Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

PADA Tn. “S” DENGAN DIABETES MELITUS DI IRNA III B


RSUD KOTA MATARAM

OLEH:
NAMA : NURUL AINI
NIM : 022.02.1058

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI KESEHATAN (STIKES) MATARAM
TAHUN AJARAN
2022/2023
Nama mahasiswa : julkifli
Tempat praktek : IRNA III C
Tanggal : 11 APRIL 2023
I. Identitas
1. Identitas klien
Nama : Ny. M
Suku : Sasak
Umur : 61 tahun
Pendidikan : -
Jemis kelamin : Perempuan
Pekerjaan :-
Alamat : dusun jogat timur, desa begek polak
Lama bekerja :-
Tanggal masuk RS :09/04/2023
Status perkawinan : kawin
Tanggal pengkajian : 11/04/2023
Agama : islam
Gol Darah :-
Diagnosa Medis : Diabetes melitus
Sumber Informasi : pasien dan RM
2. Identitas penanggung jawab
Nama : Ny. K
Umur : 30 tahun
Pendidikan : SMP
Jemis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Dusun jogat timur,desa bogek polak
Hub. Dgn klien : Ayah Kandung
II. Riwayat penyakit
1. Keluhan utama : Pasien mengatakan lemas
2. Riwayat penyakit sekarang: Saat dilakukan pengkajian Pasien mengatakan lemas
dan lesu, klien mengatakan nyeri pada kaki kanan, skala nyeri 6, rasannya seperti di
sayat, terdapat pembengkakan pada kaki sebelah kanan, nyeri hilang timbul apabila
di gerakkan.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Penyakit yang pernah dialami: diabtes militus
Kecelakaan : Pasien mengatakan tidak pernah mengalami kecelakaan yang seriu
Pernah dirawat () ya ( ) tidak, Penyakit Diabtets , Waktu, di tahun 2022
Pernah dioperasi ( ) ya (√) tidak pernah
Alergi : makanan : tidak ada Obat-obatan : Obat-obatan warung
Faktor lingkungan : Debu, Bulu
Kebiasaan hidup tidak sehat :
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Kebiasaan hidup tidak sehat : ....................................................................
Penyakit menular : Tidak ada penyakit menular dalam keuarga pasien
Penyakit turunan : Pasien mengatakan dari keluarga ibunya ada yang mengalami
diabetes
5. Genogram

6. Diagnosa medik pada saat MRS, pemeriksaan penunjang dan


tindakan yang telah dilakukan:
Pasien dengan diagnosa diabetes mellitus, abses pedis dextra, dan diberikan tindakan
,dilakukan pemeriksaan laboratorium dan cek gds puasa dan sewaktu

III. Lingkungan Tempat Tinggal


1. Kondisi tempat tinggal :-
2. Jumlah kamar :-
3. Jumlah penghuni :-
4. Ventilasi rumah :-
5. Kebersihan rumah :-

IV. Pengkajian saat ini (mulai hari pertama saudara merawat klien)
1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
(Pengetahuan tentang
penyakit/perawatan)
Pasien mengatakan mengetahui tentang perawatan yang diberikan oleh tenaga
kesehatan dan penyakit yang dialami pasien, pasien mengatakan bahwa pasien sudah
sering datang berobat dan sebelumnya pasien pernah menjalani rawat inap diirna 3

2. Pola nutrisi/metabolic
Pola makan di rumah : (sebelum sakit pasien makan 3x sehari dengan porsi 1 piring,
dan saat sakit pasien mengatakan makan 3x sehari dengan menghabiskan setegah
porsi yang disediakan rs)

3. Pola eliminasi
a. Buang air besar (frekuensi 2x sehari, konsistensi lembek, warna kuning, bau )
b. Buang air kecil (frekuensi 3-8 x sehari, jumlah cairan keluar, warna kuning
cerah , bau manis)
4. Pola aktifitas dan latihan:

Kemampuan perawatan 0 1 2 3 4
diri
Makan/minum 
Mandi 
Toileting 
Berpakaian 
Mobilitas di tempat tidur 
Berpindah 
Ambulasi/ROM 
0: mandiri, 1: alat Bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan
alat, 4: tergantung total
Oksigenasi :pasien tidak menggunakan oksigen
5. Pola tidur dan istirahat
(lama tidur, gangguan tidur, perasan saat bangun tidur)
Pasien mengtakan paling lama tidur di malam hari sekitar 6 jam dikarenakan sering
pipis dan ingin muntah, sehingga saat pasien tidur mudah terbangun dan terganggu
tidurnya. Pasien mengatakan setiap kali bangun tidur merasakan bahwa tidurnya
kurang puas dan lemas.
6. Pola persepsual
(penglihatan, pendengaran, pengecap, sensasi):
Pasien mengatakan penglihatan jelas saat dimalam hari, pendengan pasien baik,
pengecap pasien dalam keadaan normal dan pasien masih bisa merasakan sensasi
dengan baik.
7. Pola persepsi diri
(pandangan klien tentang sakitnya, kecemasan, konsep diri)
Pasien mengatakan bahwa penyakitnya susah untuk disembuhkan dan sudah
berlangsung lama. Pasien mengatakan bahwa dirinya merasa cemas karena
penyakitnya belum kunjung sembuh.

