Anda di halaman 1dari 26

Infeksi Menular Sexual

PENGERTIAN

Infeksi menular Seksual ( IMS ) atau Sexually Transmitted Diseases


(STD) adalah berbagai infeksi yang dapat menular dari satu orang ke
orang yang lain melalui kontak seksual. Semua teknik hubungan
seksual baik lewat vagina, dubur, atau oral baik berlawanan jenis
kelamin maupun dengan sesama jenis kelamin bisa menjadi sarana
penularan penyakit kelamin.
 TANDA DAN GEJALA

Perempuan

1. Luka dengan atau tanpa rasa sakit di sekitar alat kelamin, anus, mulut atau
bagian tubuh yang lain, tonjolan kecil – kecil, diikuti luka yang sangat sakit
disekitar alat kelamin.
2. Cairan tidak normal yaitu cairan dari vagina bisa gatal, kekuningan, kehijauan,
berbau atau berlendir.
3. Sakit pada saat buang air kecil yaitu IMS pada wanita biasanya tidak
menyebabkan sakit atau burning urination.
4. Tonjolan seperti jengger ayam yang tumbuh disekitar alat kelamin
5. Sakit pada bagian bawah perut yaitu rasa sakit yang hilang muncul dan tidak
berkaitan dengan menstruasi bisa menjadi tanda infeksi saluran reproduksi
( infeksi yang telah berpindah kebagian dalam sistemik reproduksi, termasuk
tuba fallopi dan ovarium )
6. Kemerahan yaitu pada sekitar alat kelamin.
Laki – laki
 
1. Luka dengan atau tanpa rasa sakit di sekitar alat kelamin, anus ,
mulut atau bagian tubuh yang lain, tonjolan kecil – kecil , diikuti
luka yang sangat sakit di sekitar alat kelamin
2. Cairan tidak normal yaitu cairan bening atau bewarna berasal dari
pembukaan kepala penis atau anus.
3. Sakit pada saat buang air kecil yaitu rasa terbakar atau rasa sakit
selama atau setelah urination.
4. Kemerahan pada sekitar alat kelamin, kemerahan dan sakit di
kantong zakar.
Kelompok Perilaku Resiko Tinggi

Yang tergolong kelompok resiko tinggi adalah :


 
1. Usia
 
a. 20 – 34 tahun pada laki – laki
b. 16 – 24 tahun pada wanita
c. 20 – 24 tahun pada pria dan wanita
 
2. PSK ( Pekerja Seks Komersial )
3. Pecandu narkotik
4. Homo seksual.
 
Macam – macam penyakit menular seksual
 
Berdasarkan penyebabnya, Infeksi menular seksual di bedakan menjadi empat
kelompok yaitu:
 
1. IMS yang disebabkan bakteri, yaitu: Gonore, infeksi genital non spesifik, Sifilis,
Ulkus Mole, Limfomagranuloma Venerum,Vaginosis bakterial
2. IMS yang disebabkan virus, yaitu: Herpes genetalis, Kondiloma Akuminata,
Infeksi HIV, dan AIDS, Hepatitis B, Moluskus Kontagiosum.
3. IMS yang disebabkan jamur, yaitu: Kandidiosis genitalis
4. IMS yang disebabkan protozoa dan ektoparasit, yaitu: Trikomoniasis,
Pedikulosis Pubis, skabies
Berdasarkan cara penularannya, infeksi menular seksual dibedakan menjadi dua, yaitu IMS
mayor ( penularannya dengan hubungan seksual ) dan IMS minor ( Penularannya tidak harus
dengan hubungan seksual ).

 
1. IMS mayor Etiologi Gonore: Neisseria gonorrhoeae . Masa inkubasi :
  Pria 2-5 hari, gejala pada wanita sulit diketahui oleh karena
a. Gonore sering asimtomatik .

Gejala klinis: Pria duh tubuh uretra, kental, putih


kekuningan atau kuning, kadang-kadang mukoid atau
mukopurulen; eritema atau edema pada meatus. Sedangkan
pada wanita seringkali asimtomatik, apabila ada duh tubuh
serviks purulen atau mukopurulen, kadang-kadang disertai
eksudat purulen dari uretra atau kelenjar Bartholini.

