Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN TN. H DENGAN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) ON HD,


MELENA, HIPERTENSI ON THERAPY
DI RUANG DAHLIA 2
RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

Disusun Oleh:
Muhammad Jauhar Ridho
P07120520024

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2021

ASUHAN KEPEREWATAN PROFESI NERS


POLKESYO TAHUN AKADEMIK 2020-2021
LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : MUHAMMAD JAUHAR RIDHO


NIM : P07120520024
JUDUL : ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TN. H DENGAN
CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) ON HD, MELENA,
HIPERTENSI ON THERAPY DI RUANG DAHLIA 2 RSUP DR.
SARDJITO YOGYAKARTA

PEMBIMBING AKADEMIK PEMBIMBING KLINIK

ASUHAN KEPEREWATAN PROFESI NERS


POLKESYO TAHUN AKADEMIK 2020-2021
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
JURUSAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Pasien
1) Nama Pasien : Tn. H
2) Tempat Tgl Lahir : 24-01-1971
3) Umur : 49 tahun
4) Jenis Kelamin : Laki-laki
5) Agama: Islam
6) Pendidikan : SMK/sederajat
7) Pekerjaan : Buruh
8) Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
9) Alamat : Culukan, sinduharjo, Ngaglik, Sleman
10) Diagnosa Medis : Chronic Kidney Disease (CKD), Hiperkalemia,
Hipoalbumin, HT on therapy
11) No. RM : 01-85-3x-xx
12) Tanggal Masuk RS : 16-02-2021
13) Tanggal Pengkajian : 16-02-2021

b. Penanggung Jawab / Keluarga


1. Nama : Tn. H
2. Umur : 20 Tahun
3. Pendidikan : SMA sederajat
4. Pekerjaan : Swasta
5. Alamat : Culukan, sinduharjo, Ngaglik, Sleman
6. Hubungan dengan pasien : Keponakan
7. Status perkawinan : Menikah

ASUHAN KEPEREWATAN PROFESI NERS


POLKESYO TAHUN AKADEMIK 2020-2021
2. Riwayat Kesehatan
a. Kesehatan Pasien
1. Keluhan Utama saat Pengkajian
Pasien mengeluh mual, tidak nafsu makan, nyeri perut terutama ulu hati,
BAB dan BAK tidak terganggu.

2. Riwayat Kesehatan Sekarang


a) Alasan masuk RS :
Pasien datang dengan keluhan nyeri perut sejak 1 minggu MRS dan
memberat pada 1 hari SMRS. Nyeri perut dirasakan menjalar pada
seluruh area abdomen. Keluhan disertai mual dan muntah

b) Riwayat Kesehatan Pasien ;


Pasien memiliki riwayat CKD on HD rutin setiap selasa dan jumat di
RS Condong Catur.

3. Riwayat Kesehatan Dahulu


Pasien memiliki riwayat hipertensi

ASUHAN KEPEREWATAN PROFESI NERS


POLKESYO TAHUN AKADEMIK 2020-2021
b. Riwayat Kesehatan Keluarga
1. Genogram

Keterangan :
Laki-laki Tinggal serumah Pasien

Perempuan
Meninggal Pisah

2. Riwayat Kesehatan Keluarga


Keluarga tidak mempunyai riwayat serangan jantung

3. Kesehatan Fungsional (11 Pola Gordon)


1. Nutrisi- metabolik
Pasien mendapat diit sesuai kebutuhan. Diet HD 700gr. Namun pasien
tidak mau makan karena mual dan muntah.

2. Eliminasi
Pasien BAK/BAB menggunakan pampers

3. Aktivitas /latihan
a) Keadaan aktivitas sehari – hari
Pasien terbaring di tempat tidur dengan ADL dibantu sebagian
seperti mengganti baju, celana dan lain-lain

b) Keadaan pernapasan
Pasien tidak mengalami sesak napas. Bunyi napas vesikuler, tidak
ada wheezing maupun ronkhi

ASUHAN KEPEREWATAN PROFESI NERS


POLKESYO TAHUN AKADEMIK 2020-2021
4. Istirahat – tidur
Pasien selalu berbaring di tempat tidur setiap saat. Pasien tidak terganggu
tidur dan tidur sekitar 7 jam/hari.

