Anda di halaman 1dari 14

PORTOFOLIO HOME VISIT

No. ID dan Nama Peserta : Tn. AK


Topik : Low Back Pain
Nama Pasien : Adelio Kornelis No. RM :
Dr. Anastaya
Tanggal Kunjungan : 20 Maret 2019 Pendamping : Sampaleng

Tempat: Jalan Gagak, Kelurahan Ranomut Lingkungan V

□ Neonatus □ Bayi □ Anak □ Remaja  Dewasa □ Lansia □ Bumil

□ Deskripsi : Laki-laki, usia 53 tahun, nyeri pada tulang belakang daerah pinggang
□ Tujuan : Melakukan pemeriksaan

Bahan
□ Tinjauan Pustaka □ Riset  Kasus □ Audit
Bahasan :

Cara
 Diskusi □ Presentasi dan Diskusi □ E-mail □ Pos
Membahas :

Data TTL / Umur : Manado, 24 Agustus


Nama : Tn. AK
Pasien : 1965 / 53 tahun
Alamat : Jl. Manguni
Nama Klinik : Puskesmas Ranomut Telp : 8, Perkamil, Paal Dua,
Kota Manado
Data Utama untuk Bahan Diskusi :
1. Diagnosis / Gambaran Klinis :
Adanya nyeri pada tulang belakang daerah pinggang.
2. Riwayat Pengobatan :
Pasien saat ini mengonsumsi obat Antalgin 500 mg 3 x 1.
3. Riwayat Kesehatan / Penyakit :
Penderita mengeluh merasakan nyeri pada tulang belakang terutama daerah
pinggang sejak 3 tahun lalu. Nyeri bersifat tajam dan menjalar ke pinggul bagian
kanan dan kiri pasien.

1
4. Riwayat Keluarga :
Hanya pasien yang mengalami keluhan serupa di dalam keluarga.
5. Riwayat Pekerjaan :
Mekanik alat berat.
6. Kondisi Lingkungan Sosial dan Fisik :
Pasien tinggal di daerah padat penduduk dan berada di bukit, untuk pergi ke
rumah perlu naik tangga yang tinggi. Hubungan pasien dengan tetangga dan
orang sekitar baik, tidak ada masalah baik di rumah maupun di masyarakat
sekitar. Kebutuhan keluarga cukup terpenuhi.
7. Lain-lain :
Pasien memiliki riwayat kebiasaan mengangkat alat-alat yang berat dan sering
membungkuk untuk mencabut rumput dan membersihkan halaman rumah.
Pasien juga sering mengonsumsi makanan berminyak dan sering mengonsumsi
mie instan.
Daftar Pustaka
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat.
2. Kalangi P, Angliadi E, Gessal J. Perbandingan Kecepatan Berjalan pada Pasien Nye
ri Punggung Bawah Mekanik Subakut dan Kronik Menggunakan Timed Up And Go
Test. Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. Manado: FKUNSRAT. 2015; (3):143
-9.
Hasil Pembelajaran
1. Diagnosis Low Back Pain.
2. Mekanisme Low Back Pain.
3. Kurangnya informasi yang didapatkan pasien tentang penyakit yang dialami,
sebagai contoh manajemen nyeri dan.

2
RANGKUMAN PORTOFOLIO

1. Subjektif :

Pasien datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri pada tulang belakang terutama
daerah pinggang sejak 3 tahun yang lalu. Nyeri bersifat tajam dan menjalar ke
daerah pinggul kanan dan kiri pasien.
2. Objektif :

Pada pasien didapatkan keadaan umum tampak baik, kesadaran compos mentis
dengan tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi: 90x/m, Respirasi: 23x/m, dan suhu
badan 36,4oC. Pasien memiliki Berat badan: 76 kg dan tinggi badan: 167 cm
dengan IMT: 30,86 kg/m2 termasuk dalam status gizi obesitas 1.

3. Assesment :

Sesuai dengan gejala klinis dan riwayat penyakit yang dialami pasien, pasien
didiagnosis dengan Low Back Pain.

4. Plan :

Pengobatan : Antalgin 500 mg 3x1

Edukasi: Minum obat jika nyeri kambuh. Menjaga pola makan serta olahraga teratur.
Mengajarkan proper back mechanism.