Penatalaksanaan :
1. Pennisilline G prokain dengan dosis 2,4 – 4,8 juta unit
2.  cefriaxone ( untuk gonore tanpa komplikasi pada ibu hamil) IM 125 mg
atau oral cefixime (400 mg)
3. spectinomycin dengan eritromicyn (untuk wanita yang alergi terhadap
penisilin atau antibiotic beta-laktam) 2 gram/12jam.
Dipantau selama 24-48jam. Jika ada kemajuan diteruskan dengan :
a. Cefixime 400 mg /2 kali sehari
b.   Ciprofloxacin (tidak hamil)
5. Untuk gonore dengan endokarditis terapi selama 4 minggu dan untuk
gonore meningitis selama 10-14 hari
b.  Etiologi Sifilis : Treponema Palidum. Merupakan penyakit menahun
Sifilis dengan remisi dan ekserbasi,dapat menyerang seluruh organ tubuh.

Gejala dan tanda ,


 luka mula-mula muncul beberapa minggu setelah tertular. luka ini
biasanya merupakan borok yang tidak sakit di daerah tempat hubungan
pertama kali terjadi (penis, leher rahim, dubur, dinding belakang
kerongkongan/faring).
 waktu 1-3 bulan muncul tahap kedua. Tahap ini ditandai dengan ruam
yang menyebar dan pembengkakan kelenjar
 tahap ketiga dari sifilis ini bisa termasuk penyakit-penyakit yang
menyerang susunan saraf pusat atau sistem kardiovaskular, yang bisa
menyebabkan kelumpuhan dan kematian muda.

Penatalaksanaan
Penisilin prokain dosis 2,4 – 4,8 juta unit, tetrasiklin 4 x 500 mg/hari selama
15-30 hari., eritromisin 4 x 500 mg/hari selama 15-30 hari , doksisiklin 2 x 100
mg/hari selama 15-30 hari .
c. Ulkus Etiologi: Haemophillus ducreyi gram negatif streptobacillus, biasa
disebut chancroid merupakan penyakit infeksi genentalia akut.
Mole

 Gejala klinis : Ulkus multipel, bentuk tidak teratur, dasar kotor, tepi
bergaung, sekitar ulkus eritema dan edema, sangat nyeri. Kelenjar
getah bening inguinal bilateral atau unilateral membesar,
nyeri, dengan eritema di atasnya, seringkali disertai tanda-tanda
fluktuasi, biasanya tidak disertai gejala sistemik.

Penatalaksanaan :
Sulfatiazol 4 x 500 mg/hari, selama 10 – 14 hari.
Trimetroprim sulfa forte 2 x (160/800 mg)/hari selama 10 -14 hari.
Tetrasiklin 4 x 500 mg/hari selama 10 – 20 hari.
d.
Limfogranuloma
Limfogranuloma Venerum adalah infeksi menular
Venerum seksual yang mengenai
sistem saluran pembuluh limfe dan kelenjar limfe,
terutama pada daerah genital, inguinal, anus, dan
rectum. Penyebabnya adalah Clamydia trachomatis.

Gejala penyakit berupa malaise, nyeri kepala,


athralgia , anoreksia, nausea, dan demam. Kemudian
timbul pembesaran kelenjar getah bening inguinal
medial dengan tanda – tanda radang.Penyakit ini
dapat berlanjut memberikan gejala – gejala
kemerahan pada saluran kelenjar dan fistulasi.

Penatalaksanaan :
Kotrimoksazol 3 x 2 tablet, selama 1 – 5 minggu.
Sulfonamida 3 x 1 g/hari selama 7 hari.
Tetrasiklin 4 x 500 mg/hari selama 14 hari.
e.
Granuloma Granuloma Inguinal merupakan penyakit yang timbul
akibat proses granuloma . Pada daerah anogenital dan
Inguinal inguinal. Etiologinya adalah: Donovania granuloma
  ( Calymatobacterium granulomatosis ).

Gejala klinis : Berawal dari timbul lesi bentuk


papula atau vesikel yang berwana merah dan tidak
nyeri, perlahan berubah menjadi ulkus granulomatosa
yang bulat dan mudah berdarah, mengeluarkan sekret
yang berbau amis.

