pengertian
Limpogranuloma venereum (LGV) merupakan
penyakit menular seksual (PMS) atau infeksi yang
melibatkan kelenjar getah bening di daerah genital.
Penyakit ini terutama ditemukan di daerah tropis dan
subtropis.
Etiologi/ penyebab
1.Inokulasi pada lapisan lendir dari organ seks eksternal (penis dan vagina)
dapat mengakibatkan sindrom inguinal setelah pembentukan buboes atau
abscesses (semacam kutil-bisul) di wilayah kunci paha (inguinal) tempat di mana
Kelenjar getah bening berada.
2. sindrom dubur yang timbul jika infeksi terjadi pada mukosa dubur (melalui
seks anal), ini dicirikan oleh gejala proctocolitis (peradangan) pada daerah yang
terinfeksi tersebut.
Tahap sekunder
Tahap kedua paling sering terjadi antara 10-30 hari kemudian, tetapi dapat juga
terjadi hingga 6 bulan kemudian. Infeksi tersebut kemudian menyebar ke
kelenjar getah bening melalui jalur lymphatic. Selama ditempati LGV, kelenjar
getah bening mengalami pembesaran, kondisi ini disebut dengan buboes, dan
akan terasa sakit pada daerah itu.
7. Penatalaksanaan Medis
1. kombinasi sulfametoksasol dan Trimetoprim 2 x 2
tablet selama 7 hari.
2.Kloramfenikel 4 x 500 mg/hari selama 14 hari
3.Tetrasiklin 4 x 500 mg/hari selama 10 hari
Lokal: bila pecah dikompres dengan rivanol 1%. Bila
belum pecah diberikan hebat panas kering dengan
Bortalk.
8.Komplikasi
1.Pembengkakan luarbiasa pada daerah sekitar genital (kelamin)
merupakan hasil dramatis akhir dari gangguan pada lympathic ini. Hal ini
biasanya terlihat pada perempuan, mungkin memborok dan sering
terjadi 1-20 tahun setelah infeksi primer.
2.. Pembengkakan ini tidak terbatas pada, penis, saluran kencing, vagina,
rahim, atau dubur. Selain itu, edema (pengumpulan cairan yang tidak
normal sehingga menimbulkan bisul) sering terjadi.
10. Pengobatan
Pengobatan dapat dilakukan dengan Pemberian doksisiklin, eritromisin
atau tetrasiklin per-oral (melalui mulut) selama 3 minggu akan
mempercepat penyembuhan. Setelah pengobatan, dilakukan
pemeriksaan rutin untuk mengetahui bahwa infeksi telah sembuh.
11. Pencegahan
Cara yang paling baik untuk mencegah penularan penyakit ini adalah
abstinensia (tidak melakukan hubungan seksual dengan mitra seksual
yang diketahui menderita penyakit ini). Untuk mengurangi resiko tertular
oleh penyakit ini, sebaiknya menjalani perilaku seksual yang aman (tidak
berganti-ganti pasangan seksual atau menggunakan kondom).