Anda di halaman 1dari 60

PENYAKIT MENULAR

SEKSUAL ( PMS )
PENDAHULUAN

Penyakit kelamin (Veneral Disease)

→ Sexually Transmitted Disease


(STD)

→ Penyakit Menular Seksual (PMS).


Yang termasuk PMS yaitu :
sifilis
gonore
ulkus mole
limfogranuloma venerum dan
granuloma inguinale
uretritis non gonore (UNG)
kondiloma akuminata
herpes genetalis
kandidosis
trikomoniasis
bacterial vaginosis
hepatitis
moluskum kontangiosum
scabies
pedikulosis dan lain- lain.
1. Anamnesis

Keluhan penyakit saat ini

Keadaan umum yang dirasakan

Pengobatan yang telah diberikan,

baik topical, sistemik


Riwayat seksual :
Kontak seksual berganti-ganti
pasangan
 Kontak seksual dengan pasangan
setelah ada gejala PMS
 Frekuensi dan jenis kontak
seksual
 Cara melakukan hubungan
Riwayat penyakit dahulu yang
berhubungan dengan PMS
Riwayat penyakit berat lainnya
Riwayat keluarga
Keluhan lain yang berhubungan dengan
komplikasi PMS
Riwayat alergi obat
2. Pemeriksaan fisik
pria
wanita.

3. Pengambilan bahan
→pemeriksaan laboratorium
SIFILIS
DEFINISI
Sifilis
→ sistemik
→ seluruh organ tubuh
→ dapat ditularkan kepada bayi
dalam kandungan
ETIOLOGI
Treponema palidum
MANIFESTASI KLINIK

1. Sifilis primer
• tukak

• lesi tunggal, multiple

• MI :3-6 minggu-3 bulan


• papul → erosi→ indurasi → permukaan
tertutup krusta & ulserasi →pinggir meninggi
& keras
• Pria → pembesaran kelenjar limfe inguinal
medial unilateral/bilateral
• Wanita → pemeriksaan teliti → lesi servikal
dan vagina khas
2. Sifilis skunder
Infeksi sistemik→ hematogen
Limfadenopati menyebar
Splenomegali >>
bilateral,simetris
lesi-lesi papuloskuamosa
Kulit, selaput lendir, dan organ tubuh
 demam dan malaise +
Lesi vesikobulosa → sifilis congenital

Kondilomata lata

→ Papul basah di daerah lembab

Lesi plakat :selaput lendir mulut,

kerongkongan dan serviks

Sifilis skunder→ 6 bulan


3. Sifilis laten
Tanpa gejala klinis
serologis reaktif.
selalu dilalui
→ bertahun-tahun
→ seumur hidup
sifilis lanjut
→ gumma
→ kelainan susunan syaraf pusat
→ kardiovaskuler
Potensial kekambuhan→ 2 tahun

> 4 tahun→ jarang menular

kecuali pada wanita hamil yang

tidak diberi pengobatan

menularkan sifilis kepada bayi

yang dikandungnya
4. Neurosifilis
Neurosifilis 3 jenis
(tipe dan tingkat kerusakanSSP) yaitu :
→asimtomatik
→meningovaskuler
→parenkimatosa
Gangguan neurologis mata dan system
pendengaran ++
5. Sifilis dalam kehamilan dan sifilis
Kongenital

kehamilan 18-20 minggu


→ plasenta
Ibu sifilis dini → infeksi >>
Sifilis kongenital dini

sebelum 2 thn

Lebih awal muncul

→ manifestasi klinis

→ prognosis jelek
Tanda- tanda tersebut adalah:

Lesi kulit

Lesi selaput lendir

Tulang

Anemi hemolitik

Hepatosplenomegali
Sifilis kongenital lanjut

Setelah umur 2 tahun

Stigmata

→ parut permanent atau

→ o/k kelainan sebelumnya


tidak menular
Tanda-tanda adalah :
 Keratitis interstitialis
 Gigi Hutchinson
 Gigi Mulberry
 Gangguan syaraf pusat VIII
 Neurosifilis
 Tulang
 Kulit
 Lesi kardiovaskular
Clutton’s joint
DIAGNOSIS

1. Mikroskopis

Pada sifilis primer dan skunder


 mikroskop lapangan gelap

 mikroskop fluoresensi
2. Penentuan Antibodi serum
Tes antibodi non spesifik:
 Tes Wasserman
 Tes Kahn
 Tes VDRL (Veneral Disease Researc
Laboratory)
 Tes RPR (Rapid plasma Reagin)
RCF( Reiter Complement Fixation )
Antibiodi spesifik yaitu:
Tes TPI (Treponema Pallidum
Immobilization)
Tes FTA-ABS (Fluorescent treponema
Absorbed)
Tes TPHA (Treponema pallidum
Haemagglutination Assay )
Tes ELISA (Enzyme Linked Immuno
Sorbent Assay)
PENATALAKSANAAN
1.Sifilis primer, skunder dan laten
(waktu kurang dari 1 tahun)
Benzathin Penisilin G
2,4 juta Unit IM sekali pemberian
Tetrasiklin hidroklorat 4x 500 mg
atau
doksisiklin 2x100 mg oral dalam 14
hari
Penisilin G prokain dalam aqua
600.000 unit IM 10 hari
2. Sifilis lanjut dan laten

