SUPERFISIAL
Mata Kuliah Farmakologi dan Terapi II
Universitas Islam Negeri Malang
2018
Pendahuluan
Infeksi jamur diasumsikan banyak terjadi akibat penggunaan antimikroba
broad-spectrum yang meningkat sehingga imunodefisiensi berkembang.
Candida albicans dapat dikultur dari mulut, vagina, dan feses pada kebanyakan
orang→imunodefisiensi → invasive candidiasis.
Vulvovaginal candidiasis
Oropharyngeal candidiasis
Esophageal candidiasis
Candida glabrata
Candida tropicalis
Candida parapsilosis
Candida krusei
Faktor risiko, tanda dan gejala VVC
Gejala sering terjadi seminggu sebelum menstruasi dan membaik setelah menstruasi
Faktor risiko,
tanda dan
gejala VVC
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Langsung
Kerokan kulit atau usapan mukokutan diperiksa dengan
larutan KOH 10% atau dengan pewarnaan gram,
terlihat sel ragi, blastospora, atau hifa semu.
2. Pemeriksaan Biakan
Bahan yang akan diperiksakan ditanam dalam agar
dektrosa glukosa Sabouraud. Perbenihan disimpan
dalam suhu kamar atau lemari suhu 37˚C, koloni
tumbuh setelah 24- 48 jam, berupa yeast like colony.
VVC Treatment
Tujuan dari terapi obat VVC yaitu :
1. Meredakan gajala
2. Eradikasi infeksi
3. Mengembalikan kondisi flora normal
4. Mencegah keterulangan infeksi (infeksi
komplikasi)
Terapi non-farmakologi :
5. Menjaga area genital tetap bersih dan kering
6. Mencegah penggunaan hot tubs
7. Tidak menggunakan pakaian yang ketat
8. Tidak menggunakan vaginal douche
9. Hindari penggunaan sabun dan parfum di
area genital
VVC Treatment
1. Derivat Rosanillin
Gentian violet 1-2 % dalam bentuk larutan atau gel, selama 10 hari.
2. Povidone – iodine
Merupakan bahan aktif yang bersifat antibakteri maupun anti jamur.
4. Drivat Imidazole
a. Topical
4. Drivat Imidazole
b. Sistemik
• Efek samping yang dapat muncul yaitu rasa tidak nyaman di saluran cerna
(GI) seperti mual, muntah, anoreksia, diare, dan kram perut. Kontraindikasi
pada gangguan fungsi hati
2. Mebendazol