KELOMPOK II:
1. HARDI ( S2017 )
2. MIHRANI ( S2017 )
3. MARLY ( S2017013 )
4. MATHEUS ( S2017 )
5. NURAENI ( S2017 )
A. Pengkajian Keperawatan
1. Pengumpulan Data
a. Identitas
- Nama :Ny.R
- Usia/Tanggal Lahir :69 tahun/ 04-02-1952
- Jenis Kelamin :Perempuan
- Alamat :Jln.Gowa Bajeng Mataallo
- Suku/Bangsa :Makassar
- Status Pernikahan :Menikah
- Agama :Islam
- Pekerjaan :Tidak Bekerja
- Diagnosik Medik :Stroke
- No Medical Record :28 23 75
- Tanggal Masuk :21 Juni 2021
- Tanggal Pengkajian :29 Juni 2021
- Therapy Medik :
1
Pekerjaan :IRT
Hubungan Dengan Pasien :Anak pasien
c. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat kesehatan sekarang
a. Keluhan utama :Kesadaran Menurun
b. Riwayat keluhan utama :
- Faktor Pencetus : keluarga pasien mengatakan bahwa
pasien memeliki riwayat hipertensi.
- Lamanya Kerja : keluarga pasien mengatakan sudah 9
hari pasien mengalami kesadaran menurun ,mulai dari
tgl 21-06-2021.
- Faktor yang Memperberat : yang memperberat penyakit
yang di derita pasien karena pasien juga memiliki
penyakit hipertensi,diabetes militus,dan kardiomegali.
- Upaya yang dilakukan keluarga : keluarga mengatakan
bahwa saat di temukan pasien sudah tidak sadarkan diri
dan keluarga langsung membawa pasien ke RS untuk
menjalani pengobatan.
2. Riwayat kesehatan dahulu : Keluarga pasien mengatakan pasien
memiliki riwayat hipertensi.
3. Riwayat kesehatan keluarga : keluarga pasien mengatakan tidak
ada keluarga yang menderita stroke.
2
Genogram
G1
G2
G3 57
70 65
? ? ? ?
Keterangan :
3
G1: Kakek dan nenek pasien telah meninggal dunia dan tidak diketahui penyebabnya.
G2: Orang tua pasien telah meninggal dunia dan tidak diketahui penyebabnya.
G3: Pasien adalah anak pertama dari dua bersaudara dan telah menikah. Umur pasien
65 tahun. Pasien saat ini menjalani perawatan di ruang ICU RSUD Haji
Makassar dengan penyakit Stroke. Pasien tinggal serumah dengan suami dan
anak-anaknya.
4
Eliminasi (BAB dan BAK)
Keluhan saat ini : pasien tampak menggunakan kateter urine.
Aktivitas, Istirahat Dan Latihan
Pasien tidak mampu melakukan pergerakan karena pasien
dalam keadaan kesadaran menurun. Pasien tampak bed rest
total
Resiko jatuh : ya, pasien ada resiko jatuh
Resiko dekubitas : ya, pasien tira baring dalam waktu lama.
Personal hygiene
Kebersihan badan: badan pasien tampak bersih dan pasien
waslap tiap hari dibantu oleh keluarga pasien.
Keadaan rambut:keadaan rambut pasien tampak berantakan.
Keamanaan :
Refleksi : Tidak ada refleks/pasien dengan kesadaran menurun.
Penglihatan : paseien dalam keadaan kesadaran menurun.
Pendengaran : pasien dalam keadaan kesadaran menurun.
Penciuman : pasien dalam keadaan kesadaran menurun.
Riwayat jatuh/kecelakaan :Tidak ada riwayat jatuh.
Status mental: pasien dalam kesadaran menurun.
d. Pemeriksaan Fisik
1. Sistem Pernafasan
Pernafasan : 32 x/menit
Bunyi nafas : Terdengar bunyi nafas tambahan yaitu stridor.
TD: 130/69 mmHg ,Nadi: 141 x/menit, Suhu :38,9 0 C
Respirasi : Tampak sesak nafas, terdengar suara nafas tambahan yaitu
stridor, terpasang alat bantu pernafasan Non Rebreathung Mask 10
lpm
Sputum : tidak ada
Sirkulasi oksigenasi: akral teraba dingin, tampak sianosis
5
Dada : Tampak ada retraksi dinding dada.
Bunyi jantung : terdengar bunyi murmur,karena pasien mengalami
kardiomegali.
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid .
Riwayat penyakit : Tidak ada riwayat penyakit sistem pernafasan .
2. Sistem Kardiovaskuler
Conjunctiva pasien tampak anemis.
Arteri carotis pasien teraba dengan kuat.
Tekanan vena jugularis :tidak ada tekanan pada vena jugularis.
Ukuran jantung : Murmur
Ictus cordis /apex: tidak terkaji
Suara jantung : Lup –dup
Capillary refilling time : < 2 Detik
3. Sistem Pencernaan
Sclera : Tidak ada icterus.
Bibir : Bibir pasien tampak kering dan pecah-pecah.
Mulut : Pasien tidak mampu menelan dan menggerakkan lidah.