8. Pola seksualitas dan reproduksi


(fertilitas, libido, menstuasi, kontrasepsi, dll.)
Tidak dikaji
9. Pola peran hubungan
komunikasi, hubungan dengan orang lain, kemampuan keuangan):
Pasien dapat berkomnikasi dengan baik serta dapat menjalin hubungan baik dengan
orang lain. Ekonomi pasien kurang berada
10. Pola managemen koping-stess
(perubahan terbesar dalam hidup pada akhir-akhir ini):
Pasien mengatakan bahwa dirinya yang sekarang hanya bisa terbaring lemah, dan
pasien merasakan perubahan yang paling besar dialaminya saat ini adalah penyakit
yang dideritanya membuat pasien tidak mampu melakukan pekerjaan yang disering
dilakukan.
11. Sistem nilai dan keyakinan
(pandangan klien tentang agama, kegiatan keagamaan, dll)
Pasien memeluk agama islam, pasien mengatakan bahwa percaya akan adanya
tuhan. Pasien mengatakan sebelum sakit, pasien sering beribadah.

V. Pemeriksaan fisik
SISTEM PERNAFASAN
Inspeksi :
1. Bentuk Dada : Barrel chest
2. Pola Nafas : hyperventilasi
Frekwensi Nafas 20x/menit
Pernafasan cuping hidung : ( ) ya ( ) tidak
Batuk : ( ) ya ( ) tidak Sputum ( ) ya ( ) tidak
Sianosis : tidak
3. Gerakan Pernafasan : Ekspansi paru simetris
4. Alat bantu nafas : -
Palpasi :
Tractil Fremitis / Fremitus Vokal : tidak Adanya peningkatan tractil fremitis

Perkusi :
Batas Kanan :
Batas Kiri :

Auskultasi :
Bunyi Nafas
a. Normal :
b. Abnormal : Ronchi
c. Resonen local :

SISTEM CARDIOVASCULAR
Inspeksi :
Iktus :
() Tak tampak
( ) Tampak, letak : ……………

Pulsasi Jantung :
() Tak tampak
( ) Tampak, letak :
Palpasi :
Iktus :
( ) Tak teraba
() Teraba, letak : Iktus cordis teraba pada intercosta ke V sebelah kiri

Pulsasi Jantung :
( ) Tak teraba
() Teraba, letak : Iktus cordis pada sela iga, medioclavicularis kiri
Getaran / Thrill :
( ) Ada Fase, Letak ……………….
() Tidak ada.

Perkusi :
Batas Jantung Kanan : Linea parasternalis kana
Batas Jantung Kiri : Intercostal space 4-6 linea midclavicularis kiri

Auskultasi :
Bunyi Jantung I : Terdengar suara “lub” karena penutupan katup antrioventrikel.
Lokasi auskultasi pada intercosta ke IV
Bunyi Jantung II :Terdengar suara “dub” dikarenakan penutupan katup semilunaris
pada akhir sitole. Lokasi auskultasi pada intercosta ke II
Bunyi Jantung III : tidak terkaji
Bunyi Jantung IV : tidak terkaji

Bising Jantung :
( ) Mitral
( ) Aorta
( ) Trikuspidal
( ) Pulmunal
( ) Defect Septal
( ) Gerakan Perikard
1. Nadi
Frekuensi 73x/menit
() Reguler ( ) Kuat
( ) Irreguler ( ) Lemah
2. Irama :
() Normal
( ) Abnormal
3. Tekanan Darah 122/73 mmHg
4. Bunyi Jantung : Normal
Tambahan : Tidak ada
5. Letak Jantung
Ictus cordis teraba pada ICS 4-6
6. Pembesaran Jantung : ( ) ya () tidak
7. Nyeri Dada : ( ) ya () tidak
8. Clubbing Finger : ( ) ya
()tidak 9. Capillary refile time (CRT) : 2
detik
SISTEM PERSARAFAN
Tingkat Kesadaran :
() Compos Mentis ( ) Apatis ( ) Somnolen
( ) Sopor ( ) Koma
1. GCS :
Eye : 4 Verbal : 5 Motorik : 6
Total GCS : 15
2. Refleks : Normal
3. Koordinasi Gerak : () ya ( ) tidak
4. Kejang : ( ) ya () tidak
5. Paralisis : Tidak Facial drop : Tidak terjadi facial droop
6. Letargi : Akibat kurang tidur Bahasa : Indonesia dan Sasak
7. Orientasi terhadap waktu/tempat/orang : Baik, pasien dapat berorientasi realita
8. Fungsi nervus cranial (NC)

NC I :Syaraf penciuman pasien normal


NC II :Penglihatan pasien kabur saat dimalam hari
NC III :Otot mata normal
NC IV :Tidak ada gangguan
NC V :Tidak ada gangguan
NC VI :Kedua mata bergerak secara bersamaan keatas,kebawah,kekiri dan kekanan
NC VII :Syaraf fasialis normal, tidak ada gangguan
NC VIII :Tidak ada gangguan
NC IX : Tidak ada gangguan
NC X : Tidak ada gangguan
NC XI : .Tidak ada gangguan
NC XII : Tidak ada gangguan
9. Lain-lain………………..
SISTEM PENGINDERAAN
1. Mata (Penglihatan)
a. Bentuk : Simetris
b. Visus : penglihatan kabur saat dimalam hari
c. Lapang pandang : Normal
d. Pupil : Isokor
e. Reflek Cahaya : Positif
f. Gerak Bola Mata : Normal
g. Medan Penglihatan : Normal
h. Sklera : Ikterik
i. Buta Warna : () tidak ( ) ya, jenis……
j. Tekanan Intra Okuler : Tidak ada

