Anda di halaman 1dari 25

FOME TAHAP AKADEMIK

dan
TAHAPAN PELAKSANAAN

SUFRI HALWI
BAGIAN ILMU KEDOKTERAN KELUARGA/ FAMILY
MEDICINE
dan ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
NOVEMBER 2017
DEFINISI
 llmu kedokteran keluarga adalah ilmu yang mencakup seluruh
spektrum ilmu kedokteran tingkat yang orientasinya adalah
untuk memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
berkesinambungan dan menyeluruh kepada satu kesatuan
individu, keluarga dan masyarakat dengan memperhatikan
faktor-faktor lingkungan, ekonomi dan sosial budaya (IDI, 1983)
 Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan kedokteran yang
menyeluruh dan memusatkan pelayanannya pada keluarga
sebagai suatu unit, pada mana tanggungjawab dokter terhadap
pelayanan kesehatan tidak dibatasi oleh golongan umur atau
jenis kelamin pasien, juga tidak oleh organ tubuh atau jenis
penyakit tertentu saja (The American Academy of Family
Physician, 1969)
Ilmu kedokteran keluarga adalah ilmu yang mempelajari:
Dinamika kehidupan keluarga dalam lingkungannya
Pengaruh penyakit dan keturunan terhadap fungsi
keluarga
Pengaruh fungsi keluarga terhadap timbul dan
berkembangnya penyakit serta permasalahan kesehatan
keluarga
Berbagai cara pendekatan kesehatan untuk
mengembalikan fungsi keluarga dalam keadaan normal
SEJARAH SINGKAT MUNCULNYA
PELAYANAN KEDOKTERAN
KELUARGA
 Inggris
Kegiatan untuk mengembalikan pelayanan dokter keluarga di Inggris 
1844, tetapi pada waktu itu banyak mendapat tantangan. 1952, praktik
dokter keluarga ini mendapat pengakuan yakni dengan berhasil
didirikannya Royal College of General Practice.

 Australia
Kegiatan untuk mengembalikan pelayanan dokter keluarga di Australia 
1958, yakni dengan didirikannya the College of General Practice. Resmi
diakui  1973, yakni dengan mulai diselenggarakannya Family Program
oleh pemerintah federal.

 Filipina
Kegiatan untuk mengembalikan pelayanan dokter keluarga di Filipina 
1960, tetapi secara lembaga  1972, yakni dengan didirikannya The
Philipine Academy of Family Physicians. Organisasi ini aktif
menyelenggarakan pendidikan dokter keluarga.
SEJARAH......
 Singapura
Kegiatan untuk mengembalikan pelayanan dokter keluarga di
Singapura telah dimulai sejak 1971, dan sejak tahun 1972 aktif
menyelenggarakan program pendidikan.

 Indonesia
Kegiatan untuk mengembalikan pelayanan dokter keluarga di
Indonesia  1981, yakni dengan didirikannya Kelompok Studi
Dokter Keluarga. Pada tahun 1990, melalui kongresnya yang
kedua di Bogor, nama organisasi diubah menjadi Kolese Dokter
Keluarga Indonesia. Namun pelayanan kedokteran keluarga di
Indonesia belum secara resmi mendapat pengakuan, baik dari
profesi kedokteran dan ataupun dari pemerintah.
Untuk lebih meningkatkan program kerja, terutama pada
tingkat internasional, maka didirikanlah organisasi
internasional dokter keluarga pada tahun 1972, yang dikenal
dengan nama World Organization of National College,
Academic and Academic Association of General
Practitioners/ Family Physician (WONCA). Indonesia
adalah anggota WONCA yang diwakili oleh Kolese Dokter
Keluarga Indonesia.
SEJARAH......
Sejak awal tahun 2014 Universal health coverage
diberlakukan  di Indonesia , yang artinya semua warga
negara berhak atas pelayanan kesehatan.
UU SJSN dan BPJS, kebutuhan pelayanan kesehatan
akan mengarah pada pelayanan kesehatan primer.
Keputusan Menteri Kesehatan No 21 Tahun 2011, salah
satu fokus rencana strategis Kementerian Kesehatan
2010-2014
 peningkatan dan penguatan revitalisasi pelayanan kesehatan
dasar seperti melalui dokter keluarga/dokter layanan primer.
pemenuhan kebutuhan jumlah dokter layanan primer.
dokter layanan primer dapat terdistribusi merata untuk
peningkatan mutu pelayanan kesehatan.
Sejarah Pendidikan
1979 FKUI memasukkan materi kedokteran keluarga
dalam pendidikan mahasiswa kedokteran