Gaster : Tampak tidak kembung,tampak terpasang NGT .
Abdomn : Tidak ada keluhan pada bagian abdomen pasien
Anus : Tidak di kaji.
4. Sistem Persarafan
Fungsi Cerebral
Status mental : Pasien tidak mampu berorientasi dengan baik.
Kesadaran : eyes : 1, motorik :1 verbal :1 dengan GCS 3 (coma)
Bicara ekspensive : Pasien tidak mampu bicara.
Fungsi cranial pasien mengalami gangguan diakibatkan oleh pasien
mengalami penurunan kesadaran (coma)
Fungsi motoric: pasien tidak mampu menggerakkan anggota badannya
Fungsi sensorik :pasien tidak mampu menerima rangsangan dari luar
6
Fungsi cerebellum : pasien tidak mampu mengatur keseimbangan
tubuhnya
Reflek : tidak tampak reflek pada bagian tubuh pasien bila diberi
rangsangan
Iritasi maningen: tidak ada kaku kuduk
5. Sistem Endokrin
Kelenjar thyroid :tidak teraba adanya pembesaran
Percepatan pertumbuhan : tidak ada gangguan
Gejala : tidak ada gejala
Polyuria :tidak terjadi polyuria pada pasien
Riwayat air seni dikelilingi semut : ridak ada riwayat
6. Sistem Genetourinaria
Wanita
Payudara : tidak dikaji
Haid pertama : tidak dikaji
Siklus haid : tidak dikaji
7. Sistem Muskuloskeletal
Bentuk kepala : Mesochepal
Bentuk vertebra : tidak ada gangguan
Pelvis : normal dan tidak ada kelainan
Lutut : Pasien tidak mampu menggerakkan lututnya
Kaki:pasien mampu tidak mampu menggerakkan kakinya secara
mandiri
Bahu :tidak ada kelainan
Tangan : pasien tidak mampu menggerakkan tangannya secara mandiri
Tampak edema pada kaki
8. Sistem Integumen dan Immunitas
Rambut pasien tampak berantakan dan sudah berubah warna
7
Kulit pasien berwarna sawo matang,tampak pucat dan akral teraba
dingin
Kuku pasien tampak pendek dan bersih
Tidak ada alergi
Penyakit yang berhubungan dengan perubahan cuaca : tidak ada
Riwayat transfusi dan reaksinya :tidak pernah melakukan transfusi.
9. Wicara Dan THT
Hidung: tidak tampak mimisan, tidak ada sekret, tidak tampak adanya
polip
Telinga: daun telinga tampak bersih, tidak ada cairan yang keluar dari
liang telinga, fungsi pendengaran pasien baik
10. Sistem Penglihatan
Mata : fungsi penglihatan pasien mengalami gangguan diakibatkan oleh
pasien mengalami penurunan kesadaran
e. Data Psikologis
Status Psikologis
Pasien dalam keadaan kesadaran menurun
Sosial
Hubungan pasien dengan anggota keluarga baik
Tempat tinggal: Pasien tinggal serumah dengan suami dan anak-
anaknya
kerabat terdekat yang bisa di hubungi :
Nama:Ny.”S”
Tlp : 082165445337
Hubungan : Anak pasien
Kebiasaan beribadah : teratur pada saat pasien belum sakit
8
f. Data Penunjang
Laboratorium
SARS –COV-2 Antigen : Negatif
Glukosa sewaktu : 336 mg/dl (Normal: < 140 mg/dL)
SGOT : 149 (L: < 37, P: < 31 u/L)
SGPT : 126 (L: < 42, P: < 32 U/L)
Albumin: 3.1 (Normal: 3,5 – 5,0 gr/dL)
Kreatinin: 0,62 (L: 0,7 – 1,3) (P: 0,6 – 1,1 mg/dL)
Ureum : 51 (Normal: 10 – 50 mg/dL)
Elektrolit:
- Natrium : 145 (Normal: 136 – 145 mmol/L)
- Kalium : 3,4 (Normal: 3,5 – 5,2 mmol/L)
- Chlorida : 106 (Normal: 96 – 108 mmol/L)
Hasil Radiologi pre operasi :
Bronchovascular paru masih baik
Jantung membesar
Kedua sinus coslophrenicus dan diafragma baik
Kesan: Kardiomegali
g. Program dan therapy saat ini :
Citicolin 500 mg/12 Jam/IV
Sucralfate 3 x 1
Liver Prime 2 x 1
Mecobalamin 1x /hari/IM
Curcuma 3 x 1
Dexametasone /12 Jam/IV
Ceftriaxone 1 gr/12 Jam/IV
IVDL Amirofusin hepar dan Asering
Sonde susu diabetasol 6 x 100 cc
O2 NFM 10 L
9
ANALISA DATA
10
DO :
- GCS: 3 (coma)
- Pasien tampak
pucat (anemis)
- Tampak edema
pada kaki
- TTV:
TD: 130/69
mmHg
N: 141 x/mnt
RR: 32 x/menit
S: 38,90C
SPO2 : 100 %
- Kesan:
Kardiomegali
- Albumin: 3.1
gr/dL
- GDS: 336 g/dL
- Ureum: 51
mg/dL
DS : Kompresi jaringan otak Hambatan Mobilitas
- Keluarga pasien Fisik
mengatakan Peningkatan TIK
pasien tidak
mampu Arteri Vertebra Basilasris
menggerakkan
anggota Disfungsi N XI (Assesoris)
tubuhnya
DO :
11
- Pasien tampak Kelemahan Anggota Gerak
bed rest total
- Pasien tampak
mengalami Hambatan Mobilitas Fisik
penurunan
kesadaran
- GCS: 3 (coma)
B. Diagnosa Keperawatan
12
C. Intervensi Keperawatan
13
2 detik, kemudian keluarkan dari
mulut dengan bibir mencucu
(dibulatkan) selama 8 detik
3. Anjurkan mengulangi tarik nafas
dalam hingga 3x
4. Anjurkan batuk dengan kuat langsung
setelah tarik nafas dalam yang ke-3
Komplementer
1. Kolaborasi pemberian mukolitik atau
ekspektoran, jika perlu.