4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
1. Kesadaran : Compos Mentis
2. GCS :E= 4 V=5 M= 6
3. Status Gizi :TB = 160 cm
BB = 60 Kg

BMI :23,43 (Normal)

4. Tanda Vital : TD = 146/86 mmHg


Nadi = 95 x/mnt
Suhu = 36 °C
SPO2 = 97
RR = 20 x/mnt

Pemeriksaan Secara Sistematik (Cephalo – Caudal)

5. Kulit
Pasien memiliki warna kulit coklat sawo matang, tidak ada lesi, tidak ada
edema, tidak ada perdarahan, akral hangat.

6. Kepala
Pasien memiliki bentuk kepala simetris, tidak ada lesi, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada perdarahan.
7. Leher
Pasien tidak memiliki pembesaran getah bening, tidak memiliki massa,
tidak ada lesi,tidak ada peningkatan vena jugularis. Terdapat HD Cath
jugular sinistra.

8. Dada
a) Inspeksi
Bentuk simetris kiri dan kanan, tidak ada benjolan, tidak ada lesi

ASUHAN KEPEREWATAN PROFESI NERS


POLKESYO TAHUN AKADEMIK 2020-2021
b) Palpasi
Tidak teraba massa, tidak ada nyeri tekan

c) Perkusi
Hasil perkusi : Sonor

d) Auskultasi
Bunyi paru vesikuler, tidak ada wheezing, tidak ada ronkhi

9. Jantung
a) Inspeksi
Tidak ada edema atau lesi
b) Palpasi
Tidak ada nyeri tekan di costa 4,5 sinistra
c) Perkusi
Terdengar bunyi redup
d) Auskultasi
S1 S2 reguler
10. Abdomen
a) Inspeksi
Tidak ada pembesaran, tidak ada tumor, tidak ada lesi

b) Auskultasi
Bising usus normal.

c) Perkusi
Hasil perkusi timpani.

d) Palpasi
Supel, Tidak teraba massa, terdapat nyeri tekan

- P = Agen Cedera Biologis


Q = nyeri terasa seperti berdenyut
R = nyeri di sekitar ulu hati
S = nyeri berskala 4 dari 1-10
T = hilang timbul

ASUHAN KEPEREWATAN PROFESI NERS


POLKESYO TAHUN AKADEMIK 2020-2021
11. Anus dan Rectum
Tidak terkaji

12. Genetalia
Tidak terkaji
13. Ekstremitas
a) Atas
Tidak ada benjolan maupun nyeri tekan

b) Bawah
Kedua ekstremitas bawah berbentuk simetris. Tidak ada benjolan
maupun nyeri tekan, tidak edema. Terdapat IV plug di kaki kiri.

Pengkajian risiko jatuh (Humpty Dumpty)


Tanggal/waktu
Parameter Kriteria Nilai
Dibawah 3 tahun 4
3-7 tahun 3
Usia
8-13 tahun 2
>13 tahun 1 
Laki-laki 2 
Jenis kelamin
Perempuan 1
Kelainan neurologis 4
Perubahan dalam 3 
Diagnosis oksigenasi
Kelainan psikis/prilaku 2
Diagnosis lain 1
Tidak menyadari 3
keterbatasan dirinya
Gangguan
Lupa adanya kterbatasan 2
kognitif
Orientasi baik terhadap 1 
diri sendiri
Riwayat jatuh dari 4
tempat tidur
Pasien gunakan alat 3
Faktor lingkungan bantu
Pasien berada ditempat 2 
tidur
Diluar ruang perawat 1
Respon terhadap Dalam 24 jam 3
operasi/obat Dalam 48 jam 2
penenang/efek >48 jam 1
anestesi
Penggunaan obat Bermacam- macam obat 3
digunakan: obat sedatif
ASUHAN KEPEREWATAN PROFESI NERS
POLKESYO TAHUN AKADEMIK 2020-2021
fenozin, antidepresan,
laksansia/ deuretika,
narkotik.
Salah satu dari 2
pengobatan diatas
Pengobatan lain 1 
Total Skor 10
Ket : Skror 7-11 = risiko jatuh rendah Skor >12 = risiko jatuh tinggi
Intervensi pencegahan risiko jatuh (beri Tgl
tanda v)
1. Pastikan bel/phpne mudah
terjangkau atau pastikan ada
kelaurga yang menunggu
Risiko rendah 2. Roda tempat tidur pada posisi
(RR) dikunci
3. Naikan pagar pengaman
tempat tidur
4. Beri edukasi pasien
1. Lakukan semua pencegahan
risiko jatuh rendah
2. Pasang stiker penanda
berwarna kuning pada gelang
identifikasi
3. Kunjungi dan monitor setiap
Risiko tinggi shif
(RT) 4. Penggunaan
kateter/pispot/tolet duduk
5. Strategi mencegah jatuh
dengan penilaian jatuh yang
lebih detail
6. Libatkan keluarga untuk
menunggu pasien
Nama/paraf