Benzatin penisilinG 2,4 juta unit

IM/mgg

3 kali berturut-turut

Penisilin G prokain 600.000 unit /hari

selama 14 hari
GONORE
E/ :Neisseria gonorrhoeae

mukosa epitel kuboid


lapis gepeng

kronik→ interaksi komplek sistem imun


MANIFESTASI KLINIK

MI : 2-5 hari

Wanita asimtomatik → Servisitis

Uretritis

Opthalmia neonatorum

→ profilaksis : perak nitrat


DIAGNOSIS
1. Laboratorium :
Sediaan langsung→ duh tubuh
2. Kultur (biakan)
Media transport
Media pertumbuhan
Tes Definitif
Tes Beta-Laktamase
Tes Thomson
3. Tes deteksi DNA dasar.
PENATALAKSANAAN
1. Penisilin G Prokain aqua
3- 4,8 juta unit + 1 gr probenesid
2. Ampisilin 3,5 gr + 1 gr probenesid
dan
Amoksisilin 3 gr + 1 gr probenesid
3. Seftriakson 250 mg
Sefoperazon 0,5- 1 gr IM
4. Spektinomisin dosis 2 gr IM
5. Kanamisin dosis 2 gr IM.
6. Tiamfenikol dosis 2,5-3,5 gr oral
7. Kuinolon
Ofloksasin 400 mg, siprofloksasin 250-50
mg oral.
8. Gonokokus penyakit inflamasi pelvic
→ metronidazol
→ penisilin atau tetrasiklin setelah 2-3 hari
Opthalmika gonore
→ profilaksis.Eritromisin 1 %
atau
→ tetrasiklin salap mata.
Pengobatan neonatal:
→ Beta-laktam
→ Sefotaksim 100 mg/kgBB/hr dosis terbagi
HERPES GENITALIS

E/ :Herpes Simplex Virus (HSV)


Khas: vesikel berkelompok dasar eritema
rekurens
kontak dengan sekret,permukaan mukosa
hubungan seksual
MI : 2-7 hari
MANIFESTASI KLINIS
Prodromal :

rasa terbakar,gatal, erupsi vesicular

dasar eritem.

Lesi + → gejala konstitusi :


malaise, demam dan nyeri otot.

Tanpa infeksi skunder 5-7 hari sembuh


Infeksi inisial→lebih berat dan lama.
Kelenjar limfe regional membesar
Nyeri pada perabaan.
Wanita → introitus, labia mayora, perineum,
vagina, dan serviks.
Uretra→ Disuria,gejala saluran kencing lain,
retensi urin
Lesi sakral → mielitis dan radikulitis
Penyembuhan 2-6 mgg,berikutnya lebih cepat
Infeksi rekuren → lambat/cepat,
Lebih ringan→ antibodi spesifik
Penyembuhan cepat
HSV-1 lebih jarang daripada HSV-2
Berlangsung 5-10 hari
Unilateral
Gejala prodromal timbul 1-2 hari
Trauma lokal → rekurensi
Pria :

preputium, glans penis, batang penis,

uretra dan anal (pada homoseks)

Wanita :

labia mayor/minor,klitoris,introitus vagina

dan serviks
Wanita hamil
Virus → plasenta →sirkulasi fetal
→ kerusakan dan kematian janin
intrapartum atau pasca partum.
Persalinan pervaginam
→tidak ada gejala dan tanda klinis.
Trimester I →abortus
Trimester III →prematuritas
DIAGNOSIS
 Gambaran klinis
 Hasil laboratorium
 Pemeriksaan langsung dengan mikroskop
elektron
 Kultur jaringan
 Pemeriksaan imunologik,imunofluoresensi
 Imunoperoksidase,ELISA.
PENATALAKSANAAN

• 1. Tindakan Profilaksis

• 2. Pengobatan non spesifik

• 3. Pengobatan spesifik
Pengobatan spesifik
Pajanan pertama :
Asiklovir,5 mg/kgBB IV/8 jam/hr.5-10 hr
+ Asiklovir oral 5 x 200mg 5-10 hr
Asiklovir,5 x 200mg selama 5-10 hr oral
+Kotrimoksazol 2 x 500mg oral ,7 hr
Famsiklovir, 3 x 500mg, 5 hr
Valasiklovir, 2 x 500-1000mg,10 hr
Rekuren
Asiklovir, 5 x 200mg oral, 5 hr
Famsiklovir, 3 x 500mg, 5 hr
Valasiklovir, 2 x 500-1000mg, 10 hr
Profilaksis
Asiklovir 2 x 400mg oral
Famsiklovir 2 x 250mg
Valasiklovir 1 x 500-1000mg
Pada kehamilan
Px virologik dan sitologik →32 & 36 mgg
 kultur sekret serviks dan genital
eksterna/mgg
SC 6 minggu terakhir kehamilan atau
setelah 4 jam ketuban pecah
Asiklovir 5 x 200mg selama 7-10 hari
`→ episode awal dg gejala berat
Pada bayi baru lahir
Kultur, px fungsi hati dan cairan serebrospinal
Awasi bayi dalam 1 bulan
Profilaksis :
asiklovir 3 x 10mg/kgBB/hari IV,5-7 hr
Infeksi :
asiklovir 10mg/kgBB/8 jam IV, 10-21 hr
atau Ara-A 30mg/kgBB/hari
HEPATITIS