2. Hidung (PenPreceptoruman)
a. Bentuk : Lurus
b. Simetris : () ya ( ) tidak
c. Nyeri palpasi : ( ) ya () tidak
d. Polip : Tidak ada
e. Epitaksis : Tidak ada
f. Sinusitis : Tidak ada
g. Gangguan PenPreceptoruman : ( ) Ya ()Tidak

3. Telinga (Pendengaran)
a. Aurikel : Normal, tidak ada terdapat lesi
b. Membran tympani : Baik
c. Otorrhoea : ( ) Ya, Jenis ………...... () Tidak
d. Gangguan pendengaran : ( ) ya () tidak
e. Tinitus : ( ) ya () tidak
f. Lesi : Tidak ada, Massa : Tidak ada, Serumen : Terdapat serumen, Nyeri : Tidak ada
g. Pemeriksaan Rinne : Tidak dilakukan, Weber : Tidak dilakukan
Swabach : Tidak dilakukan
4. Perasa : Normal
5. Peraba : Normal

SISTEM PERKEMIHAN
Masalah kandung kemih
□ Tidak ada masalah □ Menetes □ Inkontinensia
□ Oliguria □ Nyeri □ Retensi
□ Poliuria □ Panas □ Hematuria
□ Disuria □ Distensi □ Nokturia
□ Pasang Kateter □ Sistostomi □ Nokturia
Produksi urin 300 ml/hari dengan frekuensi 3x/hari
Warnakuning kecoklatan, Bau amoniac.
SISTEM GASTROINTESTINAL
1. BB tidak terkaji , TB tidak terkaji
2. Mulut dan Tenggorokan
a. Selaput Lendir Mulut : Normal, mulut lembab, tidak ada gangguan
b. Lidah : Lidah normal dan tamapk sedikit kotor
c. Rongga Mulut : Tampak normal
d. Gigi : Gigi tampak kuning dan kotor
e. Tenggorokan :
( ) Sakit menelan / nyeri tekan
( ) Suilt menelan ( ) lain-lain ………………..

f. Gangguan mengunyah ( ) ya () tidak

g. Gangguan Menelan ( ) ya ()


tidak
h. Anoreksia ( ) ya ()
tidak
i. Makanan pantangan : pasien tidak berani untuk mengkonsumsi hati ayam
j. Abdomen
( ) Kenyal () Tegang ( )
Kembung ( ) Nyeri tekan : Tidak ada
nyeri tekan
( ) Bejolan : tidak ada benjolan
( ) Hernia : pasien tidak mengalami hernia
k. Pembesaran Hepar : ( ) ya () tidak
l. Pembesaran Lien : ( ) ya () tidak
m. Asites : ( ) ya () tidak
n. Lain-lain …………………..

3. Masalah Usus Besar dan Rectum / Anus


BAB 2x/hari, warna kecoklatan, Konsistensi lunak
() Tidak Ada Masalah ( ) Diare □ Mengedan
( ) Konstipasi ( ) Faeces Berdarah □ Colostomi
( ) Inkontinensia ( ) Faeces Berlendir □ Wasir lain-lain
( ) Obat Pencahar, sebutkan …................
( ) Lavemen

SISTEM MUSCULOSKELETAL
Kemampuan pergerakan sendi lengan dan tungkai
(ROM) () bebas ( ) terbatas
Kemampuan kekuatan otot
Fraktur : () Tidak ( ) ya, lokasi ……………
Dislokasi : () Tidak ( ) ya, lokasi ……………

Haemotom : () Tidak ( ) ya, lokasi ……………


Kekuatan Otot : 5555
Tulang Belakang
() Lordosis ( ) Scoliosis ( ) Kiposis ( )lain-lain,.………..

SISTEM INTEGUMEN
Warna kulit : Akral :
( ) Ikterik ( ) Hangat
() Siasonik ( ) Panas
( ) Pucat () Dingin Kering
( ) Kemerahan ( )Dingin
Basah ( ) Pigmentasi

Turgor : () Elastik ( ) Tidak elastik


Gatal : () tidak ( ) ya, Lokasi ...............
Eritema : () tidak ( ) ya, Lokai ................
Luka : () tidak ( ) ya, Lokasi ..............
Stadium luka : Tidak ada terdapat luka
Ukuran luka :
Warna dasar luka :
Tanda-tanda infeksi : Tidak ada tanda-tanda infeksi

CAIRAN DAN ELEKTROLIT


1. Perasaan haus yang berlebihan : ya
2. Kedutan otot : () tidak ( ) ya, Lokasi ..............
3. Kejang : () tidak ( ) ya, Riwayat kejang dan pengobatan ......
4. Intake cairan : 600 ml dari air minum dan 500 ml dari cairan infus
5. Output cairan : 900 ml
6. Balance cairan : 200
7. Muntah : Tidak ada muntah
8. Diare : Tidak mengalami diare
9. Tekanan vena jugularis : Tidak ada tekanan pada vena jugularis
10. Edema : Tidak ada edema
11. Lingkar Abdomen : Tidak terkaji
12. Distensi Abdomen : Tidak distensi

