FAKTOR SOSIAL
Mobilitas penduduk
Prostitusi
Kebebasan Individu
Ketidak tahuan
FAKTOR RESIKO IMS
1. Umur di bawah usia 21
2. Belum menikah
3. Mempunyai lebih dari satu mitra seks
4. Memiliki mitra seks yang baru
5. Mitra seks mengindap IMS
6. Belum Berpengalaman menggunakan
kondom
KELOMPOK PERILAKU SEKSUAL
YANG BERESIKO TINGGI
1. USIA
◦ 20 – 34 Th pada laki laki
◦ 16 – 24 Th pada perempuan
◦ 20 – 24 pada keduanya
2. Pelancong / touris
3. PSK/ WTS
4. Pecandu Narkoba
5. Homo Seksual
◦
UPAYA PENGENDALIAN
1. PRINSIP UTAMA
◦ Memutuskan Rantai Penularan
◦ Mencegah berkembangnya (IMS) dan Komplikasi
2. TUJUAN
1. Menurunkan Pajanan IMS
2. Menurunkan Infeksi dan mencegah dengan
anjuran menggunakan kondom
3. Meningkatkan Kemampuan Dx dan Pengobatan
yang tepat
4. Mencegah Komplikasi dan Pengobatan dini dan
efektifjuga pada pasangan
BAHAN KONDOM :
Lateks pori pori diameter 0,016666 (1/60 mikron)
3. Riwayat Penyakit
5. Riwayat seksual
a) Kontak Seksual, kapan, tersangka
b) Frekwensi
c) Pasangan dengan keluhan yang sama
d) Cara melakukan hubungan seksual
e) Penggunaan kondom
ANAMNESA
6. Riwayat IMS sebelumnya
7. Haid Terakhir
8. Nyeri perut bawah
9. Riwayat penyakit berat lainnya
10. Riwayat keluarga
11. Keluhan lain – Hub – PMS
12. Cara kontrasepsi
PEMERIKSAAN PADA PRIA
INSPEKSI DAN PALPASI
DAERAH INGUINAL
SCROTUM
PERINEUM/ ANUS
Urethra
PENGAMBILAN BAHAN GUNA PEMERIKSAAN
LABORATORIUM (SPESIMEN)
PRIA :
MEATUS DIBERSIHKAN
SKRET DIAMBIL
KACA OBYEK
PENGECATAN / KULTUR
WANITA
SPEKULUM TERPASANG
Cairan vagina
Pemeriksaan
Pewarnaan (gram + / -
Kultur (Go)
JENIS INFEKSI VAGINA
Bakterial vaginosis
Trikomonas vaginalis
Vulvovaginal
Gonorhroe
Etiologi
1. Gardnerela Vaginalis
2. Masa inkubasi : kurang dari 4 mmg
3. Bau amis pasca senggama
4. Warna abu abu yang melapisi dinding vagina
5. pH Vagina > 4,5
6. Microskopis ( clue cell meningkat
GAYA HIDUP DAN PENGOBATAN RUMAHAN
BERIKUT DAPAT MEMBANTU ANDA MENGATASI
INFEKSI BAKTERI PADA VAGINA:
Gonore
Sifilis
Jenis IMS yang disebabkan karena Virus
Ketidaktahuan
Tidak ada perlindungan seksual
Aktif secara seksual pada usia muda
Lapisan mukosa mulut rahim lebih rentan
Perilaku mencari pengobatan yang buruk
Remaja wanita berhubungan seksual dengan pria
beda usia jauh lebih tua
Cara penularan IMS
Cairan darah
Cairan vagina
Cairan sperma
ASI dan atau Proses menyusui
Antara ASI yang mengandung virus,
Dan atau proses menyusui karena ada luka
(lecet pada puting saat menyusui)
IMS TIDAK MENULAR MELALUI
Duduk di samping orang yang terkena IMS
Menggunakan WC umum
Bekerja terlalu keras
Menggunakan kolam renang umum
Memegang gagang pintu
Salaman dan pelukan
Melalui peralatan makanan
Melalui bersin/ batuk
Melalui keringat
Perempuan lebih rentan terkena IMS
Perempuan menampung air mani/ sperma jika berhubungan
seks
Lapisan dinding vagina sangat halus dan mudah terluka
meskipun dalam hubungan seks biasa
Perempuan sulit menunjukkan tanda dan gejala IMS
Perempuan sering tidak berani meminta pasangannya
memakai kondom
Perempuan sering tidak tahu pasangannya sering berganti-
ganti pasangan
Apakah alkohol & NAPZA meningkatkan risiko IMS
Pengobatan: Antibiotik
Gonore Tipe: Bakterial
Gonorhoe
Menular pada Bayi
Herpes Genital (HSV-2)
Tipe : Viral
Cara penularan : kontak seksual antar kulit baik vaginal, anal
maupun oral
Gejala :
pada perempuan terdapat luka lecet disekitar kelamin, dinding
liang kemaluan dan anus.