3
BAB I
PENDAHULUAN

Home Visit merupakan kedatangan petugas kesehatan ke rumah pasien untuk lebih
mengenal kehidupan pasien serta memberikan pertolongan kedokteran kepada pasien di rumah.
Manfaat dari Home visit ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dokter tentang pasien serta
meningkatkan hubungan antara dokter dan pasien. Pada home visit kita akan melalukan
peninjauan terhadap lingkungan, keadaan ekonomi, keadaan keluarga dan hubungan sosial
pasien di lingkungan tempat tinggalnya, pemberian informasi dan edukasi kepada pihak
keluarga.1
Dokter keluarga merupakan bagian utama dari pelayanan kesehatan primer. Dokter
keluarga merupakan dokter tempat kontak pertama dan kelanjutannya dengan pasien guna
menyelesaikan secara komprehensif dan terpadu semua masalah sedini dan sedapat mungkin
dengan mengutamakan pencegahan dan pemantauan berkala pada penyakit kronis. Pelayanan
yang disediakan dokter keluarga ialah pelayanan medis tingkat pertama untuk semua orang
yang bersifat paripurna (comprehensive), yaitu termasuk pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan (promotive), pencegahan penyakit dan proteksi khusus (preventive and specific
protection), pemulihan kesehatan (curative), pencegahan kecacatan (disability limitation) dan
rehabilitasi setelah sakit (rehabilitation) dengan memperhatikan kemampuan sosial serta sesuai
dengan mediko legal etika kedokteran.1
Low Back Pain (LBP) merupakan salah satu gangguan muskuloskeletal yang
disebabkan oleh aktivitas tubuh yang kurang baik. Dibeberapa negara, LBP merupakan
penyebab terbesar hilangnya produktifitas pada pekerja.2
Dalam rangka meningkatkan mutu dan pelayanan kesehatan, maka diperlukan home
visit ini dalam membina hubungan kerjasama yang baik antara petugas kesehatan, pasien dan
anggota keluarga pasien. Home visit kali ini akan membahas tentang Low Back Pain.

4
BAB II
STATUS PASIEN

A. KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA


No Nama Kedudukan Umur L/P Pendidikan Pekerjaan Penderita Ket.
Klinik
1. AK Ayah 53 thn L SMP Mekanik YA

2. AH Ibu 52 thn P SMP IRT TIDAK

3. SA Anak 33 thn P SMA Pedagang TIDAK

4. RI Anak 29 thn P SMA Wiraswasta TIDAK

5. NF Anak 17 thn P - - TIDAK

B. GENOGRAM

C. KEADAAN RUMAH DAN LINGKUNGAN


1. Kepemilikan rumah : Rumah milik sendiri
2. Ukuran rumah : ± 6x5 meter
3. Daerah rumah : Padat penduduk

5
4. Bertingkat/tidak : tidak
5. Ruang tamu : 1 ruang
6. Kamar tidur : 2 ruang
7. Kamar mandi/WC : 1 ruang
8. Dapur : 1 ruang
9. Dinding rumah : Kayu
10. Ventilasi rumah : Ada
11. Lantai rumah : Beton
12. Atap rumah : Seng
13. Sumur/sumber air : Sumur
14. Sumber/listrik : Perusahaan Listrik Negara (PLN)
15. Tempat pembuangan sampah : TPS

D. DENAH RUMAH

WC/Kamar mandi
Ruang Keluarga

Kamar 1
Pintu

Kamar 2

E. PEMERIKSAAN FISIK UMUM


Keadaan Umum : Tampak Baik
Kesadaran : Compos Mentis

6
Tanda Vital :
 TD : 120/80 mmHg
 N : 90 x/m
 R : 23 x/m
 S : 36,4o C
 BB : 76 kg
 TB : 167 cm
 IMT : 30,86 kg/m2
 Status Gizi : Obese I

Kulit : Sawo matang, turgor turun (-), ikterik (-), sianosis (-), pucat (-),
venektasi (-), petechie (-), spider nevi (-)
Kepala : Bentuk normocephal, keriput (-), macula (-), atrofi m. temporalis
(-), papula (-), nodula (-).
Mata : Conjunctiva anemis (-/-), Sklerai kterik (-/-), pupil isokor (+/+),
reflex kornea (+/+), radang (-), mata cekung (-/-), hiperopia
Hidung : Napas cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (-), deformitas
hidung (-), hiperpigmentasi (-)
Mulut : Bibir hiperemis (-), bibir kering (-), lidah kotor (-), tremor (-)
Telinga : Nyeri tekan mastoid (-), secret (-), pendengaran berkurang (-),
cuping telinga dalam batas normal
Tenggorokan : Tidak dilakukan pemeriksaan
Leher : Trakea di tengah, pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran
kelenjar limfe (-), lesi pada kulit (-)
Thoraks : Dalam batasan normal
Abdomen : Dalam batasan normal
Anggota gerak : Dalam batasan normal