SISTEM IMUNITAS
1. Riwayat alergi : Alergi terhadap hati ayam
Reaksi : sesak dan penurunan kesadaran
2. Riwayat penyakit penyakit menular seksual (PMS) : Tidak ada
3. Riwayat tranfusi darah : Tidak pernah tranfusi Jumlah : .......................
4. Riwayat infeksi kronis :
5. Riwayat pembedahan : Tidak ada
6. Riwayat Imunisasi : Lengkap
7. Riwayat penggunaan obat-obat steroid : Pernah menggunakan obat steroid
8. Keluhan nyeri tekan pada kelenjar lime : Tidak ada
9. Pembesaran kelenjar limfe : Tidak ada terdapat pembesaran
10. Lesi pada kulit dan mukosa : Tidak terdapat lesi
11. Purpura / Perdarahan subkutan : Tidak ada
12. Dermatitis : Tidak ada
13. Ulticaria : Tidak ada

SISTEM REPRODUKSI
Laki-laki :
Bentuk Kelamin : Tidak di kaji
Kebersihan Alat Kelamin : Tidak di kaji
Haemoroid : Tidak ada hemoroid

SISTEM ENDOKRIN
1. Faktor Alergi ( ) ya ( )tidak
Manifestasi :-
Cara mengatasi : -
2. Pernah mendapat Imunisasi
( ) BCG ( ) Polio ( )DPT ( ) Hepatitis Lainnya : tidak pernah
3. Riwayat DM : ( ) tidak ( ) ya
Polidipsi () ya ( ) tidak
Poliuria ( ) ya ( ) tidak
Polifagia () ya ( ) tidak
4. Kesimetrisan leher : Leher simetris
5. Hiperpigmentasi / hipopigmentasi kulit : Tidak
6. Bufflow neck : Tidak
7. Pertumbuhan rambut berlebih pada dada dan wajah : Tidak
8. Tremor : ( ) ya () tidak
9. Pembesaran kelenjar tiroid : () tidak ( ) ya
10. Kelainan endokrin : Tidak ada kelainan endokrin
Program terapi:
Jenis Terapi Dosis Cara Golongan dan Fungsi dan
Pemberian Kandungan Farmakodinamika
Cairan Ns 0,9 % 10 tpm/ 12 IVFD Elektrolit Untuk mengganti cairan
500 ml. jam plasma isotonik yang
hilang seperti pada pasien
diare.
ceftriaxone 1 gram / 12 IV Antibiotik, Kandungan Jenis antibiotik yang
jam Ceftriaxone 1 gram berfungsi untuk mengobati
infeksi bakteri

Apidra 3x6 IU SC Insulin glulisin Insulin ini di gunakan


Yang termasuk insulin untuk pengobatan diabetes
analog kerja cepat militus pada orang
(rapid –acting) dewasa , remaja dan anak
berusia 2 tahun dan
diatasnya
Lantus 1x 10 IU SC Insulin glargine Insulin ini di gunakan
Yang termasuk insulin untuk pengobatan diabetes
analog kerja panjang militus pada orang
(Long –acting) dewasa , remaja dan anak
berusia 2 tahun dan
diatasnya
Metformin 3 x 500 mg/ Oral Generik Dapat menurunkan dan
8 jam mengontrol kadar gula
darah pada penderita
diabetes tipe 2

Hasil Pemeriksaan Penunjang dan Laboratorium

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan


Hematologi
Hematologi Lengkap
Haemoglobine L 10.8 g/Dl 12.3 - 15.3
Jumlah eritrosit L 3.48 10ˆ6/uL 4.10 - 5.10
Hematokrit 31.2 % 35.0 - 47.0
Jumlah trombosit 228 10ˆ3/uL 150 – 450
MCV, MCH, MCHC
MCV L 89.5 fL 80.0 - 96.0
MCH 30.9 Pg 26.0 - 32.0
MCHC 34.6 g/dl 32.0 - 36.0
RDW-CV 14.1 % 11.5 – 14.5
Eritrosit Berinti% 0 %
Jumlah Leukosit 8.03 10ˆ3/ul 4.50 – 11.50
Hitung Jenis
Basofil% 0.6 % 0.0-2.0
Eosinofil% 9.4 % 1.0-3.0
Neutrofil% H 42.2 % 50.0-70.0
Limfosit% 42.4 % 18.0-42.0
Monosit% 5.4 % 2.0-11.0
Basofil# 0.05 10ˆ3/ul 0.00-0.10
Eosinofil# 0.75 10ˆ3/ul 0.00-0.40
Neutrofil# 3.4 10ˆ3/ul 2.3-6.1
Lymphosit# 3.41 10ˆ3/ul 0.80-4.80
Monosit# L. 0.43 10ˆ3/ul 0.45-1.30
Ratio N/L 1.00 <3.13
IG% 0.2 %
Koagulasi
PT
Pasien (PT) L 9.3 Detik 9.9-11.6
Kontrol (PT) 10.9 Detik
INR 0.79
APTT
Pasien (APTT) 24.6 Detik 23.9-39.8
Kontrol (APTT) 25.4 Detik
Kimia Darah
Glukosa sewaktu H 130 mg/dL 80-120
Serologi
HBsAg
HBsAg (rapid) Negatif Negatif
Anti HIV
Anti HIV Penyaring Non reaktif Non reaktif
ANALISA DATA