Penatalaksanaan
Ampisilin 4 x 500 mg/hari selama 2 minggu.
Streptomisin 1 g/hari IM selama 20 hari.
Tetrasiklin 4 x 500 mg /hari selama 10-20 hari.
Eritromisin 4 x 500 mg/ hari selama 2-3 minggu.
Kotrimoksazol 2 x 2 tablet/hari selama 1 bulan.
 
2. IMS Minor 
a. Herpes
Genetalis Herpes genitalis adalah infeski pada genital yang
disebabkan oleh Herpes simpleks virus

Gejala klinis = diawali dengan papul – vesikel.


Ulkus/erosi multipel berkelompok, di atas dasar
eritematosa, sangat nyeri dan edema di inguinal,
limfadenopati bilateral, dan kenyal, disertai gejala
sistemik seperti malaise, anoreksia dan demam

Penatalaksanaan :
Asiklovir 5 x 200 mg/hari selama 5 hari.
Valasiklovir 2 x 500 – 1000 mg/hari selama 5 hari.
Famsiklovir 3 x 500 mg/hari selama 5 hari.
b.
Clamidia
 Clamidia trachomatis merupakan penyakit menular
Trachomati seksual yang paling sering dijumpai pada orang dewasa
s dan remaja, paling sering dijumpai pada wanita yang
  aktif secara seksual diantara usia 12 dan 19 tahun.
 Gejala dan tanda pada pria keluarnya cairan uretra
mukoid atau mukopurulen , dysuria . Pada
wanita  sebagian besar wanita dengan infeksi klamidia
di serviks tidak memperlihatkan gejala tetapi sebagian
kecil mengeluh keluarnya cairan vagina yang tidak
normal dan dysuria . Mungkin tidak terdapat tanda-
tanda spesifik, serviks mungkin tampak normal /
mungkin terjadi endoservitis disertai pengeluaran
mukopus , Nyeri tekanan adneksa yang ringan.
Tetrasiklin HCl 4 x 500 mg/hari selama satu minggu
Eritromisin 4 x 500 mg/hari selama satu minggu (untuk
wanita hamil)
Doksisiklin 2 x 100 mg/hari selama satu minggu
Azitromisin dosis tunggal 1-2 gram sekali minum
*
Tetrasiklin dan doksisiklin tidak boleh diberikan untuk
wanita hamil.
 
c.Tricomonias
is
Merupakan infeksi dari penyakit protozoa yang
disebebakan oleh Trichomonas vaginalis,
 
 
Gejala pada wanita sering asimptomatik . Bila
ada keluhan biasanya berupa sekret vagina yang
berlebihan dan berbau.Sekret berwarna kehijauan
dan berbusa. Sedangkan pada pria gambaran
klinis lebih ringan dibandingkan dengan wanita.
Dapat berupa disuria, poliuria, dan secret uretra
mukoid atau mukopurulen.

 
Penatalaksanaan
- Metronidazol dosis tunggal 2 gram atau 3 x 500
mg/hari selama 7 hari.
- Nimorazol dosis tunggal 2 gram.
- Tinidazol dosis tunggal 2 gram.
- Omidazol dosis tunggal 1,5 gram.
- Secara topikal, dapat diberikan cairan berupa
irigasi. Misalnya hidrogen peroksida
1- 2% dan larutan asam laktat 4%.
d.Kandidiasis Kandidiasis adalah infeksi dengan berbagai
vaginalis manifestasi klinis yang disebabkan oleh candida,
candida albicans dan ragi (yeast) lain (terkadang
C.glabarata) dari genus candida.
 