Manajemen Jalan Nafas (I. 01001)
Obsevasi
1. Monitor pola nafas
2. Monitor bunyi nafas tambahan
3. Monitor sputum
Terapeutik
1. Pertahankan kepatenan jalan napas
dengan head-tilt dan chinlift (jaw-
thrust jika dicurigai trauma servikal)
2. Posisikan semi-fowler atau fowler
14
3. Berikan minum hangat
4. Lakukan fisioterapi dada
5. Lakukan penghisapan lendir kurang
dari 15 detik
6. Lakukan hiperoksigensi sebelum
penghisapan endotrakeal
7. Keluarkan sumbatan benda padat
dengan forsep McGlll
8. Berikan oksigen
Edukasi
1. Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari
2. Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi
15
kekuatan otot (D.0054) 3 x 24 jam diharapkan kemampuan 1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan
dalam gerakan fisik secara mandiri fisik lainnya
meningkat dengan kriteria hasil: 2. Identifikasi toleransi fisik melakukan
1. Pergerakan ekstremitas pergerakan
meningkat 3. Monitor frekuensi jantung dan tekanan
2. Kekuatan otot meningkat darah sebelum memulai mobilisasi
3. ROM meningkat 4. Monitor kondisi umum selama
4. Nyeri menurun melakukan mobilisasi
5. Kelemahan fisik menurun Terapeutik
1. Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan
alat bantu (mis; pagar tempat tidur)
2. Fasilitasi melakukan pergerakkan, jika
perlu
3. Libatkan keluarga untuk membantu
pasien dalam meningkatkan
pergerakkan
Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan prosedur
mobilisasi
16
2. Anjurkan melakukan mobilisasi dini
3. Ajarkan mobilisasi sederhana yang
harus dilakukan (mis; duduk di tempat
tidur, duduk di sisi tempat tidur,
pindah dari tempat tidur ke kursi)
3. Risiko Perfusi Serebral Tidak Tujuan: (L.02014) Pemantauan Tanda Vital (I.02060)
Efektif b.d stroke (D.0017) Setelah dilakukan intervensi selama Observasi
3 x 24 jam diharapkan aliran darah 1. Monitor tekanan darah
serebral kembali 2. Monitor nadi (frekuensi, kekuatan,
adekuat/meningkat dengan kriteria irama)
hasil 3. Monitor pernafasan (frekuensi,
1. Tingkat kesadaran kedalaman)
meningkat 4. Monitor suhu tubuh
2. Kognitif meningkat 5. Monitor oksimetri nadi
3. Tekanan intrakranial 6. Monitor tekanan nadi (selisih TDS
menurun dan TDD)
4. Sakit kepala menurun 7. Identifikasi penyebab perubahan
5. Tekanan darah membaik tanda vital
6. Kesadaran membaik Terapeutik
1. Atur interval pemantauan sesuai
17
kondisi pasien
2. Dokumentasi hasil pemantauan, jika
perlu
Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
2. Informasikan hasil pemantauan, jika
perlu
18
(selisih TDS dan TDD)
4. Monitor penurunan frekuensi jantung
5. Monitor ireguleritas irama nafas
6. Monitor penurunan tingkat kesadaran
7. Monitor perlambatan atau
ketidaksimetrisan respon pupil
8. Monitor kadar CO2 dan pertahankan
dalam rentang yang diindikasikan
9. Monitor tekanan perfusi serebral
10. Monitor jumlah, kecepatan dan
karakteristik drainase cairan
serebrospinal
11. Monitor efek stimulus lingkungan
terhadap TIK
Terapeutik
1. Ambil sampel drainase cairan
serebrospinal
2. Kalibrasi transduser
3. Pertahankan sterilitas sistem
19
pemantauan
4. Pertahankan posisi kepala dan leher
netral
5. Bilas sistem pemantauan, jika perlu
6. Atur interval pemantauan sesuai
kondisi pasien.
7. Dokumentasi hasil pemantauan
Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
2. Informasikan hasil pemantauan, jika
perlu
20