Anda di halaman 1dari 40

Oleh :

Ns. Siti Rochmaedah, M. Kep


Latar belakang

 Gerakan keluarga berencana gencar


digalakkan, tetapi ada sebagian kecil
masyarakat sangat mendambakan
keturunan karena telah cukup waktu untuk
menunggunya namun belum berhasil hamil.
Epidemiologi

 Prevalensi pasangan infertil di dunia diperkirakan


satu dari tujuh pasangan bermasalah dalam hal
kehamilan.
 Pasangan infertil telah meningkat mencapai 15-20%
dari sekitar 50 juta.
 40% disebabkan oleh wanita, 20% oleh pria dan 40%
lainnya di sebabkan oleh faktor pria dan wanita.
 Prevalensi kejadian infertilitas perempuan di
Indonesia sebanyak infertil primer 15% pada usia
30-34 tahun, meningkat 30% pada usia 35-39 tahun
dan 64% pada usia 40-44 tahun.
DEFINISI

 Infertilitas adalah bila pasangan suami istri, setelah


bersenggama secara teratur 2-3 kali seminggu, tanpa
memakai metode pencegahan selama 12 bulan dan
belum mengalami kehamilan (Susantha, 2008).
 Infertilitas merupakan suatu ketidakmampuan
pasangan untuk mencapai kehamilan setelah 1 tahun
hubungan seksual tanpa pelindung.
d
DEFINISI

 Infertilitas (pasangan mandul) adalah pasangan


suami istri yang telah menikah selama satu tahun
dan sudah melakukan hubungan seksual tanpa
menggunakan alat kontrasepsi, tetapi belum
memiliki anak.
Kesimpulan
 Pasangan suami istri yang secara rutin melakukan
hubungan seksual tanpa menggunakan alat
kontrasepsi selama satu tahun tetapi belum hamil
dan memiliki anak.
Klasifikasi Infertilitas

Infertilitas terdiri dari 2 macam, yaitu:


1) Infertilitas primer yaitu pasangan suami-istri
belum mampu dan belum pernah memiliki anak
setelah 1 tahun berhubungan seksual secara rutin
tanpa menggunakan alat kontrasepsi dalam bentuk
apapun.
2) Infertilitas sekunder yaitu pasangan suami istri
telah atau pernah memiliki anak sebelumnya, tetapi
saat ini belum mampu memiliki anak lagi setelah 1
tahun berhubungan seksual secara rutin tanpa
menggunakan alat atau metode kontrasepsi dalam
bentuk apapun.
Etiologi Infertilitas

1) Penyebab infertilitas pada perempuan (istri)

o Hormonal
o Obstruksi pd tuba falopii
o Faktor lokal (fibroid uterus yang menghambat
implantasi ovum, erosi cervix yang
mempengaruhi pH sekresi, cervix atau uterus
yang menghalangi pertemuan sperma dan
ovum, mioma uteri).
2) Penyebab pada laki-laki (suami)
a. Kelainan pada alat c. Gangguan di daerah sebelum
kelamin testis (pretesticular)
 Hipospadia d. Gangguan di daerah testis
 Ejakulasi retrograd (testicular)
 Varikokel (pembuluh darah e. Gangguan di daerah setelah
menuju buah zakar terlalu testis (posttesticular)
besar, sehingga jumlah dan f. Tidak adanya semen
kemampuan gerak g. Kurangnya hormon
spermatozoa berkurang) testosterone
 Testis tidak turun h. Lingkungan
b. Kegagalan fungsional
 Kemampuan ereksi kurang
 Kelainan pembentukan
spermatozoa
 Gangguan pada sperma
3) Penyebab pada suami dan istri

a. Gangguan pada b. Factor psikologis


hubungan seksual antara kedua
Kesalahan teknik pasangan (suami
senggama dapat dan istri)
menyebabkan 1. Masalah tertekan
penetrasi tak sempurna karena sosial ekonomi
ke vagina, impotensi, belum stabil
ejakulasi prekoks, 2 Masalah dalam
vaginismus, kegagalan pendidikan
ejakulasi, dan kelainan 3. Emosi karena
anatomik seperti didahului orang lain
hipospadia dll. hamil
Faktor resiko infertil