2001 semua FK (38) sepakat bahwa materi


kedokteran keluarga harus masuk dalam kurikulum

2003 terdapat 3 FK yang memiliki kegiatan


pendidikan kedokteran keluarga dan dalam lokakarya
38 FK menyepakati materi kedokteran keluarga
dalam tahap preklinik dan tahap klinik
Lanj...
• 2004 lokakarya perencanaan kepaniteraan
kedokteran keluarga untuk mahasiswa kedokteran

• 2004 disusun kurikulum berbasis kompetensi


untuk seluruh Indonesia yang bertujuan
meluluskan dokter primer dengan pendekatan
kedokteran keluarga
• Rencananya 2016 didirikan pendidikan spesialis
Famili medisin
• Diharapkan 2019 sudah ada lulusan SpFM
JENJANG PENDIDIKAN DOKTER DI
INDONESIA

10 7/17/2014
Program Family Medicine
Tujuan Program Family Medicine
Meningkatkan kualitas dokter pelayanan
primer Indonesia agar setara dengan
dokter pelayanan primer di negara-
negara lainnya
• Empat pilar profesionalisme
• Perilaku
• Ilmu
• Keterampilan
• Kinerja

• Dijabarkan menjadi:
• 7 area kompetensi Dokter

• Diterapkan dalam bentuk:


• 9 prinsip pelayanan Dokter Keluarga

• Untuk menjadi Dokter 5 bintang


• Wujud pelayanan kesehatan bermutu
Area Kompetensi
1. Keterampilan Komunikasi efektif
2. Keterampilan klinik dasar
3. Keterampilan menerapkan dasar-dasar lmu biomedik,
ilmu klinik, ilmu perilaku dan epidemiologi dalam
praktek kedokteran keluarga
4. Keterampilan mengelola masalah kesehatan pada
individu, keluarga ataupun masyarakat secara
komprehensif, holistik, bersinambung, terkoordinir dan
bekerja sama dalam konteks Pelayanan Kesehatan Primer
5. Mampu memanfaatkan, menilai secara kritis dan
mengelola informasi
6. Mampu mawas diri dan belajar sepanjang hayat
7. Sadar etika, moral, dan profesionalisme dalam praktik
9 Prinsip Family Medicine
1. Komprehensif dan holistik
2. Kontinue
3. Mengutamakan pencegahan
4. Koordinatif dan kolaboratif
5. Personal sebagai bagian integral dari keluarganya
6. Mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan
lingkungan
7. Menjunjung tinggi etika, moral dan hukum
8. Sadar biaya dan sadar mutu
9. Dapat diaudit dan dipertangungjawabkan
TAHAPAN PELAKSANAAN FOME
TAHAP AKADEMIK di FK
UNIMAL
Langkah-langkah penerapan praktik dokter keluarga di
lapangan (home visit) adalah secara bertahap yaitu:
1.Pertemuan awal untuk menentukan area permasalahan .
2.Menentukan instrument pengumpulan data.
3.Pengumpulan data dari masyarakat/ keluarga.
4.Menganalisis dan menyimpulkan data.
5.Membuat laporan hasil dan presentasi.
Langkah 1. Pertemuan awal untuk
menentukan area permasalahan
Pada fase awal pertemuan pendahuluan harus
ditentukan tim pelaksana yang berperan mengelola dan
mengkoordinasikan diagnosis kesehatan keluarga.
Beberapa cakupan yang umum untuk dipelajari dalam
diagnosis kesehatan keluarga adalah status kesehatan,
gaya hidup, kondisi tempat tinggal, kondisi sosial
ekonomi, infrastruktur sosial dan fisik, tidak
berimbangnya fasilitasi dan akses kesehatan
(inequality), termasuk mengenai pelayanan kesehatan
masyarakat dan kebijakan yang sudah ada.
Langkah 1....
Selain indikator diatas terdapat indikator lain yang sering
dipergunakan misalnya :
Indikator jangkauan pelayanan kesehatan, misalnya
cakupan ibu hamil yang mendapat pelayanan ANC.
Rasio petugas kesehatan-penduduk, misalnya rasio dokter :
penduduk
Indikator kesehatan lingkungan, misalnya persentase
penduduk yang mendapat air bersih
Indikator sosio-demografi (komposisi/struktur/distribusi,
income per capita, angka buta huruf, dll)
Jadi, Bila kita mau mengetahui masalah kesehatan suatu
keluarga, maka jalan yang paling baik adalah melakukan
survey/ home visite, yang mengumpulkan data-data sesuai
indikator diatas.
Langkah 2. Menentukan instrument
pengumpulan data
Tergantung data apa yang akan dikumpulkan, maka
diperlukan metode pengumpulan data (instrumen)
yang sesuai. Data dapat dikumpulkan melalui
observasi (menggunakan cek lis), wawancara (dengan
kuesioner), pemeriksaan (TB, BB, pemeriksaan lab)
atau menggunakan data sekunder dari rekam medis.
Bila menggunakan kuesioner, maka kuesioner tersebut
haruslah diuji-coba untuk mengetahui apakah
kuesioner itu baik (valid dan reliabilitas) serta
mengetahui realitas pelaksanaan sebenarnya (lama
wawancara, situasi lapangan, dll). Untuk menguji
kuesioner sebaiknya dicobakan pada 30 responden.
Langkah 3. Pengumpulan data dari
masyarakat
latar belakang wilayah yang dibahas harus dipelajari
melalui data statistik dan hasil sensus populasi,
misalnya besarnya populasi, struktur jenis kelamin dan
usia masyarakat, pelayanan kesehatan perorangan dan
masyakarat, pelayanan sosial, pendidikan, perumahan,
keamanan publik dan transportasi. Untuk
mengumpulkan data dari masyarakat, hal yang dapat
dilakukan adalah melakukan survey, menggunakan
kuisioner mandiri (self administered questionnaire),
kemudian wawancara atau fokus grup diskusi
Langkah 4. Menganalisis dan
menyimpulkan data
Hasil analisis sebaiknya terdiri atas tiga aspek yaitu :
1.Status kesehatan di keluarga tsb.
2.Determinan dari masalah kesehatan di komunitas.
3.Potensi dari pengembangan kondisi kesehatan di komunitas dan area
yang lebih luas.

