Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN TBC DI RUMAH


PADA KELUARGA An.Y DI KELURAHAN HUNIPOPU
WILAYAH KERJA PUSKESMAS Ch.M.TIAHAHU
AMBON

Tempat : Rumah keluarga An.Y


Sasaran : Keluarga An.Y
Hari / Tanggal :Senin, 28 November2016
Alokasi Waktu : 1 x 30 menit

1. Tujuan Intruksional Umum :


Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, peserta penyuluhan mampu mengetahui
dan memahami pengertian TB dan cara perawatan TB di rumah

2. Tujuan Intruksional Khusus :


Setelah dilakukan penyuluhan peserta penyuluhan mampu :
1. Mengetahui pengertian dari Tuberculosis paru.
2. Mengetahui tanda dan gejala yang tampak pada orang dengan TBC
3. Mengetahui bahaya TBC bagi diri sendiri dan orang lain.
4. Menjelaskan pengobatan TBC.
5. Menjelaskan tata cara perawatan TBC paru di rumah

3. Materi
1. Pengertian dari TBC.
2.Tanda dan gejala yang tampak pada orang dengan TBC.
3. Bahaya TBC bagi diri sendiri dan orang lain.
4. Pengobatan dari TBC
5. Perawatan dari TBC

4. Kegiatan Penyuluhan
1. Pra Interaksi :
a. Menyiapkan satuan acara penyuluhan dan bahan untuk leaflet
b. Menentukan kontrak waktu dengan peserta penyuluhan
2. Kerja :
a. Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
d. Menyebutkan materi yang akan diberikan
e. Menjelaskan tentang perawatan TB paru di rumah.
f. Memberi kesempatan kepada peserta penyuluhan untuk mengajukan pertanyaan

3. Evaluasi
a. Menanyakan kepada peserta tentang materi yang telah disampaikan dan
reinforcement kepada peserta yang dapat menjawab pertanyaan.

4. Terminasi
a. Mengakhiri pertemuan dan mengucapkan terimakasih atas partisipasi peserta
penyuluhan.
b. Mengucapkan salam penutup.

5. Metode
Ceramah Tanya Jawab

6. Media
Leaflet

7. Pengorganisasian
Pemberi Materi : Charles. pangandaheng
Pembawa Acara : Charles pangandaheng
Observer : Charles pangandaheng
Pembimbing Pendidikan : Tri N. Hatala, S.Kep, Ns

8. Evaluasi
a. Evaluasi proses
1. Banyak peserta 5 orang
2. Antusias peserta : menyimak dengan baik dan memberikan umpan balik positif.
b. Pretest
1. Mengetahui pengertian dari Tuberculosis paru.
2. Mengetahui tanda dan gejala yang tampak pada orang dengan TBC
3. Mengetahui bahaya TBC bagi diri sendiri dan orang lain.
4. Menjelaskan pengobatan TBC.
5. Menjelaskan tata cara perawatan TBC paru di rumah

c. Posttest
1. Mengetahui pengertian dari Tuberculosis paru.
2. Mengetahui tanda dan gejala yang tampak pada orang dengan TBC
3. Mengetahui bahaya TBC bagi diri sendiri dan orang lain.
4. Menjelaskan pengobatan TBC.
5. Menjelaskan tata cara perawatan TBC paru di rumah
MATERI

1. Definisi :
Tuberkulosis adalah penyakit infeksius, yang terutama menyerang parenkim paru. TBC
adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri “Mycobacterium Tuberculosis”. Suatu
penyakit infeksi yang disebabkan oleh  Mycobacterium Tuberculosis, bersifat tahan asam dan
mudah menular melalui udara.

2. Etiologi
Tuberkulosis disebabkan oleh Bakteri Mycobacterium Tuberkulosis. Bakteri tersebut
merupakan batang aerobik tahan asam yang tumbuh dengan lambat dan sensitif terhadap
panas sinar ultraviolet.