ASUHAN KEPEREWATAN PROFESI NERS


POLKESYO TAHUN AKADEMIK 2020-2021
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Patologi Klinik
Tabel 3.4 Pemeriksaan laboratorium Ny. S di Ruang Wisnumurti di Rumah
Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito Yogyakarta
Tanggal Jenis Pemeriksaan Hasil (satuan) Normal
Pemeriksaan
16 Februari 2021 Bun 131 8,0-23,0 mmHg
Creatinin 12,69 0,60-1,0 mmHg
Leukosit 24,71 x 103 4.50-11,50 x 103
Eritrosit 2,96 4,60-6,00
Hemoglobin 8,6 13,0-18,0 g/dl
Hematokrit 26,3 40-54%
Trombosit 100 x 103 150-450x103
Gula Darah Sewaktu 99 80-140
LDH 713 135-225
Natrium 133 136-145
Kalium 5,38 3,50-5,10
Klorida 93 98-107

17 Februari 2021 Bun 76,80 8,0-23,0 mmHg


Creatinin 7,13 0,60-1,0 mmHg
Leukosit 8,05 4.50-11,50 x 103
Eritrosit 2,85 4,60-6,00
Hemoglobin 8,1 13,0-18,0 g/dl
Hematokrit 25,2 40-54%
Trombosit 147 150-450x103
Natrium 139 136-145
Kalium 4,10 3,50-5,10
Klorida 100 98-107
(Sumber Data Sekunder : RM Pasien )

ASUHAN KEPEREWATAN PROFESI NERS


POLKESYO TAHUN AKADEMIK 2020-2021
6. Terapi
Tabel 3.6 Pemberian Terapi Pasien Ny. S di Ruang Wisnumurti Rumah Sakit
Umum Pusat Dr. Sardjito Yogyakarta

Jam
Nama Obat Dosis Rute Kegunaan
Pemberian
Cefotaxime 1 gr IV 8, 16 & 22 Mengatasi
infeksi
bakteri di
tubuh
Prosogan 2 ampul IV 5,0 cc/jam Mengatasi
syringe masalah
pump gangguan
lambung
untuk
milena/per
darahan
Omeprazole 1 amp IV 8 Mengatasi
masalah
gangguan
lambung
Clonidin 0,157 PO 8, 16, & 22 Mengobati
tekanan
darah
tinggi
Osteocal 500 mg PO 8, 16, & 22 Mengobati
tekanan
darah tingi
Valsartan 25 mg PO 8, 16, & 22 Mengobati
tekanan
darah tingi
Salofalk 500 mg PO 8, 16, & 22 Mengatasi
masalah
susah
BAB

ANALISA DATA
DATA PENYEBAB MASALAH
DS : Pasien mengeluh mual dan Ketidakmampuan Defisit Nutrisi
muntah. Tidak nafsu makan mengabsorbsi nutrient
DO :