Gejala penyakit ini adalah rasa panas dan iritasi


pada vulva, selain itu juga sekret vagina yang
berlebihan berwarna putih susu. Pada dinding
vagina terdapat gumpalan seperti keju.

 pengobatan kandidiasis vaginalis dapat


dilakukan secara topikal maupun sistemik. Obat
anti jamur tersedia dalam berbagai bentuk yaitu:
gel, krim, losion, tablet vagina, suppositoria dan
tablet oral.
LANJUTAN...........
.

a. Topical
1. Mikonazol 2% krim vaginal selama 7 hari, 100 mg tablet vaginal
selama 7 hari 200 mg tablet vaginal selama 3 hari, 1200 mg tablet
vaginal dosis tunggal .
2. Ekonazol 150 mg tablet vaginal selama 3 hari .
3. Fentikonazol 2% krim vaginal selama 7 hari, 200 mg tablet
vaginal selama 3 hari, 600 mg tablet vaginal dosis tunggal
4. Tiokonazol 2% krim vaginal selama 3 hari, 6,5% krim vaginal
dosis tunggal.
5. Klotrimazol 1% krim vaginal selama 7 – 14 hari, 10% krim
vaginal sekali aplikasi, 100 mg tablet vaginal selama 7 hari, 500
mg tablet vaginal dosis tunggal.
6. Butokonazol 2% krim vaginal selama 3 hari .
7. Terkonazol 2% krim vaginal selama 3 hari
LANJUTAN...........
.

b.Sistemik
1. Ketokanazol 400 mg selama 5 hari
2. Itrakanazol 200 mg selama 3 hari atau 400 mg dosis tunggal
3. Flukonazol 150 mg dosis tunggal Dan pada pengobatan kandidiasis
vaginalis berulang sama seperti pada pengobatan kandidiasis akut
akan tetapi perlu jangka lama (10-14 hari) baik obat tropikal maupun
oral.
e. Vaginosis Adalah suatu sindrom perubahan ekositem vagina
bacterial dimana terjadi pergantian dari lactobacillus yang
normalnya memproduksi H2O2 di vagina dengan
bakteri anaerob ( seperti Prevotella Sp, Mobiluncus
Sp,Gardenerella vaginalis, dan Mycoplasma
hominis) yang menyebabkan peningkatan pH dari
nilai kurang 4,5 sampai 7,0.
Wanita dengan vaginosis bacterialis dapat tanpa
gejala atau mempunyai bau vagina yang khas seperti
bau amis, terutama waktu menstruasi dan
berhubungan seksual, Selain itu, ada gejala lain yang
mungkin muncul, seperti vagina terasa gatal dan
nyeri, serta perih ketika buang air kecil.
pengobatan yang direkomendasikan
pada wanita hamil , berdasarkan CDC tahun
untuk VB pada wanita tidak hamil ialah
2010 pengobatan yang direkomendasikan
metronidazol 500 mg yang diberikan dua
ialah ; metronidazol 500 mg yang diberikan
kali sehari selama 7 hari, atau
dua kali sehari selama 7 hari, atau
metronidazol 0,75% intravagina yang
metronidazol 250 mg yang diberikan tiga
diberikan satu kali sehari selama 5 hari,
kali sehari selama 7 hari atau klindamisin
atau klindamisin krim 2% intravagina
300 mg yang diberikan dua kali sehari
yang diberikan pada malam hari selama 7
selama 7 hari.
hari.
f. Kondiloma
Akuminata Kondiloma Akuminata ialah infeksi menular seksual
yang disebabkan oleh human papiloma virus (HPV)
dengan kelainan berupa fibroepitelioma pada kulit
dan mukosa. Sinonim genital warts, kutil kelamin,
penyakit jengger ayam

Penyakit ini berupa vegetasi yang bertangkai dan


berwarna kemerahan kalau masih baru, jika telah lama
menjadi agak kehitaman. Permukaannya berjonjot
(papilomatosa) sehingga pada vegetasi yang besar
(giant condyloma) dapat dilakukan percobaan
sondase. Jika timbul infeksi sekunder warna
kemerahan akan berubah menjadi keabu-abuan dan
berbau tidak enak.
Penatalaksanaan :
• Podofilox, dioleskan pada kondiloma akuminata di bagian luar kelamin
untuk menghentikan pertumbuhan sel kondiloma akuminata.
• Imiquimod untuk Krim ini membantu meningkatkan sistem imun untuk
melawan virus penyebab kondiloma akuminata. 
• Salep dari sinecatechins (ekstrak teh hijau) yang dioleskan pada
kondiloma akuminata di sekitar alat kelamin dan anus. Efek samping
biasanya ringan dan meliputi kemerahan pada kulit, gatal atau rasa
kebakar dan nyeri.
LANJUTAN.........
.

Prosedur Pembedahan
a. Bedah beku dengan nitrogen cair (cryotherapy). 
b. Elektrokauter. 
c. Bedah eksisi. 
d. Laser. 
Acquired Imunodeficiency Syndrome adalah kumpulan gejala
g. AIDS
yang timbul akibat menurunnya kekebalan suhu tubuh yang
di peroleh,di sebabkan oleh human imunodeficiency virus
( HIV ). AIDS disebebkan oleh masuknya HIV kedalam
tubuh manusia.

Gejala minor :
Gejala mayor :
•  Limfadenopati umum
• Penurunan BB yang mencolok/
•  Kandidiasis orofaring
pertumbuhan abnormal
•  Infeksi umum berulang
•  Diare kronik lebih dari 1 bulan
•  Batuk lebih 1 bulan
• Demam lebih menjadi 1 bulan
•  Dermatitis umum
 
•  Infeksi HIV maternal

Pengobatan yang diberikan bagi orang yang terkena HIV yaitu dapat
diberikan obat antivirus. Ada 2 jenis obat yang dapat diberikan bagi orang
yang terinfeksi HIV yaitu analog nucleotide yang berfungsi untuk mencegah
aktifitas reversetran scriptase seperti timidine-AZT, dideoksinosin dan
dideoksisitidin yang dapat mengurangi kadar RNA HIV dalam plasma. Selain
itu ada juga inhibitor protease virus yang sekarang digunakan untuk
mencegah proses protein prekusor menjadi kapsid virus matang dan protein
core.
PENEGAKAN DIAGNOSIS

a. Anamnesis
b. Pemeriksaan Fisik
c. Pemeriksaan Penunjang
• Pengambilan Spesimen
PENCEGAHAN
CDC (Centres for Disease Control and Prevention)
merekomendasikan lima strategi sebagai dasar untuk
program pencegahan yang efektif.

1. Pendidikan dan konseling bagi orang yang beresiko untuk memotivasi


adopsi perilaku seksual yang lebih aman.
2. Identifikasi orang yang terinfeksi baik tanpa gejala atau dengan gejala
untuk mencari layanan diagnostik dan pengobatan.
3. Diagnosis dan pengobatan orang yang terinfeksi dengan cepat dan
efektif
4. Evaluasi, pengobatan, dan konseling pasangan seksual terkena.
5. Vaksinasi orang yang berisiko untuk terkena infeksi menular seksual
yang dapat dicegah dengan vaksin.

Dianjurkan selama pengobatan untuk IMS dan untuk siapa saja


yang ingin menghindari penyakit menular seksual dan
kehamilan yang tidak diinginkan. Kedua pasangan harus diuji
untuk IMS, termasuk HIV, sebelum memulai hubungan .
CARA
MENANGULANGI
?

Penyakit kelamin jenisnya ada banyak dan semuanya


memiliki cara penanganan yang berbeda-beda. Kalau
Anda didiagnosis memiliki salah satu penyakit
kelamin, lakukan beberapa hal .

1. Lakukan pengobatan dengan cepat


2. Bicarakan dengan pasangan
3. Jangan saling menyalahkan satu sama lain
4. Cari tahu informasi tentang penyakit yang diderita
5. Berhubungan intim tetap bisa dilakukan dengan
syarat menggunakan kondom
6. Lakukan pemeriksaan secara berkala
7. Siapkan kemungkinan terburuk
KESIMPULAN

Dari penjelasan mengenai Sexual Transmitted Disease yang telah diuraikan ,


dapat ditarik kesimpulan bahwa Sexual Transmitted Disease dapat
menyebabkan penyakit penyakit yang dapat menimbulkan stigma negatif
dari masyarakat. Penyakit menular seksual merupakan penyakit yang ditakuti
oleh setiap orang. Angka kejadian penyakit ini termasuk tinggi di
Indonesia.Kelompok resiko yang rentan terinfeksi tentunya adalah seseorang
yang sering punya kebiasaan perilaku yang tidak sehat.

Anda mungkin juga menyukai