Usia : 28 Tahun
Suku : Dayak
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Keluhan Utama
Rujukan dari RSUD Doris Sylvanus karena obat tetes sudah mau habis dan masih
mendengar bisikan.
Riwayat Gangguan Sekarang
Dilakukan autoanamnesis (pasien) dan alloanamnesis (suami pasien) tanggal 25
Agustus 2017 di kediaman rumah pasien jalan Tjilik Riwut Palangka Raya jam 15.00 -
selesai.
Dari segi penampilan: pasien jender perempuan, postur tubuh endomorfik, roman muka
sesuai umur, dandanan rapi, pakaian rapi atau wajar dengan memakai kaos panjang hingga
menutupi kedua tungkai bawah, lengan panjang warna merah kemudian bagian tengah warna
putih abu-abu tanpa motif dan dari segi kebugaran : tampak sehat. Rambut pasien tebal, gaya
rambut belah dua di tengah, terurai panjang hingga setinggi pinggang pasien. Warna rambut
pasien hitam, tersisir kurang rapi. Kuku-kuku tangan pasien terpotong pendek dan pasien
tidak tercium bau busuk.
Pemeriksa datang kerumah pasien pukul 15.00 WIB setelah sebelumnya saat tanggal 23
Agustus 2017 di RSJ Kalawa Atei kemarin meminta kesediaannya dan mendapat izin pasien
serta keluarganya untuk diwawancarai buat keperluan pembuatan laporan kasus.
Sebelum dilakukan wawancara, pemeriksa bertemu dengan pasien dan suami pasien
didepan rumah serta dipersilahkan masuk ke dalam rumah pasien. Saat didalam ruang tamu,
pemeriksa menjulurkan tangan ke pasien dan suami pasien sambil memperkenalkan diri ke
mereka (menjulurkan tangan untuk berjabat tangan). Pasien tampak tersenyum sedikit saat
berjabat tangan dengan pemeriksa. Kemudian pemeriksa, pasien dan suami pasien duduk
lesehan di ruang tamu. Sikap pasien duduk tenang, duduk bersila dan kontak mata tidak
selalu menatap ke pemeriksa serta pasien tampak canggung.
Saat diberikan pertanyaan dan setelah pasien menjawabnya, pasien tidak menatap mata
pemeriksa lagi. Pasien langsung menutup kedua mata seakan ingin tidur. Saat ditanya
mengenai perihal apa yang membawanya berobat ke RSJ Kalawa Atei, pasien menjelaskan
bahwa dia diajak oleh suaminya ke RSJ Kalawa Atei dan tidak tahu mau ngapain disana.
Pasien hanya mengikuti apa kata suaminya. Akan tetapi pasien ada mengatakan bahwa dia
sebenarnya masih mendengar bisikan-bisikan ditelinganya.
Untuk gejala bisikan didengar lagi sejak 10 hari yang lalu. Bisikan didengarnya
kadang-kadang, tidak menentu datangnya. Pasien kadang mendengar bisikan tersebut pada
pagi atau malam harinya. Isi bisikan berupa komentar-komentar terhadap sikap pasien atau
pasien merasa ada beberapa orang yang membicarakan diri pasien. Suara bisikan menurut
pengakuan pasien ialah terdengar suara laki-laki dewasa berjumlah lebih dari satu orang.
Salah satu isi bisikannya ialah pasien disuruh mengaji dengan suara lantang dan bernada/
berlagu. Pasien lalu menuruti isi bisikan tersebut karena bernilai baik baginya. Bila tidak
menuruti perintah tersebut, pasein mengaku sulit tidur dan tidak nyaman. Jadi pasien mengaji
dengan lantang didalam rumah. Setelah mengaji, suara bisikan tersebut hilang perlahan-lahan
kemudian beberapa jam dapat muncul lagi.
Pemeriksa menanyakan sikap pasien setelah diawawancarai selalu menutup mata,
alasannya ialah karena pasien mengatakan bahwa setiap siang hari memang suka mengantuk
bukan karena sedang melihat suatu bayangan. Pasien juga lanjut mengatakan bahwa tidur
dalam sehari dua kali siang dan malam nanti. Bila Setiap siang pasien memang selalu
ngantuk.