VULVOVAGINITIS
Infeksi vulva/vagina yang cukup sering (vulvovaginitis)
- bacterial vaginosis
- vulvovaginal candidiasis
- trichomonas vaginalis
- vaginitis atrofi
- servisitis (penjalaran)
- PID (pelvic inflammatory disease) / PRP (penyakit radang
panggul)
- lain-lain : virus herpes simpleks (HSV), sifilis, lesi chancroid
Genital wards
- kondiluma akuminatum
- tuberkulosis
Penyebab yang sering
- penyakit menular akibat hubungan seksual
(sexually transmitted disease - STD)
- higiene genitalia / perineum yang kurang
Patofisiologi
- infeksi asendens sepanjang traktus genitalis
- sisa darah haid, menjadi media tumbuh kuman
- sisa spill lendir / sperma, dan sebagainya
Diagnosis klinik (Kriteria Hager)
- riwayat nyeri perut bawah yang tegang (defans?)
- riwayat aktifitas seksual yang tinggi sampai 6 bulan
terakhir
- nyeri spontan pada daerah adneksa
- nyeri goyang serviks / porsio pada pemeriksaan dalam
- terdapat massa inflamatorik daerah pelvis
- suhu demam > 38 C
- leukositosis > 10.000 / mm3
- kuldosentesis / pungsi kavum Douglasi terdapat cairan,
leukosit (+)
- laju endap darah meningkat
- B-hCG urine (-)
- USG konfirmasi tidak menunjukkan kecurigaan
penyebab lain
- mikroskopik Gram / kultur (+)
Diagnosis banding
- kehamilan ektopik terganggu / ruptur tuba
(trias : riwayat terlambat haid, perdarahan, akut abdomen)
- endometritis : nyeri hanya pada sekitar masa haid
- kista ovarium terpuntir : nyeri akut / baru timbul, terdapat massa
- infeksi saluran kemih : nyeri berhubungan dengan miksi
- apendisitis akut : nyeri kanan bawah, tidak ada nyeri goyang porsio
Komplikasi penyakit radang panggul
- abses tubo-ovarial
- kehamilan ektopik (pada pasien riwayat terlambat haid jika ada
riwayat PRP hati-hati !)
- infertilitas sekunder
Pencegahan
- perhatian pada faktor-faktor risiko
- skrining kelompok risiko tinggi
- pengobatan juga terhadap pasangan
hubungan seksual
- jika ada kecurigaan PRP, diagnostik
terbaik saat ini : USG
Terapi
sesuai penyebab (lihat contoh kasus)
Pendekatan Diagnostik Penyakit Radang Panggul
(contoh kasus)
Anamnesis
keluhan utama, faktor risiko
Pemeriksaan ginekologi
fluor (+), nyeri tekan (+), nyeri goyang serviks (+),
parametrium tegang,
adneksa menebal, teraba massa kistik
Diagnosis banding : abses, hidrosalpings
Pemeriksaan penunjang
LED > 15 mm/jam, Leukosit > 10000/mm3. Swab
Gram / Kultur (+). USG konfirmasi.
Terapi
Medikamentosa : rawat jalan / rawat inap, antibiotika,
simptomatik
Antibiotika :
- klindamisin 4 x 300 mg iv dilanjutkan 4 x 450 mg oral
10-14 hari
- doxicyclin 2 x 200 mg iv
- metronidazol 2 x 1 g iv dilanjutkan 2 x 1 g oral 10-14
hari
Operatif : pertimbangan kolpotomi / laparotomi.
Kolpotomi dipertimbangkan jika terdapat fluktuasi abses,
abses di tengah, atau abses mengisi kavum Douglasi.
Laparotomi juga dipertimbangkan jika ada akut
abdomen, atau jika 72-96 jam tidak ada perbaikan, atau
jika ada komplikasi seperti ileus obstruktif / paralitik,
abses pecah, perforasi / ruptur dan sebagainya
Indikasi rawat inap
diagnosis banding meragukan /
emergency misalnya apendixitis /
kehamilan ektopik ruptur / suspek abses
pelvik / ada kehamilan / keadaan umum
pasien buruk / atau ketaatan berobat
diragukan.
Jika ada kesulitan penilaian klinik dalam
48-72 jam setelah masuk terapi obat, ada
kemungkinan keluhan