Pada laki-laki terdapat luka lecet di batang maupun kepala penis
atau anus.
Masa inkubasi: 1-26 hari atau 6-7 hari
Pengobatan: obat antivirus (achiclovir)
Akibat: peningkatan risiko terinfeksi HIV, kelahiran prematur
pada wanita hamil
Pencegahan: tidak melakukan hubungan seks anal, vaginal
maupun oral dengan orang yang terinfeksi. Pemakaian kondom
Herpes Genital
Human Papilloma Virus (HPV)
Tipe: Viral
Cara penularan: hubungan seksual vaginal, oral, anal
Gejala: tonjolan yang tidak sakit, kutil yang menyerupai bunga kol
tumbuh pada atau didalam alat kelamin, anus dan tenggorokan
Pengobatan: tidak ada pengobatan, kutil dapat dihilangkan
menggunakan operasi, laser
Konsekuensi yang mungkin terjadi: HPV merupakan virus yang dapat
menyebabkan kutil kelamin. Beberapa strain berhubungan dengan
terjadinya kanker serviks, vulva, vagina, anus dan penis.
Konsekuensi: pada bayi dapat menyebakan timbulnya kutil pada
tenggorokan yang menyumbat jalan nafas sehingga harus di keluarkan.
Pencegahan: tidak melakukan seks
HPV
Sifilis
Tipe: bakterial
Cara penularan: hubungan seks vaginal, anal atau oral. Kontak dengan bagian yang terinfeksi
Gejala:
TAHAP 1 (sifilis primer): Terjadi 9-90 hari setelah terinfeksi, timbul luka yang tidak nyeri
dipenis
TAHAP 2 (sifilis sekunder): terjadi beberapa bulan setelah tahap pertama, bercak merah
tidak gatal di tangan dan kaki, pembesaran kelenjar limfa, kutil di sekitar alat kelamin dan
anus.
TAHAP 3 (sifilis laten): tidak ada keluhan namun infeksi menyerang oragn tubuh lain.
Diketahui hanya lewat pemeriksaan darah
TAHAP 4 (sifilis tersier): timbul 5-50 tahun setelah sifilis sekunder. Kerusakan menetap
pada otak, pembuluh darah, jantung, serabut saraf dan sumsum tulang belakang.
TAHAP 5 (sifilis congenital): ibu hamil terkena sifili dan melahirkan anak menyebabkan
kelainan bentuk muka, kelainan tulang, kebutaan, ketulian,kelainan bentuk gigi, kelainan
kulit, lahir mati
Pengobatan: penisilin,
Sifilis namun kerusakan organ
tubuh tidak dapat
diperbaiki
Konsekuensi: memperbesar
resiko tertular HIV,
Pencegahan: tidak
melakukan hubungan seks,
hindari kontak luka dengan
penderita sifilis
Sifilis
Trikomoniasis
Tipe: disebabkan oleh protozoa
Trichomonas Vaginalis
Prevalensi: terjadi paling banyak pada
perempuan muda dan aktif seksual,
diperkirakan 5 juta kasus baru terjadi pada
perempuan dan laki-laki.
Cara penularan: kontak seksual, pemakaian
baju penderita
Trikomoniasis
Gejala:
Pada Perempuan terjadi keputihan, berbusa dan berwarna
kehijauan, rasa sakit saat buang air kecil dan saat
berhubungan seksual, nyeri vagina, gatal atau tidak ada gejala
sama sekali.
Laki-laki: terjadi radang saluran kencing, luka pada penis,
namun pada umumnya tanpa gejala.
pengobatan: dapat disembuhkan dengan kombinasi obat
Konsekuensi: pada ibu hamil menyebabkan ketuba pecah
dini dan kelahiran bayi prematur
Pencegahan: tidak melakukan hubungan seksual, kondom
dapat mengurangi resiko tertular.
Trikomonas vaginalis
Mitos-mitos seputar IMS