PROPOSAL
Oleh :
MELVIN PASALBESSY
NPM. 1420118236
PROPOSAL
Disusun Oleh :
Melvin Pasalbessy
NPM. 1420118236
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Ketua Program Studi
Ilmu Keperawatan
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
menyelasaikan proposal yang berjudul “Kecemasan Pada Anak Usia Pra Sekolah
pihak proposal ini tidak dapat di selesaikan dengan baik. Untuk itu penulis
Husada.
4. Ns. Dewi Syitra Rumadaul, S.Kep sebagai pembimbing 2 yang selama ini
5. Orang Tuaku tercinta Bapak Paul dan Mama Ana Kristiana dengan
iii
6. Teman-teman seperjuangan yang telah membantu dan memberikan
baik
Penulis menyadari bahwa proposal ini tidak terlepas dari kekurangan dan
kesalahan, untuk itu penulis tidak mampu untuk membalas semuanya, tetapi
penulis hanya dapat mendoakan Kepada Tuhan Yang Maha Esa sang pemberi
penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBARAN JUDUL ………………………………………………….... i
LEMBARAN PENGESAHAN…..…………………………...………..…. ii
KATA PENGANTAR ……………………………………….…………... iii
DAFTAR ISI .……………………………………………………………. v
DAFTAR TABEL …………………………………………………........... vii
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………... viii
v
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1. Keaslian Penelitian .................................................................... 21
2.2. Defenisi Operasional ................................................................. 25
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Anak pra sekolah merupakan periode kanak-kanak awal antara usia 3-5
tahun. Pada usia ini anak mampu melakukan berbagai gerakan seperti berlari,
membuat anak rentan terhadap cidera, terutama dengan pengerahan tenaga yang
berlebihan atau aktivitas yang berlebihan. Anak pra sekolah menangis dengan
tenang, menolak untuk makan atau meminum obat, atau secara umum tidak
kooperatif. Selain itu, anak pra sekolah yang dihospitalisasikan kehilangan kontrol
penyakit akibat daya tahan tubuh yang lemah pula hingga anak diharuskan untuk
yang mengharuskan anak tinggal di rumah sakit, menjalani terapi dan perawatan
karena suatu alasan yang berencana maupun kondisi darurat. Tinggal di rumah
sakit dapat menimbulkan kecemasan bagi anak dan keluarga mereka. Efek
berteriak, memanggil orang tua, serta menyerang dengan fisik seperti memukul,
menendang, mencubit, dan juga mencoba melarikan diri, sedangkan pada anak
1
2
yang mengalami putus asa reaksi tingkah lakunya seperti sedih, malas, diam, tidak
tertarik dengan lingkungan Wong (2013, dalam Sarah & Manik, 2019).
sangat rentan terhadap stres yang berhubungan dengan prosedur tindakan invasif.
Seperti pemasangan infus yang akan menimbulkan rasa nyeri dan sakit pada anak,
dan juga bias menimbulkan trauma pada anak sehingga mengalami kecemasan
dan stress. Sebuah survei di Amerika Serikat menunjukkan pada tahun 2012
jumlah anak usia di bawah 17 tahun yang di rawat di rumah sakit di Amerika
sebanyak 5,9 juta atau 7.928 per 100.000 penduduk dengan lama perawatan rata-
data rata-rata anak yang menjalani rawat inap di rumah sakit di seluruh Indonesia
adalah 2,8% dari total jumlah anak 82.666 orang. Angka kesakitan anak pra
sekolah di Indonesia 2,1 juta atau sekitar 8%. Pada anak usia prasekolah
merasakan sakit dan harus dihospitalisasi merupakan hukuman baginya dan 1/3
anak usia pra sekolah mengalami hospitalisasi (Ramaita & Putri, 2019).
menangis, dan takut pada orang baru. Banyaknya stressor yang dialami anak
dan kecemasan pada anak (Aisyiyah, 2017). Menurut Ratna (2012, dalam
Kecemasan hospitalisasi pada anak dapat membuat anak menjadi susah makan,
tidak tenang, takut, gelisah, cemas, dalam tidak mau bekerja sama dalam tindakan
pada anak prasekolah juga dapat menyebabkan post traumatic stress disorder
Hasil studi pendahuluan peneliti pada tanggal 8 agustus 2020 peneliti telah
jumlah pasien anak dari bulan Mei – juli 2020 sebanyak 95 anak yang di rawat.