F. PENETAPAN MASALAH PASIEN


1. Riwayat Medis
 Darah tinggi : disangkal
 Sakit gula : disangkal
 Kolesterol : disangkal
 Asam Urat : disangkal

7
 Alergi obat/makanan/benda : disangkal
 Riwayat sesak : disangkal
 Riwayat batuk lama : disangkal
 Riwayat penyakit jantung : disangkal
 Riwayat penyakit tulang : disangkal
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Penderita mengeluh merasakan nyeri pada tulang belakang terutama daerah pinggang
sejak 3 bulan lalu. Nyeri bersifat tajam dan menjalar ke pinggul bagian kanan dan kiri
pasien.
3. Riwayat Pengobatan
Pasien saat ini mengonsumsi obat Antalgin.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Hanya pasien yang mengalami keluhan serupa di dalam keluarga.
5. Riwayat Kebiasaan
Pasien memiliki riwayat kebiasaan mengonsumsi makanan berminyak dan sering
mengonsumsi mie instan.
6. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien tinggal di daerah padat penduduk. Hubungan pasien dengan tetangga dan orang
sekitar baik, tidak ada masalah baik di rumah maupun di masyarakat sekitar. Kebutuhan
keluarga cukup terpenuhi.
7. Riwayat Gizi
Pasien memiliki berat badan 76 kg, tinggi badan 167 cm, dan indeks massa tubuh 30,86
kg/m2, sehingga didapatkan status gizi pasien adalah obese I.
8. Diagnosis holistik (biopsikososial)
Personal : Nyeri pada tulang belakang
Klinis : Low Back Pain
Faktor Internal : Status gizi obese
Psikososial : Pasien adalah seorang mekanik alat berat
Skala Fungsi Sosial : Skala 2 (Pasien mampu melakukan pekerjaan ringan sehari-
hari di dalam dan luar rumah).

8
G. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Biologis
Keluarga tersebut merupakan keluarga inti yang terdiri dari pasien, istri pasien serta
ketiga anak pasien.
2. Fungsi Sosial
Dalam kehidupan sehari-hari, pasien dan keluarga hanya sebagai anggota
masyarakat biasa dan komunikasi antar tetangga cukup baik, tidak ada masalah
antara tetangga.
3. Fungsi Psikologis
Pasien tinggal dengan istri dan anak-anaknya. Hubungan keluarga terjalin seperti
keluarga pada umumnya.
4. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan
Penghasilan keluarga bersumber dari penghasilan pasien yang bekerja sebagai
pedagang dan dirasakan cukup untuk pemenuhan kebutuhan makan sehari-hari
pasien.
5. Fungsi Fisiologis (skor APGAR)
APGAR score adalah skor yang digunakan untuk menilai fungsi keluarga ditinjau
dari sudut pandang setiap anggota keluarga terhadap hubungannya dengan anggota
keluarga yang lain. APGAR score meliputi:
1) Adaptation
Kemampuan anggota keluarga tersebut beradaptasi dengan anggota keluarga
yang lain, serta penerimaan, dukungan dan saran dari anggota keluarga yang
lain.
2) Partnership
Menggambarkan komunikasi, saling membagi, saling mengisi, saling
bertukar pikiran antara anggota keluarga dalam segala masalah yang dialami
oleh keluarga tersebut.
3) Growth
Menggambarkan dukungan keluarga terhadap hal – hal baru yang dilakukan
anggota keluarga tersebut.
4) Affection
Menggambarkan hubungan kasih sayang dan interaksi antar anggota
keluarga.
5) Resolve

9
Menggambarkan kepuasan anggota keluarga tentang kebersamaan dan
waktu yang dihabiskan bersama anggota keluarga yang lain.
Terdapat 3 kategori penilaian yaitu: nilai rata-rata ≤ 5 kurang, 6-7 cukup dan
8-10 adalah baik. Dimana skor untuk masing – masing kategori adalah:
2 : sering
1 : kadang - kadang
0 : jarang / tidak sama sekali

