ISI
Page
1
Pidato yang tersusun tertib ( well-organized ) akan menciptakan suasana yang
favorable, membangkitkan minat, memperlihatkan pembagian pesan yang jelas
sehingga memudahkan pengertian, mempertegas gagasan pokok dan menunjukkan
perkembangan pokok-pokok pikiran secara logis. Pengorganisasian pesan dapat
dilihat menurut isi pesan itu sendiri atau dengan mengikuti proses berpikir manusia.
Yang pertama kita sebut organisasi pesan ( message organization ) dan yang kedua
pengaturan pesan ( message arrangement ).
Organisasi Pesan
Pembagian pesan tersebut mengikuti urutan waktu, karena kebudayaan Mesir dan
Mesopotamia mendahului kebudayaan Yunani dan seterusnya.
Page
2
Dalam urutan logis, pesan disusun berdasarkan sebab-ke-akibat atau akibat-ke-sebab.
Contohnya,bila seorang dokter menjelaskan arteriosclerosis dari sebab-sebabnya
kepada gejala-gejalanya, ia mengikuti urutan sebab-ke-akibat, Tetapi bila ia
berangkat dari gejala-gejala arteriosclerosis seperti adanya deposit cholesterol,
penyempitan saluran darah, maka ia mulai dari akibat ke sebab.
Dalam urutan spasi, pesan disusun berdasarkan tempat. Cara ini dipergunakan kalau
pesan berhubungan dengan subjek geografis atau keadaan fisik lokal. Contohnya
“Distribusi pendapatan di Indonesia” dapat disusun sebagai berikut :
Pengaturan Pesan
2
Jalaluddin Rakhmat, Retorika Modern, PT.Remaja Rosdakarya, Bandung, 1998, hlm.34-36.
Page
3
Kita masih perlu menyesuaikan organisasi ini dengan cara berpikir khalayak.
Menurut Alan H. Monroe sebagain motivated sequence ( urutan bermotif ).
Bagaimana kita berpikir dikemukakann William James dalam bukunya, How We
Think. Proses berpikir dari James ini diterjemahkan oleh Raymond S. Ross dalam
susunan sebagai berikut:
Tahap kedua, menanamkan kesan yang kuat dan merebut keyakinan melalui
manipulasi emosi yang ditampilkan dalam bentuk argumentasi logis. Pada tahap
terakhir, khalayak harus ditunjukkan kepada arah tindakan dengan
sifat,waktu,tempat,dan cara yang telah ditentukan.3
3
Jalaluddin Rakhmat, Retorika Modern, PT.Remaja Rosdakarya, Bandung, 1998, hlm.36-37
Page
4
1. Perhatian : Timbulkan perhatian sehingga khalayak memiliki perasaan yang
sama tentang masalah yang dihadapi
2. Kebutuhan : Bangkitkan minat dan terangkan perlunya masalah tersebut di
atas dengan menghubungkannya pada kebutuhan pribadi dan daya tarik motif
3. Rencana : Jelaskan pemecahan masalah tersebut dengan melihat pengalaman
masa lalu, pengetahuan dan kepribadian khalayak.
4. Keberatan : Kemukakan keberatan-keberatan, kontra argumentasi atau
pemecahannya lainnya.
5. Penegasan kembali : Bila arah tindakan yang diusulkan telah terbukti paling
baik, tergaskan kembali pesan tersebut dengan ikhtisar, tinjauan singkat, kata-
kata pengingat dan visualisasi.
6. Tindakan : Tunjukkan secara jelas tindakan yang harus mereka lakukan.
Menurut Hovland, Janis dan Kelley beranggapan bahwa penerimaan suatu opini
merupakan hasil rangkaian pengalaman belajar. Dan dalam rangkaian belajar
manusia mengalami tiga aspek pokok; perhatian,pengertian, dan penerimaan. Mula-
mula mereka tertarik dengan pesan, kemudian memebentuk konsep dan
menggartiikan lambing-lambang itu. Perhatian dan pengertian khalayak menentukan
apa yang akan mereka pelajari dari isi pesan komunikator. Proses penerimaan
merupakan proses yang lebih kompleks karena meliputi factor predisposisional,
seperti situasi komunikasi, bentuk pesan dan kredibilitas komunikator.
Page
5
dinyatakan.Tahap ke dua berusaha meyakinkan dia akan kebutuhannya sendiri Ini
usaha visualisasi
Tidak seluruh tahap itu terdapat dalam setiap jenis pidato. Dalam pidato
rekreatif, pembicara hanya berada terus-menerus pada tahap perhatian.Di sini
khalayak diharapkan memberikan respons. Dalam pidato informative, pembicara
menggunakan tiga tahap : tahap perhatian, tahap kebutuhan, dan tahap pemuasan.
Perhatian kepada pokok pembicaraan dibangkitkan dahulu, kemudian ditunjukkan
hasrat ingin tahu, sehingga khalyak memerlukan informasi itu. Barulah terakhir
disajikan informasi itu sendiri. Dalam pidato persuasif , semua tahap itu harus dilalui.
Apa yang harus dilakukan pada tiap tahap tersebut akan diuraikan di bawah.
Tahap pemuasan. Pada tahap ini kita berusaha agar khalayak menyetujui gagasan
yang kita kemukakan atau memahami pokok yang kita sampaikan, tahap ini
4
Jalaluddin Rakhmat, Retorika Modern, PT.Remaja Rosdakarya, Bandung, 1998, hlm.37-40.
Page
6
mengenal dua macam pola pengembangan. Dalam pidato persuasif kita menggunakan
lima macam teknik pengembangan:
Dalam pidato informatif, tahap ini merupakan tahap yang paling penting dan
merupakan bagian terbesar dari seluruh pidato . Disini terdapat tiga teknik
pengembangan : ikhtisar pendahuluan ( initial summary ), informasi terinci ( detailed
information ) , dan ikhtisar akhir ( final summary ) .
Page
7
Tahap tindakan . Tahap ini biasanya terdapat pada pudato persuasif juga.
Fungsinya ialah merumuskan tahpa visualisasi dalam bentuk sikap dan keyakinana
tertentu , atau tindakan yang nyata.
Sebagai kesimpulan , pidato yang baik haruslah disusun sejalan dengan proses
berpikir manusia. Susunan seperti itu disebut urutan bermotif ( motivated sequence )
oleh Alan H. Monroe. Perkembangan pesan melewati tahap-tahap : perhatian,
kebutuhan, pemuasan, visualisasi dan tindakan.5
5
Jalaluddin Rakhmat, Retorika Modern, PT.Remaja Rosdakarya, Bandung, 1998, hlm.40-41.
Page
8