Anda di halaman 1dari 30

KONDILOMA AKUMINATA

PENJASKES
ANGGOTA KELOMPOK

Nelva Citra Saini


Santi Rosita
Vita Nur Afifah
Wafiq Aurelia Novany
PENGERTIAN
• Kutil Genitalis atau dengan nama lain
Kondiloma Akuminata merupakan kutil
di dalam atau di
sekeliling vagina, penis atau dubur, yang
ditularkan melalui hubungan seksual.
• Kondiloma akuminatum ialah vegetasi
oleh Human Papiloma Virus tipe
tertentu, bertangkai, dan
permukaannya berjonjot.
• Kutil genitalis sering ditemukan dan
menyebabkan kecemasan karena:
- Tidak enak dilihat,
- Bisa terinfeksi bakteri
- Bisa merupakan petunjuk adanya
gangguan sistem kekebalan.
- Kadang gatal
Penyebab
Penyebab penyakit ini adalah Human virus
papilloma (HPV). Pada wanita, virus
papiloma tipe 16 dan 18, yang menyerang
leher rahim tetapi tidak menyebabkan kutil
pada alat kelamin luar dan bisa menyebabkan
kanker leher rahim serta bisa menyebabkan
tumor intra-epitel pada leher rahim atau
kanker pada vagina, vulva, dubur,
penis,mulut, tenggorokan atau kerongkongan.
• Kondiloma Akuminata ditularkan melalui
kontak langsung, dari mulut ke organ
kelamin, dari jari ke organ kelamin dan
sebaliknya, serta melalui hubungan
seksual, sehingga condyloma acuminata
dikelompokkan sebagai Penyakit Menular
Seksual (PMS, STD).
Identifikasi HPV untuk pertama kali
pada tahun 1907. Kini, lebih 120 jenis
subtype HPV telah dapat diidentifikasi.
Tapi tidak semua type dapat menyebabkan
condyloma acuminata. Sekitar 90 %
condyloma acuminata diyakini berhubungan
dengan type 6 dan type 11.
Penyebaran condyloma acuminata
bersifat kosmopolitan, artinya merambah
ke seluruh belahan dunia tanpa
memandang ras.
• Berdasarkan jenis kelamin, frekuensi
kejadian antara pria dan wanita sama
besarnya. Sedangkan berdasarkan
kelompok umur disebutkan bahwa
condyloma acuminata lebih sering
dijumpai pada usia dewasa muda dan
pada usia tigapuluhan. Hal ini dikaitkan
dengan peningkatan aktifitas seksual.
Gejala
• Timbul rasa gatal pada bagian kelamin
yang akan sering mengalami
pendarahan pada saat berhubungan
seksual
• Terdapat adanya bintik-bintik kutil
pada bagian kelamin
• Pada bagian genital akan membengkak
dan akan berwarna keabu-abuan
• Kutil genitalis paling sering tumbuh di
permukaan tubuh yang hangat dan
lembap. Pada pria, area yang sering
terkena adalah ujung dan batang penis dan
dibawah kulit depannya (jika tidak
disunat). Pada wanita, kutil timbul di
vulva, dinding vagina, leher rahim (serviks)
dan kulit di sekeliling vagina. Kutil
genitalis juga bisa terjadi di daerah
sekeliling anus dan rektum, terutama pada
pria homoseksual dan wanita yang
melakukan hubungan seksual melalui dubur.
• Kutil biasanya muncul dalam waktu 1-6
bulan setelah terinfeksi, dimulai sebagai
pembengkakan kecil yang lembut,
lembab, berwarna merah atau pink.
Mereka tumbuh dengan cepat dan bisa
memiliki tangkai. Pada suatu daerah
seringkali tumbuh beberapa kutil dan
permukaannya yang kasar memberikan
gambaran seperti bunga kol (blumkol).
• Pada wanita hamil, pada gangguan
sistem kekebalan (penderita AIDS atau
pengobatan dengan obat yang menekan
sistem kekebalan) dan pada orang yang
kulitnya meradang, pertumbuhan kutil
ini sangat cepat.
Diagnosa
• Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala
dan hasil pemeriksaan fisik. Kutil yang
menetap bisa diangkat melalui
pembedahan dan diperiksa dibawah
mikroskop untuk meyakinkan bahwa itu
bukan merupakan suatu keganasan.
Wanita yang memiliki kutil di leher
rahimnya, harus menjalani pemeriksaan
Pap-smear secara rutin.
Pengobatan
Kutil pada alat kelamin luar bisa
diangkat melalui laser, krioterapi
(pembekuan) atau pembedahan dengan
bius lokal. Pengobatan kimiawi, seperti
podofilum resin atau racun yang
dimurnikan atau asam trikloroasetat, bisa
dioleskan langsung pada kutil. Tetapi
pengobatan ini memerlukan waktu
beberapa minggu sampai beberapa bulan,
bisa melukai kulit di sekelilingnya dan
sering gatal.
.
• Kutil di uretra bisa diobati dengan obat
anti kanker seperti tiotepa atau
florourasil. Pilihan lainnya adalah
pengangkatan kutil dari uretra melalui
pembedahan endoskopik. Kutil genitalis
sering kambuh dan memerlukan
pengobatan ulang. Pada pria yang belum
disunat, kekambuhan bisa dicegah
dengan menjalani penyunatan.
Hingga kini belum ada obat yang benar-
benar menghilangkan HPV. Pengobatan
yang lazim dilakukan adalah untuk
menghilangkan condyloma acuminata,
meliputi:
• Kemoterapi, yakni pengobatan
menggunakan Tinctura Podofilin 25 %,
Podofilotoksin 0,5 %, Asam Trikloroasetat
25 % – 50 % dan Krim 5-flurourasil 1-5
%. Pada wanita hamil digunakan obat
Asam Trikloroasetat 25-50 % seminggu
sekali hingga condyloma acuminata bersih.
• Tindakan Pembedahan, meliputi: Bedah
scalpel (menggunakan pisau bedah),
Bedah Listrik (elektrokauterisasi) dan
Bedah Beku menggunakan Nitrogen cair.
Bedah beku merupakan salah satu
pilihan untuk pengobatan condyloma
acuminata pada wanita hamil selain
menggunakan Asam Trikloroasetat.
• Laser karbondioksida. Metode ini lebih sedikit
meninggalkan jaringan parut ketimbang Bedah Listrik.
• Interferon. Dikenal 2 bentuk interferon, yakni
interferon alfa (berbentuk suntikan dan krim) yang
diberikan 3 kali seminggu selama 6 minggu dan
interferon beta (suntikan) yang diberikan selama 10
hari.
• Imunoterapi. Metode pengobatan imunoterapi
digunakan pada penderita dengan condyloma
acuminata yang luas dan resisten (kebal) terhadap
pengobatan lain.
• Vaksinasi Saat ini telah digunakan vaksin Papilloma
virus (Gardasil) yang ditujukan untuk pencegahan
kanker serviks.
PENGOBATAN SECARA ALAMI