Penyajian hasil/ kesimpulan:


1.Informasi statistik lebih baik ditampilkan dalam bentuk rate atau rasio
untuk perbandingan
2.Tren atau proyeksi sangat berguna untuk memonitor perubahan
sepanjang waktu yang diamati serta perencanaan ke depan
3.Data wilayah atau distrik lokal dapat dibandingkan dengan distrik
yang lain atau ke seluruh populasi
4.Tampilan hasil dalam bentuk skematis atau gambar dapat digunakan
untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mudah dan cepat
Langkah 5. Membuat laporan hasil dan
presentasi
Contoh kerangka isi laporan diagnosis komunitas (profil komunitas) di pendidikan
Bentuk laporan profil kesehatan keluarga/ komunitas direkomendasikan mencakup beberapa
aspek dibawah:
Nama wilayah tempat komunitas bersangkutan (kota, kecamatan, kelurahan)
Nama lokasi keberadaan komunitas sasaran
Gambaran singkat wilayah (topografi dan vegetasi)
Adat istiadat dan kepercayaan masyarakat
Kelompok agama yang utama
Kegiatan ekonomi (sumber pendapatan)
Sarana ekonomi (pasar, toko)
Sarana transportasi
Sarana komunikasi
Sarana penyediaan air
Sarana sanitasi
Perumahan (kondisi dan pola bangunan)
Sekolah dan sarana pendidikan lain
Sarana kesehatan (RS, klinik, puskesmas, toko obat, dukun)
Pola penyakit:
 Penyebab utama dari gangguan kesehatan
 Jenis penyakit yang paling banyak
 Masalah kesehatan khusus
Perilaku sehat dan sakit
 Kemana mencari pertolongan ketika sakit
 Apa yang dilakukan untuk mencegah penyakit
 Apa peranan pengobatan tradisional dalam pelayanan kesehatan
Penyajian/ Pelaporan
1) Keluarga sebagai satu unit (kesatuan)
2) Batasan dari “keluarga”, meliputi: 
1) Pengertian
2) Bentuk
3) Fungsi keluarga
4) Siklus keluarga
5) Pengaruh keluarga terhadap kesehatan
6) Pengaruh kesehatan terhadap keluarga
Indikator keberhasilan home visit
praktik pelayanan dokter keluarga
Meningkatnya status kesehatan keluarga dengan peningkatan
kesehatan fisik, mental dan sosial seluruh anggota keluarga
Meningkatnya peran serta setiap anggota keluarga khususnya
penanggung jawab keluarga dalam menyelesaikan masalah
kesehatan dirinya, sosial maupun lingkungan keluarganya
Adanya kemampuan keluarga untuk mengatasi
permasalahannya.
Semua tujuan ini selalu dimanfaatkan dalam pembahasan
kasus yaitu evaluasi keberhasilan tindakan untuk pencapaian
tujuan pelayanan.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
ADA PERTANYAAN?

Anda mungkin juga menyukai