3. Cara Penularan
1)      Secara langsung
a. Berbicara berhadapan
b. Air Born / percikan air ludah
c. Berciuman
d. Udara bebas (dalam satu kamar)

(2)      Secara tidak langsung/melalui alat-alat yang tercemar basil.


a.  Makanan/minuman
b. Tidur
c.  Saputangan
d.  Mandi

Depkes RI (2008: 5) cara penularan TBC adalah :


1)      Sumber penularan adalah pasien TB BTA positif.
2)      Pada waktu batuk atau bersin, pasien menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk
percikan dahak (droplet nuclei). Sekali batuk dapat menghasilkan 3000 percikan dahak.
3)      Umumnya penularan terjadi dalam ruangan dimana percikan dahak berada dalam waktu
yang lama. Ventilasi dapat mengurangi percikan, sementara sinar matahari langsung
dapat membunuh kuman. Percikan dapat bertahan selama beberapa jam dalam keadaan
gelap dan lembab.
4)      Daya penularan seorang pasien ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan
dari parunya. Makin tinggi derajat kepositifan hasil pemeriksaan dahak, makin menular
pasien tersebut.
5)      Faktor yang memungkinkan seseorang terpajan kuman TB ditentukan oleh konsentrasi
percikan dalam udara dan lamanya menghirup udara tersebut.

2. Tanda dan Gejala


Gejala dan tanda yang ditemukan pada penderita Tuberkulosis adalah:
1)      Batuk-batuk kurang lebih 2 minggu
2)      Keluaran mukus/dahak kurang lebih 2 minggu
3)      Anoreksia/nafsu makan menurun
4)      Badan lemah, letih dan cepat lelah
5)      Dada terasa sakit
6)      Sering terjadi febris, temperature naik 38-39ºC (jika terjadi komplikasi temperatur lebih
dari 39ºC).
7)      Hiperpireksia kurang lebih 2 minggu
8)      Bila berat terjadi Caverne dan batuk darah/hemoptoe
9)      Kadang-kadang terjadi dispnoe sampai cyanosis
10) Berat badan turun.
11)  Pemeriksaan Laboratorium:
(1)   Leukosistosis
(2)   Hb turun/anemia
(3)   LED meningkat/tinggi
(4)   Eritrosit menurun jika kronis
(5)   Sputum BTA +
(6)   Faeses/urine basil positif
11)   Pemeriksaan Radiologi/foto thoraks menunjukan adanya kesan:
(1)   Koch Pulmonal aktif
(2)   Adanya jaringan parut/fibrosis
(3)   Gambaran keruh

Pada orang yang terinfeksi oleh bakteri tuberculosis, secara alamiah tubuh memiliki
mekanisme pertahanan untuk melawan perkembangan bakteri. Akibatnya bakteri menjadi
inaktif, tetapi masih tetap tinggal di dalam tubuh. Inilah yang disebut dengan latent
tuberculosis. Pasien yang mengalami latent tuberculosis memiliki ciri-ciri:
1)  Tidak mengalami gejala TBC.
2)  Tidak merasa sakit.
3)  Tidak dapat menyebarkan bakteri tuberculosis.
4) Biasanya pada PPD test (tuberculosis skin test reaction) memberikan hasil positif.
5) Pada beberapa kasus, dapat mengalami perkembangan menjadi active tuberculosis jika
tidak menerima terapi.

Apabila pasien yang tidak menerima pengobatan, mengalami penurunan daya tahan tubuh
maka latent tuberculosis akan berkembang menjadi active tuberculosis. Active tuberculosis
adalah kondisi di mana sistem imun tubuh tidak mampu untuk melawan bakteri tuberculosis
yang terdapat dalam tubuh, sehingga menimbulkan infeksi terutama pada bagian paru-paru.
Gejala untuk active tuberculosis meliputi :
1)  Batuk berkepanjangan selama 3 minggu atau lebih.
2) Nyeri pada bagian dada.
3) Batuk berdahak atau berdarah.
4) Penurunan berat badan.
5) Demam, menggigil dan berkeringat pada malam hari.
6) Kelelahan dan kehilangan selera makan.

3. Apakah TB dapat disembuhkan?


Ya. Kini hampir semua kasus TB dapat disembuhkan. Adalah penting bahwa obat TB
diminum secara teratur, sesuai jadwal dan sampai habis masa perawatan.
Sebagian besar penderita TB akan memulai perawatan dengan minum paling tidak 4 jenis
tablet yang berbeda-beda. Setelah beberapa bulan jumlah obat ini dapat dikurangi.
Tablet ini dapat menyembuhkan TB jika diminum paling tidak 6 bulan lamanya. Tablet
tersebut akan diberikan kepada pasien di bawah pengawasan langsung biasanya oleh seorang
pekerja kesehatan 3 kali seminggu. JIka itu tidak mungkin maka tablet akan diberikan setiap
hari menggunakan kotak dosis yang diatur setiap minggu.

