Anda di halaman 1dari 8

PENGERTIAN HUMAN PAPILOMA VIRUS

(HPV)
Virus papiloma manusia atau Human
papillomavirus (HPV) adalah virus DNA dari
keluarga papillomavirus yang mampu menginfeksi
manusia. Seperti semua papillomaviruses, HPV
membentuk infeksi yang produktif hanya dalam
keratinosit pada kulit atau selaput lendir.
APA PENYEBAB HUMAN PAPILLOMAVIRUS?

 Virus bernama human papillovirus (HPV)


menyebabkan kutil. Tipe 6, 11, 16, dan 18
menyebabkan kutil kelamin dan kanker serviks.
 HPV menular secara seksual. Virus masih bisa
menyebar walaupun orang yang membawa virus
tidak memiliki gejala atau tidak merasa sakit.
Kutil dan kanker serviks dapat terbentuk dalam
beberapa tahun setelah paparan HPV.
GEJAJA HUMAN PAPILOMA VIRUS
 HPV cenderung tidak menimbulkan gejala
sehingga jarang disadari oleh pengidap. Sistem
kekebalan tubuh kita juga biasanya akan
memberantas infeksi HPV sebelum virus ini
menyebabkan gejala sehingga tidak
membutuhkan penanganan.
 Namun apabila tubuh kita tidak berhasil
memberantasnya, infeksi HPV dengan jenis
tertentu berpotensi menyebabkan kanker
serviks. Karena itu, para wanita dianjurkan
untuk selalu memeriksakan kesehatannya serta
menjalani vaksin pencegah HPV.
JIKA INFEKSI HPV SAMPAI PADA TAHAP
MENIMBULKAN GEJALA, INDIKASI UTAMA
ADALAH TUMBUHNYA KUTIL. JENIS KUTIL
TERBAGI KE DALAM 5 KATEGORI, YAITU :
 Kutil biasa yang umumnya berupa benjolan bulat yang kasar.
 Kutil plantar atau mata ikan. Kutil ini berbentuk rata dengan
lubang di tengahnya yang terkadang disertai titik-titik hitam.
 Kutil datar (flat wart) dengan bentuk seperti bekas cakar di
kulit. Warnanya juga beragam, bisa cokelat, kekuning-kuningan,
atau merah muda.
 Kutil filiform yang biasanya berupa bintil daging tumbuh
dengan warna yang sama seperti kulit.
 Kutil periungual. Jenis kutil yang biasa tumbuh di kaki dan
tangan ini berbentuk pecah-pecah seperti kembang kol serta
menebal di lempeng kuku.
FAKTOR RISIKO DALAM INFEKSI HPV

Infeksi HPV sangat mudah menular dan dapat terjadi


pada siapa saja. Terdapat sejumlah faktor yang berpotensi
meningkatkan risiko seseorang untuk terkena virus ini.
Faktor-faktor risiko tersebut meliputi:
 Sering berganti pasangan. Berhubungan seks dengan
lebih dari satu pasangan akan mempertinggi risiko Anda.
 Berbagi pemakaian barang pribadi, seperti handuk,
saputangan, atau kaus kaki.
 Sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya
mengidap HIV/AIDS atau menjalani kemoterapi.
 Kulit yang rusak, contohnya pada luka terbuka.
 Usia. Kutil biasa umum diderita oleh anak-anak,
sementara kutil plantar dan kelamin lebih sering terjadi
pada remaja dan kalangan dewasa muda.
 Tidak menjaga kebersihan, misalnya ke kamar mandi
umum tanpa mengenakan alas kaki.
PROSES DIAGNOSIS INFEKSI HPV

 Diagnosis infeksi HPV yang utama adalah melalui


pemeriksaan kutil. Apabila tidak ada kutil yang
muncul, dokter akan menganjurkan beberapa tes
untuk membantu proses dianosis. Jenis-jenis
pemeriksaan yang mungkin dijalani pasien dapat
berupa:
 Tes larutan asam asetat. Kulit di bagian genital
yang terinfeksi virus HPV akan berubah menjadi
putih setelah diolesi larutan asam asetat sehingga
mudah terdeteksi.
 Pap smear dan tes DNA. Dalam tes ini, dokter
akan mengambil sampel sel-sel dari serviks dan
vagina untuk diperiksa di laboratorium. Tes Pap
smear juga dapat digunakan untuk mendeteksi
keabnormalan sel serviks yang dapat berubah
menjadi kanker.
METODE PENGOBATAN INFEKSI HPV
Setelah diagnosis positif, terdapat 2 metode medis yang dapat
Anda pilih, yaitu penanganan dengan obat atau prosedur operasi.
 Penanganan melalui obat umumnya menggunakan obat oles dan
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menghilangkan
kutil. Beberapa contoh obat oles untuk mengatasi kutil adalah:
 Asam salisilat yang berfungsi mengikis lapisan kutil secara
bertahap.
 Asam trikloroasetat yang akan membakar protein dalam sel-sel
kutil.
 Imiquimod yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh
terhadap HPV.
 Podofilox yang bekerja dengan menghancurkan jaringan pada
kutil kelamin.
 Selain obat oles, kutil juga dapat diatasi dengan langkah operasi
yang meliputi cryotherapy, bedah listrik, operasi pengangkatan,
dan bedah laser.
 Beberapa jenis HPV bahkan dapat memicu perubahan abnormal
pada sel-sel serviks. Perubahan yang tidak segera terdeteksi dan
ditangani ini bisa berkembang menjadi kanker serviks. Meski
jarang, perubahan abnormal pada sel-sel penis serta anus juga
termasuk komplikasi yang dapat ditimbulkan infeksi HPV
Sekian dan Terima
Kasih

Salmiati Dm, Amk

Anda mungkin juga menyukai