Pada keluarga ini hanya dilakukan penilaian APGAR score terhadap Ny. NZ
APGAR Tn. AK terhadap keluarga 0 1 2
A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya √
mengahadapi masalah
P Saya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah √
dengan saya
G Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung √
keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang
baru
A Saya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih sayangnya √
dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll
R Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu bersama- √
sama

Untuk Tn. AK, APGAR score dapat dijelaskan sebagai berikut :


Adaptation : Tn. AK mendapat dukungan yang maksimal dari keluarga untuk
menjaga kestabilan kondisinya terutama terhadap penyakit Low Back
Pain yang dideritanya.(Score :2)
Partnership : Komunikasi antara pasien dengan keluarga terjalin sangat baik.
(Score : 2)
Growth : Tn. AK selalu berdiskusi bersama keluarga untuk menentukan
keputusan. (Score :2).
Affection : Keluarga dapat mengerti apabila Tn. AK meluapkan emosinya seperti
kemarahan. (Score : 1)

10
Resolve : Tn. AK memiliki waktu berkumpul yang maksimal dengan anggota
keluarganya. (Score : 2)
Total APGAR score Tn. AK: 9 (baik)

6. Fungsi patologis (SCREEM)

KET.
SUMBER PATOLOGIS

Social Tn. AK cukup rajin dalam mengikuti kegiatan di -


lingkungan sekitar rumah
Culture Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya baik dapat -
dilihat
Religious Rajin ke gereja untuk ibadah dan mengikuti -
kajian-kajian agama.
Economic Penghasilan keluarga bertumpuh pada pasien -
sebagai pedagang.
Educational Tingkat pendidikan dan pengetahuan keluarga -
tersebut baik.
Untuk mencari pelayanan kesehatan, keluarga
Medical -
Tn. AK pergi ke puskesmas Tuminting untuk
melakukan pemeriksaan

Keluarga Tn. AK tidak mempunyai fungsi patologis. Kesimpulan permasalahan


fungsi keluarga : Tn. AK, umur 53 tahun dengan Low Back Pain, memiliki fungsi sosial,
fungsi psikologis dan fungsi ekonomi yang cukup baik.

11
BAB III
PENUTUP

Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain didefinisikan sebagai nyeri dan
ketidaknyamanan, yang terlokalisasi di bawah sudut iga terakhir (costal margin) dan di atas
lipat bokong bawah (gluteal inferior fold), dengan atau tanpa nyeri pada tungkai.3,4 Nyeri bisa
menjalar ke daerah lain seperti punggung bagian atas dan pangkal paha. Gejala yang dirasakan
pada penderita LBP bermacam–macam seperti nyeri rasa terbakar, nyeri tertusuk, hingga
kelemahan pada tungkai.2 LBP dapat menyebabkan penderita mengalami suatu disabilitas atau
keterbatasan fungsional dalam menjalani aktivitas sehari-hari dan banyak kehilangan jam kerja
terutama dalam usia produktif.5
Kepada petugas dalam home visit ini dapat bermanfaat dalam meningkatkan mutu dan
pelayanan. Hal ini dibutuhkan untuk meningkatkan hubungan kerjasama yang baik antara
petugas kesehatan dengan anggota keluarga, aspek yang dinilai pada home visit ini antara lain
peninjauan terhadap lingkungan, keadaan ekonomi, keadaan keluarga dan hubungan sosial
pasien di lingkungan tempat tinggalnya, pemberian informasi dan edukasi kepada pihak
keluarga.

12
DAFTAR PUSTAKA

1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.
2. Sarwili I. Hubungan beban kerja perawat terhadap angka kejadian LBP (Low Back Pain).
[Journal] 2015 ;5:25-33.
3. Burton AK, Eriksen HR, Leclerc A, Balaque F, Henrotin Y, Muller G, et al. European
Guidelines For Prevention In Low Back Pain. 2004.
4. Docking RE, Fleming J, Brayne C, et al. Epidemiology of back pain in older adults: pre
valence and risk factors for back pain onset. Rheumatology. 2011.
5. Kalangi P, Angliadi E, Gessal J. Perbandingan Kecepatan Berjalan pada Pasien Nyeri P
unggung Bawah Mekanik Subakut dan Kronik Menggunakan Timed Up And Go Test. I
lmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. Manado: FKUNSRAT. 2015; (3):143-9.

13
LAMPIRAN

14

Anda mungkin juga menyukai