Kadang-kadang kuman TB bersifat tahan obat. Ini berarti bahwa tablet-tablet TB yang paling
sering diberikan tidak mampu membunuh kuman-kuman TB. JIka ini terjadi, kombinasi obat-
obatan akan diberikan. TB tahan obat tersebut lebih sukar disembuhkan dan dibutuhkan lebih
banyak waktu untuk dikendalikan, akan tetapi sebagian besar orang yang menderita TB tahan
obat dapat dirawat.. Dokter Anda akan memasatikan agar tes-tes khusus dilakukan untuk
memeriksa kalau ada gejala TB tahan obat.

4. Apakah obat-obat TB itu aman?


Sama seperti obat apapun, tablet TB kadang-kadang dapat menimbulkan akibat samping,
meskipun kebanyakan orang tidak mengalami persolan apapun. Beritahukan dokter atau
pekerja kesehatan Anda segera jika Anda mengalami penyakit yang tak jelas penyebabnya
atau jika timbul salah satu atau lebih dari gejala-gejala berikut ini:
a. Rasa mual dan muntah-muntah
b. Sakit kuning (Kulit atau mata menguning, air kencing berwarna gelap)
c. Demam atau rasa lelah tanpa penyebab yang jelas
d. Rasa kesemutan atau baal di tangan atau kaki, atau nyeri persendian
e. Kulit berbintik-bintik/gatal
f. Kelebaman
g. Penglihatan kabur atau buta warna merah/hijau.

Penting memberitahukan pekerja kesehatan Anda jika Anda juga minum obat-obatan lain,
terutama kontrasepsi oral, tablet diabetik, obat anti-epilepsi, atau tablet anti-koagulasi
sehingga interaksi antar obat-obat dapat dipertimbangkan. Rifampicin (salah satu obat TB)
menyebabkan air kencing, keringat dan air mata berubah warna menjadi jingga muda. Ini
merupakan reaksi normal dan tidak menimbulkan persoalan terkecuali Anda memakai lensa
kontak.

5. Apa yang perlu diwaspadai jika dalam keluarga ada yang memiliki gejala dan tanda
(diduga TBC) ?
1. Ajak penderita memeriksakan keadaaannya secara seksama ke tempat pelayanan
kesehatan untuk kepastian diagnosa TBC dengan pemeriksaan foto dada dan
pemeriksaan dahak.
2. Jika benar TBC maka pastikan untuk mengikuti program pemberantasan TBC dari
pemerintah melalui puskesmas atau rumah sakit terdekat.
3. Minum obat secara teratur sesuai dengan ketentuan, jangan sekali-sekali memutuskan
obat sebelum dinyatakan sembuh oleh petugas puskesmas karena akan menyebabkan
penyakit makin berat.
4. Jaga kebersihan kamar dan rumah secara keseluruhan.
5. Pastikan ventilasi kamar cukup untuk pertukaran udara dan cahaya.
6. Sediakan tempat penampungan dahak tertutup.
7. Pastikan setiap batuk penderita menutup mulutnya dengan masker atau sapu tangan.
8. Jangan sekali-kali membiarkan penderita tidur bersama dengan anggota keluarga yang
sehat terlebih anak-anak.
9. Pastikan penderita mengkonsumsi makanan yang cukup mengandung gizi.

6. Perawatan TBC di rumah


1. Awasi penderita minum obat. Yang paling berperan disini adalah orang terdekat yaitu
keluarga. Bisa disebut juga dengan pengawasan minum obat atau PMO.
2. Mengetahui adanya gejala efek samping obat dan merujuk bila diperlukan.
3. Mencukupi gizi seimbang penderita.
4. Istirahat teratur minimal 8 jam per hari.
5. Mengingatkan penderita untuk periksa ulang dahak pada bulan kedua kelima dan
keenam untuk mengetahui perkembangan penyakit.

7. Pencegahan Penularan TBC


1. Menutup mulut bila batuk.
2. membuang dahak tidak sembarang tempat. Buang dahak pada wadah tertutup yang
diberi lisol.
3. Makan makanan yang bergizi.
4. Memperhatikan lingkungan rumah, cahaya dan ventilasi yang baik.
5. Untuk bayi berikan imunisasi BCG.
6. Menciptakan lingkungan rumah dengan ventilasi dan pencahayaan yang baik.
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. (2008) Pedoman Nasional Penanggulan Tuberkulosis. Edisi 2 cetakan kedua.
Depkes RI, Ditjen PP & PL. (2005) Manual Pemberatasan Penyakit Menular.
Murwani, Arita. (2008) Perawatan Pasien Penyakit Dalam, Mitra Cendikia Offset,
Yogyakarta.
Smeltzer, C. Suzanne. (2002) Keperawatan Medikal Bedah. Cetakan 1, EGC Jakarta.
PERAWATAN TBC DI APA PENYAKIT TBC ITU? BAGAIMANA CARA PENULARAN TBC
Tuberkulosis adalah penyakit infeksius, yang 1)      Secara langsung
RUMAH terutama menyerang parenkim paru. TBC e. Berbicara berhadapan
adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh f. Air Born/percikan air ludah
bakteri “Mycobacterium Tuberculosis”. g. Berciuman
Suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh  h. Udara bebas (dalam satu kamar)
Mycobacterium Tuberculosis, bersifat tahan (2)      Secara tidak langsung/melalui alat-alat
asam dan mudah menular melalui udara yang tercemar basil.
a. Makanan/minuman
TANDA DAN GEJALA TBC b. Tidur
1)      Batuk-batuk kurang lebih 2 minggu c.  Saputangan
2)      Keluaran mukus/dahak kurang lebih 2 d.  Mandi
Oleh : minggu
Robith Alfirdaus 3)      Anoreksia/nafsu makan menurun
Tri Nurminingsih Hatala 4)      Badan lemah, letih dan cepat lelah
Vennyta Dewi Puspitasari 5)      Dada terasa sakit
Zetik Indriani 6)      Sering terjadi febris, temperature naik 38-
39ºC (jika terjadi komplikasi temperatur
lebih dari 39ºC).
7)      Hiperpireksia kurang lebih 2 minggu
8)      Bila berat terjadi Caverne dan batuk
darah/hemoptoe
PROFESI NERS
9)      Kadang-kadang terjadi dispnoe sampai
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
cyanosis
UNIPDU JOMBANG 10) Berat badan turun.
Apa yang perlu diwaspadai jika dalam 7. Pastikan setiap batuk penderita menutup PENCEGAHAN PENULARAN TBC
keluarga ada yang memiliki gejala dan tanda mulutnya dengan masker atau sapu 1. Menutup mulut bila batuk.
(diduga TBC) ? tangan. 2. membuang dahak tidak sembarang tempat.
1. Ajak penderita memeriksakan 8. Jangan sekali-kali membiarkan penderita Buang dahak pada wadah tertutup yang
keadaaannya secara seksama ke tempat tidur bersama dengan anggota keluarga diberi lisol.
pelayanan kesehatan untuk kepastian yang sehat terlebih anak-anak. 3. Makan makanan yang bergizi.
diagnosa TBC dengan pemeriksaan foto 9. Pastikan penderita mengkonsumsi 4. Memperhatikan lingkungan rumah, cahaya
dada dan pemeriksaan dahak. makanan yang cukup mengandung gizi. dan ventilasi yang baik.
2. Jika benar TBC maka pastika untuk 5. Untuk bayi berikan imunisasi BCG.
mengikuti program pemberantasan TBC PERAWATAN TBC DI RUMAH 6. Menciptakan lingkungan rumah dengan
dari pemerintah melalui puskesmas atau 1. Awasi penderita minum obat. Yang paling ventilasi dan pencahayaan yang baik.
rumah sakit terdekat. berperan disini adalah orang terdekat
3. Minum obat secara teratur sesuai dengan yaitu keluarga. Bisa disebut juga dengan
ketentuan, jangan sekali-sekali pengawasan minum obat atau PMO.
memutuskan obat sebelum dinyatakan 2. Mengetahui adanya gejala efek samping
sembuh oleh petugas puskesmas karena obat dan merujuk bila diperlukan.
akan menyebabkan penyakit makin 3. Mencukupi gizi seimbang penderita.
berat. 4. Istirahat teratur minimal 8 jam per hari.
4. Jaga kebersihan kamar dan rumah secara 5. Mengingatkan penderita untuk periksa
keseluruhan. ulang dahak pada bulan kedua kelima dan
5. Pastikan ventilasi kamar cukup untuk keenam untuk mengethui perkembangan
pertukaran udara dan cahaya. penyakit.
6. Sediakan tempat penampungan dahak
tertutup.

Anda mungkin juga menyukai