Oleh:
I Gusti Dwipayana Sanjaya – 17014101343
Syafiq Muhtadi Suheli – 17014101375
Regina Friska Sulangi – 17014101370
Jessica Pricilia Limpo – 17014101348
Dosen Pembimbing
1. Dr.dr. Gustaaf A.E.Ratag, MPH
Masa KKM :
30 Juli – 07 September 2018
Mengetahui,
DosenPembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
1
DAFTAR ISI
LAMPIRAN .......................................................................................................... 14
2
TABEL KEGIATAN DI KLINIK DOKTER KELUARGA
KEGIATAN HARIAN DOKTER MUDA
Hari /
No. Topik Bimbingan Pembimbing
Tanggal
Mengikuti Poliklinik UNSRAT
Melapor
Melakukan pemeriksaan
Senin, 25 tekanan darah
1
Maret 2019
Pembuatan surat keterangan
sakit
Pengukuran antropometri
3
I. Definisi Dokter Keluarga
Definisi dokter keluarga menurut Ikatan Dokter Indonesia tahun1982
adalah dokter yang dapat memberikan pelayananan kesehatan yang berorientasi
komunitas dengan titik berat kepada keluarga, tidak hanya memandang penderita
sebagai individu yang sakit tetapi sebagi bagian dari unit keluarga dan tidak hanya
menanti secara pasif, tetapi bila perlu aktif mengunjungi penderita atau keluarga.
World Organization of Family Doctors (WONCA) tahun 1991 menjelaskan
bahwa dokter keluarga adalah dokter yang mengutamakan pelayanan
komprehensif bagi semua orang yang mencari pelayanan kedokteran, dan
mengatur pelayanan oleh provider lain bila diperlukan. Dokter keluarga adalah
seorang generalis yang menerima semua orang yang membutuhkan pelayanan
kedokteran tanpa adanya pembatasan usia, gender, ataupun jenis penyakit. Dokter
keluarga adalah dokter yang mengasuh individu tersebut tanpa membedakan ras,
budaya, dan tingkatan sosial. Dokter keluarga berkompeten untuk menyediakan
pelayanan dengan sangat mempertimbangkan dan memperhatikan latar belakang
budaya, sosioekonomi, dan psikologis pasien. Dokter ini bertanggung jawab atas
berlangsungnya pelayanan yang komprehensif dan bersinambung bagi pasiennya.1
4
5. Memandang dirinya sebagai bagian dari jaringan pelayanan kesehatan
yang tersedia di masyarakat.
6. Diselenggarakan dalam suatu daerah domisili yang sama dengan
pasiennya.
7. Melayani pasien di tempat praktek, di rumah dan di rumah sakit.
8. Memperlihatkan aspek subjektif dari ilmu kedokteran.
9. Diselenggarakan oleh seorang dokter yang bertindak sebagai manager dari
sumber-sumber yang tersedia.
5
4. Dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan untuk diperhaatikannya pasien
tidak hanya sebagai orang perorang, tetapi juga sebagai anggota keluarga
dan anggota masyarakat.
5. Dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan untuk dilayaninya pasien secara
menyeluruh dan dapat diberikan perhatian kepada pasien secara lengkap
dan sempurna, jauh melebihi jumlah keseluruhan keluhan yang
disampaikan.
6
b. Dokter keluarga adalah dokter spesialis
Pendapat seperti ini ditemukan misalnya di Amerika Serikat. Inilah
sebabnya, di negara tersebut seseorang dokter yang akan menyelenggarakan
pelayanan dokter keluarga , diharuskan untuk mengikutu pendidikan tambahan
selama 3 tahun. Dokter keluarga di Amerika serikat memang telah dianggap
sebagai dokter spesialis umum yang yang kedudukannya setara dengan
spesialis lainnya.
d. Dokter keluarga tidak sama dengan dokter umum, tetapi antara keduanya
terdapat banyak kesamaan.
Pendapat ini merupakan pendapat awal yang muncul ketika konsep dokter
keluarga pertama kali diperkenalkan. Dokter keluarga kemudian sering disebut
perkembangannya lebih lanjut dari pada dokter umum, yakni setelah
sebelumnya para dokter umum yang dimaksud memperoleh tambahan
pendidikan lebih lanjut.
7
- Tata cara pelayanan tidak diselenggarakan secara terkotak-kotak
ataupun terputus-putus melainkan diselenggarakan secara terpadu
(integrated) dan berkesinambungan (kontinu).
- Pusat perhatian pada waktu menyelenggarakan pelayanan kedokteran
tidak memusatkan perhatiannya hanya pada keluhan dan masalah
kesehatan yang disampaikan penderita saja, melainkan pada penderita
sebagai manusia seutuhnya.
- Pendekatan pada penyelenggaraan pelayanan tidak didekati hanya dari
satu sisi saja, melainkan dari semua sisi yang terkait (comprehensive
approach) yaitu sisi fisik, mental dan sosial (secara holistik).