E/ :Hepatitis A,B,C,D,dan E


Hepatitis A → fekal-oral → bayi
Hepatitis B → seksual→ janin
Hepatitis C → seksual dan vertikal.
Hepatitis D → replikasi kl ada hepatitis B.
Hepatitis E → fekal-oral →sembuh sendiri
MANIFESTASI KLINIK

sering tanpa gejala


akut tanpa gejala ikterik→ perjalanan peny.
lama
10% penderita dewasa imunokompeten yang
terinfeksi →pembawa
penyakit→menularkan pada orang lain.
hepatitis berat & lama →sirosis a/ karsinoma
DIAGNOSE

Pemeriksaan serologis yaitu :

HbsAg,

Anti HBs,

Anti Hbc

IgM.
PENATALAKSANAAN

HBsAg (-), anti HBs (-)→vaksinasi


Interferon alfa →cegah replikasi virus parsial
Indikasi pemberian vaksinasi adalah :
Semua paramedik beresiko tinggi
Penderita
Pencegahan pd bayi kontak dg hepatitis B
Kelompok lain.
AIDS ( AQUIRED IMMUNO
DEFICIENCY SYNDROME)
Sistem kekebalan tubuh ↓
Infeksi HIV ( Human Immunodeficiency Virus )
HTLV-III ( Human T Lymphotropic Virus )
Menyerang →antigen permukaan CD4
limfosit T4 →mengatur dan
mempertahankan system kekebalan tubuh
Penyebaran →darah, semen dan vagina
MANIFESTASI KLINIK
Klasifikasi memakai hitungan sel CD4 :
1.Infeksi Akut : CD4 : 750-1000
MI : 1-3 bulan
Gejala seperti influenza
Gejala kulit, gejala syaraf, ggg GI tract
Sangat menular→ viremia
Berlangsung kira-kira 1-2 minggu
2. Infeksi kronis asimtomatik : CD4 > 500/ml
Replikasi virus secara lambat
CD4 mulai menurun
Timbul penyakit- penyakit autoimun:
Idiopathic trombocytopeni purpura (ITP)
Sindrom Guillain Barre akut
Mononeuritis multipleks
Poliomyelitis idiopatik
3. Infeksi kronis simtomatik.
A. Pe↓ imunitas sedang : CD4 200-500
penyakit lebih ringan
pengobatan biasa
Keganasan fase lanjut
→AIDS Related Complex (ARC).
Sarcoma Kaposi, limfoma non Hodgkin dll
B. Penurunan imunitas sedang :CD4 < 200
Infeksi oportunistik berat,
→toksoplasma, tuberculosis, sitomegalo
Virus.
Viremia
Tubuh kehilanghan kekebalan
Gejala ginekologis wanita :
Gangguan menstruasi
Infeksi genital
Kehamilan → tidak progresif
Perhatikan adalah dua hal yaitu
menjaga kesehatan ibu
mengurangi resiko transmisi pada janin
DIAGNOSIS
A. Diagnosis dini HIV
Laboratorium
Yang lazim dipakai yaitu :
ELISA
Western blot
PCR (Polymerase chain Reaction)
B. Diagnosis AIDS
Dengan pemeriksaan CD4
PENATALAKSAANAAN
Obat-obatan :
Zidovudin (ZDV)
Didanosin (DDI)
Dideoksisitidin (DDC, zalcitabine)
Terapi kombinasi :
Double
Tripel
KONDILOMA AKUMINATA

 E/ Human Papiloma Virus (HPV)


 MI : 3 bulan
 Pria : glans penis, sulkus koronaria,
frenulum dan batang penis.
 Wanita : vestibulum
MANIFESTASI KLINIS
Untuk kepentingan klinis dibagi:
1. Bentuk akuminata
2. Bentuk papul
3. Bentuk datar
DIAGNOSIS
Tes asam asetat
Kolposkopi
Histopatologi
PENATALAKSANAAN
1. Kemoterapi ;
Tingtur podofilin 15-25 %
Podofilotoksin 0,5%
Asam trikloroasetrat
Krim 5-fluorourasil 1-5 %
2. Tindakan Bedah
Bedah scalpel
Bedah listrik
Bedah beku (N23 cair. N2O cair)
Bedah laser (CO2)

3. Interferon
4. Imunoterapi

Anda mungkin juga menyukai