Anda di halaman 1dari 45

Kedokteran Keluarga

dr. Nurbaiti, M. Kes


Bidang Pelayanan Kesehatan
DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER
13 September 2012

Tiga Beban Berat Kita


Masalah kesehatan yang sangat berat:
Agenda yang belum terselesaikan (infeksi, MMR, IMR, malnutrisi, dsb)
Muncul dan mewabahnya penyaikit baru (DHF, AIDS, Flu Burung, dsb)
Muncul dan mewabahnya penyakit lama (TBC, Malaria, dsb)

Kelemahan Sistem Kesehatan Nasional:


Pelayanan kesehatan: ketersediaan, keterjangkauan, dan kualitas
Keterbatasan dana kesehatan
SDM kesehatan yang kurang mamadai dalam hal pemanfaatan,
pendayagunaan, dan sistem remunerasi

Komitmen politik yang tidak mendukung:


Prioritas pembangunan di bidang kesehatan
Dukungan dana APBN untuk kesehatan yang kurang memadai
2

N
o
I

II

Beban Masalah Kesehatan

Upaya

Masalah kesehatan yang sangat berat:


Agenda yang belum terselesaikan

Mutu
praktik

Muncul dan mewabahnya penyakit baru

Mutu
praktik

Muncul dan mewabahnya penyakit lama

Mutu
praktik

Kelemahan Sistem Kesehatan Nasional


Pelayanan kesehatan: ketersediaan,
keterjangkauan, dan kualitas

Kesadaran
prof.

Keterbatasan dana kesehatan

Kesadaran
prof.

SDM kesehatan yang kurang memadai dalam


hal pemanfaatan, pendayagunaan, dan
sistem remunerasi

Kesadaran
prof.

III Komitmen politik yang tidak mendukung

Apa yang dapat dilakukan


sekarang?
Peningkatan profesionalisme
Dokter menjadi tumpuan harapan

Program untuk DPU/DLP


(PDKI):

Meningkatkan profesionalisme

Perilaku (sebagai penyelenggara pelayanan primer)


ILMU (Ilmu Kedokteran Layanan Primer paripurna)
Keterampilan (Klinis Dokter Layanan Primer
paripurna)
Kinerja (sebagai penyelenggara pelayanan primer)

Untuk
Resertifikasi
Mencapai predikat dokter 5 bintang
Membantu menyelesaikan beban masalah kesehatan
Memenangi persaingan pasar bebas
5

Dasar Pertimbangan
Undang-undang Praktik
Kedokteran No 29 tahun
2004 harus disikapi
secara positif
- Melindungi pasien
- Melindungi dokter
Resertifikasi 5 tahunan
- Sertifikat kompetensi

ILMU
KEDOKTER
AN
KELUARGA

Globalisasi
- Persaingan pasar bebas
6

UU Nomor 29 Tahun 2004


tentang Praktek Kedokteran
Bahwa Dokter atau Dokter Gigi dalam
melaksanakan praktik kedokteran mempunyai
kewajiban :
1.Memberikan pelayanan medis sesuai dengan
standar
profesi
dan
standar
prosedur
operasional serta kebutuhan medis pasien.
2. Merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi
lain
yang
mempunyai
keahlian
atau
kemampuan yang lebih baik , apabila tidak
mampu melakukan suatu pemeriksaan atau
pengobatan.

Profesionalisme
Pernahkah diajarkan dalam pendidikan dokter?

Empat pilar profesionalisme


I.
II.
III.
IV.

Perilaku
Ilmu
Keterampilan
Kinerja

Dijabarkan menjadi:
.7 area kompetensi Dokter

Diterapkan dalam bentuk:


.9 prinsip pelayanan Dokter Keluarga

Untuk menjadi Dokter 5 bintang


.Wujud pelayanan kesehatan bermutu

7 Area Kompetensi
Utama, yaitu:
1. Keterampilan Komunikasi efektif
2. Keterampilan klinik dasar
3. Keterampilan menerapkan dasar-dasar llmu biomedik, ilmu klinik,
ilmu perilaku dan epidemiologi dalam praktek kedokteran keluarga
4. Keterampilan mengelola masalah kesehatan pada individu, keluarga
ataupun masyarakat secara komprehensif, holistik,
berkesinambungan, terkoordinir dan bekerja sama dalam konteks
Pelayanan Kesehatan Primer
5. Mampu memanfaatkan, menilai secara kritis dan mengelola informasi
6. Mampu mawas diri dan pengembangan diri, belajar sepanjang hayat
7. Sadar etika, moral, dan profesionalisme dalam praktik
9

1.
2.
3.
4.
5.
6.