No Analisa data Etiologi Masalah paraf


1. DS: DM tipe 2 Ketidak
- Pasien mengatakan badan stabilan kadar
terasa lemas dan lesu Destruksi sel beta pada glukosa darah
- Pasien mengatakan sering pulau pangkreas
lapar dan sering buang air
kecil apalagi di malam Kegagalan sel beta
hari memperoleh insulin
DO:
- Pasien Nampak lesu Produksi insulin turun
- Bibir Nampak kering
- Kadar gula darah tinggi Glukosatidak dapat
GDS: 314 mg/dl diserap oleh sel-sel
- TTV dalam tubuh
 TD :121/66 mmhg
Glukosa menumpuk
 N :89 x/menit
dalam darah
 RR :20x/menit
 S : 36,80c KGD meningkat

Ketidakstabilan kadar
glukosa darah
DS: kelebihan kadar gula Nyeri akut
darah dalam darah
- Pasien mengatakan nyeri
pada bagian kaki sebelah
kanan
DO: terjadinya Penumpukan
- Terdapat pembengkakan cairan di bawah kulit
pada kaki kanan klien
adanya pembengkakan di
- Pasien tampak lemas dan
bagian kaki
meringis.
P : diabetes tipe 2 terdapat abses pada
Q : rasa nyeri seperti disayat - pembekakan
sayat
R : Nyeri pada bagian kaki
kanan
nyeri akut
S : Skala nyeri 6
T : Hilang Timbul
- TTV :
 TD : 90/51 mmHg
 N : 113 x/menit
 S : 38 ºc
 RR : 22 x/menit
3. DS: Penyakit kronis (diabetes Resiko infeksi
- klien mengatakan nyeri mellitus)

pada kaki kanan


Peningkatan paparan
DO:
organisme pathogen
1. Terdapat pembengkakan
lingkungan
pada kaki kanan klien
yang berisi cairan nanah
Kerusakan intergritas kulit
dan darah.
2. TTV : Resiko infeksi
 TD : 90/51 mmHg
 N : 113 x/menit
 S : 38 ºc
 RR : 22 x/menit

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan kenaikan kadar gula


darah
2. Nyeri akut berhubungan dengan adanya pembengkakan pada kaki kanan klien
3. Resiko infeksi berhubungan dengan terdapat abses pada area pembengkakan
kaki kanan klien
PERENCANAAN INTERVENSI
KEPERAWATAN
No .Dx Tujuan Intervesi Rasio Paraf
1. Setelah dilakukan Manajemen Manajemen
tindakan keperawatan hiperglikemia hiperglikemia
selama 3 x 24 jam Observasi : Observasi :
maka ketidakstabilan - Identifikasi - Untuk
gula darah membaik kemungkinan mengetahui
Kriteria Hasil : penyebab kemungkinan
- Kestabilan kadar hiperglikemia penyebab
glukosa darah - Monitor kadar gulah hiperglikemi
membaik darah - Agar kadar gula
- Status nutrisi - Monitor tanda dan darah dapat
membaik gejala hiperglikemia terkontrol
- Tingkat - Monitor intake - Agar dapat
pengetahuan danouput cairan mengetahui tanda
meningkat dan gejala dari
Terapeutik : hiperglikemia
- Berikan asupan Terapeutik :
cairan oral - Untuk memenuhi
ataumenambah
intake cairan
Edukasi : dalam tubuh
- Ajurkan kepatuhan Edukasi :
terhadap diet dan - Agar pasien
olahraga 2 patuh pada diet
- Anjurkan monitor dan olahraga 2.
kadar gulah darah Agar dapat
secara mandiri mengetahui
- Ajarkan penggunaan kadar glukosa
insulin darah dan dapat
mengendalikan
kadar glukosa
Kolaborasi :
dalam darah
- Kolaborasi
Kolaborasi :
pemberian insulin,
- Untuk
jika perlu
menstabilkan
kadar glukosa
darah
2. Setelah dilakukan Menejemen nyeri Menejemen nyeri
asuhan keperawatan Observasi Observasi
3x24 jam diharapkan - Identifikasi lokasi, - Mengkaji nyeri,
Kriteria hasil : karakteristik, lokasi nyeri serta
- Keluhan nyeri durasi, frekuensi, kulitas nyeri
menurun kualitas, intensitas dapat membantu
- Meringis menurun nyeri tenaga kesehatan
- Skala nyri - Identifikasi skala untuk
menurun nyeri menentukan
- Identifikasi respons tindakan apa yang
nyeri non verbal harus di berikan
- Identifikasi faktor - Mengontrol
yang memperberat lingkungan agar
dan memperingan tetap nyaman
nyeri dapat membantu
untuk proses
Terapeutik : distraksi nyeri
- Berikan teknik Terapeutik:
nonfarmakologi - Mengajarkan
untuk mengurangi teknik non
rasa nyeri misalnya farmakologi dapat
relaksasi nafas membantu
dalam mengurangi rasa
nyeri tanpa
Edukasi: bantuan obat.
- Kolaborasi Edukasi:
pemberian - Berkolaborasi
analgesik, jika perlu dalam
memberikan
analgetik dapat
membantu
mempercepat
penyembuhan
pasien.