ASUHAN KEPEREWATAN PROFESI NERS


POLKESYO TAHUN AKADEMIK 2020-2021
- Pasien tampak lemas
- Terdapat melena
- Sempat BAB hitam
- Nadi = 95 x/mnt
Suhu = 36 °C
- Mendapat diet HD
- IMT = 23,43
DS : Agen Injury Biologis Nyeri Akut
Pasien mengeluh nyeri perut disekitar
ulu hati
-P = Agen Cedera Biologis
Q = nyeri terasa seperti berdenyut
R = nyeri di sekitar ulu hati
S = nyeri berskala 4 dari 1-10
T = hilang timbul

DO :
- Pasien tampak lemas
- Terdapat nyeri tekan pada
abdomen
- Pasien riwayat hipertensi
- TD = 133/60 mmHg
RR = 16 x/mnt
DS : Ketidakseimbangan antara Intoleransi aktivitas
Pasien mengeluh badan terasa lemas. suplai dan kebutuhan oksigen

DO :
- Pasien tampak lemas
- Hanya terbaring di tempat
tidur
- ADL dibantu sebagian
- Terpasang oksigen NK 3lpm
- SPO2 = 97%

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS


1. Defisit Nutrisi b.d Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrient
ASUHAN KEPEREWATAN PROFESI NERS
POLKESYO TAHUN AKADEMIK 2020-2021
2. Nyeri Akut b.d Agen Cidera Biologis
3. Intoleransi Aktivitas b.d Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
C. PERENCANAAN KEPERAWATAN

Hari/ DIAGNOSA PERENCANAAN


Tgl/ TUJUAN RENCANA TINDAKAN
Jam
Defisit Setelah melakukan Observasi : 1. D
Nutrisi b.d tindakan keperawatan 1. Identifikasi status nutrisi m
Ketidakmam selama 3 x 24 jam maka 2. Identifikasi alergi dan intoleransi makanan 2. M
puan status nutrisi pasien 3. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient 3. M
mengabsorbsi membaik dengan 4. Identifikasi perlunya pengguanaan selang 4. Ju
nutrient. kriteria hasil : nasogastric 5. U
1. IMT dalam
5. Monitor
rentangasupan makanan un
normal (5) 6. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium 6. M
2. Nafsu makan m
Terapeutik :
meningkat 7. U
7. Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang
pa
sesuai
8. Hentikan pemberian makan melalui selang
nasogatrik, jika asupan oral dapat di toleransi

Edukasi :
9. Anjurkan posisi duduk , jika mampu
10. Ajarkan diet yang diprogramkan

Kolaborasi :
11. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan
( mis,pereda nyeri, antiemetic), jika perlu
12. kolaborasi dengan ahli giji untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis nutrient yang di
butuhkan, jika perlu

Nyeri Akut Setelah dilakukan 1. M


Observasi
b.d Agen
intervensi keperawatan n
Cedera 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
Biologis 3x 24 jam masalah frekuensi, kualitas, intensitas nyeri. d
terhadap curah jantung Terapeutik m

ASUHAN KEPEREWATAN PROFESI NERS


POLKESYO TAHUN AKADEMIK 2020-2021
dapat diatasi dengan 2. A
2. Berikan tehnik non farmakologis untuk
indikator : mengurangi rasa nyeri 3. M
1. Keluhan Nyeri 3. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri n
Perut berkurang (mis. Suhu ruangan, pencahayaan , kebisingan) 4. D
dari (3) ke (5)
Edukasi p
2. Tekanan darah
dari (4) ke (5) 4. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri n
5. Jelaskan strategi meredakan nyeri 5. A
6. Ajarkan tehnik non farmakologis untuk m
mengurangi rasa nyeri k
6. A
Kolaborasi (o
7. Kolaborasi pemberian analgesik,jika perlu fa
b
7. M
e