Pada perempuan Pada Pria


1. Gangguan ovulasi 1. Gangguan pada
2. Sindrom Ovarium spermatogenesis,
Polikistik mengakibatkan sel sperma
3. Masalah tuba
dihasilkan sedikit atau
tidak sama sekali
4. Masalah uterus
2. Gangguan pada sel sperma
5. Peningkatan usia
untuk mencapai sel telur
6. Berat badan dan membuahinya
7. Stress 3. Usia
8. Infeksi organ reproduksi 4. Peminum alkohol
9. PMS 5. Penguna narkoba merokok
6. Paparan radiasi
Diagnosis Infertil Pada Wanita

a. Anamnesis  Riwayat sanggama,


 Umur
frekuensi sanggama
 Dispareunia
 Pekerjaan  Riwayat komplikasi
 Lama menikah pascapartum, abortus,
 Evaluasi dari pasien kehamilan ektopik,
wanita mengenai kehamilan terakhir,
konstrasepsi yang pernah
ketidakteraturan siklus digunakan, pemeriksaan
haid, infertilitas dan
 Dismenorea pengobatan sebelumnya
 Infeksi organ reproduksi
 Riwayat penyakit
sistematik (tuberkulosis,
yang pernah dialami diabetes melitus, tiroid),
 Riwayat adanya bedah  Pengobatan radiasi,
pelvis sitostatika
 Alkoholisme.
Diagnosis Infertil Pada Wanita

b. Pemeriksaan Fisik c. Pemeriksaan penunjang


1) Vital Sign Pada wanita, yaitu biopsi
2) Penghitungan BMI endometrium pada hari
3) Pemeriksaan pertama menstruasi,
gangguan endokrin histerosalfingorafi,
histeroskopi,
4) Pemeriksaan pelvis laparaskopi atau
laparatomi.
Penatalaksanaan

 Gangguan ovulasi (dg induksi ovulasi)


 Faktor sperma
 Endometriosis (jika ringan dg laparoskopi operatif,
jika sedang-berat dg vertilisasi in vitro)
 Fertilisasi in vitro (FIV)
Asuhan keperawatan
PENGKAJIAN
b. Riwayat Kesehatan
 Identitas (data demografi)
 Riwayat Kesehatan
Sekarang
Wanita 1. Endometriosis dan
a. Riwayat Kesehatan Dahulu
1. Riwayat terpajan benda – benda
endometrits
mutan yang membahayakan 2. Vaginismus (kejang
reproduksi.
2. Riwayat infeksi genitorurinaria pada otot vagina)
3. Hipertiroidisme dan hipotiroid,
3. Gangguan ovulasi
hirsutisme
4. Infeksi bakteri dan virus ex: 4. Abnormalitas tuba
toksoplasama
5. Tumor hipofisis atau prolaktinoma
falopi, ovarium,
6. Riwayat penyakit menular seksual uterus, dan servik
7. Riwayat kista
5. Autoimun
Pengkajian

c. Riwayat Kesehatan Keluarga


Memiliki riwayat saudara/keluarga dengan aberasi
genetic
Riwayat Obstetri
1) Tidak hamil dan melahirkan selama satu tahun
tanpa alat kontrasepsi
2) Mengalami aborsi berulang
3) Sudah pernah melahirkan tapi tidak hamil selama
satu tahun tanpa alat kontrasepsi
Pengkajian Pria

a. Riwayat Kesehatan Dahulu


1) Riwayat terpajan benda – benda mutan yang membahayakan
reproduksi (panas, radiasi, rokok, narkotik, alkohol, infeksi)
2) Status gizi dan nutrisi terutama kekurangan protein dan vitamin
tertentu
3) Riwayat infeksi genitorurinaria
4) Hipertiroidisme dan hipotiroid
5) Tumor hipofisis atau prolactinoma
6) Trauma, kecelakan sehinga testis rusak
7) Konsumsi obat-obatan yang mengganggu spermatogenesis
8) Pernah menjalani operasi yang berefek menganggu organ
reproduksi contoh : operasi prostat, operasi tumor saluran
kemih
9) Riwayat vasektomi
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
1) Disfungsi ereksi berat
2) Ejakulasi retrograt
3) Hypo/epispadia
4) Mikropenis
5) Andesensus testis (testis masih dalam perut/dalam liat
paha)
6) Gangguan spermatogenesis (kelainan jumlah, bentuk
dan motilitas sperma)
7) Saluran sperma yang tersumbat
8) Hernia scrotalis (hernia berat sampai ke kantong testis )
9) Varikhokel (varises pembuluh balik darah testis)
10) Abnormalitas cairan semen
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Memiliki riwayat saudara/keluarga dengan aberasi genetik
Pemeriksaan Fisik
Perempuan
 Pemeriksaan vagina
 Pemeriksaan leher rahim
Laki-laki
 Mengamati kelainan fisik
 Penampungan air mani
Diagnosa Keperawatan
 Ansietas berhubungan dengan
ketidaktahuan tentang akhir proses
diagnostic
 Gangguan konsep diri ; harga diri
rendah berhubungan dengan gangguan
fertilitas
 Berduka dan antisipasi berhubungan
dengan prognosis yang buruk
 Nyeri akut berhubungan dengan efek
test diagnostic
Intervensi
Dx.3 : Berduka dan antisipasi berhubungan dengan prognosis yang buruk
 Klimakterium mengacu pada periode
kehidupan seorang perempuan saat ia
berpindah dari tahap reproduktif ke
tahap tidak reproduktif yang disertai
regresi fungsi ovarium.
 Klimakterium adalah fase terakhir dalam
kehidupan wanita atau setelah masa
reproduksi berakhir.
1. Pra menopause adalah menstruasi tidak
teratur, kurun waktu beberapa bulan
atau beberapa tahun sebelum
menopause (4-5 tahun).
2. Menopause adalah titik dimana
menstruasi berhenti
3. Pasca menopause adalah kurun waktu
3-5 tahun setelah menopause.
 Perubahan dan penurunan fungsi pada
ovarium seperti sklerosis pembuluh
darah, berkurangnya jumlah folikel dan
menurunnya sintesis steroid seks,
penurunan sekresi estrogen, gangguan
umpan balik pada hipofise.
 Menopause atau mati haid adalah
masa dimana seorang perempuan tidak
mendapatkan haid atau menstruasi
terakhir secara alami dan tidak lagi haid
selama 12 bulan berturut – turut.
 Umumnya terjadi menopause mulai
terjadi pada perempuan berusia sekitar
45 – 55 tahun (Departemen Kesehatan
RI, 2005).
 Alami (penurunan kadar estrogen dan
progesteron)
 Buatan (pengangkatan indung telur/
ovarium)
 Menopause dini (idiopatik)
 Menopause buatan
Ovarium tidak merespon FSH dan LH

Penurunan jumlah folikel

Penurunan sel telur yang dilepaskan

Keluaran estrogen dan progeteron menurun

Lapisan rahim berhenti menebal


Proses menstruasi berhenti

Rahim dan ovarium mengkerut


 Menopause prematur
Heriditer, gangguan gizi yang cukup
berat, penyakit menahun dan penyakit
yang merusak jaringan kedua ovarium.
 Menopause terlambat
Fibromioma uteri dan tumor ovarium
yang menghasilkan estrogen. Wanita
dengan karsinoma endometrium sering
dalam anamnesis mengemukakan
menopausenya terlambat.
Gejala jangka pendek 2. Gejala psikologis
1. Gejala vasomotor a) Ansietas
b) Iritabilitas dan mood
a. Kulit memerah dan berubah-ubah
panas tiba-tiba c) Labilitas emosi
b. Palpitasi d) Merasa tidak
c. Pening berdaya
e) Gangguan daya
d. Rasa lemah dan
ingat
ingin pingsan. f) Konsentrasi berkurang
g) Sulit mengambil
keputusan
h) Merasa tidak
bahagia
3. Gejala jangka 4. Gejala jangka
menengah panjang
 Atrofi urogenital  Osteoporosis
 Perubahan kulit  Penyakit
kardiovaskuler
 Terapi nonhormonal
 Terapi hormonal
1. Pengaturan makanan (rendah lemak /
kolesterol, cukup vitamin A, C, D, E dan
cukup serat).
2. Mengkonsumsi makanan yang
mengandung fitoestrogen (kacang-
kacangan, cereal, sayur dll)
3. Tambahan Asupan Kalsium 1000-15000
mg / hari dan vitamin D.
 Identitas
 Riwayat kesehatan sekarang
 Riwayat kesehatan dahulu :
› kelainan haid (dysmenarhoe, menoraghi, metrorhagia,
dll.), penyakit kelamin, tumor, dll.
 Usia menarche
 Riwayat kontrasepsi
 Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga ada yang mengalami menopause dini
 Psikospiritual : tingkat kecemasan, harapan klien
dan konsep diri, hubungan dengan keluarga,
masyarakat dan kegiatan keagamaan.
 Head to too
 Anamnesa
 Klien mengalami perubahan pola
menstruasi atau sama sekali tidak
menstruasi
 Keluhan : hot flashes, vagina kering,
gangguan tidur, perubahan BB,
perubahan kulit.
 Disfungsi seksual b.d perubahan
struktur/fungsi seksual
 Gangguan pola tidur b.d hotflash
 Ansietas b.d stres psikologis, perjalanan
proses penyakit
 Kurang pengetahuan b.d kurang
informasi
Buatlah makalah dan diseminarkan :
Kelas Pagi
1. Asuhan Keperawatan syok hemoragi
2. Asuhan Keperawatan gangguan pembekuan pada mas kehamilan
3. Asuhan Keperawatan DM pada masa kehamilan
4. Asuhan Keperawatan Hipertensi pada masa kehamilan
5. Asuhan Keperawatan hiperemesis gravidarum
6. Asuhan keperawatan gangguan kardiovaskuler pada masa kehamilan
7. Asuhan Keperwatan penyakit radang panggul
8. Asuhan keperawatan trauma melahirkan (inkontensia urine)
Kelas Siang
1. Asuhan keperawatan trauma melahirkan (Fistula genetalia)
2. Asuhan keperawatan klamidia
3. Asuhan keperawatan trikomonas
4. Asuhan keperawtan kandidiasis vagina
5. Asuhan keperawatan kanker endometrium
6. Asuhan keperawatan kanker ovarium
7. Kekerasan terhadap perempuan

Anda mungkin juga menyukai