B. Sasaran Pelayanan
Ruang lingkup kedua dari pelayanan dokter keluarga adalah yang
menyangkut sasaran, yakni kepada siapa pelayanan dokter keluarga tersebut
ditujukan. Sasaran pelayanan dokter keluarga adalah keluarga sebagai suatu
unit. Pelayanan dokter keluarga harus memperhatikan kebutuhan dan
tuntutuan kesehatan keluarga sebagai satu kesatuan, harus memperhatikan
pengaruh masalah kesehatan yang dihadapi terhadap keluarga dan harus
memperhatikan pengaruh keluarga terhadap masalah kesehatan yang dihadapi
oleh setiap anggota keluarga.1,3
A. Tujuan Umum
Tujuan umum pelayanan dokter keluarga adalah sama dengan tujuan
pelayanan kedokteran dan atau pelayanan kesehatan pada umumnya, yakni
terwujudnya keadaan sehat bagi setiap anggota keluarga.
B. Tujuan Khusus
Tujuan khusus pelayanan dokter keluarga dapat dibedakan atas dua
macam, yaitu :
1. Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih
efektif. Dibandingkan dengan pelayanan kedokteran lainnya, pelayanan
8
dokter keluarga memang lebih efektif. Ini disebabkan karena dalam
menangani suatu masalah kesehatan, perhatian tidak hanya ditujukan pada
keluhan yang disampaikan saja, tetapi pada pasien sebagai manusia
seutuhnya, dan bahkan sebagai bagian dari anggota keluarga dengan
lingkungannya masing-masing. Pengelolaan suatu masalah kesehatan akan
dapat dilakukan secara sempurna dan karena itu penyelesaian suatu
masalah kesehatan akan dapat pula diharapkan lebih memuaskan.
2. Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih
efisien. Jika dibandingkan dengan pelayanan kedokteran lainnya,
pelayanan dokter keluarga juga lebih mengutamakan pelayanan
pencegahan penyakit serta diselenggarakan secara menyeluruh, terpadu
dan berkesinambungan.Jika pelayanan pencegahan penyakit diutamakan,
maka berarti angka jatuh sakit akan menurun, yang apabila dapat
dipertahankan, pada gilirannya akan berperan besar dalam menurunkan
biaya kesehatan. Hal yang sama juga ditemukan pada pelayanan yang
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Salah satu keuntungan dari
pelayanan yang seperti ini ialah dapat dihindarkannya tindakan dan atau
pemeriksaan kedokteran yang berulang-ulang, yang besar peranannya
dalam mencegah penghamburan dana kesehatan yang jumlahnya telah
diketahui selalu bersifat terbatas.
9
2. Penghubung atau Penyampai Pesan (Comunicator)
Dokter memiliki fungsi pada masyrakat yaitu memperkenalkan pola hidup
sehat melalui penjelasan yang efektif sehingga memberdayakan pasien dan
keluarganya untuk meningkatkan dan memelihara kesehatannya sendiri serta
memicu perubahan cara berpikir menuju sehat dan mandiri kepada pasien dan
komunitasnya
3. Pembuat Keputusan (Decision Maker)
Berarti seorang dokter keluarga harus mampu melakukan pemeriksaan
pasien, pengobatan, dan pemanfaatan teknologi kedokteran berdasarkan
kaidah ilmiah yang mapan dengan mempertimbangkan harapan pasien, nilai
etika, “cost effectiveness” untuk kepentingan pasien sepenuhnya dan membuat
keputusan klinis yang ilmiah dan empatik
4. Manager
Dokter keluarga berkerja secara harmonis dengan individu dan organisasi
di dalam maupun di luar sistem kesehatan agar dapat memenuhi kebutuhan
pasien dan komunitasnya berdasarkan data kesehatan yang ada. Menjadi
dokter yang cakap memimpin klinik, sehat, sejahtera, dan bijaksana
5. Pemimpin Masyarakat (Decision Maker)
Dokter keluarga memperoleh kepercayaan dari komunitas pasien yang
dilayaninya, menyearahkan kebutuhan kesehatan individu dan komunitasnya,
memberikan nasihat kepada kelompok penduduk dan melakukan kegaiatan
atas nama masyarakat dan menjadi panutan masyarakat.
B. Tugas dan Kewajiban Dokter Keluarga
Selain fungsi, ada pula tugas dokter keluarga, yaitu :5
- Mendiagnosis dan memberikan pelayanan aktif saat sehat dan sakit.
- Melayani individu dan keluarganya.
- Membina dan mengikutsertakan keluarga dalam upaya penanganan
penyakit.
- Menangani penyakit akut dan kronik.
- Merujuk ke dokter spesialis.
Kewajiban dokter keluarga, yaitu2 :
- Menjunjung tinggi profesionalisme.
10
- Menerapkan prinsip kedokteran keluarga dalam praktek.
- Bekerja dalam tim kesehatan.
- Menjadi sumber daya kesehatan.
- Melakukan riset untuk pengembangan layanan primer.
C. Kompetensi Dokter Keluarga
11
- Memperhitungkan berbagai factor resiko penyakit, termasuk faktor social dan
psikologi.
- Penanganan kasus dapat dilakukan dengan tata cara sederhana dan lebih
murah sehingga dapat meringankan biaya kesehatan.
- Mencegah peralatan kedokteran yang canggih sehingga meringankan biaya
kesehatan.
12
DAFTAR PUSTAKA
13
Lampiran
14