Intoleransi Setelah dilakukan Observasi 1. U


Aktivitas b.d intervensi keperawatan 1. Monitor pola dan jam tidur 2. U
Ketidakseimb 2x 24 jam masalah 2. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama d
angan antara terhadap toleransi melakukan aktivitas 3. U
suplai dan aktivitas dapat diatasi Terapeutik 4. U
kebutuhan dengan indikator : 3. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus 5. U
oksigen 1. Keluhan Kelelahan (mis. Cahaya, suara, kunjungan) 6. A
dari (3) ke (4) 4. Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan b
2. Tekanan darah Edukasi 7. U
dari (4) ke (5) 5. Anjurkan tirah baring
3. Frekuensi Nadi 6. Anjurkan melakukan aktivitas secara terhadap
dari (4) ke (5) Kolaborasi
7. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan

D. PELAKSANAAN DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Diagnosa
Hari/Tanggal Keperawatan Pelaksanaan

ASUHAN KEPEREWATAN PROFESI NERS


POLKESYO TAHUN AKADEMIK 2020-2021
16/02/2021 Defisit Nutrisi b.d Observasi :
ketidakmampuan 1. Mengidentifikasi status nutrisi
mengabsorbsi nutrient - IMT = 23,43
2. Mengidentifikasi alergi dan intoleransi makanan
- Tidak ada alergi makanan
3. Mengidentifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient
4. Mengidentifikasi perlunya pengguanaan selan
nasogastric
5. Memonitor asupan makanan
6. Memonitor hasil pemeriksaan laboratorium

Terapeutik :
7. Menyajikan makanan secara menarik dan suhu yan
sesuai

Edukasi :
8. Menganjurkan posisi duduk , jika mampu
9. Menganjurkan diet yang diprogramkan

Kolaborasi :
10. Berkolaborasi pemberian medikasi sebelum maka
( mis,pereda nyeri, antiemetic), jika perlu
- Omeprazole 1 ampul/24 jam
- Salofalk 500mg
11. Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentuka
jumlah kalori dan jenis nutrient yang di butuhkan, jik
perlu
- Diet HD 700 gram

Nyeri Akut b.d Agen Observasi


Cedera Biologis
1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi
kualitas, intensitas nyeri.
- P = Agen Cedera Biologis
Q = nyeri terasa seperti berdenyut
R = nyeri di sekitar ulu hati
S = nyeri berskala 4 dari 1-10
ASUHAN KEPEREWATAN PROFESI NERS
POLKESYO TAHUN AKADEMIK 2020-2021
T = hilang timbul

Terapeutik
2. Memberikan tehnik non farmakologis untuk mengurang
rasa nyeri
- Telah dianjurkan teknik relaksasi
3. Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
(mis. Suhu ruangan, pencahayaan , kebisingan)
Edukasi
4. Menjelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
5. Menjelaskan strategi meredakan nyeri
Kolaborasi
6. Berkolaborasi pemberian analgesik,jika perlu

Intoleransi Aktivitas Observasi


b.d 1. Memonitor pola dan jam tidur
Ketidakseimbangan 2. Memonitor lokasi dan ketidaknyamanan selam
antara suplai dan melakukan aktivitas
kebutuhan oksigen Terapeutik
3. Menyediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulu
(mis. Cahaya, suara, kunjungan)
4. Memberikan aktivitas distraksi yang menenangkan
Edukasi
5. Menganjurkan tirah baring
6. Menganjurkan melakukan aktivitas secara terhadap
Kolaborasi
7. Berkolaborasi dengan ahli gizi tentang ca
meningkatkan asupan makanan

ASUHAN KEPEREWATAN PROFESI NERS


POLKESYO TAHUN AKADEMIK 2020-2021
E. CATATAN PERKEMBANGAN

HR/
JAM
TGL/ EVALUASI
Dx.Kep (WIB) PELAKSANAAN
JAM/ (S O A P)

