Anda di halaman 1dari 52

Nurwestu Rusetiyanti

 Penyakit kelamin (venereal diseases)


▪ Sifilis & gonore
 Penyakit menular seksual (PMS) / Sexually
transmitted diseases (STD)
▪ Ditambah ulkus mole, LGV, kondiloma, HG,
kandidiasis, trikomoniasis, VB, hepatitis,
moluskum, skabies, pedikulosis, dll
 Infeksi menular seksual (IMS) / Sexually
transmitted infection (STI) -> 1998
▪ Jangkau penderita asimtomatik
 Insidensi 1999, WHO :
▪ 340 juta kasus baru IMS (GO, Chlamydia, sifilis,
trikomoniasis)
▪ HIV : 33,6 juta kasus
 Insidensi meningkat -> perilaku risiko tinggi
(risti)
 RISTI :
▪ Usia
▪ 20-34 tahun perempuan
▪ 16-24 tahun laki-laki
▪ 20-24 tahun perempuan & laki-laki
▪ Pelancong
▪ Pekerja Seks Komersial (PSK)
 Tujuan utama :
▪ 1. memutus rantai penularan infeksi IMS
▪ 2. Mencegah berkembangnya IMS &
komplikasinya
 Dapat dicapai melalui :
▪ Penyuluhan: masyarakat sadar perilaku risiko
tinggi
▪ Mencegah infeksi : kondom pada risti
▪ Meningkatkan kemampuan diagnosis & terapi
▪ Mengurangi komplikasi : pengobatan dini +
pasangan seksual
 ANAMNESIS
 PEMERIKSAAN FISIK
 PEMERIKSAAN LABORATORIUM
 Keluhan Utama & Riwayat Penyakit Sekarang
 Riwayat Pengobatan
 Riwayat Seksual : jumlah pasangan, kontak
seksual terakhir, frekuensi, jenis (homo /
hetero), cara (GG, OG, AG)
 Riwayat Penyakit Dahulu
 Riwayat Penyakit Keluarga : ibu ke bayi
 Komplikasi IMS
 Riwayat alergi obat
 PENTING :
▪ kerahasiaan pribadi pasien
▪ Sumber cahaya
▪ APD : sarung tangan
 Pemeriksaan pada wanita :
 Posisi litotomi
 Inspeksi & palpasi
 Spekulum : cervix, vagina
▪ Discar vagina
▪ Benang AKDR
 Bimanual
 Pemeriksaan lab rutin pada wanita
 Vagina :
▪ Gram VB, KOH Candida
▪ NaCl Trichomonas (forniks posterior)
 Ostium cervix :
▪ Gram Neisseria gonorrhoeae
 Meatus uretra :
▪ Gram
 Darah : tes serologi sifilis
 Gonore
 Infeksi genital non spesifik
 Sifilis
 Ulkus Molle
 Limfogranuloma Venereum (LGV)
 Vaginosis Bakterial
 Disebabkan oleh Neisseria gonorrheae
 Wanita : servisitis gonore, discar vagina, PID
 50% asimtomatik
 Sering BAK, rasa terbakar saat BAK, discar
vagina kekuningan, merah & bengkak pada
genital, kadang terasa gatal pada genital.
 PID 10-40% kasus. Gejala : demam, nyeri
perut bawah (pelvic cramping), nyeri
abdomen, nyeri saat hubungan seksual
Abses Bartholin

N. Gonorrhoeae Cervisitis GO
PMN>30, DGNI (+)
 Bakteri non spesifik :
C. trachomatis 15-40%
M. genitalium 15-25%
Neither : T. vaginalis 5-15%
U. urealyticum < 15%
HSV 2-3%
Adenovirus 2-4%
Haemophilus sp. rare
Unknown
 Gambaran klinis :
▪ Tidak khas, asimtomatik, sangat ringan
▪ Bila ada : discar vagina kekuningan
▪ Sering pada pasangan dengan Uretritis NS
▪ Serviks : discar mukopurulen, erosi, microfollicles
 Laboratorium
▪ Lekosit > 30 per lapangan pandang x1000
▪ DGNI (-)
Chlamydia trachomatis PMN>30, DGNI (+)

Servisitis non spesifik


 Disebabkan Treponema pallidum
 Penyakit kronis & bersifat sistemik
 Dapat menyerang seluruh organ tubuh, dapat
ditularkan ke bayi dalam kandungan

T. pallidum
Dark field microscopy
 Penularan
▪ Kontak langsung lesi infeksius
▪ Selaput lendir yg utuh atau
▪ Kulit yang mengalami abrasi
▪ Ke kelenjar limfe
▪ Pembuluh darah
▪ 3 minggu 10-90 hari lesi primer berupa tukak /luka
 Perjalanan penyakit
▪ 3 minggu (10-90 hari) kmd lesi primer berupa
tukak /luka muncul pada tempat masuk
Treponema (Sifilis primer)
▪ Tukak 1-5 minggu, kmd hilang
▪ 2 mg – 6 bl erupsi seluruh tubuh (sifilis sekunder)
▪ Masuk ke masa laten
Sifilis sekunder