9 Prinsip Pelayanan
Kedokteran Keluarga (PDKI,
2007)

Komprehensif dan holistik


Kontinu
Mengutamakan pencegahan
Koordinatif dan kolaboratif
Personal sebagai bagian integral dari keluarganya
Mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan
lingkungan
7. Menjunjung tinggi etika, moral dan hukum
8. Sadar biaya dan sadar mutu
9. Dapat diaudit dan dipertanggungjawabkan

10

1. Pelayanan yang Holistik dan


Komprehensif
Memandang pasien sebagai satu
keutuhan,
sehingga
melakukan
pemeriksaan secara keseluruhan
dengan menimbang rasionalisme dan
manfaatnya bagi pasien. Serta
mengusahakan semaksimal mungkin
dengan
memanfaatkan
berbagai
fasilitas kerja demi kepentingan
pasien.

2. Pelayanan yang Kontinu


Pelayanan tidak terhenti sampai
penderita sembuh dari rasa sakitnya
saja,
tetapi
juga
ada
suatu
pengontrolan terhadap kesehatan
pasien

3. Pelayanan yang
Mengutamakan Pencegahan
Dokter Keluarga harus berupaya
menerapkan seluruh tingkat
pencegahan, harus cepat dan tepat
membuat diagnosis penyakit dan
cepat mengobatinya.

4. Pelayanan yang Koordinatif


dan Kolaboratif
Koordinasi
dilakukan
ketika
pasien
memerlukan
beberapa
konsultasi
spesialistis atau pemeriksaan penunjang
dalam waktu bersamaan.
Kolaboratif artinya bekerja sama juga
dengan berbagai pihak (badan usaha) yang
berkaitan dengan pelayanan kesehatan,
guna mengefektifkan dan mengefisienkan
pelayanan. Misalnya dengan laboratorium
atau dengan Rumah Sakit.

5. Penanganan Personal bagi


Setiap Pasien sebagai Bagian
Integral dari Keluarganya
Titik tolak pelayanan dokter keluarga
adalah pelayanan personal individu
sebagai bagian integral dari
keluarganya.

6. Pelayanan yang
mempertimbangkan Keluarga,
Lingkungan Kerja, dan
Lingkungan Tempat
Tinggalnya
Dalam mengobati pasien, dokter
keluarga tidak boleh lupa bahwa
pasien merupakan bagian integral
dari keluarga dan komunitasnya.

7. Pelayanan yang Menjunjung


Tinggi Etika, Moral dan Hukum
Sadar etika dalam praktiknya, dapat
diwujudkan dalam prilaku dokter
dalam menghadapi pasiennya.

8. Pelayanan yang Sadar Biaya


dan Sadar Mutu
Kaitannya
dengan
biaya
harus
menjadi pertimbangan, akan tetapi
tidak
boleh
menurunkan
mutu
pelayanan.

9. Pelayanan yang dapat di


Audit dan dapat
Dipertanggungjawabkan
Kenyataannya sampai sekarang audit
medis masih jauh dari harapan,
terutama
di
Indonesia.
Namun
demikian, praktik dokter keluarga
harus mulai mempersiapkan diri
untuk sewaktu- waktu dapat diaudit
oleh pihak yang berwenang.