SHIF

Senin Defisit Nutrisi Observasi : S : Pasien mengeluh mual dan


b.d muntah. Tidak nafsu makan
08/02/2 1. Mengidentifikasi status
ketidakmamp O:
021 nutrisi
uan - Pasien tampak lemas
- IMT = 23,43
Shift mengabsorbsi - Terdapat melena
2. Mengidentifikasi alergi dan
sore nutrient - Sempat BAB hitam
intoleransi makanan
- Nadi = 95 x/mnt
- Tidak ada alergi
Suhu = 36 °C
makanan
- Mendapat diet HD
3. Mengidentifikasi kebutuhan
- IMT= 23,43
kalori dan jenis nutrient
- Tidak ada alergi
4. Mengidentifikasi perlunya
makanan
pengguanaan selang
A : Masalah teratasi sebagian
nasogastric
P : Intervensi dilanjutkan
5. Memonitor asupan
makanan
6. Memonitor hasil
pemeriksaan laboratorium

Terapeutik :

7. Menyajikan makanan
secara menarik dan suhu
yang sesuai

Edukasi :

8. Menganjurkan posisi duduk


, jika mampu
9. Menganjurkan diet yang
diprogramkan

Kolaborasi :

10. Berkolaborasi pemberian


medikasi sebelum makan
( mis,pereda nyeri,
antiemetic), jika perlu
- Omeprazole 1 ampul IV
- Salofalk 500 mg PO
11. Berkolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrient yang di butuhkan,
jika perlu

- Diet HD 700 gram


Nyeri Akut S:
Observasi
b.d Agen Pasien mengeluh nyeri perut
1. Mengidentifikasi lokasi,
Cidera karakteristik, durasi, disekitar ulu hati
Biologis frekuensi, kualitas, - P = Agen Cedera Biologis
intensitas nyeri.
Q = nyeri terasa seperti
- P = Agen Cedera
berdenyut
Biologis
R = nyeri di sekitar ulu hati
Q = nyeri terasa seperti
S = nyeri berskala 4 dari 1-10
berdenyut
T = hilang timbul
R = nyeri di sekitar ulu
hati O:
S = nyeri berskala 4 - Pasien tampak lemas
dari 1-10 - Telah dianjurkan teknik
T = hilang timbul relaksasi

Terapeutik - Terdapat nyeri tekan

2. Memberikan tehnik non pada abdomen


farmakologis untuk - Pasien riwayat
mengurangi rasa nyeri hipertensi
- Telah dianjurkan - TD = 133/60 mmHg
RR = 16 x/mnt
teknik relaksasi
A : Masalah belum teratasi
3. Mengontrol lingkungan
yang memperberat rasa P : Intervensi dilanjutkan
nyeri (mis. Suhu ruangan,
pencahayaan , kebisingan)
Edukasi
4. Menjelaskan penyebab,
periode, dan pemicu nyeri
5. Menjelaskan strategi
meredakan nyeri
Kolaborasi
6. Berkolaborasi pemberian
analgesik,jika perlu
Intoleransi ObservasiObservasi S:
Aktivitas b.d 1. Memonitor pola dan jam Pasien mengeluh badan terasa
Ketidakseimb tidur lemas.
angan antara 2. Memonitor lokasi dan O :
suplai dan ketidaknyamanan selama - Pasien tampak lemas
kebutuhan melakukan aktivitas - Hanya terbaring di
oksigen Terapeutik tempat tidur
3. Menyediakan lingkungan - ADL dibantu sebagian
nyaman dan rendah stimulus - Terpasang oksigen NK
(mis. Cahaya, suara, 3lpm
kunjungan) - SPO2 = 97%
4. Memberikan aktivitas A : Masalah belum teratasi
distraksi yang menenangkan P : Intervensi dilanjutkan
Edukasi
5. Menganjurkan tirah baring
6. Menganjurkan melakukan
aktivitas secara terhadap
Kolaborasi
7. Berkolaborasi dengan ahli
gizi tentang cara
meningkatkan asupan
makanan

HR/
JAM
TGL/ EVALUASI
Dx.Kep (WIB) PELAKSANAAN
JAM/ (S O A P)