3. Setelah dilakukan Perawatan Luka Perawatan Luka


tindakan keperawatan Observasi : Observasi :
selama 3x24 jam - Monitor tanda dan - Untuk
diharapkan tingkat gejala infeksi mengetahui
infeksi menurun, Terapeutik : tingkat keparahan
dengan kriteria hasil : - Pertahankan teknik infeksi
- Kemerahan steril saat Terapeutik :
menurun - melakukan perawatan - Untuk menjaga
- Nyeri menurun luka kondisi luka agar
- Bengkak menurun - Bersihkan jaringan tetap bersih dan
- Kadar sel darah nekrotik steril
putih membaik - Berikan suplemen - Untuk membuang
vitamin dan mineral jaringan mati agar
Edukasi : jaringan baru
- Jelaskan tanda dan dapat tumbuh
gejala infeksi - Untuk
- Anjurkan memperbaiki
mengkonsumsi nutrisi dan
- makanan tinggi kalori mempercepat
dan protein penyembuhan
- Anjurkan prosedur luka dari dalam
perawatan luka secara Edukasi :
mandiri - Untuk
Kolaborasi : menginformasika
- Kolaborasi n kepada klien
pemberian antibiotik, tanda dan gejala
jika perlu infeksi
- Untuk
menginformasika
n klien manfaat
dari makanan
tinggi kalori dan
protein terhadap
infeksi
- Untuk
mengajarkan
klien dan
keluarga
perawatan
mandiri dirumah
- Kolaborasi :Untu
k mengobati
infeksi
IMPLEMENTASI 1

No Dx Hari/tgl/jam Implementasi Evaluasi Paraf


1 Selasa Manajemen hiperglikemia S:
11 april 2023 Observasi - Pasien mengatakan
jam 15.00 - MengIdentifikasi masih merasakan
(Hari pertama) lemas
kemungkinan penyebab
hiperglikemia O:
- Memonitor kadar gulah - Pasien tampak
darah kooperatif saat
- Memonitor tanda dan diajarkan
gejala hiperglikemia - Tampak pasien
terlihat lesu
- Memonitor intake
- Gds:267 m/dl
danouput cairan - TD : 125/79 mmhg
Terapeutik : - T : 36.0 oc
- memberikan asupan - RR : 20
cairan oral - HR : 87
Edukasi : - Spo2 : 99% tanpa
oksigen
- menganjurkan
kepatuhan terhadap diet A :Ketidak stabilan
dan olahraga 2 kadar glukosa darah
- Anjurkan monitor kadar belum teratasi
gulah darah secara
mandiri P :Intervensi
dilanjutkan dengan
- menganjarkan
tindakan :
penggunaan insulin - Memonitor kadar
Kolaborasi : gula darah
- Kolaborasi pemberian - Memonotor intake
insulin ouput cairan
- Mengajurkan
kepatuhan terhadap
diet makanan
- Mengajarkan
penggunaan isulin
secara mandiri
- Melanjutkan trapi
insulin
2 Selasa Menejemen nyeri S:
11 april 2023 Observasi Pasien mengatakan nyeri
jam 15.30 - Mengidentifikasi pada bagian kaki sebelah
(Hari pertama) lokasi, karakteristik, kanan
durasi, frekuensi, O:
kualitas, intensitas - Terdapat
nyeri pembengkakan
- Mengidentifikasi pada kaki kanan
skala nyeri klien
- Mengidentifikasi - Pasien tampak
respons nyeri non lemas dan
verbal meringis.
- Mengidentifikasi P : diabetes tipe 2
faktor yang Q : rasa nyeri seperti
memperberat dan disayat -sayat
memperingan nyeri R : Nyeri pada bagian
Terapeutik kaki kanan
- Memberikan teknik
S : Skala nyeri 6
nonfarmakologi untuk
T : Hilang Timbul
mengurangi rasa nyeri
- TTV :
misalnya relaksasi
nafas dalam  TD : 90/51 mmHg
Edukasi  N : 113 x/menit
- Mengajarkan teknik  S : 38 ºc
nonfarmakologi untuk  RR : 22 x/menit
mengurangi nyeri
Kolaborasi A: Masalah nyeri belum
- Mengkolaborasi teratasi
pemberian analgesik,
jika perlu P: intervensi di lanjutkan
- Memberikan
teknik
nonfarmakologi
untuk mengurangi
rasa nyeri misalnya
relaksasi nafas
dalam
- Mengkolaborasi
pemberian
analgesik, jika
perlu

3 Selasa Perawatan Luka S : klien mengatakan


11 april 2023 Observasi : kaki kanan masih terasa
jam 15.00 - Monitor tanda dan nyeri
(Hari pertama)
gejala infeksi O:
Terapeutik : Kaki klien tampak
- Pertahankan teknik terlihat bengkak
steril saat melakukan Terdapat cairan nanah
perawatan luka dan darah
A:
- Bersihkan jaringan
Resiko infeksi belum
nekrotik teratasi
- Berikan suplemen P:
vitamin dan mineral Intervensi dilanjutkan
Edukasi :
- Jelaskan tanda dan
gejala infeksi
- Anjurkan
mengkonsumsi
makanan tinggi kalori
dan protein
- Anjurkan prosedur
perawatan luka secara
mandiri
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian
antibiotik, jika perlu
-