Dokter 5 bintang (WHO,


2000)

Peran Dokter dalam Sistem Kesehatan yang


merespon kebutuhan masyarakat :
1. Care provider (Penyelenggara Yankes)
2. Decision maker (Pembuat Keputusan)
3. Communicator (Penyampai Pesan/
Penghubung)
4. Community leader (Pemimpin
Masyarakat)
5. Manager (Manajer SDM Yankes)
20

Five-Star Doctor
WHO, 2000 peran dokter dalam suatu sistem
kesehatan yang merespon kebutuhan masyarakat:
Health
Care
Provid
er
Decisi
on
Maker

Manag
er
FIVESTAR
DOCTOR

Communi
ty
Leader

Communic
ator

1. Care provider
Penyelenggara pelayanan kesehatan
Yang mempertimbangkan pasien secara holistik
sebagai seorang individu dan sebagai bagian
integral (tak terpisahkan) dari keluarga, komunitas,
lingkungannya, dan menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang berkualitas tinggi, komprehensif,
kontinu, dan personal dalam jangka waktu panjang
dalam wujud hubungan profesional dokter-pasien
yang saling menghargai dan mempercayai.
Pelayanan komprehensif yang manusiawi namun
tetap
dapat
dapat
diaudit
dan
dipertangungjawabkan
22

2. Decision maker
Pembuat keputusan
Yang melakukan pemeriksaan pasien,
pengobatan, dan pemanfaatan teknologi
kedokteran berdasarkan kaidah ilmiah
yang mapan dengan mempertimbangkan
harapan pasien, nilai etika, cost
effectiveness untuk kepentingan pasien
sepenuhnya.
Membuat keputusan klinis yang ilmiah
dan empatik
23

3. Communicator
Penghubung/penyampai pesan
Yang mampu memperkenalkan pola hidup
sehat melalui penjelasan yang efektif
sehingga memberdayakan pasien dan
keluarganya untuk meningkatkan dan
memelihara kesehatannya sendiri.
Memicu perubahan cara berpikir menuju
sehat dan mandiri kepada pasien dan
komunitasnya

24

4. Community leader
Pemimpin masyarakat
Yang memperoleh kepercayaan dari
komunitas pasien yang dilayaninya,
menyearahkan kebutuhan kesehatan
individu dan komunitasnya, memberikan
nasihat kepada kelompok penduduk dan
melakukan kegiatan atas nama masyarakat.
Menjadi panutan masyarakat

25

5. Manager of healthcare
resources
Manajer SDM pelayanan kesehatan
Yang dapat berkerja secara harmonis
dengan individu dan organisasi di dalam
maupun di luar sistem kesehatan agar
dapat memenuhi kebutuhan pasien dan
komunitasnya berdasarkan data
kesehatan yang ada.
Menjadi dokter yang cakap memimpin
klinik, sehat, sejahtera, dan bijaksana.
26

Definisi
Definisi DK banyak diperikan
menggunakan ungkapan yang berbeda
namun dasarnya sama yaitu
profesionalisme

27

Kedokteran Keluarga
(Definisi WONCA 2002)
Spesialisasi Kedokteran
memberikan
pelayanan
komprehensif
bagi
individu
&
keluarga, dengan mengintegrasikan
Ilmu Biomedik, Ilmu Perilaku & Ilmu
Sosial.
Disiplin Kedokteran Akademik
meliputi
pelayanan
kesehatan
komprehensif,
pendidikan
&
penelitian.

Dokter Keluarga (Definisi


WONCA 2002)
Dokter Spesialis
pelayanan kesehatan bagi
semua individu tanpa memandang usia, sex,
atau jenis masalah.
Memberikan pelayanan kesehatan primer &
kontinyu
bagi
seluruh
keluarga
dalam
komunitasnya.
Menangani
fisik, psikologis & sosial.
Mengkoordinasikan
pelayanan
kesehatan
komprehensif dengan spesialis yang lain.
Disebut juga : Family Physician or General
Practitioner.

Definisi Dokter (PDKI)


Dokter adalah tenaga kesehatan tempat kontak pertama
pasien di fasilitas/sistem pelayanan kesehatan primer
untuk menyelesaikan semua masalah kesehatan yang
dihadapi tanpa memandang jenis penyakit, organologi,
golongan usia, dan jenis kelamin sedini dan sedapat
mungkin, secara paripurna, dengan pendekatan holistik,
bersinambung, dan dalam koordinasi serta kolaborasi
dengan
profesional
kesehatan
lainnya,
dengan
menerapkan prinsip pelayanan yang efektif dan efisien
yang mengutamakan pencegahan, serta menjunjung tinggi
tanggung jawab profesional, hukum, etika dan moral.
Layanan yang diselenggarakannya (wewenang) sebatas
kompetensi dasar kedokteran yang diperolehnya selama
pendidikan kedokteran dasar.