Hasil wawancara peneliti pada tanggal 8 agustus 2020 bahwa orang tua anak di
ruangan anak Rumah Sakit Bayangkara Ambon, dari 16 jumlah total pasien anak
semua orang tua dari masing-masing anak mangatakan anaknya takut merasa
cemas sementara mendapat perawatan dari perawat serta anak merasa takut atau
melakukan penelitian lebih lanjut tentang : Kecemasan Pada Anak Usia Pra
(Tahun 2020).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kecemasan Pada Anak Usia Pra
1.4.1. Teoritis
1.4.2. Praktis
a. Rumah Sakit
rawat inap
c. Peneliti selanjutnya
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
depan.
emosi ini tidak memiliki objek yang spesifik, dialami secara subjektif
5
6
B. Macam-macam Kecemasan
berkaitan antara satu dan yang lainnya dan tidak terdapat batas yang
secara berkembang.
C. Respon Kecemasan
respon perilaku.
frustasi.
menjelaskan bahwa :
1. Respons Adaptif
2. Respons Maladaptif
terlarang.
lain:
1. Kecemasan ringan
b) Kewaspadaan meningkat.
menghasilkan kreatifitas.
2. Kecemasan Sedang
lebih tegang, bicara banyak dan lebih cepat, susah tidur, dan
3. Kecemasan Berat
tampak tegang.
persepsi menyempit.
4. Panik
motorik.
orang lain.
a) Teori Psikoanalitik
b) Teori Interpersonal
mengalami kecemasan.
c) Teori perilaku
d) Teori biologis
2. Faktor presipitasi
a) Faktor Eksternal
b) Faktor Internal
1) Usia
(Thamrin, 2016).
2) Stressor
(Thamrin, 2016).
2016).
2016).
5) Pendidikan
2015) Facial Image Scale (FIS) merupakan alat ukur yang digunakan
pada anak. Alat ukur ini dipilih sebagai alat ukur dalam menilai
Keterangan gambar :
skor 5.
dan kelompok bermain (usia 3 tahun), sedangkan pada usia 4-6 tahun
Anak prasekolah adalah anak yang masih dalam usia 3–6 tahun,
anak prasekolah meliputi aspek fisik, sosial, emosi dan kognitif anak.
1. Ciri Fisik
kegiatan yang dapat dilakukan sendiri. Ciri fisik pada anak ussia
pertahun, berat badan rata–rata anak usia 4 tahun adalah 16,5 kg.
2. Ciri Sosial
terdiri dari jenis kelamin berbeda. Pada usia 4–6 tahun anak sudah
3. Ciri Emosional
bebas dan terbuka, sikap marah, iri hati pada anak prasekolah
4. Ciri Kognitif
orang
A. Pengertian Hospitalisasi
Rumah Sakit, kondisi tersebut menjadi stressor bagi anak, orang tua,
anak.
B. Dampak hospitalisasi
kognitif.
20
C. Manfaat hospitalisasi
Sakit dan harus dirawat di Rumah Sakit akan membuat anak dan
Berikut ini beberapa penelitian yang terkait dengan penelitian yang peneliti teliti
yaitu :
Nama Peneliti Judul penelitian Metode penelitian Analisis penelitian Hasil Penelitian
Sri Gustini, Hubungan Penelitian ini Menggunatan Hasil uji analisis
Tri Mulyono Perilaku Caring menggunakan Analisis Univariat menunjukkan
dan Perawat dengan desain penelitian dan Analisis bahawa terdapat
Maryono, Stres survey analitik Bivariat hubungan antara
2020 Hospitalisasi dengan caring perawat
menggunakan
pada Anak Usia dengan stres
Toddler di kuesioner yang hospitalisasi
Ruang Rawat digunakan dimana dari 23
Anak Rumah adalah kuesioner responden yang
Sakit Umum dengan menyatakan
Daerah Cut pertanyaan caring perawat
Nyak Dhien tertutup baik, 65,2%
Meulaboh sebanyak 10 memiliki stres
pernyataan pada kategori
tentang perilaku ringan.
caring perawat Sedangkan dari
21 responden
yang
menyatakan
caring perawat
kurang, 71,4%
merasakan stres
pada kategori
sedang. Hasil uji
statistik
menunjukkan
nilai p=0,033
(p<0,05).