IMPLEMENTASI ll

No Dx Hari/tgl/jam Implementasi Evaluasi Paraf


1 Rabu Manajemen hiperglikemia S:
12 april 2023 Observasi - Pasien mengatakan
jam 15.00 - MengIdentifikasi lemas berkurang
(Hari ke dua )
kemungkinan penyebab O:
hiperglikemia - Pasien tampak
- Memonitor kadar gulah kooperatif saat
darah diajarkan
- Memonitor tanda dan - Pasien tampak lesu
gejala hiperglikemia berkurang
- Gds:251 m/dl
- Memonitor intake
- TD : 125/79 mmhg
danouput cairan - T : 36.0 oc
Terapeutik : - RR : 20
- memberikan asupan - HR : 87
cairan oral - Spo2 : 99% tanpa
Edukasi : oksigen
- menganjurkan
A :Ketidak stabilan
kepatuhan terhadap diet kadar glukosa darah
dan olahraga 2 teratasi sebagian
- Anjurkan monitor kadar
gulah darah secara P :Intervensi
mandiri dilanjutkan dengan
- menganjarkan tindakan :
- Memonitor kadar
penggunaan insulin
gula darah
Kolaborasi : - Memonotor intake
- Kolaborasi pemberian ouput cairan
insulin - Mengajurkan
kepatuhan terhadap
diet makanan
- Mengajarkan
penggunaan isulin
secara mandiri
- Melanjutkan trapi
insulin
2 Rabu Menejemen nyeri S:
12 april 2023 Observasi Pasien mengatakan rasa
jam 15.00 - Mengidentifikasi nyeri pada kaki sebelah
(Hari ke dua ) lokasi, karakteristik, kanan berkurang
durasi, frekuensi, O:
kualitas, intensitas - Terdapat
nyeri pembengkakan
- Mengidentifikasi pada kaki kanan
skala nyeri klien
- Mengidentifikasi - Pasien tampak
respons nyeri non lemas dan
verbal meringis menurun
- Mengidentifikasi P : diabetes tipe 2
faktor yang
Q : rasa nyeri seperti
memperberat dan
disayat -sayat
memperingan nyeri
R : Nyeri pada bagian
Terapeutik
- Memberikan teknik kaki kanan
nonfarmakologi untuk S : Skala nyeri 5
mengurangi rasa nyeri T : Hilang Timbul
misalnya relaksasi - TTV :
nafas dalam  TD : 90/51 mmHg
Edukasi  N : 113 x/menit
- Mengajarkan teknik  S : 38 ºc
nonfarmakologi untuk  RR : 22 x/menit
mengurangi nyeri
Kolaborasi A: Masalah nyeri
- Mengkolaborasi teratasi sebagian
pemberian analgesik,
jika perlu P: intervensi di lanjutkan
- Memberikan
teknik
nonfarmakologi
untuk mengurangi
rasa nyeri misalnya
relaksasi nafas
dalam
- Mengkolaborasi
pemberian
analgesik, jika
perlu

3 Rabu Perawatan Luka S : klien mengatakan


12 april 2023 Observasi : kaki kanan masih terasa
jam 15.00 - Monitor tanda dan nyeri
(Hari ke dua ) gejala infeksi
Terapeutik : O:
- Pertahankan teknik Kaki klien tampak
terlihat bengkak
steril saat melakukan Terdapat cairan nanah
perawatan luka dan darah
- Bersihkan jaringan A:
nekrotik Resiko infeksi belum
- Berikan suplemen teratasi
P:
vitamin dan mineral
Intervensi dilanjutkan
Edukasi : - Pertahankan teknik
- Jelaskan tanda dan steril saat
gejala infeksi melakukan
- Anjurkan perawatan luka
mengkonsumsi - Bersihkan jaringan
makanan tinggi kalori nekrotik
dan protein - Jelaskan tanda dan
- Anjurkan prosedur gejala infeksi
perawatan luka secara - Anjurkan
mandiri mengkonsumsi
Kolaborasi : makanan tinggi
- Kolaborasi pemberian kalori dan protein
antibiotik, jika perlu - Anjurkan prosedur
- perawatan luka
secara mandiri
- Kolaborasi
pemberian antibiotik,
jika perlu

IMPLEMENTASI lll

No Dx Hari/tgl/jam Implementasi Evaluasi Paraf


1 Kamis Manajemen hiperglikemia S:
13 april 2023 Observasi - Pasien mengatakan
jam 13.00 - MengIdentifikasi lemas berkurang
(Hari ke tiga )
kemungkinan penyebab O:
hiperglikemia - Pasien tampak
- Memonitor kadar gulah kooperatif saat
darah diajarkan
- Memonitor tanda dan - Pasien tampak
gejala hiperglikemia berbaring di tempat
tidur
- Memonitor intake
- Gds:210 m/dl
danouput cairan - TD : 125/79 mmhg
Terapeutik : - T : 36.0 oc
- memberikan asupan - RR : 20
cairan oral - HR : 87
- Spo2 : 99% tanpa
Edukasi :
oksigen
- menganjurkan
kepatuhan terhadap diet A :Ketidak stabilan
dan olahraga 2 kadar glukosa darah
- Anjurkan monitor kadar teratasi sebagian
gulah darah secara
P :Intervensi
mandiri
dilanjutkan dengan
- menganjarkan tindakan :
penggunaan insulin - Memonitor kadar
Kolaborasi : gula darah
- Kolaborasi pemberian - Memonotor intake
insulin ouput cairan
- Mengajurkan
kepatuhan terhadap
diet makanan
- Mengajarkan
penggunaan isulin
secara mandiri
- Melanjutkan trapi
insulin
2 Kamis Menejemen nyeri S:
13 april 2023 Observasi Pasien mengatakan nyeri
jam 13.00 - Mengidentifikasi pada bagian kaki sebelah
(Hari ke tiga ) lokasi, karakteristik, kanan
durasi, frekuensi, O:
kualitas, intensitas - Terdapat balutan
nyeri perban
- Mengidentifikasi - Pasien tampak
skala nyeri lemas dan
- Mengidentifikasi meringis
respons nyeri non berkurang
verbal P : diabetes tipe 2
- Mengidentifikasi Q : rasa nyeri seperti
faktor yang
disayat -sayat
memperberat dan
R : Nyeri pada bagian
memperingan nyeri
kaki kanan
Terapeutik
- Memberikan teknik S : Skala nyeri 4
nonfarmakologi untuk T : Hilang Timbul
mengurangi rasa nyeri - TTV :
misalnya relaksasi  TD : 90/51 mmHg
nafas dalam  N : 113 x/menit
Edukasi  S : 38 ºc
- Mengajarkan teknik  RR : 22 x/menit
nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri A: Masalah nyeri
Kolaborasi teratasi sebagian
- Mengkolaborasi
pemberian analgesik, P: intervensi di lanjutkan
jika perlu - Memberikan
teknik
nonfarmakologi
untuk mengurangi
rasa nyeri misalnya
relaksasi nafas
dalam
- Mengkolaborasi
pemberian
analgesik, jika
perlu

3 Kamis Perawatan Luka S : klien mengatakan


13 april 2023 Observasi : kaki kanan masih terasa
jam 13.00 - Monitor tanda dan nyeri setelah post
(Hari ke tiga ) oprasi
gejala infeksi
Terapeutik : O:
- Pertahankan teknik Kaki klien tampak
steril saat melakukan terbalut dengan perban
perawatan luka
A : Resiko infeksi
- Bersihkan jaringan
teratasi sebagian
nekrotik
- Berikan suplemen P :Intervensi
vitamin dan mineral dilanjutkan
Edukasi : - Pertahankan teknik
- Jelaskan tanda dan steril saat
gejala infeksi melakukan
- Anjurkan perawatan luka
mengkonsumsi - Bersihkan jaringan
makanan tinggi kalori nekrotik
dan protein - Berikan suplemen
- Anjurkan prosedur vitamin dan mineral
perawatan luka secara
mandiri
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian
antibiotik, jika perlu
-

EVALUASI
No Hari/Tgl Jam Evaluasi Taraf
1 Kamis 20.00
13 april S:
2023 - Pasien mengatakan lemas berkurang

O:
- Pasien tampak kooperatif saat diajarkan
- Pasien tampak berbaring di tempat tidur
- Gds:210 m/dl
- TD : 125/79 mmhg
- T : 36.0 oc
- RR : 20
- HR : 87
- Spo2 : 99% tanpa oksigen

A :Ketidak stabilan kadar glukosa darah teratasi


sebagian

P :Intervensi dilanjutkan dengan tindakan :


- Memonitor kadar gula darah
- Memonotor intake ouput cairan
- Mengajurkan kepatuhan terhadap diet makanan
- Mengajarkan penggunaan isulin secara mandiri
- Melanjutkan trapi insulin di rumah
2 Kamis 20.30
13 april S:
2023 Pasien mengatakan nyeri pada bagian kaki sebelah kanan
O:
- Terdapat balutan perban
- Pasien tampak lemas dan meringis berkurang
P : diabetes tipe 2
Q : rasa nyeri seperti disayat -sayat
R : Nyeri pada bagian kaki kanan
S : Skala nyeri 4
T : Hilang Timbul

TTV :

- TD : 90/51 mmHg
- N : 113 x/menit
- S : 38 ºc
- RR : 22 x/menit

A: Masalah nyeri teratasi sebagian

P: intervensi di lanjutkan
- Memberikan teknik nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri misalnya relaksasi nafas
dalam
- Mengkolaborasi pemberian analgesik, jika
perlu
3 Kamis 21.00 S : klien mengatakan kaki kanan masih terasa nyeri
13 april setelah post oprasi
2023
O:
Kaki klien tampak terbalut dengan perban
TTV:
- TD : 125/79 mmhg
- T : 36.0 oc
- RR : 20
- HR : 87
- Spo2 : 99% tanpa oksigen

A : Resiko infeksi teratasi sebagian

P :Intervensi dilanjutkan
- Pertahankan teknik steril saat melakukan
perawatan luka
- Bersihkan jaringan nekrotik
- Berikan suplemen vitamin dan mineral

Anda mungkin juga menyukai