SHIF

Selasa Defisit Nutrisi Observasi : S : Pasien mengeluh mual dan


b.d muntah berkurang.
17/02/ 1. Mengidentifikasi status
ketidakmamp O:
nutrisi
2021 uan - Pasien tampak lemas
- IMT = 23,43
Shift mengabsorbsi - Terdapat melena
2. Mengidentifikasi alergi dan
Pagi nutrient - Pasien dipuasakan
intoleransi makanan
- Pasien muntah hitam
- Tidak ada alergi
- Sempat BAB hitam
makanan
- Nadi = 86 x/mnt
3. Mengidentifikasi kebutuhan
Suhu = 36,9 °C
kalori dan jenis nutrient
- Mendapat diet HD
4. Mengidentifikasi perlunya
- IMT= 23,43
pengguanaan selang
- Tidak ada alergi
nasogastric
makanan
- Menolak pemasangan
- Terapi diberikan
NGT
- Menolak pemasangan
5. Memonitor asupan
makanan NGT

6. Memonitor hasil A : Masalah teratasi sebagian


pemeriksaan laboratorium P : Intervensi dilanjutkan

Terapeutik :

7. Menyajikan makanan
secara menarik dan suhu
yang sesuai
Edukasi :

8. Menganjurkan posisi duduk


, jika mampu
9. Menganjurkan diet yang
diprogramkan

Kolaborasi :

10. Berkolaborasi pemberian


medikasi sebelum makan
( mis,pereda nyeri,
antiemetic), jika perlu
- Omeprazole 1 ampul IV
- Salofalk 500 mg PO
- SP Prosogan 2 ampul
5,0 cc/jam
11. Berkolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrient yang di butuhkan,
jika perlu

- Diet HD 700 gram


Nyeri Akut S:
Observasi
b.d Agen Pasien mengeluh nyeri perut
1. Mengidentifikasi lokasi,
Cidera karakteristik, durasi, disekitar ulu hati telah
Biologis frekuensi, kualitas, berkurang
intensitas nyeri.
- P = Agen Cedera Biologis
- P = Agen Cedera
Q = nyeri terasa seperti
Biologis
berdenyut
Q = nyeri terasa seperti
R = nyeri di sekitar ulu hati
berdenyut
S = nyeri berskala 3 dari 1-10
R = nyeri di sekitar ulu
T = hilang timbul
hati
S = nyeri berskala 3
dari 1-10 O:
T = hilang timbul - Pasien tampak lemas

Terapeutik - Telah dianjurkan teknik


2. Memberikan tehnik non relaksasi
farmakologis untuk - Terdapat nyeri tekan
mengurangi rasa nyeri
pada abdomen
- Telah dianjurkan - Pasien riwayat
teknik relaksasi
hipertensi
3. Mengontrol lingkungan
- TD = 110/73 mmHg
yang memperberat rasa
nyeri (mis. Suhu ruangan, RR = 20 x/mnt
pencahayaan , kebisingan) A : Masalah teratasi sebagian
Edukasi
P : Intervensi dilanjutkan
4. Menjelaskan penyebab,
periode, dan pemicu nyeri
5. Menjelaskan strategi
meredakan nyeri
Kolaborasi
6. Berkolaborasi pemberian
analgesik,jika perlu
Intoleransi ObservasiObservasi S:
Aktivitas b.d 1. Memonitor pola dan jam Pasien mengeluh badan terasa
Ketidakseimb tidur lemas.
angan antara 2. Memonitor lokasi dan O :
suplai dan ketidaknyamanan selama - Pasien tampak lemas
kebutuhan melakukan aktivitas - Hanya terbaring di
oksigen Terapeutik tempat tidur
3. Menyediakan lingkungan - Pasien post HD di ruang
nyaman dan rendah stimulus Gatot Kaca
(mis. Cahaya, suara, - ADL dibantu sebagian
kunjungan) - Terpasang oksigen
4. Memberikan aktivitas NRM 10 lpm
distraksi yang menenangkan - SPO2 = 96%
Edukasi A : Masalah belum teratasi
5. Menganjurkan tirah baring P : Intervensi dilanjutkan
6. Menganjurkan melakukan
aktivitas secara terhadap
Kolaborasi
7. Berkolaborasi dengan ahli
gizi tentang cara
meningkatkan asupan
makanan

HR/
JAM
TGL/ EVALUASI
Dx.Kep (WIB) PELAKSANAAN
JAM/ (S O A P)