Sifilis primer
 Pada kehamilan :
▪ Jarang
▪ Seroprevalensi : 0,02 – 4,5% di Eropa & USA
▪ Sifilis kongenital : 30 kasus per 100.000 kelahiran
hidup di USA (1996)
▪ Ibu dapat mentransmisikan infeksi ke janin
melalui transplasental, atau saat dilahirkan
pervaginam yg kontak dengan lesi genital
 Sifilis pada kehamilan yg tidak diobati:
▪ Aborsi
▪ Stillbirth
▪ Non-immune hydrops fetalis
▪ Intrauterine growth restriction
▪ Premature delivery
▪ Perinatal death
▪ Sekuel sifilis kongenital
 Diagnosis :
▪ Mikroskop medan gelap (dark field)
▪ Tes serologi : VDRL &RPR, FTA-ABS & TPHA
 Terapi (tergantung stadium sifilis)
▪ Primer, Sekunder, Laten Dini (<1tahun)
▪ Benzatin penisilin G 2,4 juta unit i.m. x 1
▪ Laten lambat (>1tahun), Durasi tdak diketahui
▪ Benzatin penisilin G 2,4 juta unit i.m. x 3
▪ Neurosifilis
▪ Aqueous penisilin G 2,4 juta unit i.m. /4 jam selama 10-
14 hari
▪ Procianepenisilin G 2,4 juta unit i.m. + Probenecid
500mg po selama 10-14 hari
 HATI-HATI :
▪ Reaksi Jarisch-Herxheimer :
▪ 45% wanita hamil yg diberikan tx penisilin
▪ Demam, menggigil, nyeri otot, pusing, hipotensi,
takikardi dan timbul lesi kulit
▪ Rawat inap
 Sindrom polimikroba yg menyebabkan
turunnya konsentrasi Lactobacili &
peningkatan bakteri patogen yaitu
Gardnerella vaginalis, Bacteroides sp,
Mobiluncus sp, Mycoplasma sp, Prevotella sp.

 Prevalensi VB pada wanita hamil 6-23%di


dunia , 14 % di Kanada
Clue cells G. vaginalis
 Diagnosis klinis Kriteria Amsel :
 Terdapat 3 dari 4 gejala berikut :
▪ Discar vagina homogen & aderen
▪ pH vagina > 4,5
▪ Terdapat clue cells
▪ Bau amin setelah ditetesi KOH (Whiff test positif)
 Terapi :
 Metronidazole 2x500mg selama 7 hari ATAU
 Klindamisin 2x300mg selama 7 hari

 Komplikasi :
 Partus prematurus
 Herpes genitalis
 Kondiloma akuminata
 Infeksi HIV & AIDS
 Hepatitis B
 Moluskum Kontagiosum
 Disebabkan virus Herpes Simpleks (VHS)
 Gejala khas :
▪ Vesikel berkelompok dengan dasar eritem &
bersifat rekuren
 2% perempuan menderita HG selama
kehamilan
 Gejala klinis
 Masa inkubasi 3-7 hari
 Rasa terbakar & gatal pada lesi
 Demam, nyeri otot, lemah
 Vesikel berkelompok dengan dasar eritem,
mudah pecah -> erosi
 Predileksi : labia myor/minor, klitoris,
introitus vagina, serviks
 Pemeriksaan laboratorium
▪ Sederhana : tes Tzank -> sel raksasa berinti
banyak (multinucleated giant cell)

Multinucleated giant cell


 Pada kehamilan
▪ Kelahiran per vaginam bila tidak ada lesi aktif atau
gejala prodromal
▪ Seksio sesaria bila ada lesi herpes aktif dalam 4-6
jam setelah ketuban pecah.
 Strategi pencegahan transmisi vertikal :
▪ Antiviral supresi trimester pertama kehamilan
▪ Antiviral supresi rutin pada kehamila dengan
riwayat HG
▪ Identifikasi kehamilan seronegatif pada risti
 Disebut juga genital warts, kutil kelamin,
penyakit jengger ayam
 Disebabkan oleh Human Papilloma Virus
(HPV)
 HPV tipe 6 & 11
 Inkubasi 1-8 bulan
 Diagnosis :
 Tes asam asetat
▪ Asam asetat 5% pada lesi -> menjadi berwarna
putih (acetowhite)
 Kolposkopi
 histopatologi
 AIDS disebabkan oleh infeksi HIV
 Disebabkan oleh virus Hepatitis B (VHB)
 Penularan :
▪ Jarum suntik, transfusi darah, hemodialisa,
hubungan seksual, lesi kulit, mukosa konjunctiva,
ditularkan ibu ke anak
▪ IMS : insidensi cukup tinggi pada PSK
 Indikasi vaksinasi :
 Tenaga medis berisiko tinggi
 Pasien : cacat mental, hemodialisis, transfusi
darah
 Kontak lingkungan yg dekat dengan PSK,
keluarga dekat pengidap HB
 Imunisasi aktif
 Kel lain : gol promiskuitas tinggi, IDU,
petugas di perbatasan/lalin tinggi (bea cukai,
imigrasi), ABRI
 Kandidiasis vulvo vaginalis
Candida albicans
 Trikomoniasis
 Pedikulosis pubis
 Skabies
Trichomonas vaginalis
Discarvagina : Strawberry cervix
Banyak, berbuih
 Pada kehamilan : komplikasi :
▪ partus prematurus
▪ low birth weight
 Disebut juga crabs atau pubic lice atau tumo
kathok atau kutu kelamin
 Disebabkan oleh Pthirus pubis
 Prevalensi : 2% worlwide
 Transmisi: secara umum melalui keringat,
kontak badan, atau kontak seksual
 Gejala : gatal terutama pada daerah pubis
 Disebut juga kudis, gudig (Jawa)
 Disebabkan oleh Sarcoptes scabiei
 Transmisi : kontak kulit ke kulit secara
langsung, hubungan seksual
 Gejala : gatal, kemerahan pada kulit,
keropeng

Anda mungkin juga menyukai