30

Penjelasan
Secara lebih singkat Dokter (Basic Medical Doctor) adalah
Dokter Praktik Umum Penyelenggara Pelayanan Primer Dasar
dengan pendekatan kedokteran keluarga.
Oleh karena itu mereka dapat berpraktik sebagai Dokter Keluarga
sekalipun belum berpredikat DK di belakang namanya masingmasing.

Kompetensi sebagai dokter layanan primer sebatas yang


diperoleh selama pendidikan, terbatas pada kedokteran
dasar (basic medical knowledge and skills) artinya belum
seluruh cakupan ilmu dan keterampilan Dokter Layanan
Primer dikuasai dan dimahiri.
Gelar profesional yang dapat digunakan adalah Dokter
sesuai dengan peringkat kompetensi, kewenangan, dan
cakupan layanannya.
31

Definisi Dokter Keluarga


(PDKI)

Dokter Keluarga adalah tenaga kesehatan tempat kontak


pertama pasien (di fasilitas/sistem pelayanan kesehatan) untuk
menyelesaikan semua masalah kesehatan yang dihadapi
tanpa memandang jenis penyakit, organologi, golongan usia, dan
jenis kelamin sedini dan sedapat mungkin, secara paripurna,
dengan pendekatan holistik, bersinambung, dan dalam
koordinasi serta kolaborasi dengan profesional kesehatan
lainnya, dengan mennerapkan prinsip pelayanan yang efektif
dan efisien yang mengutamakan pencegahan serta menjunjung
tinggi tanggung jawab profesional, hukum, etika dan moral.
Layanan
yang
diselenggarakannya
(wewenang)
sebatas
kompetensi dasar kedokteran yang diperolehnya selama
pendidikan kedokteran dasar ditambah dengan kompetensi dokter
layanan primer yang diperoleh melalui PKB (Pendidikan Kedokteran
Berkelanjutan)/PPB ( Pengembangan Profesional Bersinambung)
terstruktur atau program spesialisasi kedokteran keluarga.

32

Penjelasan
Secara lebih sederhana Dokter Keluarga dapat
didefinisikan sebagai
Dokter Praktik Umum penyelenggara Pelayanan
Primer Paripurna dengan pendekatan Kedokteran
Keluarga.

Gelar DK adalah gelar profesi sementara gelar


SpFM adalah gelar akademik professional
karena untuk memperolehnya harus melakukan
riset dan menyusun tesis selain peningkatan
keterampilan klinis pelayanan primer

33

Pelayanan

DPU

Cakupan layanan Terbatas


Sifat pelayanan
Cara pelayanan
Jenis layanan
Peran keluarga
Promotif dan
preventif
Hubungan

DK

Lebih luas
Menyeluruh dan paripurna,
Sesuai dengan keluhan bukan sekedar yang dikeluhkan
saat itu
Kasus per kasus,
Kasus per kasus, bersinambung,
pengamatan sesaat
pengamatan sepanjang hayat
Lebih bersifat meningkatkan taraf
Lebih bersifat kuratif,
kesehatan, mencegah dan
hanya mengobati
mengobati penyakit, serta
penyakit yang ditemukan
melakukan upaya rehabilitasi
Selalu dipertimbangkan, bahkan
Kurang dipertimbangkan
dimanfaatkan dan dilibatkan
Tidak selalu menjadi
Menjadi perhatian utama
perhatian
Dokter dengan Pasien
Dokter-pasien-teman-konsultan