• Memanfaatkan minyak vitamin E atau minyak


ikan dan bawang putih. Bawang putih ibarat
lakban di dapu. Caranya, oleskan kutil dengan
minyak secukupnya. Kemudian tutupi area
tersebut dengan gerusan bawang putih.
Tempelkan kasa ke atas kutil (dan gerusan
bawang putih) lalu biarkan selama 48 jam.
Setelah waktu berlalu, buka kain kasa dan
ulangi kembali pengobatan seperti di awal.
• Menggunakan cuka sari apel. Caranya
Oleskan sedikit ke kapas dan tempelkan
pada kutil semalaman. Cuci bersih
keesokan paginya. Kutil akan hilang
sepenuhnya dalam 2-3 minggu. Cara ini
mungkin agak menyakitka, karena lama
kelamaan muncul rasa terbakar di kulit.
• Memanfaatkan irisan bawang merah.
Bahan kedua selain bawang putih yang
juga bermanfaat adalah bawang merah.
Caranya ambil sedikit irisan bawang
merah kemudian tempelkan ke atas
kutil lalu tutup dengan perban, biarkan
jusnya bekerja. Ulang kembali
pengobatan setiap beberapa jam.
Condyloma acuminata
HPV
MASA INKUBASI
Masa inkubasi condyloma acuminata
berkisar antara 3 minggu sampai 8 bulan
dengan rata-rata 3 bulan. Condyloma
acuminata relatif mudah dikenali karena
bentuknya yang khas, mirip jengger ayam,
yakni kutil dengan permukaan berlekuk-
lekuk (berjonjot-jonjot) di organ kelamin
dan sekitarnya. Kutil-kutil kecil dapat
bergabung membentuk kelompok yang lebih
besar mirip dengan bunga kol.
CIRI-CIRI

Pada umumnya condyloma acuminata


berwarna kemerahan, coklat kemerahan,
keabu-abuan hingga ada yang berwarna
kehitaman. Jika mengalami infeksi
sekunder (oleh garukan, gesekan atau
sebab lain), condyloma acuminata
berubah warna menjadi kehitaman,
mudah berdarah dan berbau tak sedap.
• Seorang dokter dapat mendiagnosa
condyloma acuminata berdasarkan gejala
klinis, yakni dengan melihat bentuk dan
predileksi kutil pada area kelamin. Jika
meragukan, maka akan dilakukan test
sederhana menggunakan asam asetat 5%
yang dioleskan di permukaan kutil
selama 3-5 menit. Pada condyloma
acuminata maka kutil akan berubah
warna menjadi putih.
• Pada pria, tempat yang paling disukai
(predileksi) Condyloma acuminata
diantaranya: gland penis (topi baja si
cucakrowo), lekukan antara kepala dan batang
penis (sulkus koronarius), jaringan tipis di
bawah ujung saluran kencing (frenulum),
batang penis dan adakalanya di sekitar
anus. Sedangkan pada wanita, tempat yang
paling digemari si Condyloma acuminata
diantaranya: labium (bibir vagina), vagina dan
dapat juga mengenai serviks
PENCEGAHAN

• Pencegahan condyloma acuminata oleh


HPV type 6 dan type 11, dengan
melakukan vaksin Gardasil diberikan pada
anak laki-laki, pria dewasa dan wanita
usia 9-26 tahun.
• Menghindari gonta-ganti pasangan.
• Penggunaan pengaman (kondom) ditengarai
tidak menjamin terjadinya penularan. Namun
demikian tetap dianjurkan menggunakan
pengaman (kondom) jika memiliki pasangan
dengan riwayat condyloma acuminata.
• Dianjurkan untuk tidak berhubungan intim
selama masa pengobatan hingga pengobatan
selesai dan benar-benar dinyatakan aman oleh
dokter yang merawat.

Anda mungkin juga menyukai