SHIF

Rabu Defisit Nutrisi Observasi : S : Pasien mengeluh mual dan


b.d muntah berkurang.
18/02/ 1. Mengidentifikasi status
ketidakmamp O:
nutrisi
2021 uan - Pasien tampak lemas
- IMT = 23,43
Shift mengabsorbsi - Terdapat melena
2. Mengidentifikasi alergi dan
Pagi nutrient - Pasien dipuasakan
intoleransi makanan
- Pasien muntah hitam
- Tidak ada alergi
- Sempat BAB hitam
makanan
- Nadi = 73 x/mnt
3. Mengidentifikasi kebutuhan
Suhu = 36,3 °C
kalori dan jenis nutrient
- Mendapat diet HD
4. Mengidentifikasi perlunya
- IMT= 23,43
pengguanaan selang
- Tidak ada alergi
nasogastric
makanan
- Menolak pemasangan
- Terapi diberikan
NGT
- Menolak pemasangan
5. Memonitor asupan
makanan NGT

6. Memonitor hasil A : Masalah teratasi sebagian


pemeriksaan laboratorium P : Intervensi dilanjutkan
Terapeutik :

7. Menyajikan makanan
secara menarik dan suhu
yang sesuai

Edukasi :

8. Menganjurkan posisi duduk


, jika mampu
9. Menganjurkan diet yang
diprogramkan

Kolaborasi :

10. Berkolaborasi pemberian


medikasi sebelum makan
( mis,pereda nyeri,
antiemetic), jika perlu
- Omeprazole 1 ampul IV
- Salofalk 500 mg PO
- SP Prosogan 2 ampul
5,0 cc/jam
11. Berkolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrient yang di butuhkan,
jika perlu

- Diet HD 700 gram


Nyeri Akut S:
Observasi
b.d Agen Pasien mengatakan tidak
1. Mengidentifikasi lokasi,
Cidera karakteristik, durasi, merasakan nyeri perut lagi
Biologis frekuensi, kualitas, O:
intensitas nyeri.
- Pasien tampak lemas
- P = Agen Cedera
Biologis - Telah dianjurkan teknik

Q = nyeri terasa seperti relaksasi


berdenyut - Terdapat nyeri tekan
R = nyeri di sekitar ulu pada abdomen
hati - Pasien riwayat
S = nyeri berskala 3 hipertensi
dari 1-10 - TD = 149/84 mmHg
T = hilang timbul RR = 21 x/mnt
A : Masalah teratasi
Terapeutik
2. Memberikan tehnik non P : Intervensi dihentikan
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
- Telah dianjurkan
teknik relaksasi
3. Mengontrol lingkungan
yang memperberat rasa
nyeri (mis. Suhu ruangan,
pencahayaan , kebisingan)
Edukasi
4. Menjelaskan penyebab,
periode, dan pemicu nyeri
5. Menjelaskan strategi
meredakan nyeri
Kolaborasi
6. Berkolaborasi pemberian
analgesik,jika perlu
Intoleransi ObservasiObservasi S:
Aktivitas b.d 1. Memonitor pola dan jam Pasien mengeluh badan terasa
Ketidakseimb tidur lemas.
angan antara 2. Memonitor lokasi dan O :
suplai dan ketidaknyamanan selama - Pasien tampak lemas
kebutuhan melakukan aktivitas - Hanya terbaring di
oksigen Terapeutik tempat tidur
3. Menyediakan lingkungan - ADL dibantu sebagian
nyaman dan rendah stimulus - Terpasang oksigen
(mis. Cahaya, suara, NRM 10 lpm
kunjungan) - SPO2 = 96%
4. Memberikan aktivitas A : Masalah belum teratasi
distraksi yang menenangkan P : Intervensi dilanjutkan
Edukasi
5. Menganjurkan tirah baring
6. Menganjurkan melakukan
aktivitas secara terhadap
Kolaborasi
7. Berkolaborasi dengan ahli
gizi tentang cara
meningkatkan asupan
makanan

Anda mungkin juga menyukai