Tugas Dokter Keluarga

Menyelenggarakan pelayanan primer secara paripurna menyuruh,


dan bermutu guna penapisan untuk pelayanan spesialistik yang
diperlukan
Mendiagnosis secara cepat dan memberikan terapi secara cepat
dan tepat,
Memberikan pelayanan kedokteran secara aktif kepada pasien
pada saat sehat dan sakit,
Memberikan pelayanan kedokteran kepada individu dan
keluarganya,
Membina keluarga pasien untuk berpartisipasi dalam upaya
peningkatan taraf kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan
dan rehabilitasi,
Menangani penyakit akut dan kronik,
Melakukan tindakan tahap awal kasus berat agar siap dikirim ke
RS,
Tetap bertanggung-jawab atas pasien yang dirujukan ke Dokter
Spesialis atau dirawat di RS,
Memantau pasien yang telah dirujuk atau di konsultasikan,
Bertindak sebagai mitra, penasihat dan konsultan bagi pasiennya,
Mengkordinasikan pelayanan yang diperlukan untuk kepentingan

Wewenang Dokter Keluarga

Menyelenggarakan Rekam Medis yang memenuhi standar,


Melaksanakan pendidikan kesehatan bagi masyarakat,
Melaksanakan tindak pencegahan penyakit,
Memgobati penyakit akut dan kronik di tingkat primer,
Mengatasi keadaan gawat darurat pada tingkat awal,
Melakukan tindak prabedah, beda minor, rawat
pascabedah di unit pelayanan primer,
Melakukan perawatan sementara,
Menerbitkan surat keterangan medis,
Memberikan masukan untuk keperluan pasien rawat inap,
10) Memberikan perawatan dirumah untuk keadaan
khusus.

Levels of Physician Involvement in The Family

Level 1: Minimal Emphasis on The


Family
Level 2: Providing Medical
Information & Advice
Level 3: Providing Feelings and
Support
Level 4: Family Assessment &
Counseling
Level 5: Family Therapy

1. Keterlibatan Minimal dalam


Keluarga
(Minimal Emphasis on Family)
Dasar pemikiran dokter adalah
komunikasi dengan keluarga pasien
hanya untuk praktek atau keperluan
legal medis aja.
Perilaku dokter adalah, bertemu
dengan keluarga pasien hanya untuk
mendiskusikan
masalah-masalah
medis saja.

2. Informasi Medis dan


Nasehat (Providing Medical
Information and Advice)
Dasar pemikiran dokter adalah
bahwa keluarga itu penting dalam
diagnosa dan membuat keputusan
pengobatan
pasien,
keterbukaan
perlu untuk melibatkan keluarga.

3. Perasaan dan Dukungan


(Providing Feelings and
Support)
Dasar pemikiran dokter adalah
perasaan dan dukungan dan timbal
balik antara pasien. Keluarga dan
dokter
sangat
penting
dalam
diagnosa dan pengobatan pasien.

4. Penilaian dan Intervensi


(Assessment and Intervention)
Dasar pemikiran dokter adalah sistem
keluarga,
dinamika
keluarga,
dan
perkembangan keluarga penting dalam
diagnosa dan pengobatan pasien.
Perilaku dokter adalah bertemu dengan
keluarga dan membantu mereka untuk
merubah peran dan interaksi satu sama lain
agar lebih efektif dengan menghadapai
masalah penyakit dan pengobatan pasien.

5. Terapi Keluarga (Family


Therapy)
Dasar pemikiran dokter adalah dinamika keluarga dan
kesehatan pasien saling mempengaruhi satu sama lainnya
dan pola ini perlu dirubah.
Perilaku dokter adalah bertemu secara teratur dengan
keluarga pasien dan berusaha merubah dinamika keluarga
peraturan-peraturan yang tak tertulis dalam keluarga
tersebut yang berhubungan dengan perkembangan fisik
dan mental pasien.
Sebagai seorang dokter umumnya kita akan telibat hingga
level 4, level ini biasanya dibutuhkan kemampuan dalam
konseling. Sedangkan untuk melakukan peran hingga level
5 dibutuhkan satu pelatihan khusus.

The Therapeutic Triangle in Medicine


Patient

Physici
an

Family
(Doherty & Baird,
1980)

Sistem Pelayanan Dokter Keluarga


Diperlukan kerjasama harmonis antar-pengandil

SDM
Pemerinta
Kesehatan
h Pelayana
n
Bermutu
Farmasi dan
Pengguna

Alat
Kedokteran

Jasa

44

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai