Anda di halaman 1dari 15

Referat

PENATALAKSANAAN
KATARAK TRAUMATIK
Adilla Afra Amri, S.Ked
2006112039
Preseptor : dr. Syarifah Rohaya,
M.Ked (OPH), Sp.M
Definisi
Katarak traumatika adalah jenis
katarak yang terjadi akibat cedera
atau trauma pada mata. Katarak
dapat dimbul karena proses
mekanik ataupun nonmekanik.
Epidemiologi
Epidemiologi
5-10 % dari semua kasus
trauma mata

4:1
Laki-laki : Perempuan

Usia rata-rata 28 th
Patofisiologi
Patofisiologi & Etiologi
Katarak traumatika merupakan kekeruhan pada lensa yang dapat
terjadi oleh truma tumpul, tembus, radiasi sinar, kimia ataupun
oleh elektrik
1 Trauma Tumpul

-> Menyebabkan kekeruhan dan dislokasi lensa. Kekeruhan yang timbul dapat parsial ataupun total. Pada
trauma tumpul akan terlihat katarak subkapsular anterior ataupun posterior.
gambaran rosette, stellate atau katarak tercetak (imprinting) yang disebut cincin Vossius

A) Katarak stellate,
B) Katarak Rosette,
C) Katarak tercetak
(imprinting)
2 Trauma Tembus/Perforasi

Lensa dengan kapsul anterior saja yang pecah akan mengakibatkan


terbentuknya cincin Soemering, akan tetapi jika epitel lensa berproliferasi
aktif akan terlihat mutiara Elschnig. Trauma tembus pada mata dapat
menyebabkan perubahan pada korteks lensa, hal ini akan membentuk
katarak focal atau pun total cortical opacification

A B C

Bentuk A) Cincin Soemering, B) Mutiara Elschnig, C) Katarak Total


Pembuat kaca
3 Trauma Radiasi dan baja

Paparan sinar infra merah yang berkepanjangan, dapat menyebabkan lapisan


luar dari kapsul anterior lensa terkelupas -> true exfoliation dari kapsul
lensa, dapat ditemukan pada pasien-pasien yang mendapatkan radioterapi
atau sinar X rutin.
Manifestasi awal : kekeruhan berbentuk pungtata pada kapsul posterior
lensa.
Sinar Ultraviolet (UV) gelombang pendek merupakan salah satu
penyebabkan kekeruhan pada korteks lensa namun jarang terjadi.

True
exfoliation
pada kasul
anterior lensa
4 Trauma Kimia

Trauma basa pada permukaan mata


sering menyebabkan katarak, selain
itu juga dapat menyebabkan
kerusakan pada kornea, konjungtiva,
dan iris. Komponen basa yang masuk
mengenai mata menyebabkan
peningkatan pH cairan aquoshumor
dan menurunkan kadar glukosa dan
askorbat. Hal ini dapat terjadi secara
akut ataupun perlahan-lahan.

Trauma asam, sukar masuk kebagian


dalam mata dibandingkan basa maka
jarang menyebabkan katarak
5 Trauma Elektrik

Getaran Elektrik dapat menyebabkan pembentukan koagulasi


protein dan katarak. Manifestasi pada lensa, timbul jika terdapat
paparan pada area kepala pasien. Katarak pada trauma elektrik
dapat berbentuk kekeruhan linear pada korteks subkapsular
anterior. Katarak dapat mengalami regresi, menetap atau mature
hingga komplit berbulan-bulan hingga bertahun-tahun
Diagnosis
• Usia pasien
ANAMNESA • Mekanisme Kerja
• Waktu cedera
• Riwayat okular pasien
Pemeriksaan Fisik & • Faktor komorbid
Penunjang

• Birmingham Eye • Bilik mata depan


Trauma Terminology • Sudut iridokorneal
(BETT) • Iris
• Px Visus • Lensa
• TIO • Segmen posterior
• Pupil-rAPD • Pencitraan
• Kornea
Tatalaksana
Ekstraksi Katarak Primer

Dilakukan segera setelah trauma bola mata


Jika : kapsul lensa pecah, glaukoma fakomorfik, kondisi yang menempatkan pasien
pada risiko tinggi peradangan dan peningkatan TIO.
Keuntungan : biaya yang lebih rendah dan waktu operasi tunggal, meminimalkan risiko
mengembangkan peningkatan TIO dan sinekia, dan mengurangi waktu rehabilitasi visual
dan risiko ambliopia

Ekstraksi Katarak Sekunder

Ditunda berminggu-minggu sampai berbulan-bulan setelah trauma


Keuntungan :
• Perhitungan lensa intraokuler lebih akurat
• Visualisasi yang lebih baik selama operasi
• Operasi dalam mata yang “tenang”
Tatalaksana
Kasus dislokasi posterior tanpa glaukoma, Tidak perlu
inflamasi, atau hambatan visual pembedahan

Indikasi Pembedahan

• Penurunan visus yang berat


• Adanya hambatan penglihatan karena proses Kapsul lensa intak dan
patologis pada bagian posterior • ECCE/ dukungan zonular

• Fakoemulsifikasi
Inflamasi yang diinduksi lensa atau terjadinya
glaukoma • ICCE Dislokasi ant / instabilitas
• Ruptur kapsul dengan edema lensa zonular ekstrim
• Keadaan patologis okular lain yang disebabkan • CCC
trauma dan membutuhkan tindakan bedah.
Tatalaksana

A) Laserasi yang telah dijahit sebelum ekstraksi katarak, B)


setelah ekstraksi katarak dengan metode fakoemulsifikasi

Komplikasi Intra-operatif

capsular violation, zonular dehiscence,


vitreous prolapse, and hyphema
Tatalaksana
Pasca-Operasi

• Follow up pada hari-1, minggu-1, bulan-1 post operasi

• Pemberian antibiotik sistemik dan topikal serta


kortikosteroid topikal dalam beberapa hari untuk
memperkecil kemungkinan infeksi dan uveitis.

• Atropin sulfat 1%, 1 tetes 3 kali sehari, dianjurkan untuk


menjaga pupil tetap berdilatasi dan untuk mencegah
pembentukan sinekia posterior
Prognosis
• Visus awal
• Tipe trauma
• Lokasi luka
• Prosedur ekstraksi katarak
• Implantasi lensa intra okular (IOL)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai