DISUSUN OLEH ELSA DWI RAMADANI SARMILLA SYARIFAH NUR INTANI THALITA SALSABILLA TRYA B APRIYANTI HASRUDIN WANDA ANNISA EDYSON WANDA AURA ROHANA
SMK KESEHATAN SAMARINDA TAHUN
AJARAN 2018/2019 A. Pengertian 1. Kutil Genitalis atau dengan nama lain Kondiloma Akuminata merupakan kutil di dalam atau di sekeliling vagina, penis atau dubur, yang ditularkan melalui hubungan seksual. 2. Kondiloma Akuminata adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh virus Virus Papiloma Humanus (VPH) dengan kelainan berupa fibroepitelioma pada kulit dan mukosa. Sinonim penyakit ini disebut jengger ayam, kutil kelamin, dan genital warts. 3. Kondiloma akuminata adalah kelainan kulit berbentuk vegetasi bertangkai dengan permukaan berjenjot yang disebabkan oleh virus. 4. Kutil Genitalis (Kondiloma Akuminata) merupakan kutil di dalam atau di sekeliling vagina, penis atau dubur, yang ditularkan melalui hubungan seksual. 5. Kondiloma akuminata (KA) adalah infeksi menular seksual dengan kelainan berupa fibroepitelioma pada kulit dan mukosa (Zubier, 2009). B. Bentuk-Bentuk Kondiloma Akuminata Kondiloma akuminata dibagi dalam 3 bentuk : 1. Bentuk akuminata Terutama dijumpai pada daerah lipatan dan lembab. Terlihat vegetasi bertangkai dengan permukaan berjonjot seperti jari. Beberapa kutil dapat bersatu membentuk lesi yang lebih besar sehingga tampak seperti kembang kol. Lesi yang besar ini sering dijumpai pada wanita yang mengalami fluor albus dan pada wanita hamil, atau pada keadaan imunitas terganggu. 2. Bentuk papul Lesi bentuk papul biasanya didapati di daerah dengan keratinisasi sempurna, seperti batang penis, vulva bagian lateral, daerah perianal dan perineum. Kelainan berupa papul dengan permukaan yang halus dan licin, multipel dan tersebar secara diskret. 3. Bentuk datar (flat) Secara klinis, lesi bentuk ini terlihat sebagai makula atau bahkan sama sekali tidak tampak dengan mata telanjang, dan baru terlihat setelah dilakukan tes asam asetat. Dalam hal ini penggunaan kolposkopi sangat menolong. C. Etiologi Penyebab penyakit ini adalah virus papilloma. Pada wanita, virus papiloma tipe 16 dan 18, yang menyerang leher rahim tetapi tidak menyebabkan kutil pada alat kelamin luar dan bisa menyebabkan kanker leher rahim. Virus tipe ini dan virus papiloma lainnya bisa menyebabkan tumor intra-epitel pada leher rahim (ditunjukkan dengan hasil Pap-smear yang abnormal) atau kanker pada vagina, vulva, dubur, penis,mulut, tenggorokan atau kerongkongan. D. Diagnosa Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Kutil yang menetap bisa diangkat melalui pembedahan dan diperiksa dibawah mikroskop untuk meyakinkan bahwa itu bukan merupakan suatu keganasan. Wanita yang memiliki kutil di leher rahimnya, harus menjalani pemeriksaan Pap-smear secara rutin. E. Manifestasi 1. Gejala awal a. Benjolan atau lecet di sekitar alat kelamin. b. Gatal atau sakit di sekitar alat kelamin. c. Bengkak atau merah di sekitar alat kelamin. d. Rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil. e. Buang air kecil lebih sering dari biasanya. f. Demam, lemah, kulit menguning dan rasa nyeri sekujur tubuh. g. Kehilangan berat badan, diare dan keringat malam hari. h. Pada wanita keluar darah di luar masa menstruasi dan lain-lain. i. PMS kadang tidak memiliki gejala. j. Keluar cairan/keputihan yang tidak normal dari vagina atau penis. Pada wanita, terjadi peningkatan keputihan. Warnanya bisa menjadi lebih putih, kekuningan, kehijauan, atau kemerah mudaan. Keputihan bisa memiliki bau yang tidak sedap dan berlendir. k. Pada pria, rasa panas seperti terbakar atau sakit selama atau setelah kencing, biasanya disebabkan oleh PMS. l. Pada wanita, beberapa gejala dapat disebabkan oleh PMS tapi juga disebabkan oleh infeksi kandung kencing yang tidak ditularkan melalui hubungan seksual. m. Luka terbuka dan atau luka basah disekitar alat kelamin atau mulut. Luka tersebut dapat terasa sakit atau tidak. n. Tonjolan kecil-kecil (papules) disekitar alat kelarnin o. Kemerahan di sekitar alat kelamin. p. Pada pria, rasa sakit atau kemerahan terjadi pada kantung zakar. q. Rasa sakit diperut bagian bawah yang muncul dan hilang, dan tidak berhubungan dengan menstruasi. F. Pengobatan a) Farmakologis 1. Kemoterapi a. Tingtura Podofilin 25 % Daerah sekitarnya lebih dulu dilindungi dengan vaselin, untuk menghindari iritasi. Podofilin dicuci 6 jam kemudian. Pada lesi-lesi yang luas dan pada wanita hamil, jangan diberikan podofilin, karena obat ini bersifat toksik dan dapat menyebabkan keguguran. Juga jangan dipakai untuk pengobatan lesi dalam vagina dan serviks karena obai ini dapat diabsorbsi sehingga bersifat toksik dan dapat menyebabkan karsinoma. b. Podofilotoksin 0.5 % Bahan ini merupakan zat aktif yang terdapat di dalam podofilin. Setelah pemakaian podofiloks, dalam beberapa hari akan terjadi destruksi pada jaringan KA. Reaksi iritasi pada pemakaian podofiloks lebih jarang terjadi dibandingkan dengan podofilin dan reaksi sistemik belum pernah dilaporkan. Obat ini dapat dioleskan sendiri oleh penderita sebanyak dua kali sehari selama tiga hari berturut-turut. c. Asam Trikloroasetat 25-50 % Pemberiannya adalah seminggu sekali dan harus hati-hati karena dapat menimbulkan ulkus yang dalam. Dapat diberikan kepada wanita hamil. d. Krim 5-Fuorourasil 1-5 % Obat ini terutama untuk KA yang terletak di atas meatus uretra. Pemberiannya setiap hari sampai lesi hilang. Sebaiknya penderita tidak miksi selama dua jam setelah pengobatan. 2. Tindakan Bedah a. Bedah Skalpel (eksisi) b. Bedah listrik (elektrokauterisasi) Biasanya efektif tetapi membutuhkan anestesi local c. Bedah beku (N2 N2O dan sebagainya) Bedah beku ini banyak menolong untuk pengobatan kondiloma akuminata pada wanita hamil dengan lesi yang banyak dan basah. 3. Laser karbondioksida Pengobatan kimiawi, seperti podofilum resin atau racun yang dimurnikan atau asam trikloroasetat, bisa dioleskan langsung pada kutil. Tetapi pengobatan ini memerlukan waktu beberapa minggu sampai beberapa bulan, bisa melukai kulit di sekelilingnya dan sering gagal. Kutil di uretra bisa diobati dengan obat anti kanker seperti tiotepa atau florourasil. Pilihan lainnya adalah pengangkatan kutil dari uretra melalui pembedahan endoskopik. Kutil genitalis sering kambuh dan memerlukan pengobatan ulang. Pada pria yang belum disunat, kekambuhan bisa dicegah dengan menjalani penyunatan. b) Non Farmakologis Obat Kutil pada kelamin (Kutil Kondiloma pada pria / Kutil Jengger Ayam pada wanita). Penggunaan: Bubuk WARTS POWDER dicampur dengan air hangat dan dioleskan pada bagian yang sakit, secara teratur 2x sehari. Tidak pedih, ampuh dan aman karena terbuat dari bahan-bahan alami. G. Patofisiologi Sel dari lapisan basal epidermis diinvasi oleh HPV. Hal ini berpenetrasi melalui kulit dan menyebabkan mikro abrasi mukosa. Fase virus laten dimulai dengan tidak ada tanda atau gejala dan dapat berakhir hingga bulan dan tahun. Mengikut fase laten, produksi DNA virus, kapsid dan partikel dimulai. Sel Host menjadi terinfeksi dan timbul atipikal morfologis koilocytosis dari kondiloma akuminata. Area yang paling sering terkena adalah penis, vulva, vagina, serviks, perineum dan perineal. Lesi mukosa yang tidak biasa adalah di oropharynx, larynx, dan trachea telah dilaporkan. HPV-6 bahkan telah dilaporkan di area lain yang tidak biasa (ekstremitas). Lesi simultan multiple juga sering dan melibatkan keadaan subklinis sebagaimana anatomi yang berdifferensiasi dengan baik. Infeksi subklinis telah ditegakkan dalam membawa keadaan infeksi dan potensi akan onkogenik. H. Komplikasi Komplikasi yang timbul pada penyakit kondiloma akuminata yaitu : 1. Pada wanita dapat terjadi kanker serviks. 2. Walaupun jara ng pada bayi baru lahir yang terpajan kutil geni talia selama proses kelahirannya dapat mengidap kutil esofagus. 3. Obstruksi uretra pada laki-laki. 4. Abortus sponta n pada kehami lan. 5. Penularan ke pasangan seksual lain I. Pencegahan 1. Setia pada satu pasangan anda 2. Hindari melakukan hubungan seksual dengan patner yang beresiko mengidap penyakit tersebut 3. Jaga kebersihan terutama kebersihan organ kelamin 4. Pasien wanita harus diberitahu tentang skrining sitologi serviks sesuai dengan pedoman lokal/nasional. Rekomendasi di Inggris adalah bahwa perempuan dengan kondiloma akuminata harus diskrining sesuai dengan pedoman standar. 5. Konseling tentang PMS (Penyakit Menular Seksual) dan pencegahan penularannya. 6. Gunakan kondom tertama bila anda memiliki patner seksual lebih dari satu. Analisis apakah kondom melindungi terhadap penularan HPV yang lebih kompleks dengan hasil yang beragam. Namun data terbaru menunjukkan bahwa penggunaan kondom laki-laki dapat melindungi perempuan terhadap penularan HPV. 7. Segera lakukan pengobatan bila dirasa memiliki cirri-ciri penyakit diats dan beserta pasangan seksual anda agar pengobatan yang anda lakuakn tuntas dan tidak sia-sia.