Artinya ada
hubungan yang
signifikan antara
caring perawat
dengan stres
hospitalisasi.
23
KERANGKA TEORI
Faktor prediposisi
Psikoanalitik
Interpersonal
perilaku
biologis
Faktor presipitasi
Faktor Eksternal
- Ancaman Integritas Fisik Tingkat Kecemasan
- Ancaman Sistem Diri
Faktor Internal
- Usia
- Stressor
- Lingkungan
- Jenis kelamin
- Pendidikan
24
BAB IV
METODE PENELITIAN
keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih.
Penelitian ini akan di laksanakan dari bulan agustus 2020 sampai dengan
4.3.1 Populasi
2018). Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak pra sekolah (16
25
26
anak pra sekolah) yang sedang dirawat di ruangan anak Rumah Sakit
Bayangkara Ambon.
yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dan dapat
digunakan sebagai sampel bila dipandang orang kebetulan ditemui itu cocok
sebagai sumber data”. (Sugiyono, 2017). Sampel dalam penelitian ini adalah
anak pra sekolah (16 anak pra sekolah) . Tehnik pengambilan sampel
Variabel penelitian yaitu tingkat “kecemasan” anak usia pra sekolah yang
menjalani hospitalisasi
Facial Image Scale (FIS). Kuesioner Facial Image Scale (FIS) merupakan alat
ukur yang digunakan untuk mengukur tingkat kecemasan yang terdiri dari lima
kecemasan, mulai dari ekspresi wajah sangat senang (skor 1) hingga sangat tidak
senang (skor5). Skor 1 merupakan ekspresi yang paling positif dan skor 5
Tahapan penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Tahap persiapan
b. Tahap pelaksanaana
pembagian Kuesioner.
responden
Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisa univariat.
atau analisis diskripstif adalah analisis yang menggambarkan suatu data yang akan
dibuat baik sendiri maupun kelompok dengan menghitung distribusi frekuensi dan
kuesioner dan hanya menuliskan inisial pada pengumpulan data atau hasil
masalah-masalah lainnya.
29
Aisyiyah, L. K. (2017). Lentera Kesehatan ‘Aisyiyah, 3(1): 220- 228. 3(1), 220–
228.
Alinda, A., Syed Norris, H., Marlia, P., Siti Hamisah, T., Cotet, G. B., Balgiu, B.
A., Zaleschi (Negrea), V. – C., Matusevych, T., Abu Ahmad, I., Teknologi,
U., Bandar, M., Abdul, TunAli, S., Rose, Pahang, R., Pendidikan, F.,
National Education Association (NEA), Information Management
Department, HASSAN, C. N. B., Luthfi, A., … Othman, A. (2018). No Title
ثقثقثقثق.بیبیب. https://doi.org/10.1051/matecconf/ 20171210700
Desy Nurwulan. (2017). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat
Kecemasan Pada Pasien Pre Anestesi Dengan Tindakan Spinal Anestesi Di
Rsud Sleman Tahun 2017. 1–11.
Dona Fitri Annisa & Ifdil. (2016). Konsep Kecemasan (Anxiety) pada Lanjut Usia
(Lansia). Konselor, 5(2), 93. https://doi.org/10.24036/02016526480-0-00
Ramaita, R., & Putri, S. B. (2019). Pengaruh Terapi Token Ekonomi Terhadap
Kecemasan Anak Usia Prasekolah Yang Mengalami Hospitalisasi. 6(2), 95–
103.
Sarah, M., & Manik, R. C. D. (2019). Pengaruh Biblioterapi terhadap Tingkat
Kecemasan Anak Usia Prasekolah yang Menjalani Hospitalisasi. 841–849.
http://sintaks.kitamenulis.id/index.php/Sintaks
Thamrin, R. (2016). Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Pembelajaran Di
Laboratorium. 2009, 30.
Wariantini Hadi, Y. M., Munir, Z., & Siam, W. N. (2019). Efektifitas Penerapan
Metode Family-Centered Care terhadap Pasien Anak dengan Stress
Hospitalisasi. Citra Delima : Jurnal Ilmiah STIKES Citra Delima Bangka
Belitung, 3(2), 112–116. https://doi.org/10.33862/citradelima.v3i2.69
Wijaya, A. L. (2015). HUBUNGAN KECEMASAN PASIEN ANAK USIA 6-13
TAHUN TERHADAP PENCABUTAN GIGI DI PUSKESMAS SUMBERSARI
JEMBER.
Winarsi Pricilya Molintao. (2019). HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK
PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERATIF DI
INSTALASI GAWAT DARURAT TRAUMA RSUP PROF. DR. R.D KANDOU
MANADO. 7, 55–65.
Lampiran 1
Lampiran 2
Nama :
Umur :
Alamat :
Nomor kontak :
Email :
Judul penelitian : Gambaran Tingkat Kecemasan Pada Anak Usia Pra Sekolah Yang Menjalani
Hospitalisasi Di Ruang Anak Rumah Sakit Bayangkara Ambon.
Tujuan : Untuk mengetahui tingkat kecemasan Pada Anak Usia Pra Sekolah Yang
Menjalani Hospitalisasi
Perlakuan yang di terapkan pada subjek :
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif: atudi kasus, dalam penelitian ini responden akan
dilakukan :
1. Jika Bapak/Ibu menyetujui untuk ikut serta dalam penelitian ini, peneliti akan wawancara
terkait topik yang akan di teliti.
2. Bapak/Ibu akan di wawancarai masing-masing sesuai jadwal yang akan ditentukan sesuai
perjanjian kemudian.
3. Setiap wawancara yang di lakukan akan di dokumentasikan dan akan di jaga kerahasiaannya
sehingga tidak terjadi miskomunikasi.
4. Responden yang terlibat pada penelitian ini akan mendapatkan insentif berupa souvenir dari
peneliti.
Keikutsertaan Bapak/Ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela dan Bapak/Ibu berhak untuk
mengundurkan diri kapanpun, tanpa menimbulkan konsekuensi yang merugikan Bapak/Ibu dan
apabila dalm penelitian ini tidak bersedia di jadikan partisipan.
Semua data dan informasi Bapak/Ibu akan di jaga kerahasiaannya, yaitu dengan tidak
mencantumkan identitas Bapak/Ibu secara jelas dan pada laporan penelitian nama Bapak/Ibu dibuat
kode.
Pernyataan kesediaan :
Apabila Bapak/Ibu telah memahami penjelasan dan setuju sebagai partisipan dalam penelitian
ini, mohon menandatangani surat pernyataan bersedia berpartisipasi sebagai responden penelitian.
Ambon, 2020
Yang menerima penjelasan Saksi Hormat saya
(INFORMED CONSENT)
Saya yang bertandatangan dibawa ini, menyatakan berdsedia untuk menjadi responden
penelitian yang di lakukan oleh Melvin Pasalbessy mahasiswa program studi Ilmu
” Gambaran Tingkat Kecemasan Pada Anak Usia Pra Sekolah Yang Menjalani Hospitalisasi
Pada penelitian ini saat proses wawancara berlangsung dilaksanakan di tempat yang
telah disepakati sebelumnya dan kerahasiaan identitas responden sehingga terjadinya resiko
sangat minimal. Responden yang terlibat dalam penelitian ini akan mendapat insentif berupa
souvenir dari peneliti. Apabilah terjadi permasalahan selama yang setelah penelitian ini
Persetujuan ini saya buat dengan sadar dan tanpa paksaan dari siapapun. Demikian
Ambon, 2020
Beri tanda (√) pada gambar dengan ekspresi wajah responden dengan
penentuan skor:
1) Gambar 1 adalah sangat tidak cemas ditunjukkan dengan sudut bibir
terangkat keatas kearah mata dan memiliki skor 1.
2) Gambar 2 adalah tidak cemas ditunjukkan dengan sudut bibir sedikit
terangkat keatas kearah mata dan memiliki skor 2.
3) Gambar 3 adalah cemas ringan ditunjukkan dengan sudut bibir ditarik ke
samping atau tidak bergerak dan memiliki skor 3.
4) Gambar 4 adalah cemas sedang ditunjukkan dengan sudut bibir ditarik ke
arah dagu dan memiliki skor 4.
5) Gambar 5 adalah sangat cemas (cemas berat) ditunjukkan dengan sudut bibir
sangat ditekuk ke bawah dagu hingga menangis dan memiliki skor 5.