. Kombinasikan prosedur/tindakan dalam Respon tidak sesuai
satu waktu, sesuai kebutuhan Konsentrasi buruk
4. Ajarkan cara meminimalisasi stimulus A : Masalah belum teratasi
(mis. mengatur pencahayaan ruangan, P : Lanjutkan intervensi :
mengurangi, membatasi kunjungan) Batasi stimulus lingkungan (mis. cahaya, suara, aktivitas)
5. Kolaborasi dalam prosedur/tindakan Jadwalkan aktivitas harian dan waktu istirahat
Kombinasikan prosedur/tindakan dalam satu waktu, sesuai
kebutuhan
Ajarkan cara meminimalisasi stimulus (mis. mengatur
pencahayaan ruangan, mengurangi, membatasi kunjungan)
05-12-2023 2. Ansietas (D.0080) b.d 1. Ciptakan suasana teurapetik untuk S : Merasa lebih baik
Krisis situasional menumbuhkan kepercayaan O : Tampak tenang
2. Anjurkan keluarga untuk selalu disamping Tanda- tanda vital
dan mendukung pasien TD:120/80 mmHg, N:80 x/m
3. Latih teknik relaksasi A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi :

05-12-2023 3. Risiko Jatuh (D.0143) b.d 1. Orientasikan ruangan pada pasien dan S:-
Gangguan Penglihatan keluarga O : Gangguan penglihatan
2. Pastikan roda tempat tidur dan kursi roda A : Masalah belum teratasi
selalu dalam keadaan terkunci P : Lanjutkan intervensi :
3. Pasang Handrail tempat tidur Orientasikan ruangan pada pasien dan keluarga
4. Tempatkan pasien beresiko tinggi dekat Pastikan roda tempat tidur dan kursi roda selalu dalam keadaan
dengan pantauan perawat atau nurse station terkunci
5. Atur tempat tidur mekanis pada posisi Pasang Handrail tempat tidur
terendah Tempatkan pasien beresiko tinggi dekat dengan pantauan
6. Gunakan alat bantu berjalan perawat atau nurse station
7. Dekatkan bel pemanggil dalam jangkauan Atur tempat tidur mekanis pada posisi terendah
pasien Gunakan alat bantu berjalan
8. Anjurkan menggunakan alas kaki yang Dekatkan bel pemanggil dalam jangkauan pasien
tidak licin Anjurkan menggunakan alas kaki yang tidak licin
9. Anjurkan berkonsentrasi untuk menjaga Anjurkan berkonsentrasi untuk menjaga keseimbangan tubuh
keseimbangan tubuh Anjurkan melebarkan kaki untuk meningkatkan keseimbangan
10. Anjurkan melebarkan kaki untuk saat berdiri
meningkatkan keseimbangan saat berdiri

Anda mungkin juga menyukai